Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT REPRODUKSI(MIOM&KISTA)

OLEH:

MAHASISWA: STIKES MARANATHA KUPANG

KELAS :D

SEMESTER : III

1. NOVIANTI KAMALENG 183802721


2. PLACIDA ROGA 183902721
3. RESIN R. NEOLAKA 184002721
4. RIDWAN U. PRAING 184102721
5. ROVLIN A. BANI 184202721
6. RUBEN BUNI HAU 184302721
7. SANIA BETE DHOO 184402721

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :  Edukasi Pencegahan Penyakit Reproduksi(Miom&Kista)

Pelaksana :

Hari/Tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat :
Sasaran :

A. Latar Belakang

Mioma uteri atau sering disebut miom adalah tumor jinak yang tumbuh pada dinding

rahim (uterus) seorang wanita, Atau istilah sederhananya adalah daging tumbuh dalam rahim.

Sedangkan Kista merupakan kantung berisi cairan, udara atau bahan lainnya yang menempel

dan berkembang di ovarium atau indung telur bisa di bagian kiri, kanan, atau di kedua indung

telur.

Penyebab miom belum diketahui dengan pasti, namun faktor hormonal dianggap sebagai

pemicunya. Ada juga beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko munculnya miom adalah

sebagai berikut : Haid pertama terlalau dini, Faktor Keturunan, Kekurangan Vitamin D,

Kegemukan, Konsumsi Alkohol, Sering mengkonsumsi daging merah atau jarang makan

sayur dan buah. Penyebab kista ini masih belum jelas. Namun, faktor keturunan,

penyumbatan pada saluran yang memengaruhi aliran keluar cairan atau kondisi medis

lainnya.

B. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Peserta Penyuluhan dapat memahami dan
mengerti tentang Penyakit Miom dan Kista dan bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Miom dan
Kista.
.

C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Kesehatan tentang Pencegahan Penyakit Miom dan Kista
diharapkan Peserta Penyuluhan dapat mengerti tentang:
a. Pengertian Miom dan Kista.
b. Penyebab Miom dan Kista.
c. Tanda dan Gejala Miom dan Kista.
d. Pencegahan dan Penanganan Miom dan Kista.
D. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Miom dan Kista.
b.Penyebab Miom dan Kista.
c.Tanda dan Gejala Miom dan Kista.
d.Pencegahan dan Penanganan Miom dan Kista.

E. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab

F. Media
1.Leaflet

G.Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Persiapan 5 Menit • Mengucapkan Salam


dan berkenalan • Menjawab salam
• Kontrak Waktu • Mendengarkan
• Menjelaskan Tujuan dengan aktif dan
memberikan
respon

Pelaksanaa 15 Menit Penjelasan materi:  Mendengarkan


n 1) Pengertian Miom dan
dan Kista. Memperhatikan
2) Penyebab Miom
dan Kista.
3) Tanda dan Gejala
Miom dan Kista.
4) Pencegahan dan
Penanganan
Miom dan Kista.

Penutup  Memberikan • Mengajukan


kesempatan pertanyaan.
untuk bertanya • Memperhatikan
• Menjawab pertanyaan dan
10 Menit • Menyimpulkan hasil Mendengarkan
kegiatan Penjelasan.
• Memberi salam • Menjawab salam.
Penutup

H. Pengorganisasian

1. Penyaji : Resin R. Neolaka


2. Moderator : Rovlin A. Bani
3. MCI : Ruben Buni Hau
4. Notulen : Sania Bete Dhoo
5. Fasilitator : Ridwan U. Praing
Novianti Kamaleng

I.Job Description
a. Moderator : Membuka dan Menutup acara.
: Memperkenalkan diri beserta penyaji penyuluhan.
: Menjaga kelancaran acara Penyuluhan.
b. Penyaji : Bertugas memberikan penjelasan materi yang akan disampaikan.
c. Notulen : Bertugas memimpin jalannya diskusi.

:Mencatat pertanyaan, hal penting selama diskusi, dan hasil-hasil diskusi.

d. Fasilitator : Bertugas memecahkan suatu masalah jalan keluarnya kegiatan.

: Bersama moderator menjalin kerjasama dalam menyajikan materi.


: Memotivasi peserta kegiatan dalam penyuluhan.
J. Setting Tempat

K. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan Tentang Pencegahan Penyakit
Reproduksi(Miom&Kista) maka Peserta Penyuluhan dapat:

a. Pengertian Miom dan Kista.


b. Penyebab Miom dan Kista.
c.Tanda dan Gejala Miom dan Kista.
d.Pencegahan dan Penanganan Miom dan Kista.

Jenis-jenis evaluasi:
1. Evaluasi Persiapan
- Peserta hadir ditempat yang ditentukan oleh penyuluhan.
- Penyuluhan dilakukan di Aula Stikes Maranatha Kupang.
- Tersedianya media penyuluhan.
2. Evaluasi proses
- Moderator memberi salam dan memperkenalkan diri.
- Dilanjutkan sesuai dengan kegiatan penyuluhan.
- Melakukan Tanya jawab.
3. Evaluasi hasil
- Daftar Hadir dan Foto Kegiatan( Terlampir)

- Masyarakat memahami materi penyuluhan.


- Jumlah peserta Penyuluhan.

- Kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Lampiran: MATERI KEGIATAN


LAMPIRAN 1

MATERI PENYULUHAN
EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT REPRODUKSI(MIOM&KISTA)

A. PENGERTIAN MIOM DAN KISTA

Miom dan kista merupakan dua jenis tumor jinak pada organ reproduksi wanita yang
berbeda namun sering dianggap sama. Kedua penyakit ini kebanyakan berkembang setelah
menstruasi pertama dan berkurang setelah menopause. Karena timbulnya miom dan kista
yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, membuat penyakit ini banyak mengintai wanita
dalam masa produktif, yaitu kisaran usia 25 – 45 tahun. Perbedaan miom dan kista paling
mudah dikenali dari bentuk dan letaknya.

1.Pengertian Penyakit Miom

Mioma uteri atau sering disebut miom adalah tumor jinak yang tumbuh pada dinding
rahim (uterus) seorang wanita, Atau istilah sederhananya adalah daging tumbuh dalam rahim.
Tumor jinak ini dapat tumbuh besar hingga menyebabkan nyeri dan perdarahan hebat pada
saat menstruasi (tergantung besar ukuran dan letak miom pada rahim).

2. Pengertian Penayakit Kista

Kista merupakan kantung berisi cairan, udara atau bahan lainnya yang menempel dan
berkembang di ovarium atau indung telur bisa di bagian kiri, kanan, atau di kedua indung
telur. Kista termasuk tumor jinak, sehingga tidak berbahaya dan biasanya muncul di bagian
tubuh mana saja, seperti di hati, ginjal, dan payudara. Namun, lebih sering berkembang di
daerah rahim, sama seperti miom.

B. PENYEBAB MIOM DAN KISTA

1. Penyebab Penyakit Miom

Penyebab miom belum diketahui dengan pasti, namun faktor hormonal dianggap sebagai
pemicunya. Ada juga beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko munculnya miom adalah
sebagai berikut :
 Haid pertama terlalau dini.
 Faktor Keturunan.
 Kekurangan Vitamin D.
 Kegemukan.
 Konsumsi Alkohol.
 Sering mengkonsumsi daging merah atau jarang makan sayur dan buah.

Sedangkan faktor yang dapat menurunkan risiko terjadinya miom adalah riwayat melahirkan.
Wanita yang pernah menjalani persalinan memiliki risiko lebih rendah untuk menderita miom.

2.Penyebab Penyakit Kista

Penyebab kista ini masih belum jelas. Namun, faktor keturunan, penyumbatan pada
saluran yang memengaruhi aliran keluar cairan atau kondisi medis lainnya, bisa menjadi faktor
dalam perkembangan kista ovarium. Berikut beberapa faktor penyebab Kista:

 Infeksi.
 Penyumbatan pada saluran di dalam tubuh.
 Peradangan yang terjadi dalam jangka panjang (kronis).
 Penyakit bawaan lahir.

 Kondisi genetik.
 Tumor.
 Kelainan pada perkembangan embrio.
 Cacat pada sel.
 Kondisi inflamasi kronis.
 Penyumbatan pada saluran pada tubuh.
 Parasit.
 Cedera.

C.TANDA DAN GEJALA MIOM&KISTA

1. Tanda dan Gejala Penyakit Miom


Pada umumnya Miom tidak menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun jika muncul gejala
dengan tanda-tanda sebagai berikut :

 Periode menstruasi sangat panjang dan berat.


 Perut membesar.
 Mengalami nyeri selama berhubungan intim.
 Sering buang air kecil karena tekanan miom pada kantung kemih.
 Mengalami nyeri di bagian belakang kaki.
 Sembelit atau kembung.
 Mengalami nyeri atau tekanan pada panggul.

2. Tanda dan Gejala Penyakit Kista

Tanda dan Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh di bagian tubuh tertentu.
Tergantung pada jenis kista yang dialami, benjolan ini bisa tumbuh di wajah, leher, dada,
punggung, kulit kepala, telapak tangan, atau telapak kaki.

Benjolan kista dapat berukuran kecil hingga besar. Selain benjolan, kista juga dapat
menimbulkan gejala lain, seperti:

 Kemerahan di kulit sekitar area kista.


 Keluar darah atau nanah yang berbau tidak sedap dari benjolan.
 Nyeri akibat infeksi pada kista.
 Kaku atau kesemutan, terutama di bagian tubuh yang ditumbuhi kista.

Selain gejala di atas, kista ovarium dapat menimbulkan gejala khusus karena terletak di organ
dalam tubuh. Beberapa gejalanya adalah:

 Mual dan muntah.


 Demam.
 Pusing.
 Nyeri ringan atau berat di bagian bawah perut.
 Nyeri saat berhubungan seksual.
 Perut bagian bawah terasa penuh atau kembung.
 Sakit saat menstruasi.
D. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN MIOM&KISTA

1. Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Miom

Beberapa cara pencegahan miom yang perlu diketahui, yakni:

 Kurangi konsumsi daging

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi daging merah dan
makanan padat energi dengan kandungan banyak kalori serta lemak berisiko mengembangkan
fibroid. Karena itu, sangat disarankan untuk mengurangi atau mengganti daging merah dengan
daging putih seperti ayam atau kalkun. Secara umum, mengganti daging merah dengan daging
putih atau sumber protein nabati lainnya bisa menjadi langkah baik untuk menjaga kesehatan
rahim. Menurut American Heart Association, daging yang mengandung kadar lemak jenuh dan
trans tinggi bisa meningkatkan kolesterol dan memperburuk penyakit jantung. 

 Perbanyak asupan vitamin A

Makanan yang mengandung vitamin tertentu diketahui dapat melindungi diri dari penyakit
fibroid dan meningkatkan kesehatan seseorang. Karena itu, dalam sebuah penelitian menyatakan
bahwa wanita premenopause yang rutin makan buah dengan kandungan vitamin A berisiko lebih
kecil menderita uterine fibroid. Beberapa sumber vitamin A hewani yang bisa dikonsumsi,
termasuk produk susu, ikan, dan daging. Selain itu, makanan yang kaya akan flavonoid juga bisa
menjadi pilihan, seperti beri, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Jika seseorang tidak
mendapatkan cukup vitamin, maka bisa mempertimbangkan untuk mengambil suplemen.

 Kurangi atau hindari alkohol

Sebuah studi tahun 2004 menunjukkan bahwa fibroid memiliki hubungan dengan alkohol,
terutama bir. Hal ini dikarenakan alkohol bisa membantu meningkatkan tingkat hormon yang
diperlukan untuk pertumbuhan fibroid. Selain itu, alkohol juga diketahui dapat memicu
terjadinya peradangan. Dalam studi lainnya, ditemukan bahwa wanita yang minum bir satu atau
lebih dalam sehari dapat meningkatkan risiko fibroid hingga 50 persen. Untuk itu cara
pencegahan miom yang paling tepat adalah dengan mengurangi konsumsi atau hindari alkohol
sebelum menyebabkan penyakit berbahaya lainnya.
 Seimbangkan hormon estrogen

Pencegahan miom selanjutnya yang bisa dilakukan adalah menyeimbangkan kadar hormon
estrogen di dalam tubuh. Estrogen sendiri merupakan hormon penting untuk kesuburan, baik
pada pria maupun wanita. Namun, perlu diketahui jika terlalu banyak estrogen bisa
meningkatkan risiko uterine fibroid. Banyak perawatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan
kadar estrogen. Beberapa di antaranya, yakni menurunkan berat badan, hindari atau batasi kontak
dengan bahan kimia, dan hindari bahan kimia pengganggu hormon. Jika beberapa cara di atas
dilakukan, maka kamu bisa membantu mencegah atau memperlambat pertumbuhan fibroid.

 Dapatkan cukup vitamin D

Vitamin D diketahui bisa membantu mengurangi risiko fibroid hingga hampir 32 persen.
Karena itu, jika kamu rutin berjemur di bawah sinar matahari saat vitamin D sedang tinggi maka
berisiko kecil terkena penyakit miom. Selain sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari
mengonsumsi vitamin. Beberapa makanan yang mengandung cukup vitamin D, antara lain
kuning telur, susu, keju, produk susu, ikan berlemak seperti salmon, tuna, serta makarel, dan
minyak hati ikan kod. Mendapatkan cukup vitamin D tak hanya bisa mengurangi risiko penyakit
miom, namun juga menjaga kesehatan tulang dalam tubuh.

Pada kasus miom yang kecil dan tidak menimbulkan gejala, tidak diperlukan pengobatan
karena dapat menyusut dengan sendirinya. Meski demikian, penderitanya tetap perlu menjalani
pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi miomnya. Sedangkan pada miom yang menimbulkan
gejala, pengobatannya berupa terapi hormon untuk mencegah perkembangan miom dan
meredakan gejalanya, atau tindakan operasi untuk mengangkat miom.

2. Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Kista

 Terapkan Pola Makan Sehat. Pola makan sehat tidak hanya baik untuk kebugaran tubuh,
tetapi juga kesehatan ovarium.
 Kelola Stres.
 Cukup Tidur.
 Hindari Alkohol dan Rokok.
Kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pengidap pun dapat mempercepat proses
penyembuhan dengan mengompres kista menggunakan kompres hangat. Namun jangan mencoba
memecahkan kista, karena dapat menyebabkan infeksi. Bila kista tidak hilang, kunjungi dokter
untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter dapat menghilangkan kista dengan beberapa
metode berikut:

 Mengangkat kista melalui operasi, bila aspirasi tidak berhasil.


 Menyuntikkan kortikosteroid, guna mengurangi radang di kista.
 Menusuk kista dengan jarum dan melakukan penyedotan (aspirasi) cairan dalam kista.

Metode penanganan kista disesuaikan dengan usia pasien, serta jenis dan ukuran kista.
Dokter mungkin hanya akan melakukan pemantauan rutin jika kista masih kecil dan tidak
menimbulkan gejala. Namun, jika kista membesar, tindakan operasi pengangkatan kista dapat
dilakukan. Sulit untuk dapat mencegah timbulnya kista. Kendati demikian, pemeriksaan panggul
secara teratur dapat memantau jika terjadi perubahan pada ovarium. Pemeriksaan juga perlu
dilakukan jika terjadi menstruasi di luar kebiasaan.
DAFTAR PUSTAKA

Journal homepage: https://ejournal.akperrspadjakarta.ac.id

Https://Lippoinsurance.Com.

Https://Www.Emc.Id.

Anda mungkin juga menyukai