Tugas ini ditunjukan untuk memenuhi tugas laporan ners pada stase Kegawatdaruratan (KGD)
Ipad Padillah
(201030200119)
Pembimbing
Ns. Veri,. S.Kep, M.Kep
TAHUN 2021
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DI RUANG ICU
Nama Mahasiswa : Ipad Padillah
NIM : 201030200119
Ket : Pasien
p
Do :
- Keadaan umum : demam tinggi,
diare, mual, muntah
- Ks. CM
- Nilai GCS 15
- Akral panas
- TTV :
N : 100X/mnt,
RR:24X/mnt,
S:39,9 0C
2 01-02-21 DS: Risiko Diare
jm. 09.00 - OT mengatakan anaknya diare sejak 4 ketidakseimban
hari SMRS gan Elektrolit
DO :
- K/U Lemah, diare, mual dan muntah
- Mukosa tampak kering lidah kotor dan
kemerahan
- TTV :
N : 100X/mnt, RR:24X/mnt, S:39,9 0C
Hasil lab
Na : 129 mEq/L
K : 4,0 mmol/I
Cl : 100 mEq/L
X. Intervensi
Tanggal No
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
dan jam DX
1 Senin, 1 Setelah dilakukan tindakan Pemantauan elektrolit
01/02/21 keperawatan selama 1x24 jam (I.03122)
10.00 Keseimbangan elektrolit Observasi
meningkat dengan kriteria - Identifikasi
hasil: kemungkinan penyebab
- Serum natrium ketidakseimbangan
meningkat elektrolit
- Serum kalium - Monitor kadar elektrolit
meningkat serum
- Serum klorida - Monitor mual, muntah
meningkat dan diare
- Serum magnesium - Monitor kehilangan
meningkat cairan, jika perlu
- Serum fosfor - Monitor tanda dan
meningkat gejala hypokalemia,
L.03021 ( mis. Kelemahan otot,
interval QT
memanjang, gelombang
T datar atau
terbalik,depresi segmen
ST, gelombang U,
Kelelahan, parestesia,
penurunan reflex,
anoreksia,konstipasi,
motilitas usus menurun,
pusing,depresi
pernapasan)
- Monitor tanda dan
gejala hyperkalemia
( mis. Peka
rangsang,gelisah,mual,
muntah, takikardia
mengarah ke
bradikardia,fibrilasi/
takikardia venetrikal
,gelombang T Tinggi,
gelombang P datar,
kompleks QRS tumpul,
blok jantung mengarah
asistol)
- Monitor tanda dan
gejala hiponatremia
(mis. Disorientasi,otot
berkedut, sakit kepala,
membrane mukosa
kering,hipotensi
postural, kejang,
letargi, penurunan
kesadaran)
- Monitor tanda dan
gejala hypernatremia
( mis. Haus, demam,
mual, muntah, gelisah,
peka rangsang,
membrane mukosa
kering, takikardia,
hipotensi, letargi,
konfusi, kejang)
- Monitor tanda dan
gejala hipokalsemia
( mis. Peka rangsang,
tanda chvostek/spasme
otot wajah, tanda
trousseau/spasme
karpal, kram otot,
interval QT
memanjang)
- Monitor tanda dan
gejala hiperkalsemia
( mis. Nyeri tulang,
haus, anoreksia, letargi,
kelemahan otot,
segmen QT memendek,
gelombang T lebar,
komplek QRS lebar,
interval PR
memanjang)
- Monitor tanda dan
gejala hipomagnesemia
(mis. Depresi
pernapasan, apatis,
tanda chovstek, tanda
trousseau, konfusi,
disritmia)
- Monitor tanda dan
gejala
hipermagnesemia (mis.
Kelemahan otot,
hiporefleks,
bradikardia, depresi
SSP, Letargi,koma,
depresi)
Terapeutik
- Alur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan,jika perlu
I.03122
2 Senin, 2 Setelah dilakukan perawatan Manajemen Hipertermia
01/02/21 selama 2x 24 jam, Observasi
10.20 Termoregulasi membaik - Identifikasi penyebab
dengan kriteria hasil : hipertermia ( mis.
- Kulit merah menurun Dehidrasi, terpapar
- Suhu tubuh membaik lingkungan panas,
- Suhu kulit membaik penggunaan incubator)
L. 14134 - Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar
elektrolit
- Monitor haluaran urine
- Monitor komplikasi
akibat hipertermia
Terapeutik
- Sediakan lingkungan
yang dingin
- Longgarkan atau
lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari
atau lebih sering jika
mengalami
hyperhidrosis (keringat
berlebih)
- Lakukan pendinginan
eksternal (mis. Selimut
hipotermia, atau
kompres dingin pada
dahi,leher, dada,
abdomen, aksila)
- Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena,jika perlu
3 Senin, 3 Setelah dilakukan perawatan Manajemen nutrisi (I.03119)
01-02-21 selama 2x24 jam, status nutrisi Observasi
Jm.10.30 membaik dengan kriteria hasil: - Identifikasi status
- Porsi makan yang di nutrisi
habiskan meningkat - Identifikasi alergi dan
- Diare menurun intoleransi makanan
- BB membaik - Identifikasi makanan
- Frekuensi makan yang disukai
membaik - Identifikasi kebutuhan
- Nafsu makan membaik kalori dan jenis nutrient
- Membrane mukosa - Identifikasi perlunya
membaik penggunaan selang
L.03030 nasogastric
- Monitor asupan
makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- Lakukan oral hygiene
sebelum makan,jika
perlu
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
- Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi
protein
- Berikan suplemen
makanan
- Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogatrik jika asupan
oral dapat di toleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi
duduk,jika mampu
- Ajarkan diet yang
dprogramkan
Kolaboarsi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetic), jika
perlu.
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk
menenentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika
perlu.
XI. Implementasi
No Hari/tgl/ No Implementasi Evaluasi
jam DX
1 Selasa 1 - Mengidentifikasi DS:
02-02-21 kemungkinan penyebab - OT mengatakan
10.00 ketidakseimbangan anaknya masih
elektrolit lemah
Respon : diare dan DO :
10.10 muntah - K/U Lemah, diare,
- Memonitor kadar mual dan muntah
elektrolit serum - Mukosa tampak
Respon : kering, lidah kotor
Na : 128 mEq/L dan kemerahan
K : 4,0 mmol/I - TTV :
Cl : 99 mEq/L N : 100X/mnt,
12.00 - Memonitor mual, muntah RR:24X/mnt, S:39,6
0
dan diare C
Respon : masih mual dan Hasil lab
muntah 2x, diare 3x sejak Na : 128 mEq/L
pagi K : 4,0 mmol/I
- Memonitor kehilangan Cl : 99 mEq/L
12.10 cairan
A:
Respon :
- Masalah belum teratasi
Intake
Minum : 50ml
P:
Ivfd : RL 400 tpm
- Intervensi dilanjutkan
=450 cc
Output
Kencing 50 cc
Muntah 30cc
Diare 40cc
IWL 350
= 470 cc
Balance cairan = 450-470
= -20cc
- Mendokumentasikan
hasil pemantauan
Respon : di catat di buku
status pasien
-
2 Selasa 2 - Mengdentifikasi Ds :
02-02-21 penyebab hipertermia - OT mengatakan
10.00 Respon : proses dari anaknya masih
penyakitnya tejadi demam Tinggi
peningkatan laju
metabolisme Do :
10.00 - Memonitor suhu tubuh - Keadaan umum
Respon : Sh : 39,6 oc : demam tinggi,
10.10 - Mengganti linen diare, mual,
Respon : linen sudah muntah
10.15 diganti dengan yang baru - Ks. CM
- Melakukan kompres - Nilai GCS 15
hangat pada daerah dahi, - Akral panas
dan lipatan ketiak dan - TTV :
paha N : 100X/mnt,
Respon : dilakukan RR:24X/mnt,
kompres hangat pada S:39,6 0C
daerah dahi dan lipatan A:
sampai suhu badannya - Masalah belum teratasi
turun
12.00 - Menganjurkan tirah P:
baring - Intervensi dilanjutkan
Respon : klien terbaring
di tempat tidur
- Kolaborasi pemasangan
infus RL
Respon : Infus terpasang
cairan RL di tangan
sebelah kanan 27 tpm
P:
- Intervensi dilanjutkan
P:
- Intervensi dihentikan