Anda di halaman 1dari 21

ANTE NATAL CARE (ANC)

1. Pengertian

Ante natal care perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan dimana

ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.

2. Tujuan

a. Tujuan umum

Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai kebutuhan sehingga dapat

menyelesaikan kehamilan dengan baik. Melahirkan bayi yang sehat dapat memperoleh

kesehatan optimal pada masa nifas serta dapat menyusui dengan baik dan benar.

b. Tujuan khusus

 Mengenal sedini mungkin penyakit yang ada dalam masa kehailan sehingga di tangani

dalam proses persalinan dan post partum.

 Mengenal sedini mungkin penyakit untuk segera diberi pengobatan.

 Menurunkan angka kesakitan dan kamatian pada ibu dan janin.

 Pada saat pemeriksaan kehamilan ada pemeriksaan yang baik untuk petugas memberikan

nasehat atau cara hidup yang sehat yang berkaitan dengan persalinan dan nifas.

3. Askep pokok ANC

 Askep medik

- Menyangkut diagnosa kehamilan: penemuan secara penyimpanan dan terapi

 Askep penyuluhan

Komunikasi dan motivasi pada ibu hamil

- Pengenalan kesahatan diri dan janinnya

- mengenal tanda-tanda bahaya dan factor resiko yang dialaminya

- pemberian pertolongan yang tepat waktu


 Rujukan

- Ibu hamil dengan resiko tinggi dirujuk ketempat pelayanan yang mempunyai fasilitas

sarana kesehatan yang lengkap.

 Jadwal pemeriksaan kehamilan

- Pemeriksaan yang pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya

terlambat 1 bulan

- Pemeriksaan ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan

- Pemeriksaan ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan

- Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

4. Patofisiologi kehamilan

setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di

tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam sel telur, waktu coitus, cairan semen

tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)bergerak memaukii rongga rahim lalu

ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang mengembang oleh

tuba fallopi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat

yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah

satu sel mani kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan

(konsepsi=fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambhi ini segera membelah diri sambil

bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim,peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).

Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel

makanan bayi mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),spermatozoa (sel mani),pembuahan (konsepsi=

fertilitas), nidasi dan plasenta.

5. Etiologi

Kehamilan terjadi apabila ada:

1. Sel telur (ovum)

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum yang terjadi di genata-bridge.

2. Sel mani (spermatozoa)

Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri dari kepala , berbentuk lonjong agak gepeng

berrisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor

yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.

3. Pembuahan (konsepsi= fertilitas)

Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopi.

Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk kebutuhan

oksigen.

c. Nadi dan TD

TD menurun ,nadi meningkat rata-rata 84x/ menit

d. Jantung

Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu terakhir, EKG

kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.

2. system pernapasan

 Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan kea rah diafragma akibat pembesaran

rahim.

 Kapasitas vital paru meningkat

 Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada


3. System pencernaan

 Saliva meningkat , mual damn muntah

 Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga mortilitas

 Muntah (emesis gravidarum) pada hari ( morning sickness)

4. Tulang dan gigi

 Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak

 Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium

janin

5. Kulit

- Terdapat plasma gravidarum disebabkan karena terjadi deposit probosiron hiperpigmentri

karena pengaruh MSH-C Molanophase stimulasi hormon

- Stirat gravidarum: garis-garis pada perut

- Linea alba, garis-garis simfisis pada pusat

- Areola mammae lebih hitam disebabkan karena hiperpigmentasi dan adanya hormon

progesteron.

 payudara

4. Nidasi (implantasi)

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

5. Perubahan fisiologi pada ibu hamil

1. Uterus

 Ukuran: karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan

kapasitas 400 cc( pada kelamin cukup bulan)

 Berat: dari 30 gr-1000 gr

 Bentuk dan konsistensi : bulan pertama : alpukat, 4 bulan : bulat , akhir

kehamilan ;bujur telur.


 Posisi :

Awal ; antefleksi /retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis,akhir ; rongga perut

sampai hati.

 Serviks :menjadi lunak disebut tanda “ boodell”

2. Indung telur ( ovarium )

 Ovulasi terrhenti

 Masih terdapat porkus luteum gravidas sampai terbentuknya uri

3. Vagina dan vulva

 Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan

 Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “ tanda Chadwiek”

heipervaskularisasi.

Perubahan pada organ system lainnya :

1. System sirkulasi darah

a. Volume darah

Volume darah dan volume plasma meningkat

b. Protein darah

Jumlah protein, albumin menurun , pada triwulan 1 secara bertahap meningkat

sampai akhir kehamilan

c. Hitung jenis dan Hb

- Membesar dan tengang karena adanya hormone sematomotropin dan

progesterone. Namun belum mengeluarkan ASI.

- Glandula susu mengeluarkan kolostrum kehamilan 7 minggu ke atas . namun

pengeluaran ASI belum terjadi karean prolaktin di tekan oleh pastik prolaktin

inhibiting hormone.
 Berat badan

- Terjadi kenaikan berat badan

- Berat badan janin : 3 kg

- Plasenta : 0,5 kg

- Amnion : 1 kg

- Rahim : 1 kg

- Lemak :1,5 kg

- Retensi air : 2 kg

- Penimbunan protein : 2 kg

6. Tanda hamil mungkin dan tanda hamil pasti

 Tanda hamil mungkin

- Pembesaran abdomen

- Tanda hegar

- Ballotemen (+)

- Perubahan pada serviks

- Braxton hicks

- Tes kehamilan

 Tanda hamil pasti

- Bunyi DJJ, nadi 120-180

- Pergerakan fetal

- Ro- ada skeletal

7. Jenis –jenis kehamilan

a. Kehamilan normal (matur /aterm) berlangsung kira- kira 40 minggu / 280 hari

b. Kehamilan premature ( tidak cukup bulan ) berlangsung kira –kira 26-28 minggu
c. Kehamilan pos matur berlangsung lebih 40 minggu / lebih 280 hari

Menurut lamanya kehamilan dibagi menjadi :

 Kehamilan trimester I : 0-12 minggu

 Kehamilan trimester II : 12 -20 minggu

 Kehamilan trimester III : 20-40 minggu

Pelayanan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar (T 7)

1. Timbang BB

2. Tensi

3. TFU

4. Tablet besi / fe

5. TT

6. Tes penyakit menular

7. Temu bicara dalam rangka persiapan rujukan

Pemeriksaan ibu hamil, 4 palpasi menurut Leopold :

1. Leopold I

 Kaki klien di bengkokan pada lutut dan lipatan paha

 Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat kea rah muka klien

 Rahim di bawah ke tengah

 Tinggi fundus uteri di tentukan

 Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri

Sifat kepala ialah keras , bundar dan melenting , sifat bokong adalah lunak ,kurang bundar dan

kurang melentinag , pada letak lintang fundus uteri kosong. Variasi menurut knebel :menentukan letak

kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis.
Tinggi fundus uteri menurut kehamilan dalam minggu :

 0-12 minggu : 3 jari diatas simfisis

 16 minggu : pertengahan simfisis

 20 minggu : 3 jari dibawah pusat

 24 minggu : setinggi pusat

 28 minggu : 3 jari diatas pusat

 32 minggu : pertengahan pusat

 36 minggu : 3 jari dibawah PX

 40 minggu : sama setinggi / abdomen berbentuk bulat

2. Leopold II

 Kedua tangan pindah kesamping

 Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan

 Tentukan letak punggung anak

 Pada letak lintang , tentukan dimana letak kepala janin

Leopold IIuntuk mentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil.

Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus .

3. Leopold III

 Dipergunakan satu tangan saja

 Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya

 Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak itu sudah atau

belum terpegang oleh pintu atas panggul.

Variasi menurut ahlfeld :menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di
tengah perut.

4. Liopold IV

 Pemeriksa berubah sikapnya yaitu melihat kearah kaki si penderita .

 Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah

 Ditentukan apa bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa

masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

 Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :

- Kedua tangan pada pinggir kepala di vergan (ukuran terbesar kepala sudah melewati

pintu atas panggul)

- Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum melewati

pintu atas panggul)

Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang bawah kedalam

rongga panggul.

 Mengukur luar panggul

Ukuran panggul yang digunakan

a. Distantia spinarum

Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri ,ukuran normal 23-26 cm.

b. Distantia cristarum

Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26-29 cm

c. Distantia tuburum

Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischi kanan dan kiri,

ukuran normal : 10,5-11 cm.

d. Conyugata eksterm

Jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung prosessus spinosus(ruas tulang lumbal lima .
e. Lingkar panggul

Jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina ilika anterior superior kanan ke

pertengahan trochanter mayor kiri, ke pertengahan spina iliaka anterior superior kiri ,

kemudian kembali ke atas simpisis, ukuran normal : 80-90 cm.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Riwayat Keperawatan

1. Aktivitas atau istirahat

Tekanan darah akan lebih rendah daripada normal ( 8-12 minggu), kembali pada tingkat pra

kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi meningkat 10-15 cm. murmur

sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume , varieses, sedikit

edema ekstremitas bawah / tangan mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).

2. Integritas ego

Menunjukkan perubahan presepsi diri

3. Eliminasi

Perubahan pada konsistensi / frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi

perkemihan,urinalisis,peningkatan berat jenis,hemoroid.

4. Makanan/cairan

Mual dan muntah terutama pada trimester pertama: nyeri ulu hati umum terjadi ,penambahan

BB 2-4 kg trimester pertama.

5. Nyeri/ ketidaknyamanan

Kram kaki , nyeri tekan dan bengkak pada payudara , kontraksi Braxton hicks terlihat setelah

28 minggu , nyeri punggung

6. Pernapasan

Hidung tersumbat ,mukosa lebih kental dari pada normal , frekuensi pernapasan dapat
meningkat relative terhadap ukurun / tinggi uterus , pernapasan torakal.

7. Keamanan

Suhu 98-99,6 F (36,1-37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10-12

minggu) atau fetoskop (17-20 minggu), gerakan janin terasa dan pemeriksaan setelah 20

minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen di antara16-20 minggu, ballottement ada pada

bukan keempat dan kelima.

8. Seksualitas

Penghentian menstruasi ,perubahan respon/ aktivitas seksual,leukarea mungkin

ada ,peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahn payudara: pembesaran jaringan

adipose, peningkatan vaskularitas , lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu,

perubahan pigmentasi :kloasma ,linea nigra, striae gravidarum, tanda –tanda

goodell,hegar,Chadwick positif.

9. Interaksi social

Bingung / meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/ perkembangan

bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain

dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.

10. Penyuluhan/ pembelajaran

Harapan individu terhadap kehamilan , persalinan / melahirkan tergantung pada usia , tingkat

pengetahuan, pengalaman , keinginan terhadap anak,stabilitas ekonomi.

Pemeriksaan Diagnostik

1. Golongan darah

ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas

2. Usap vagina/rectal

Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia


3. Tes serologi

Menentukan adanya sifilis , penyakit hubungan kelamin.

4. Skrining

Terhadap HIV, hepatitis ,tuberculosis

5. Titer rubella

Menunjukkan imunitas

6. Papanikoloan smear

Mengidentifikasi neoplasia , herpeks simplex tipe II

7. Urinalisis

Skrin untuk kondisi medis (misalnya: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal).

B. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas berhubungan dengan adanya faktor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman

pada konsep diri, konflik di sadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial daan tujuan

hidup, kurang informasi.

Tujuan :

Kecemasan berkurang /hilang

Intervensi :

a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan

R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menetukan arah dan kemungkinan

pilihan/ intervensi.

b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus,resiko yang dalam reproduksi

dan ketersediaan tindakan / pilihan diagnose.

R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu

keluarga mengenai stress, membuat keputusan , dan beradaptasi secara positif terhadap

pilihan.
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus

R/ kesempatan bagi klien/ pasangan unutk memuji pecahan situasi. Tingkat kecemasan

biasanya lebih tinggi pad pasangan yang telah melahirkan anak dengan penyimpangan

kromosom.

d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/ psikologis.

R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan .

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan , mual/

muntah, dan peningkatan kebutuhan metabolik.

Tujuan :

Kebutuhan nutrisi terpanuhi.

Intervensi :

a. Tentukan kesdekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/ sekarang dengan menggunakan

batasan 24 jam, perhatiakn kondisi rambut, kuku dan kulut.

R/ kesejahteraan janin/ ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana

selama 2 tahun sebelum kahamilan.

b. Berikan informasi tertulis/ verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen vitamin

zat besi setiap hari.

R/ meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang

c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi

untuk makanannya .

R/ memkan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan

pisikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap

kebutuhan nutrisi.

d. Timbang BB klien, berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.

R/ ketidakadekuatan penambahan BB prenatal atau dabawah berat badan normal masa


kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin

dengan BBLR.

e. Tinjau ukuang frekuensi dan beratnya mual/ muntah

R/mual/ muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi prenatal,

khususnya pada periode kritis perkembangan janin.

3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan ( muntah), peningkatan

kebutuhan cairan.

Tujuan :

Kebutuhan volume cairan terpenuhi.

Intervensi :

a. Tentukan frekuensi/ beratnya mual/ muntah.

R/ peningkatan kadar hormone gonadrotropin khorionik ( HCG) perubahan metabolism

KH dan penurunan motilistas gastrk memperberat mual dan muntah pada trimester

pertama .

b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain ;(ex ; ulkus peptikum,

gastritis,kolesistitis)

R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain,untuk mengatasi masalah khusus

dalam mengidentifikasi intervensi .

c. Kaji suhu dan turgor kulit , membrane mukosa , TD, suhu,masukan / haluran .

R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat / kebutuhan hidrasi.

d. Anjurkan klien mempertahankan masukan / haluran ,tes urin, dan penurunan BB setiap

hari.

R/membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.

e. Anjurkan penigkatatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn,roti kering sebelum

bangun tidur.

R/membantu dalam meminimalkan mual/ muntah dengan menurunkan keasaman

lambung.

4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan /pergeseran difragma.

Tujuan :

Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.

Intervensi :

a. Kaji status pernapasan (mis; sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)

R/ menentukan luas/ beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien normal

meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan di ubah saat kemampuan

diafragma untuk turun pada inspirasi berku rang oleh pada pembesaran uterus .

b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi / ada sebelumnya ( mis; alergi ,

rhinitis , asthma,masalah sinus, dan tuberculosis).

R/ masalah dapat terus mengubah pola pernapasan damn menurunkan oksigenasi jaringan

ibu / janin.

c. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program aktivitas

latihan yang realistis . anjurkan sering istirahat , tambah waktu untuk melakukan aktivitas

tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.

R/menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan.

d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalh misalnya

postur yang baik,menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering ,dengan

menggunakan posisi semi-fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala berat.

R/postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan

diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspensi paru. Merokok


menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin, pengubahan posisi tegak

dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid.

5. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan vesika urinaria.

Tujuan :

Eliminasi urin tetap lancer

Intervensi :

a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga.

R/ membantu klien memahami alasan fisiologi dan frekuensi berkemih dan/ nokturia

pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan

sering berkemih.

b. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas sehari.

R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi natrium

diet untuk mempertahankan status isotonik.

c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium

dan diet.

R/kehilangan/pembatasan natrium dapatmenekan regulator renni-angiotensin-aldosteron

dan kadar cairan , mengakibatkan dehirasi/ hipovolemia berat.

d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur,perhatikan keluhan-keluhan

nokturia.

R/meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema

dependent,edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.

e. Anjurkan klien unuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama.

R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menutunkan aliran vena.

6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik , perubahan pola tingkat
aktivitas , sesak.

Tujuan :

Pola tidur teratur .

Intervensi :

a. Tinjauan ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan ,

teruskan pola tidur saat ini.

R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda waktu

tidur malam dan tidur siang lebih dini.

b. Kaji tingkat insomnia dan respon klien terhadap penurunan tidur , anjurkan alat bantu

untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan aktivitas

janin dapat mempersulit tidur.

Kaji tingkat insomnia dan respon klien terhadap penurunan tidur , anjurkan alat bantu

untuk tidur seperti teknik relaksasi , membaca , mandi air hangat , dan penurunan

aktivitas tepat sebelum beristirahat.

R/ ansietas yang berlebihan , kegembiraaan , dan ketidaknyaman fisil , nokturia, dan

aktivitas janin dapat mempersulit tudur .

c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi . anjurkan tidur pada posisi semi

fowler.

R/ pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma

hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler memungkinkan

diafragma menueun, membantu mengembangkan ekspansi dengan optimal.

d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat

R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berta badan dan pertumbuhan janin semua

memperberta perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain atau kebutuhan

lain.
7. Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal.

Tujuan :nyeri berkurang / hilang

Intervensi :

a. Kaji secara terus menerus ketidaknyaman klien

R/data dasar terbaru untuk merencanakan keperawatan.

b. Kaji status pernapasan klien

R/ penurunan kapsitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan

dispnea khususnya pada multigravida , yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan

antara bayi dalam kandungan .

c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.

R/ lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone (relaxing – progesterone)

pada sambungan pelvis dan per pindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran

uterus.

d. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan

mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunksn masukan susu,

sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/ duduk lama.

R/ menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium/

ketidakseimbangan kalsium – fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus , pada

saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.

e. Kaji adanya/ frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai fosiologi

aktivitas uterus.

R/ kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyaman pada multigravida pada trimester II

maupun ke – III. Primigravida biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai

trimester akhir. Saat efek perubahan progerteron pada aktivitas uterus menurun dan kadar
oksitosin meningkat.

8. Kelebihan volume cairan b/d perubahan , makanisme regulator , retensi natrium / air .

Tujuan :kelebihan volume cairan teratasi.

Intervensi :

a. Pantau berat badan secara teratur.

R/ mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan yang tidak kelihatan

yang potensial patologis.

b. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah , pantau lokasi / luasnya edema ,

masukan atau haluaran cairan.

R/indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan berlebihan biasanya

tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya pada

klien dengan frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.

c. Berikan informasi tentang diet (mis; penigkatan protein ,tidak menambahkan garam

meja , menghindari makanan dan minuman yang tinggi natrium).

R/ nutrisi adekuat , khususnya peningkatan protein menurunkan kemungkinan HAK

natrium berlebihan dapat memperberat retensi air ( terlalu sedikit natrium dapat

mengakibatkan dehidrasi).

d. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari.

R/ edema fisiologis dari ekstremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah normal,

tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana.

9. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan .

Tujuan : klien dapat toleransi terhadap aktivitas .

Intervensi :

a. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga ,
komunitas dan diri sendiri.dan

R/ membantu menyusun prioritas dan realistic dan waktu untuk menguji komitmen .

b. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.

R/ istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan pertumbuhan

jaringan ibu/ janin.

c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat besi dalam tubuh :anjurkan mengkonsumsi suplemen

zat besi setiap hari, sesuai indikasi.

R/ membantu menyusun prioritas yang realistic damn waktu untuk menguji komitmen .

R/kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan jumlah

pembawa oksigen.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wikjosutio, hakitra, ilmu kebudanan C/3 jakarta , yayasan bina pustaka ,Sarwono

Prawohardfa 2002

2. Babok 2005, Buku ajar keperawatan maternitas, edisi 4. EBC Jakarta


3. Babok 2005, buku ajar keperawatan maternitas, edisi 4, ebc, Jakarta

4. Ida bagus bide, ilmi perawatan penyakit kandungan dan KB . Jakarta EGC 1998

Anda mungkin juga menyukai