Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIK ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DIAGNOSA

GANGUAN EIMINASI URINE

PEMBIMBING: NS.TRIA MONJA MANDIRA M.KEP

NAMA:NURUL SOFIYA

NIM:191030100368

KELAS:4J KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan LAPORAN PRAKTIK
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DIAGNOSA GAMGGUAN
ELIMINASI URINE

dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin
ada sedikit hambatan.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran


dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan, dan
doanya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang. LAPORAN PRAKTIK ASUHAN
KEPERAWATAN IBU HAMIL KEKURANGAN Makalah ini mungkin
kurang sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.

Tangerang , 07 April 2021


LAPORAN PENDAHULUAN TENTANG KEHAMILAN
1. Pengertian

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari. (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu:

1.Trimester I: dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.

2.Trimester II: dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.

3.Trimester III: dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002:89)

Antenatal care adalah, pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan


pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sedangkan pengawasan
sebelum persalinan terutama yang ditujukan pada ibu disebut ante partal care.
Antenatal adalah perawatan fisik dan mental sebelum persalinan yaitu sejak
masa kehamilan. Antenatal ini bersifat preventife care dan tujuan secara umumnya
adalah mencegah hal-hal yang kurang baik bagi bayi maupun ibu (Prof Sulaiman
Sastra Winata).

Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu


manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa
Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).

2. Patofisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan
bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.

1. Sel telur (ovum)


Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.

3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)


Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot- morula- balstula.

4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.

5. Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan plasenta. Pada


akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.

3. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil


Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat
kandung, dan juga organ lainnya.
1) Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari 30 gr – 1000 gr, panjang 32 cm dan lebar 24 cm.
Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis, akhir ; rongga
perut sampai hati.
Menurut spiegelberg, mengukur TFU dari simfisis:

1. Kehamilan 22 - 28 minggu : 24 - 25 cm dari simfisis

2. Kehamilan 28 minggu : 26,7 cm dari simfisis

3. Kehamilan 30 minggu : 29,5 - 30 cm dari simfisis


4. Kehamilan 34 minggu : 31 cm dari simfisis.

5. Kehamilan 36 minggu : 32 cm dari simfisis.

6. Kehamilan 38 minggu : 33 cm dari simfisis.

7. Kehamilan 40 minggu : 37,7 cm dari simfisis

Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga
pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.
Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi
pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak
sama. Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan
perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah konsentrasinya
sehingga progesteron mengalami penurunan.

2. Serviks
Servik menjadi lebih lunak karena pembuluh darah dalam serviks bertambah disebut tanda
“goodell”.
3. Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti sampai terbentuknya uri. Ovarium yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna
pada umur 16 minggu.
4. Vagina dan vulva
• kekenyalan atau elastisitas bertambah artinya daya regang bertambah sebagai
persiapan pers63alinan.
• Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.

5. Perubahan pada organ dan sistem lainnya : 1) Sistem sirkulasi darah a. Volume
darah serum darah meningkat 25-30 %, sel darah bertamabah 20%. Curah jantung akan
bertambah sekitar 30%
b. Protein darah
Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap meningkat sampai akhir
kehamilan.
c. Hitung jenis dan Hb
Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk kebutuhan
oksigen.
d. Nadi dan TD;
TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
e. Jantung
Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu terakhir, EKG
kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
2) Sistem pernapasan
• Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
• Kapasitas vital paru meningkat.
• Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3) Sistem pencernaan

• nafsu makan meningkat, sekresi usu berkurang, aktivitas peristaltik menurun akibatnya
bising usus menghilang karena konstipasi. Aliran darah ke panggul dan tekanan vena
meningkat menyebabkan haemoroid. Saliva meningkat, mual dan muntah
• Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
• Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness) pengaruh hormon HCG
4) Tulang dan gigi
• Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
• Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium
janin5) Kulit:
Terjadi hiperpigmentasi pada :
• Muka : cloasma gravida
• Payudara : putting susu dan areola payudara
• Perut : striae gravidarum(garis-garis memanjang atau serong pada perut, memanjang dari
simpisis ke umbilikalis), cicatrix (selulit)
6) Kelenjar endokrin
• Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
• Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
• Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( – )
7) Payudara
• Payudara bertambah besar, tegang dan berat
• Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
• Bayangan vena lebih membiru
• Kaku diperas keluar kolostrum berwarna kuning.
8) Metabolisme
• BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
• Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
• Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
• Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
• BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh
- Janin, uri, air ketuban, uterus
- Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
• Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

8. Kenaikan berat badan

a. trimester I : 1 Kg

b. trimester II: 5 kg

c. trimester III: 5,5 kg

4. Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu
selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang
meliputi 5T yaitu:

a. timbang berat badan


b. ukur tinggi badan

c. ukur tekanan darah

d. pemberian imunisasi TT

e. ukur tinggi fundus uteri serta pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa
kehamilan.

5. Tujuan umum dan khusus:

a. Tujuan umum:

Untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama
dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang
sehat.

b. Tujuan khusus:
1. Pengawasan : Kesehatan Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi
kehamilan, menetapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)

2. Menyiapkan persalinan à well born baby dan well health mother

3. Mempersiapkan pemeliharaan bayi & laktasi

4. Menurunkan angka morbilitas dan mortalitas ibu dan anak

5. Mengantarkan pulihnya kesehatan Ibu optimal ( memberikan nasehat-nasehat tentang


cara hidup sehari-hari dan KB, kehamilan, persalinan).

6. Jadwal kunjungan

Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :

1. Sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan


2. 29-36 minggu setiap 2 minggu sekali

3. Di atas 36 minggu setiap minggu sekali).


Kecuali jika ditemukan kelainan atau faktor resiko yang memerlukan
penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

4. Untuk ibu hamil:


Waktu Tindakan
Trimester Kunjungan
I dan II Sebulan a. Pemeriksaan laboratorium.
sekali. b. Pemeriksaan ultrasonografi.
c. Nasehat diet tentang menu seimbang.
d. Observasi adanya penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi
kehamilan.
e. Rencana untuk pengobatan penyakit,
menghindari terjadinya komplikasi kehamilan,
dan imunisasi Tetanus Toksoid I.

III Dua minggu a. Evaluasi data laboratorium untuk


melihat hasil sekali pengobatan. sampai ada b.
Diet menu seimbang. tanda c. Pemeriksaan
ultrasonografi.
kelahiran. d. Imunisasi Tetanus Toksoid II.
e. Observasi adanya penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilan, komplikasi
kehamilan.
f. Rencana untuk pengobatan.
g. Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana
harus datang untuk melahirkan.

7. Tujuan kunjungan pemeriksaan pertama antenatal care adalah:

a. menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan

b. menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan

c. menentukan status kesehatan ibu dan janin

d. menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko
kehamilan

e. menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya


8. Tahap pengkajian

1. Anamnesis

a. Identitas Pasien
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat
pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada
kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada
unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi.
Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya
komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan
preterm, abortus.

b. Keluhan utama
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa
hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.

c. Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang Ada/tidaknya gejala


dan tanda kehamilan.
Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya
berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual
dan memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-3 +
x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari.
Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau
belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap
penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita).
Apakah ada keluhan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan
dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.

d. Riwayat penyakit dahulu


Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat
oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus),
riwayat alergi makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat
operasi umum / lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio
cesarea dan sebagainya).

e. Riwayat penyakit keluarga


Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.

f. Riwayat khusus obstetri ginekologi


Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus sebelumnya (dinyatakan
dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa jumlah anak hidup.
Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti
prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya.
Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan,
keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
g. Riwayat menarche: siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid
lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya. kapan HPHT, hali ini penting
untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan atau
menentukan tanggal persalinan menggunakan rumus Naegele:

a. Januari – Maret: 7+9+0

b. April – Desember: 7-3+1

h. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.

i. Riwayat sosial / ekonomi


Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.

2. Objektif

a. Status generalis / pemeriksaan umum

1. Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi.

2. Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat


badan.
Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat
badan 75 kg. Batas hipertensi pada kehamilan yaitu 140/90 mmHg
(nilai diastolik lebih bermakna untuk prediksi sirkulasi plasenta).

3. Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal,


hypertensive / tension headache nyeri suboksipital berdenyut).

4. Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik / tidak.

5. Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi,


gigigeligi.

6. Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum.

7. Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri


(kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk panggul). Jika
ada luka terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi
masalah dan direncanakan penatalaksanaannya.

b. Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetrik

1. Proses

Sebelum palpasi abdominal: Kosongkan kandung kemih. Baringkan


ibu terlentang dengan bagian atas tubuhnya disangga bantal
2. Abdomen
Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen
mungkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan
dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus - pada
kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran
sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis).

a. Leopold I

Tujuan:

1. Menentukan umur kehamilan melalui tinggi fundus uteri dengan


menggunakan jari atau meteran.
2. Meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak tangan

Menyimpulkan bagian yang teraba di fundus:

a. Kepala: teraba keras, bundar dan melenting


b. Bokong: kurang bundar dan kurang melenting

c. Letak lintang: fundus uteri kosong

b. Leopold II

Tujuan:

1. Menentukan letak punggung janin dan letak bagian terkecil janin (letak
membujur)
2. Meraba kepala janin disebelah kanan atau kiri (letak lintang)

Menyimpulkan bagian punggung dan bagian terkecil:

a. Punggung: bila pemeriksa merasakan adanya tahanan uterus dari


atas kebawah seperti memapan
b. Bagian kecil: pada arah yang berlawanan dari punggung teraba
benjolan kecil (kaki dan tangan janin)

c. Leopold III

Tujuan:
Menentukan bagian janin apa yang terdapat dibagian bawah ibu
Menyimpulkan:

a. Kepala: besar, bulat, keras, melenting (bila belum masuk PAP)


b. Bokong: besar tidak keras

c. Lintang: tidak teraba bagian besar

d. Leopold IV

Tujuan:

Menentukan sampai dimana bagian terbawah janin sudah masuk PAP.

Menyimpulkan:

a. Convergen: belum masuk PAP (kedua jari tangan bisa bertemu) kepala
belum masuk PAP.
b. Divergen: sudah masuk ke rongga panggul/PAP (tangan tidak bisa
bertumpu/sejajar), kepala sudah masuk PAP.

Taksiran berat janin (TBJ) Rumus “Johnson-Tossec”:

TFU (cm) - (11/12) x 155 gram. Atau BB = (Md – 11/12) x 155 gram.

11: divergen (leopold 1-3)

12: convergen (leopold 4)

c. Auskultasi : Dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang


ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik
pertama, ketiga dan kelima, kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk
memperoleh frekuensi satu menit. Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang
ideal adalah denyut jantung janin dihitung seluruhnya selama satu menit.
Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120-160 denyut per
menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi terhadap beban /
stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan
kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal distress/gawat janin).
d. Genitalia eksterna
Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang, luka /
perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari
pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan
spekulum (in speculo) : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat
spekulum Cusco (cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal
kemudian di dalam liang vagina diputar 90o sehingga horisontal, lalu
dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna), keadaan
ostium, ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan
dinding dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda radang atau kelainan lainnya.
Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari vagina.

e. Genitalia interna
Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari sebelah tangan dan
BIMANUAL dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen.
Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks.
Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan.
Ditentukan bagian terbawah (presenJANGAN LUPA, SELALU PALPASI
BIMANUAL PADA PEMERIKSAAN VAGINAL.
Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri
klinik untuk memperkirakan ada/tidaknya disproporsi
fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
1. perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena
kemungkinan adanya plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan
yang lebih berat (hanya boleh dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan
cara perabaan fornices dengan sangat hati-hati)
2. ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi
(korioamnionitis).
Pemeriksaan dalam (vaginal touché) seringkali tidak dilakukan pada
kunjungan antenatal pertama, kecuali ada indikasi.
Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh bermakna untuk kepentingan
obstetrik (persalinan) adalah pemeriksaan pada usia kehamilan di atas 34-
36 minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak, presentasi janin, penilaian
serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik untuk penilaian
kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia
kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan
lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi. Pemeriksaan
rektal (rektal touché) dilakukan atas indikasi.

f. Pemeriksaan panggul luar Tujuan :


a. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorangPemeriksaan
panggul dilakukan :
a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
b. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara

g. Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :


a. Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 –
26 cm.
b. Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 –
29 cm
c. Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan
kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm. d. Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang
lumbal lima).
e. Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior
superior kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.

h. Pertumbuhan janin
a. 0 – 4 minggu pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung
mulai berdenyut, jari mulai keluar/nampak. b. 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak
tapi jenis kelamin belum ada, janin bergerak (USG). c. 8 – 12 minggu mata,
ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar,
mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks
primitive mulai.
d. 12 – 16 mingguberkembang skeletal, meconium ada di
usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum menyatu.
e. 16 – 20 mingguquecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks
kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit.
f. 20 – 24 minggu sebagian organ mampu berfungsi, respon pada
suara, kulit merah keriput. g. 24 – 28 minggu kelangsungan hidup dapat
– lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
h. 28 – 32 minggu mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo
tidak ada di muka, kulit mulai putih dan keriput kurang. i. 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala
panjang, kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
j. 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat

i. Pemeriksaan lanjutan
Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 29-36
minggu setiap 2 minggu sekali dan di atas 36 minggu setiap minggu sekali).
Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa :
1. Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri.
2. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak
janin, denyut jantung janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan
amnion dan letak plasenta (jika memungkinkan dengan USG).

j. Nasehat untuk perawatan umu atau sehari-hari:

1. Aktifitas fisik
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat
minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki
agak ditinggikan. Jika tingkat aktifitas berat, dianjurkan untuk
dikurangi. Istirahat harus cukup. Olahraga dapat ringan sampai
sedang, dipertahankan jangan sampai denyut nadi melebihi 140 kali
per menit. Jika ada gangguan / keluhan yang mencurigakan dapat
membahayakan (misalnya, perdarahan per vaginam), aktifitas fisik
harus dihentikan.

2. Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau
berhubungan dengan radiasi / bahan kimia, terutama pada usia
kehamilan muda.

3. Imunisasi
Terutama tetanus toksoid (2x). Imunisasi lain sesuai indikasi.

4. Mandi dan cara berpakaian


Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun khusus / antiseptik
vagina tidak dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora
normal vagina. Selain itu aplikasi sabun vaginal dengan alat
semprot dapat menyebabkan emboli udara atau emboli cairan yang
dapat berbahaya. Berpakaian sebaiknya yang memungkinkan
pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang leluasa.

5. Sanggama / coitus
Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar
cairan dari kemaluan, harus dihentikan (abstinentia). Jika ada
riwayat abortus sebelumnya, coitus ditunda sampai usia kehamilan
di atas 16 minggu, di mana diharapkan plasenta sudah terbentuk,
dengan implantasi dan fungsi yang baik. Beberapa kepustakaan
menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu
terakhir menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari trauma
berlebihan pada daerah serviks / uterus. Pada beberapa keadaan
seperti kontraksi / tanda-tanda persalinan awal, keluar cairan
pervaginam, keputihan, ketuban pecah, perdarahan pervaginam,
abortus iminens atau abortus habitualis, kehamilan kembar,
penyakit menular seksual, sebaiknya coitus jangan dilakukan.

6. Perawatan mammae dan abdomen


Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla ditarik manual
dengan pelan. Striae / hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu
dikuatirkan berlebihan.

7. Merokok / minuman keras / obat-obatan


Harus dihentikan sekurang-kurangnya selama kehamilan dan
sampai persalinan, nifas dan menyusui selesai. Obat-obat depresan
adiktif
(narkotik dsb.) mendepresi sirkulasi janin dan menekan
perkembangan susunan saraf pusat pada janin.

8. Gizi / nutrisi
Makanan sehari-hari dianjurkan yang memenuhi standar kecukupan
gizi untuk ibu hamil. Untuk pencegahan anemia defisiensi, diberi
tambahan vitamin dan tablet Fe.

9. Senam Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan
menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya
bermanfaat melatih otot-otot yang diperlukan dalam proses
persalinan, melainkan juga memberi manfaat psikologis. Pertemuan
sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi pengalaman
yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula
secara perlahan kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi
persalinan menjadi semakin mantap.

10. Latihan Pernafasan


Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur.
Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga
kondisi psikologis bisa lebih stabil.

9. Konsep Dasar Keperawatan

A. Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10
– 15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan,
urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
4. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2 – 4 kg trimester pertama.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat
setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat
meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
7. Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone
(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada
pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20
minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
8. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,
peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan
adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12
minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.
9. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan
bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga
lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.

B. Pemeriksaan Diagnostik
1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
3. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
5. Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas
6. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal).

C. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada
konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan
hidup, kurang informasi.
Tujuan :
Kecemasan berkurang/hilang
Intervensi :
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan
kemungkinan pilihan / intervensi.
b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam
reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu
keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap
pilihan.
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat
kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak dengan
penyimpangan kromosom.
d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.R/ dapat
menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah,
tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Intervensi :
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana
selama 2 tahun sebelum kehamilan
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen
vitaminzat besi setiap hari.
R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk makanannya.
R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada
kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan nutrisi.
d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang
optimum.R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah
berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi
prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.

3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan


cairan.
Tujuan :
Kebutuhan volume cairan terpenuhi.
Intervensi :
a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan
metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah
pada trimester pertama.
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum,
gastritis, kolesistitis)
R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah
khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.R/
indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan BB
setiap hari.
R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.
e. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari
dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering
sebelum bangun tidur.
R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung.

4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.


Tujuan :
Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.
Intervensi :
a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga
kesehatan)R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60%
klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat
kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya
(mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi
jaringan ibu/janin.
c. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh
kelebihan.
d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah
: mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering,
dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
R/ postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak
dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid.

5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.


Tujuan :
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester
ketiga.
R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih dan/nokturia
pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih
mengakibatkan sering berkemih.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.R/
mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi
natrium diet untuk mempertahankan status isotonik
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan
natrium dan diet.
R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin-
aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.
R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema
dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.
e. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama.
R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran
vena.

6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan :
Pola tidur teratur.
Intervensi :
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,
teruskan pola tidur saat ini.
R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda waktu
tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan
alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan
penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan
aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada
posisi semi fowler.
R/ pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma
hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler memungkinkan
diafragma menueun, membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat ± 2 jam dan
dapatkan 8 jam tidur per malam.
R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau
kebutuhan lain.
DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC.

2. Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.

3. Dongoes, RE. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC.

4. Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta :
EGC.

5. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.


Bandung : Elemen.

http://vhychocolatenurse.blogspot.com/2012/04/laporan-pendahuluananc-antenatal-
care.html

http://www.scribd.com/doc/62008932/Antenatal-Lp

http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/05/pemeriksaan-obstetri-dan-asuhan.html

http://www.scribd.com/doc/71391112/8/Perubahan-fisiologis-pada-kehamilan

http://askep45kesehatan.blogspot.com/2012/02/lp-antenatal-care.html
BAB II

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN


I. PENGKAJIAN

A. Data Demografi
1. Nama klien : Ny. F
2. Umur klien : 24 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Sanggrahan, Umbul Harjo
5. Status perkawinan : Kawin
6. Agama : Islam
7. Suku : Jawa
8. Pendidikan : SMK
9. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
10.Nama suami : Tn. G
11.Umur suami : 27 tahun
12.Tanggal periksa : 5 Oktober 2020
13.Tanggal pengkajian : 5 Oktober 2020

B. Keluhan Utama Saat Ini


Ibu mengatakan kadang-kadang merasa nyeri pada ulu hati terutama jika untuk
bernafas dalam. Ibu juga mengatakan ingin mengetahui keadaan bayinya.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat atau memerlukan
perawatan di rumah sakit baik sebelum maupun selama kehamilan.

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Menurut ibu tidak ada anggota keluarganya maupun suaminya yang menderita
penyakit berat atau menahun seperti darah tinggi, penyakit gula, hepatitis, penyakit
jantung, atau penyakit lainnya.

E. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan belum pernah menderita penyakit menular seksual, juga pembedahan
yang berhubungan dengan alat kandungan. Ibu belum pernah melakukan pemeriksaan
pap smear, menurutnya selama ini tidak ada keluhan yang berhubungan dengan
kondisi alat kandungannya yang memerlukan pemeriksaan oleh dokter.

F. Riwayat Obstetri

1. Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus menstruasi : 28 hari lamanya 7 hari
c. Karakteristik : Darah encer, merah tua.

2. G1 P0 A0
a. HPMT : 31 Maret 2020
b. HPL/ Taksiran Partus : ……………………….. (silakan diisi !)
c. Usia kehamilan :…………………………. (silakan diisi berdasarkan
tgl pengkajian !)

3. Keluhan yang muncul selama kehamilan ini


Trimester Keluhan
I Mual dan muntah.
II Nyeri pada ulu hati ketika untuk nafas dalam.
III -

4. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu


Kehamilan saat ini merupakan kehamilan yang pertama bagi pasien

G. Kebiasaan yang Merugikan


Ibu mengatakan tidak biasa sakit, jadi jarang minum obat-obatan. Ibu tidak
mempunyai kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, obat-obat terlarang, dan
lain-lain.
H. Imunisasi
Ibu mengatakan selama hamil ini sebelumnya baru periksa sekali ke RS Panti Rapih
dan belum pernah mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid. Ibu juga bertanya
mengenai alasan perlunya imunisasi bagi dirinya.

I. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a. Pola makan, frekuensi, jenis, jumlah
Ibu mengatakan pola makan baik tidak ada gangguan, frekuensi makan bisa
lebih dari 3 kali sehari dan porsinya lebih banyak dari biasanya. Makanan yang
biasa dikonsumsi terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, kadang buah-buahan, ibu
tidak memiliki kebiasaan ngemil. Ibu pernah mengkonsumsi susu Prenagent
tetapi mengalami konstipasi sehingga dihentikan.
b. Perubahan pola makan selama hamil
Selama hamil tidak ada perubahan pola makan.
c. Alergi makanan
Ibu menyatakan tidak ada alergi terhadap makanan tertentu.
d. Minum jumlah dan jenis
Minum air putih  2 liter perhari, kadang-kadang teh manis.
e. Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi
Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi tidak ada.
2. Eliminasi
a. Buang air kecil
Ibu mengatakan selama hamil ini frekuensi berkemihnya bertambah menjadi 8-
10 kali per hari, warna air kencing kuning terang jernih, jumlah kadang banyak
kadang sedikit ( 1500-2000 ml/hari), ibu juga menyatakan merasa terganggu
dengan seringnya kencing
b. Buang air besar
Frekuensi 1-2 kali sehari, kotoran lunak, jumlah kadang banyak kadang hanya
sedikit, keluhan tidak ada.

3. Aktifitas dan latihan


a. Aktifitas selama hamil
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tidak ada waktu khusus untuk
aktifitas yang menunjang kehamilannya seperti: senam Ibu hamil, jalan-jalan,
dll.
b. Keluhan dalam beraktivitas
Selama hamil tidak ada keluhan yang berarti, terutama dalam melakukan
pekerjaan sehari-hari.
4. Istirahat dan tidur
Menurut ibu tidur malam  8 jam mulai jam 21.00-05.00 WIB, kalau siang 1-2
jam. Selama hamil tidak ada masalah dalam istirahat dan tidur.
5. Seksualitas
Hubungan seksual tetap dilakukan dengan frekuensi 1-2 kali seminggu dengan
pembatasan posisi dan frekuensi, komunikasi dan hubungan dengan suami berjalan
dengan baik, selama hamil ini belum ada masalah yang berarti dengan
suaminya.Tidak ada keluhan dari ibu yang berhubungan dengan masalah
seksualitas.
6. Persepsi dan kognitif
a. Status mental : Baik, emosi stabil, kesadaran compos mentis.
b. Sensasi
1). Pendengaran : Baik, bisa mendengar dengan baik.
2). Berbicara : Baik, agak cepat, jelas, dan mudah dimengerti, dengan
bahasa Jawa dan Indonesia.
3). Penciuman : Baik, tidak ada gangguan dan keluhan.
4). Perabaan : Baik tidak ada keluhan.
5). Kejang : Selama hamil ini tidak pernah.
6). Nyeri : Pada daerah ulu hati ketika nafas dalam, nyeri terasa
sengkring-sengkring seperti tertusuk jarum, nyeri sedang skala
4.
7. Persepsi dan konsep diri
a. Motivasi terhadap kehamilan
Ibu mengatakan pada awalnya tidak tahu kalau hamil dan tidak dapat
menerima kalau dirinya hamil, tetapi sekarang sudah dapat menerima
termasuk suami dan keluarganya.
b. Efek kehamilan terhadap body image
Ibu menyatakan tidak ada masalah dengan perubahan bentuk tubuh akibat
kehamilannya ini.
c. Orang yang paling dekat
Suami dan sudara perempuannya.
d. Tujuan dari kehamilan
Ibu mengatakan untuk mendapatkan anak atau keturunan karena belum
mempunyai anak.

J. Keluarga Berencana
Ibu mengatakan selama ini belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

K. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 100/60 mmHg
b. Nadi : 88 kali/menit
c. Temperatur : 36,5 oC
d. Respirasi rate : 24 kali/menit.
2. Status gizi
a. Berat badan : 51,5 Kg
b. Tinggi badan : 155 Cm.
3. Kulit, rambut, dan kuku
a. Inspeksi kulit : bersih, hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae,
papilla menonjol.
b. Inspeksi kuku dan rambut: bersih, kuku pendek, rambut hitam, lurus, tidak ada
gangguan pada kuku dan rambut.
4. Kepala dan leher
a. Ekspresi tenang, rileks, tidak tampak kelelahan atau lemah, ketika nafas dalam
ibu memegangi perutnya, ekspresi wajah tampak menahan nyeri.
b. Mata : bersih, fungsi baik, tidak anemis, tidak ikterik, tidak menggunakan alat
bantu.
c. Telinga : Bersih, tidak ada serumen,dapat mendengar dengan baik.
d. Leher : limfe node anterior dan posterior tidak membesar, kelenjar tiroid
dalam batas normal.
5. Mulut, tenggorokan dan Hidung :
a. Inspeksi mulut: mukosa kemerahan lembab, tidak terdapat stomatitis atau
radang gusi, tidak teradapat masalah apda gigi, bersih.
b. Inspeksi tenggorok: mukosa baik, tidak ada kelainan, faring tidak hiperemis,
tonsil tidak membesar.
c. Inspeksi hidung: tidak kemerahan, tidak terjadi epistaksis, bersih, fungsi baik,
septum normal.
6. Thoraks dan paru-paru
a. Inspeksi: simetris kanan-kiri, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak
tampak ketinggalan gerak, pernafasan diafragma.
b. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa.
c. Perkusi: resonan pada lapang paru, paru-paru dalam batas normal.
d. Auskultasi: tidak terdengar suara nafas tambahan.
7. Payudara
a. Inspeksi: membesar, puting susu menonjol keluar, hiperpigmentasi pada areola
dan papilla mammae, ASI belum keluar.
b. Palpasi: lunak, tidak teraba adanya massa, tidak terdapat nyeri tekan.
8. Jantung
a. Inspeksi: iktus kordis tidak tampak, jantung tidak membesar, tidak tampak
pelebaran vena jantung.
b. Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran, iktus kordis teraba
dengan pulsasi baik.
c. Perkusi: dullnes pada area jantung, batas-batas jantung normal.
d. Auskultasi: S1 dan S2 murni, tidak teredengar bising jantung.
9. Abdomen
a. Inspeksi: tampak striae gravidarum pada tengah abdomen, membesar, bentuk
bulat, tidak tampak pelebaran vena abdomen, umbilikus bersih tidak terdapat
discharge.
b. Palpasi:
1). Leopold I : Tinggi fundus uteri 25 Cm.
pada daerah fundus uteri teraba bokong, janin
belum turun.
2). Leopold II : Punggung kiri.
bagian kecil janin teraba di bagian kanan.
3). Leovold III : Presentasi kepala.
4). Leopold IV : Kepala janin belum masuk pintu atas
panggul.
5). Auskultasi DJJ : 150 kali/menit, kuat, teratur.
6). Tafsiran berat janin : TFU-12 Cm x 155 gr
25-12 x 155= 2015 gr.
10. Genetalia
Tidak dikaji karena tidak ada keluhan.
11. Anus dan rektum
Tidak dikaji, tidak ada keluhan.
12. Vaskularisasi perifer
a. Inspeksi wajah dan ekstremitas: tidak terdapat oedema, tidak ada kelainan.
b. Perkusi refleks tendo: positif, tidak ada gangguan.
13. Muskuloskeletal
Lengkap, tidak ada masalah, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah normal
(5).
14. Neurologik
Nyeri pada daerah ulu hati terutama jika untuk nafas dalam.

L. Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya

Saat ini tidak ada pemeriksaan lab yang dilakukan pada pasien

M. Terapi Medis yang Diberikan


Tangg Rute Dosis Indikasi
Jenis
al Tera Terapi
Terapi
pi
5 Okt Emineto Oral 3x1 Suplemen
2020 n Oral table vitamin
Asam t dan zat
folat 1x1 besi
table
t
N. Lain–lain
Selama kehamilan ini Ibu baru memeriksakan diri 1 kali di RS Sardjito.
O.DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Ibu mengatakan selama hamil ini frekuensi -TD:110/60mmHg
berkemihnya bertambah menjadi 8-10 kali per -N:88 Kali per menit
hari, warna air kencing kuning terang jernih, S:36,5
jumlah kadang banyak kadang sedikit ( 1500-
2000 ml/hari), ibu juga menyatakan merasa
terganggu dengan seringnya kencing
-

Anda mungkin juga menyukai