Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN MYOMETRITIS 1. Pengertian Myometritis / Metritis adalah radang miometrium.

Metritis adalah infeksi uterus setlah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu.Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. 2. Klasifikasi Myometritis a. Metritis Akut Metritis akut biasanya terdapat pada abortus septik atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas yaitu merupakan lanjutan dari endometriosis. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat tromboflebitis dan kadang kadang dapat terjadi abses. b. Metritis Kronik Metritis Kronik adalah diagnosa yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus yang lebih besar dari biasanya, sakit pinggang dan leukore. Akan tetapi pembesaran uterus pada multipara umumnya disebabkan oleh penambahan jaringan ikat akibat kehamilan, sedang gejala gejala yang lain mungkin mempunyai sebab lain. Bila pengobatan terlambat ataukurang adekuat dapat menjadi abses, peritonitis, Syok septik, infeksi pelvik yang menahun, penyumbatan tuba dan infertilitas.

3. Tanda dan gejala Gejala metritis sama dengan gejala yang muncul pada Endometritis : a. Demam
b. Nyeri perut bawah, keluar lochea berbau / purulent

c. Perdarahan vaginal d. Sakit pinggang


e. Nyeri tekan uterus

4. Diagnosa Pada metritis diagnosa hanya dapat dibuat secara Patologi Anatomis 5. Komplikasi Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitar seperti : a. Parametritis ( infeksi sekitar rahim ) b. Salpingitis ( infeksi saluran otot ) c. Ooforitis ( infeksi indung telur ) d. Pembentukan nanah sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur (Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, 407) 6. Penanganan Terapi miometritis : a. Antibiotika spektrum luas Ampisilin 2 g iv / 6 jam Gentamisin 5 mg kg / BB Metronidasol 500 mg iv / 8 jam

b. Profilaksi Antitetanus c. Evakuasi sisa hasil konsepsi Antibiotik kombinasi Transfusi jika diperlukan

(http://ranuyoso2009.blogspot.com/2009/10/pengertian-myometritis.html)

LANDASAN ASKEB I. PENGKAJIAN DATA A. Data Subjektif 1. 2. Identitas Klien Keluhan Utama Ibu mengatakan nyeri abdomen, keluar keputihan yang berbau tidak sedap, serta demam. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Riwayat Menstruasi Riwayat perkawinan Riwayat kebidanan lalu Riwayat pemakaian alat kontrasepsi Riwayat laktasi Riwayat ginekologi Ibu mengatakan pernah mengalami keguguran dan kemudian dikuret. Riwayat Penyakit pasien 10. Riwayat penyakit keluarga 11. Bio-psiko-sosial-spiritual - Pola nutrisi - Pola Aktivitas - Personal Hygiene : wanita yang kurang menjaga hygiene rentan terhadap infeksi
- Pola Seksual :ibu mengatakan sakit saat melakukan hubungan seksual pada daerah

panggul 12. Pengetahuan ibu B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum KU, Kesadaran, TD ( 110 170 mmHg ), Nadi ( >100 x/mnt ), Suhu ( > 37,5oC ),Respirasi ( >24 x/mnt )

2.

Pemeriksaan Fisik

1). Kepala dan muka : tidak ada masalah 2). Mata : kalau perdarahan banyak biasanya konjungtiva pucat, sklera putih. 3). Telinga : tidak terdapat masalah 4). Hidung : tidak terdapat masalah 5). Mulut dan Gigi : tidak terdapat masalah 6). Leher : tidak terdapat masalah 7). Dada : tidak terdapat masalah 8). Abdomen : terdapat nyeri tekan pada perut dan terasa sakit pada perut 9). Genetalia : adanya keluaran terdapat pengeluaran berupa darah/keputihan kental dan berbau busuk 10). Anus : tidak terdapat hemoroid 11). Ekstremitas : tidak terdapat masalah 3. Pemeriksaan penunjang : HB : 8 10 gr% II. INTERPRETASI DATA DASAR Dalam langkah ini data subjektif dan data objektif yang sudah dikaji kemudian dianalisa menggunakan teori-teori fisiologis dan teori-teori patologis sesuai dengan perkembangan kondisi ibu selama di berikan asuhan. Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusan diagnosis . a. Diagnosa kebidanan Diagnosa kebidanan adalah merupakan kesimpulan yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktik kebidanan dengan memenuhi standar diagnosa nomenklatur kebidanan. b. Masalah Masalah merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis. c. Kebutuhan Merupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh ibu atau menurut bidan hal itu harus diketahui oleh ibu tapi tidak dirasakn oleh ibu. Hal yang dibutuhkan oleh ibu dapat berupa informasi/tindakan III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnosa atau masalah dituntut untuk memikirkan masalah atau diagnosa potensial yang merupakan akibat dari masalah/diagnosa yang ada. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi. IV. MERUMUSKAN KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA, TINDAKAN KOLABORASI DAN RUJUKAN Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang fatal, sehingga nyawa ibu dapat terselamatkan. Tindakan segera bisa merupakan intervensi langsung oleh bidan bisa juga berdasarkan hasil kolaborasi dengan profesi lain. V. MENYUSUN RENCANA ASUHAN Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kepada diagnosa, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat diberi asuhan. VI. PELAKSANAAN ASUHAN SESUAI DENGAN PERENCANAAN SECARA EFISIEN Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang telah direncanakan pada langkah sebelumnya, baik yang bersifat antisipasi, tindakan segera, support, kolaborasi, bimbingan konseling, pemeriksaan dan follow up. VII. EVALUASI Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien terpenuhi, masalah yang ada terpecahkan, masalah potensial dihindari, klien dan keluarga mengetahui kondisi kesehatannya dan klien mengetahui apa yang harus dilakukan dalam rangka menjaga kesehatannya.

Daftar Pustaka

(http://ranuyoso2009.blogspot.com/2009/10/pengertian-myometritis.html) Manuaba.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta dan Keluarga Berencana

Anda mungkin juga menyukai