Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KETUBAN PECAH DINI

Topik : Ketuban pecah dini

Sub Topik : Ketuban pecah dini

Sasaran : Ny.

Hari/Tanggal : Kamis, 29 Oktober 2018

Pukul : 08.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang VK

Pertemuan ke :1

Narasumber : Lidya Apriani

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kehamilan air ketuban merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi

kehidupan janin dalam kandungan. Kekurangan atau pun kelebihan air ketuban sangat

mempengaruhi keadaan janin. Oleh karena itu penting mengetahui keadaan air ketuban

selama kehamilan demi keselamatan janin.

Namun dalam kehamilan kadang kala terjadi pecah ketuban sebelum waktunya

atau yang sering disebut dengan ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini merupakan

masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan

terjadinya infeksi sampai sepsis yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal

dan menyebabkan infeksi ibu (sarwono 2008).


Ketuban pecah dini didefenisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya

melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya

melahirkan. Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil aterm akan mengalami

ketuban pecah dini (Sarwono 2008).

B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien dapat

menginformasikan dan mengetahui kehamilan ketuban pecah dini.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIM)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat

menjelaskan kembali :

a. Pengertian ketuban pecah dini

b. Penyebab ketuban pecah dini

c. Tanda-tanda ketuban pecah dini

d. Penatalaksanaan ketuban pecah dini

C. STRATEGI PELAKSANAAN

Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa :


1. Ceramah

2. Tanya jawab.
D. RENCANA PROSES PELAKSANAAN

No Kegiatan Penyuluhan Waktu Metode & Kegiatan Peserta Narasumber

Media

1. Pembukaan : 3 Menit Lisan a. Menjawab Salam Lidya Apriani

a. Memberi Salam b. Mendengarkan

b. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan

Pembelajaran

c. Menyebutkan

materi/pokok

bahasan yang akan

disampaikan

2. Pelaksanaan : 15 Menit Menyimak dan Lidya Apriani

memperhatikan
Menjelaskan materi

penyuluhan secara

berurutan dan teratur

Materi : Lisan dan leaflet Menyimak dan

a. Pengertian ketuban Memperhatikan

pecah dini

b. Penyebab ketuban

pecah dini

c. Tanda-tanda ketuban

pecah dini

d. Penatalaksanaan

ketuban pecah dini

3.Evaluasi : 10 Menit Lisan a. Bertanya Lidya Apriani


1. Meminta masyarakat b. Menjawab

menjelaskan atau pertanyaan

menyebutkan

kembali:

2. Pengertian ketuban

pecah dini

3. Penyebab ketuban

pecah dini

4. Tanda-tanda ketuban

pecah dini

5. Penatalaksanaan

ketuban pecah dini

Memberikan pujian atas

keberhasilan dalam
menjelaskan jawaban

dari pertanyaan dan

memperbaiki kesalahan,

serta menyimpulkan

materi.

4.Penutup : 2 Menit Lisan Menjawab salam Lidya Apriani

Mengucapkan

terimakasih dan

mengucapkan salam
E. MEDIA PENYULUHAN

Media Penyuluhan yang digunakan:

1. Materi SAP

2. Leaflet

F. METODE EVALUASI

1. Metode Evaluasi : Tanya jawab

2. Jenis Evaluasi : Lisan

3. Bentuk soal : Essay

G. SETTING TEMPAT

Duduk saling berhadapan dengan penyaji berada di depan

OPERATOR PENYAJI MODERATOR

Peserta Fasilitator

Fasilitator Peserta

Observer Peserta

H. PENGORGANISASIAN

1. Moderator : Perawat A

2. Penyaji : Lidya Apriani

3. Observer : Peawat B

4. Fasilitator : Perawat C

5. Peserta : Ruang Nifas


I. KRITERIA EVALUASI

1. Kesiapan materi

2. Kesiapan SAP

3. Kesiapan media : Leaflet

4. Peserta hadir ditempat penyuluhan

J. EVALUASI HASIL

Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat dapat :

1. Mampu menjelaskan Pengertian ketuban pecah dini

2. Mampu menjelaskan Penyebab ketuban pecah dini

3. Mampu menjelaskan Tanda-tanda ketuban pecah dini

4. Memapu menjelaskan Penatalaksanaan ketuban pecah dini

K. EVALUASI PROSEDUR PADA AKHIR KEGIATAN PENYULUHAN

1. Jenis : Lisan

2. Pertanyaan Evaluasi

a. Coba ibu jelaskan Pengertian ketuban pecah dini

b. Coba ibu jelaskan Penyebab ketuban pecah dini

c. Coba ibu jelaskan Tanda-tanda ketuban pecah dini

d. Coba ibu jelaskan Penatalaksanaan ketuban pecah dini


L. MATERI (Terlampir)

- Pengertian ketuban pecah dini

- Penyebab ketuban pecah dini

- Tanda-tanda ketuban pecah dini

- Penatalaksanaan ketuban pecah dini

LAMPIRAN

MATERI

1. Pengertian ketuban pecah dini

Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses
persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu
(Cunningham, Mc. Donald, gant, 2002).
Ketuban Pecah Dini adalah rupturnya membrane ketuban sebelum persalinan
berlangsung (Manuaba, 2002).
Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh
sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan
37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam
sebelum waktunya melahirkan.

2. Penyebab ketuban pecah dini

Penyebab Ketuban pecah dini adalah karena berkurangnya kekuatan


membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat
berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan masalah
kontroversi obstetri. Penyebab lainnya adalah sebagai berikut :
1. Inkompetensi serviks (leher rahim)
Inkompetensia serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot-otot
leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit
membuka ditengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin
yang semakin besar. Adalah serviks dengan suatu kelainan anatomi yang nyata,
disebabkan laserasi sebelumnya melalui ostium uteri atau merupakan suatu
kelainan congenital pada serviks yang memungkinkan terjadinya dilatasi
berlebihantanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester kedua
atau awal trimester ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput janin
serta keluarnya hasil konsepsi (Manuaba, 2002).
2. Peninggian tekanan inta uterin
Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini. Misalnya:
a. Trauma
Hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesis
b. Gemelli
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada
kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan
adanya ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini terjadi karena jumlahnya
berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban ) relative kecil
sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan
selaput ketuban tipis dan mudah pecah. (Saifudin. 2002).

c. Makrosomia
Makrosomia adalah berat badan neonatus >4000 gram kehamilan
dengan makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over
distensi dan menyebabkan tekanan pada intra uterin bertambah sehingga menekan
selaput ketuban, manyebabkan selaput ketuban menjadi teregang,tipis, dan
kekuatan membrane menjadi berkurang, menimbulkan selaput ketuban mudah
pecah. (Winkjosastro, 2006).
d. Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan amnion >2000mL.
Uterus dapat mengandung cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Hidramnion
kronis adalah peningaktan jumlah cairan amnion terjadi secara berangsur-angsur.
Hidramnion akut, volume tersebut meningkat tiba-tiba dan uterus akan mengalami
distensi nyata dalam waktu beberapa hari saja.
e. Kelainan letak janin dan rahim : letak sungsang, letak lintang.
f. Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah belum masuk PAP
(sepalo pelvic disproporsi).
g. Korioamnionitis
Adalah infeksi selaput ketuban. Biasanya disebabkan oleh
penyebaranorganism vagina ke atas. Dua factor predisposisi terpenting adalah
pecahnyaselaput ketuban > 24 jam dan persalinan lama.
h. Penyakit Infeksi
Adalah penyakit yang disebabkan oleh sejumlah mikroorganisme yang
meyebabkan infeksi selaput ketuban. Infeksi yang terjadi menyebabkan terjadinya
proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga
memudahkan ketuban pecah.
i. Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan
genetik)
j. Riwayat KPD sebelumya
k. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban.
l. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23
minggu)
3. Tanda-tanda ketuban pecah dini

Beberapa gejala klinik yang ditimbulkan karena ketuban pecah dini sebagai
berikut:
1. Tanda terjadinya adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui
vagina.
2. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, cairan ini
tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi
bila duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya
“mengganjal” atau “menyumbat” kebocoran untuk sementara.
3. Cairan tampak di introitus
Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin

bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.

4. Penatalaksanaan ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini merupakan sumber persalinan prematuritas, infeksi dalam


rahim terhadap ibu maupun janin yang cukup besar dan potensil. Oleh karena itu,
tatalaksana ketuban pecah dini memerlukan tindakan yang rinci sehingga dapat
menurunkan kejadian persalinan prematuritas dan infeksi dalam Rahim.
a. Konservatif
1) Rawat dirumah sakit
2) Beri antibiotika: bila ketuban pecah > 6 jam berupa : ampisilin 4 x 500
mg atau gentamycin 1 x 80mg.
3) Umur kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih
keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi
4) Bila usia kehamilan 32-34 Minggu, masih keluar air ketuban, maka usia
kehamilan 35 minggu di pertimbangkan untuk terminasi kehamilan ( hal sangat
tergantung pada kemampuan perawat bayi prematur)
5) Nilai tanda dan gejala infeksi (suhu, leukosit, tanda tanda infeksi
intrauterine.
6) Pada Usia kehamilan 32-34 minggu, berikan steroid selama untuk
memacu kematangan paru-paru janin.
b. Aktif
1) Kehamilan > 35 minggu : induksi oksitoksin, bila gagal dilakukan seksio
sesaria.
Cara induksi : 1 ampul syntocinon dalam dektrose 5%, dimulai 4tetes/menit
tiap seperempat jam dilakukan 4 tetes sampai maksimum 40tetes/menit.
2) Pada keadaan CPD, Letak lintang dilakukan seksio sesaria.

Bila ada tanda infeksi : beri antibiotika dosis tinggi dan persalinan di akhiri.

Memberikan profilaksis antibiotika dan membatasi pemeriksaan dalam merupkan

tindakan yang perlu di perhatikan. Disamping itu makin kecil umur kehamilan,

makin besar peluang terjadi infeksi dalam rahim yang dapat memacu terjadinya

persalinan prematuritas bahkan berat janin kurang dari 1 Kg.

LAMPIRAN SOAL

a. Pengertian ketuban pecah dini

b. Penyebab ketuban pecah dini

c. Tanda-tanda ketuban pecah dini

d. Penatalaksanaan ketuban pecah dini


DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid I. Jakarta:
Media Aesculapius

Mirzanie, Hanifah dan Desy Kurniawati. 2009. Obgynacea obstetric & ginekologi.
Yogjakarta: TOSCA Enterprise

Nugroho, Taufan. 2011. Obstetric Untuk Mahasiswa Kebidanan. Yogjakarta: Nuha


Medika

Anda mungkin juga menyukai