Sasaran : Ny.
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang VK
Pertemuan ke :1
Dalam kehamilan air ketuban merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi
kehidupan janin dalam kandungan. Kekurangan atau pun kelebihan air ketuban sangat
mempengaruhi keadaan janin. Oleh karena itu penting mengetahui keadaan air ketuban
Namun dalam kehamilan kadang kala terjadi pecah ketuban sebelum waktunya
atau yang sering disebut dengan ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini merupakan
masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan
terjadinya infeksi sampai sepsis yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal
melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya
melahirkan. Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil aterm akan mengalami
B. TUJUAN
menjelaskan kembali :
C. STRATEGI PELAKSANAAN
2. Tanya jawab.
D. RENCANA PROSES PELAKSANAAN
Media
Pembelajaran
c. Menyebutkan
materi/pokok
disampaikan
memperhatikan
Menjelaskan materi
penyuluhan secara
pecah dini
b. Penyebab ketuban
pecah dini
c. Tanda-tanda ketuban
pecah dini
d. Penatalaksanaan
menyebutkan
kembali:
2. Pengertian ketuban
pecah dini
3. Penyebab ketuban
pecah dini
4. Tanda-tanda ketuban
pecah dini
5. Penatalaksanaan
keberhasilan dalam
menjelaskan jawaban
memperbaiki kesalahan,
serta menyimpulkan
materi.
Mengucapkan
terimakasih dan
mengucapkan salam
E. MEDIA PENYULUHAN
1. Materi SAP
2. Leaflet
F. METODE EVALUASI
G. SETTING TEMPAT
Peserta Fasilitator
Fasilitator Peserta
Observer Peserta
H. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Perawat A
3. Observer : Peawat B
4. Fasilitator : Perawat C
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
J. EVALUASI HASIL
1. Jenis : Lisan
2. Pertanyaan Evaluasi
LAMPIRAN
MATERI
Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses
persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu
(Cunningham, Mc. Donald, gant, 2002).
Ketuban Pecah Dini adalah rupturnya membrane ketuban sebelum persalinan
berlangsung (Manuaba, 2002).
Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh
sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan
37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam
sebelum waktunya melahirkan.
c. Makrosomia
Makrosomia adalah berat badan neonatus >4000 gram kehamilan
dengan makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over
distensi dan menyebabkan tekanan pada intra uterin bertambah sehingga menekan
selaput ketuban, manyebabkan selaput ketuban menjadi teregang,tipis, dan
kekuatan membrane menjadi berkurang, menimbulkan selaput ketuban mudah
pecah. (Winkjosastro, 2006).
d. Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan amnion >2000mL.
Uterus dapat mengandung cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Hidramnion
kronis adalah peningaktan jumlah cairan amnion terjadi secara berangsur-angsur.
Hidramnion akut, volume tersebut meningkat tiba-tiba dan uterus akan mengalami
distensi nyata dalam waktu beberapa hari saja.
e. Kelainan letak janin dan rahim : letak sungsang, letak lintang.
f. Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah belum masuk PAP
(sepalo pelvic disproporsi).
g. Korioamnionitis
Adalah infeksi selaput ketuban. Biasanya disebabkan oleh
penyebaranorganism vagina ke atas. Dua factor predisposisi terpenting adalah
pecahnyaselaput ketuban > 24 jam dan persalinan lama.
h. Penyakit Infeksi
Adalah penyakit yang disebabkan oleh sejumlah mikroorganisme yang
meyebabkan infeksi selaput ketuban. Infeksi yang terjadi menyebabkan terjadinya
proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga
memudahkan ketuban pecah.
i. Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan
genetik)
j. Riwayat KPD sebelumya
k. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban.
l. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23
minggu)
3. Tanda-tanda ketuban pecah dini
Beberapa gejala klinik yang ditimbulkan karena ketuban pecah dini sebagai
berikut:
1. Tanda terjadinya adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui
vagina.
2. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, cairan ini
tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi
bila duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya
“mengganjal” atau “menyumbat” kebocoran untuk sementara.
3. Cairan tampak di introitus
Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin
Bila ada tanda infeksi : beri antibiotika dosis tinggi dan persalinan di akhiri.
tindakan yang perlu di perhatikan. Disamping itu makin kecil umur kehamilan,
makin besar peluang terjadi infeksi dalam rahim yang dapat memacu terjadinya
LAMPIRAN SOAL
Mansjoer, Arif, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid I. Jakarta:
Media Aesculapius
Mirzanie, Hanifah dan Desy Kurniawati. 2009. Obgynacea obstetric & ginekologi.
Yogjakarta: TOSCA Enterprise