OLEH :
NAMA : PARNI ARISTHARKUS TAEK
NIM : 187802721
KELAS/SEMESTER : E/III
Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara
berkala untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi
pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi
dasar yang dilakukan (Manuaba, 2010).
Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak dirinya hamil untuk menjaga agar
ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan
bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya resiko-resiko
kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap
kehamilan (Bobak, 2005).
2. Tujuan Antenatal Care
Menurut Manuaba, ( 2010).
a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran.
c. Sistem Urinaria
Pada bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh utrus yang mulai
membesar sehingga sering BAK. Keadaan ini akan hilang seiring bertambahnya usia
kehamilan, namun akan muncul keluhan yang sama pada akhir kehamilan karena
kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul sehingga menekan kandung
kemih.
d. Sistem Pencernaan
e. Sistem Metabolisme
f. Sistem Muskuloskeletal
g. Sistem Endokrin
h. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan terkadang hal tersebut terjadi di payudara dan paha. Perubahan ini disebut
strie gravidarum. Pada banyak perempuan, garis di pertengahan perutnya akan berubah
menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra. Kadang-kadang akan muncul pada
wajah yang disebut chloasma gravidarum.
i. Payudara
Pada awal kehamilan, ibu hamil akan merasa payudaranya mejadi lebih lunak.
Setelah bulan kedua, payudara akan bertambah besar dan vena-vena dibawah kulit
akan lebih terlihat, puting payudara akan lebih besar dan tegak. Setelah bulan pertama,
kolostrum (cairan kekuningan) dapat keluar, areola akan menjadi besar dan kehitaman.
6. Jadwal kunjungan antenatal care
Program pelayanan kesehatan ibu di Indonesia menganjurkan agar ibu hamil
melakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama masa kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan sesuai dengan frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal
satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pada
trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua kali pada trimester
ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai persalinan) (Kemenkes RI, 2018). Ibu hamil
melakukan kunjungan antenatal care minimal empat kali yaitu :
a. Kunjungan pertama/K1 (Trimester I)
Pada masa ini ibu dianjurkan untuk melakukan kujungan antenatal care
minimal satu kali. Pemeriksaan terutama untuk menilai risiko kehamilan, laju
pertumbuhan janin, atau cacat bawaan. Kegiatan yang dilakukan pada masa ini adalah
anamnesis keluhan dan perkembangan yang dirasakan ibu, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan USG, penilaian risiko kehamilan, KIE pada ibu, dan pemberian vitamin
(Wagiyo & Putrono, 2016).
Pada masa ini sebaiknya ibu melakukan kunjungan antenatal care setiap dua
minggu sampai adanya tanda kelahiran. Pada masa ini dilakukan pemeriksaan:
anamnesis keluhan dan gerak janin, pemberian imunisasi TT2, pengamatan gerak
janin, pemeriksaan fisik dan obstetri, nasihat senam hamil, penilaian risiko kehamilan,
KIE ibu hamil, pemeriksaan USG, pemeriksaan laboratorium ulang (Wagiyo &
Putrono, 2016).
1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri
( normal: 23-26 cm).
2. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri
(normal: 26-29).
3. Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung
prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
4. Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior
superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter
mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke
atas simpisis (normal : 80-90 cm).
e. Penentuan Letak Janin (Presentase janin) dan perhitungan Denyut Jantung Janin.
Apabila Trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk
panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung
kurang dari 120 kali/menit menujukan ada tanda GAWAT JANIN, SEGERA RUJUK
(Buku KIA 2016).
f. Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) oleh petugas untuk selanjutnya
bilamana diperlukan mendapatkan suntikan Tetanus Toksoid sesuai anjuran petugas
kesehatan untuk mencegah Tetanus pada Ibu dan Bayi (Buku KIA 2016).
Imunisasi
Selang waktu Minimal
TT Lama perlindungan
TT 1 Langkah awal pemben tukan
kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
TT 2 1 Bulan setelah TT 1 3 Tahun
k Dukungan keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggota
keluarganya. Sebagai lingkungan yang terdekat dengan ibu hamil, dukungan dari
keluarga memegang peranan penting dalam memengaruhi psikologi dan motivasi ibu
dalam melakukan perilaku kesehatan. Dengan dukungan yang baik dari keluarga, ibu
akan lebih memperhatikan kesehatan diri dan janinnya, yaitu dengan secara rutin
berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan ANC. Dukungan dari
keluarga dapat berupa bantuan, perhatian, penghargaan, atau dalam bentuk kepedulian
terhadap ibu hamil.
l Faktor dukungan dari petugas kesehatan
Sikap petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan memengaruhi frekuensi
kunjungan ANC ibu hamil. Semakin baik sikap petugas kesehatan maka semakin
sering pula seorang ibu hamil menginjungi fasilitas kesehatan untuk memeriksakan
kehamilannya. Belum meratanya petugas kesehatan yang ada di daerah terpencil juga
dapat menurunkan akses ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan
adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang mencakup peningkatan kesehatan
yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan
memfasilitasi koping. (Ika dan Saryono, 2010).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan yang digunakan
sebagai alat untuk menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini
berlangsung terus menerus yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan (Ika
dan Saryono, 2010). Ada tiga yang dapat terjadi pada tahap evaluasi, yaitu :
a. Masalah teratasi seluruhnya.
b. Masalah tidak teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba (2001). Kapita selecta penatalaksanaan turin obstetric ginekologi dan KB. Jakarta :
EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP
PPNI