7. Paridah PO71241210178
5
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dilaporkan terdapat 830 wanita meninggal setiap saat karena komplikasi selama
masa kehamilan atau persalinan pada tahun 2017,mengurangi resiko kematian ibu
global dari 216 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2017 menjadi sedikit dari
70 per 100.000 kelahiran hidup,dan target SDG pada tahun 2030 nantinya akan
( Depkes, 2018)
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-
dapat juga didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi
secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna
adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau
selama dan sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan
(Chamberlain, Geoffrey, & Phillip Steer, 1999). Kasus gawat darurat obstetri adalah
kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan
janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu janin dan bayi baru lahir
komplikasi kehamilan spesifik atau penyakit medis atau bedah yang timbul secara
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah oleh setiap wanita. Pada saat hamil
seorang wanita mengalami amenorea dan tidak ada perdarahan pervaginam. Akan
7
Pemeriksan Antenatal Care sangat diperlukan untuk mendeteksi sedini mungkin
kali selama kehamilan bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian ibu (AKI)
dan bayi. Pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap prilaku ibu hamil dalam
tentang perawatan kehamilan, gizi yang adekuat, tanda dan bahaya kehamilan pada
trimester I, II dan II, dan proses dalam persalinan, sehingga informasi yang
diterima ibu sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga
2019).
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
trimester kedua 15 minggu (dari minggu ke 13 hingga minggu ke 27), dan trimester
ketiga minggu 13 (dari minggu ke28 hingga minggu ke 40) ( Manuaba, 2016)
Abortus merupakan salah satu dari penyebab kematian langsung ibu yaitu
perdarahan yang terjadi pada kehamilan trimester pertama dan du. Perdarahan ini
sehingga pada kehamilan ini dianggap sebagai kelainan yang berbahaya karena
serius, terjadi dari satu dari lima kasus dan meningkatkan resiko keguguran,
Penyebab abortus terdiri dari berbagai factor yaitu factor lingkungan dan
pola aktifitas ibu, kasus abortus imminens memerlukan asuhan yang komprehensif,
apabila tidak dilakukan secara tepat akan berlanjut ke abortus insipiens dan dapat
8
Frekuensi abortus yang secara klinis terdeteksi meningkat dari 12% pada
wanita berusia kurang dari 20 tahun, menjadi 26% pada wanita berumur 40 tahun
sehingga kejadian perdarahan spontan lebih beresiko pada ibu dibawah usia 20
tahun dan diatas 35 tahun di Indonesia. Umur ibu yang terlalu muda kurang dari 20
tahun dan terlalu tua lebih dari 35 tahun dimana uterus belum siap menerima zigot
dikarenakan fungsi endometrium belum optimal, Anak yang lebih dari 4 atau
saat persalinan, karena rahim biasanya sudah lemah. Paritas 2-3 merupakan paritas
paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi
merupakan segala usaha yang dilakukan atau dapat dikerjakan untuk mendapat
hasil atau upah, sebagian besar wanita melakukan pekerjaan, termasuk ibu yang
(Kusuma, 2016)
Kabupaten Muara bungo, merupakan Rumah sakit rujukan Jambi bagian timur
dengan kelengkapan fasilitas dan sumber daya manusia, maka penulis tertarik
untuk mengambil kasus tentang kasus abortus imminens pada ibu hamil pada Ny H
gravida 13 -14 minggu dengan Abortus imminens di RSUD H. Hanafie Muara bungo.
B. RumusanMasalah
“Bagaimana asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny H gravida 13 -14 minggu dengan Abortus
imminens di RSUD H. Hnafie Muara”
C. Tujuan
1. TujuanUmum
Dapat memberikan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny H gravida 13 -14
minggu dengan Abortus imminens di RSUD H. Hanafie Muara bungo”
1. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian ibu hamil pada Ny H gravida 13 -14
minggu dengan Abortus imminens di RSUD H. Hanafie Muara
bungo
9
b. Menginterpretasikan data meliputi : diagnosa, masalah, dan
kebutuhan ibu hamil pada Ny H gravida 13 -14 minggu dengan
Abortus imminens di RSUD H. Hanafie Muara bungo
c. Merumuskan diagnosa potensial asuhan kebidanan ibu hamil
pada Ny H gravida 13 -14 minggu dengan Abortus imminens di
RSUD H. Hanafie Muara bungo
d. Menerapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi,
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya ibu hamil pada Ny H
gravida 13 -14 minggu dengan Abortus imminens di RSUD H.
Hanafie Muara bungo
e. Menyusun rencana asuhan kebidann ibu hamil pada Ny H gravida
13 -14 minggu dengan Abortus imminens di RSUD H. Hanafie
Muara bungo
f. Melaksanakan rencana tindakan pada asuhan kebidanan ibu hamil
pada Ny H gravida 13 -14 minggu dengan Abortus imminens di
RSUD H. Hanafie Muara bungo
g. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil
pada Ny H gravida 13 -14 minggu dengan Abortus imminens di
RSUD H. Hanafie Muara bungo
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kehamilan
Definisi kehamilan adalah lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan
minggu atau 10 bulan.Ibu termuda yang hamil dan melahirkan adalah lina medina,
berumur 4tahun 8 bulan,ibu tertua yang hamil dan melahirkan berumur 52 tahun.
yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan
oleh seorang bidan untuk menepis adanya resiko ini yaitu melakukan
maupun nyeri perut bagian bawah. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
11
TBC, typus, anemia, atau karena pengaruh psikis misalnya karena
2) Emesis (muntah)
pada pagi hari,tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning
sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis, namun bila
tuanya kehamilan.
Terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan
timbul lagi. Hendak nya dijaga jangan sampai salah pengertian makan
untuk dua orang sehingga kenaikkan berat badan tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan.
6) Sering kencing
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar
dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul kembali
kandung kencing.
7) Obstipasi
12
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid.
8) Pigmentasi
leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh
kemungkinan kehamilan.
a. Uterus membesar
b. Tanda hegar
13
hipertrofi seperti korpusuteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama
dan tangan satunya pada dinding perut diatas simpisis maka ismus ini
tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.
c. Tanda chadwick
d. Tanda Piscaseck
kehamilan.
f. Goodell sign
D. Tanda pasti
14
a. Terasa gerakkan janin
bulan IV danV janin itu kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air
lebih tua.
E. Pembagian Kehamilan
Periode kehamilan dibagi tiga trimester dari kata dalam bahasa latin
berasal dari kata trimestris yang berarti tri ( tiga) dan mensis (bulan),.
15
a. Trimester yang pertama
Pada masa awal kehamilan dengan kehamilan 1-13 minggu atau 1-3
bulan
Dimulai pada usia kehamilan 14-27 minggu atau kehamilan 4-6 bulan
c. Trimester tiga
F. Pengertian Abortus
gestasi kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram.
16
diluar kandungan dengan berat badan yang kurang dari1000 gram atau
pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan se sperma) pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500gram,
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Ini adalah suatu proses
merupakan kejadian yang sering terjadi sekitar 15% proses ini dikenali
secara klinis, tetapi lebih banyak lagi abortus yang terjadi tidak dikenali
keadaan hamil. Konsepsi yang terjadi lebih kurang 14 hari dari jadwal
haid yang akan datang (ovulasi siklus 28 hari) kemudian terjadi abortus
yang ditandai dengan perdarahan, ibu tidak menduga itu adalah proses
atau tanpa disertai rasa mules ringan, sama dengan pada waktu menstruasi
17
atau nyeri pinggang bawah. Perdarahan pada abortus imminens seringkali
adanya pembukaan serviks atau pada ostim uteri internum (OUI), nyeri
memilin, besar uterus sesuai dengan usia kehamilan, tes hamil masih
janin utuh.
penyebab abortus imminens masih belum dapat diketahui secara jelas. Akan tetapi,
kondisi ini umum terjadi pada ibu hamil yang sebelumnya pernah mengalami masalah
keguguran.Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang mengancam wanita mengalami
abortus, yakni:
Janin abnormal akibat kelainan kromosom. Jika bayi memiliki kelebihan atau
kekurangan kromosom maka bayi tidak dapat berkembang secara normal
Masalah plasenta
Infeksi virus atau bakteri selama kehamilan
Mengalami trauma atau benturan keras di sekitar perut
Terpapar obat-obatan atau zat kimia tertentu
Kelebihan berat badan atau obesitas
Kebiasaan minum minuman beralkohol saat sedang hamil
Terlalu banyak mengonsumsi kafein
Kehamilan usia tua (di atas usia 35 tahun)
Klasifikasi Abortus
7. Abortus tertunda (missed abortion), dan
18
8. Abortus infeksius dan abortus septik.
Abortus spontan
Abortus spontan adalah abortus tidak disengaja, alami.
Abortus provokatus
Abortus provokatus adalah abortus yang disengaja. Abortus provokatus dapat dibagi
menjadi:
Abortus medisinalis (abortus therapeutica), yaitu abortus yang dilakukan
karena indikasi medis misal, penyakit jantung, hipertensi, Ca servik;
Abortus kriminalis, yaitu abortus yang dilakukan karena tindakan legal tanpa
indikasi medis.
19
Abortus iminens (keguguran mengancam) adalah keguguran yang mengancam dan dapat
dipertahankan.
Tanda: ostium tertutup, tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan, perdarahan bercak,
nyeri perut bagian bawah
Terapi: bed rest total, obat hormonal, antispasmodika
Apabila perdarahan berlanjut, evaluasi kondisi kehamilan dan jika reaksi kehamilan 2
kali berturut-turut negatif maka dilakukan kuretase.
Abortus provokatus adalah abortus yang disengaja. Abortus provokatus dapat dibagi
menjadi:
1. Abortus medisinalis (abortus therapeutica), yaitu abortus yang dilakukan karena
indikasi medis misal, penyakit jantung, hipertensi, Ca servik;
2. Abortus kriminalis, yaitu abortus yang dilakukan karena tindakan legal tanpa
indikasi medis. (Azhari. 2002. Masalah Abortus dan Kesehatan
Reproduksi Perempuan. Seminar Kelahiran Tidak Diinginkan (aborsi) Dalam
Kesejahteraan Reproduksi Remaja. Palembang.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
20
Hlm. 40-43.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 209-217.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta:
Widya Medika. Hlm107-115.
Walsh, Linda. 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta:EGC. Hlm: 447-
450).
terhenti.
kurang 2 minggu.
Patofisiologi Abortus
dan O2 pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih
memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan
lama, sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai gumpalan, akibatperdarahan, dapat
menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah
21
Abortus biasanya disertai dengan perdarahan didalam desiduabasalis dan
perdarahan. Ovumyang terlepas sebagian atau seluruhnya dan mungkin menjadi benda
pengeluaran janin.
Abortus dapat diduga bila seorang wanita dalam masa reproduksi mengeluh
tentang perdarahan pervaginam setelah mengalami haid terlambat, sering pula terdapat
muda pada pemeriksaan bimanual dan dengan tes kehamilan secara biologis. Harus
22
diperhatikan macam dan banyaknya perdarahan, pembukaan serviks, dan adanya
Komplikasi yang serius kebanyakkan terjadi pada fase abortus yang tidak
aman (unsafeabortion) walau pun kadang- kadang dijumpai juga pada abortus
spontan.
KomplikasiAbortus:
1.
Perdarahan
2.
Perforasi
a. Perforasi uterus pada kerokkan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
dengan teliti jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparatomi,dan
tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau
perlu histerektomi.
mungkin pula terjadi pada kandung kemih atau usus. Dengan adanya
23
dilakukan untuk menentukan luasnya cedera, untuk selanjutnya guna
mengatasi komplikasi.
3. Infeksi
Infeksi dalam uterus dan adneksa dapat terjadi dalam setiap abortus tetapi
biasanya didapatkan pada abortus inkomplit yang berkaitan erat dengan suatu
4. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik dan karena
abortus
2. Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
Faktor janin
24
terjadi pada perempuan yang berusia kurang dari 20 tahun, 20 persen
terjadi pada usia 35-39 tahun, dan 50 persen pada usia 40-45 tahun. Usia
ayah juga berisiko terhadap kejadian abortus. Angka insidennya
meningkat 12-20 persen pada ayah yang berusia lebih dari 40 tahun. Usia
laki-laki yang lebih tua bisa menyebabkan translokasi kromosom pada
sperma, yang mana ini bisa menyebabkan abortus. Perempuan hamil
memiliki risiko mengalami abortus sebesar 10-25 persen. Semakin
meningkatnya usia kehamilan akan meningkatkan risiko keguguran.
Risiko keguguran sebesar 15 persen pada usia di bawah 35 tahun, 20-35
persen pada usia 35-45 tahun, dan risiko lebih dari 50 persen pada usia di
atas 45 tahun. Menurut sebuah laporan dalam Jurnal Kesehatan
Masyarakat Indonesia tahun 2015, sebanyak 10 persen abortus terjadi pada
perempuan yang berusia kurang dari 20 tahun, 20 persen terjadi pada usia
35-39 tahun, dan 50 persen pada usia 40-45 tahun. Usia ayah juga berisiko
terhadap kejadian abortus. Angka insidennya meningkat 12-20 persen
pada ayah yang berusia lebih dari 40 tahun. Usia laki-laki yang lebih tua
bisa menyebabkan translokasi kromosom pada sperma, yang mana ini bisa
menyebabkan abortus.
Faktor lingkungan
Faktor keluarga
25
Keluarga maupun pasangan yang tidak kooperatif terhadap ibu hamil akan
menyebabkan kondisi psikologis ibu menjadi tidak stabil. Stres yang
berkelanjutan tentu saja tidak hanya berdampak pada ibu, melainkan juga
terhadap janin yang dikandungnya.Itulah beberapa faktor penyebab
keguguran atau abortus yang bisa dialami ibu hamil. Maka dari itu, jagalah
kesehatan sebaik mungkin, lakukan kontrol rutin kehamilan, terapkan pola
hidup sehat, serta berikan dukungan terbaik untuk ibu
hamil.http//intisarisainmedis.weebly.com/
2.5.6. Umur
yang kemungkinan tidak resiko tinggi pada saat kehamilan dan persalinan yaitu
umur 20-35 tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima
kehamilan, mental sudah matang dan sudah siap menerima kehamilan, mental
sudah matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur <20
tahun dan >35 tahun merupakan umur yang resiko tinggi terhadap kehamilan
dan persalinan. Dengan demikian diketahui bahwa umur ibu pada saat
melahirkan turut berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu mau pun
anak yang dilahirkan. Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian
tubuh lainnya belum siap untuk menerima kehamilan dan cenderung kurang
bagian tubuh lainnya sudah siap untuk menerima dan diharapkan untuk
memerhatikan kehamilannya. Ibu yang berumur lebih dari 35 tahun rahim dan
bagian tubuh lainnya fungsinya sudah menurun dan kesehatan tubuh ibu tidak
26
umur ibu yang berisiko tinggi (<20tahun dan > 35 tahun) memeriksakan
kehamilannya.(20)
Usia adalah suatu keadaan dimana pada setiap kaum wanita khususnya pada usia muda yang tentunya
dalam kesehatan reproduksi yang belum matang atau siapuntuk menerima kehamilannya mempunyai
akibat selain tidak ada persiapan, kehamilan tidak dijaga dengan baik. Kondisi ini menyebabkan ibu
menjadi stess,dan akan meningkatkan resikoterjadinya abortus. Penyebab kematian maternal pada
wanita hamil dan melahirkan pada usia <20 tahun pada remaja akhir ternyata 2 sampai 5 kali lebih
tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi padausia 20 sampai 29 tahun pada orang dewasa.
Kematian meternal meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun pada orang dewasa.
cakupan yang memiliki umur 20-35 tahun (tidak resiko tinggi) karena sebagian
2.5.7. Paritas
tinggi. Lebih tinggi paritas maka lebih tinggi resiko komplikasi dan kematian
maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetric lebih
baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan
bahwa ibu hamil yang mempunyai anak kurang dari 3orang memeriksakan
kehamilannya sekitar 58,9% sedangkan ibu hamil yang mempunyai anak3 orang
atau lebih memeriksakan kehamilannya 35,6%. Jadi ibu hamil yang dengan
jumlah anak lebih sedikit cenderung akan lebih baik dalam memeriksakan
kehamilannya dari pada ibu hamil dengan jumlah anak lebih banyak.
Paritas pada jumlah anak <2atau>3 dan paritas mempunyai resiko tinggi
(lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal yang lebih tinggi.Seorang ibu
yang sering melahirkan mempunyai resiko kesehatan dan juga bag ikesehatan
anaknya. Hal ini beresiko karena pada ibu dapat timbul kerusakan pada
27
pembuluh darah, dinding uterusyang memengaruhi sirkulasi nutrisi kejanin,
2.5.8. Pekerjaan
Tingginya angka kejadian abortus pada ibu hamil trimester 1 yang bekerja
disebabkan karena tempat bekerja dengan beban yang cukup tinggi antara lain di
buruh tani, pedagang kaki lima, ibu rumah tangga. Melihat tingginya angka
untuk mengurangi pekerjaan yang berat saat usia kehamilan masih mudah.
Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari- hari asal hal
tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja boleh
sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8 jam sehari. Danibuyang
dapatkan bahwa ibu yang tidak bekerja sebagian Besar melakukan pemeriksaan
28
29
BAB III
TINJAUAN KASUS
Se
nd
iri
A. BIODATA :
Nama klien/ibu : “NY.H” Nama suami : Tn.K
Umur : 24 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Honorer
Suku Bangsa : Indonesia Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Gang .masjid RT04,RW 05 Alamat : Gang .masjid RT04,RW 05
Kel. Tanjung Gedang. Kel. Tanjung Gedang.
Kec. Pasar Muara Bungo Kec. Pasar Muara Bungo
No.Telp/HP ; 08526693006 No.Telp/HP : 081311234555
Bahasa : Indonesia Bahasa : indonesia
30
B. DATA SUBJEKTIF
1. TUJUAN KUNJUNGAN
Melakukan pemeriksaan kehamilan
KELUHAN
Hamil anak pertama, usia kehamilan 3 bulan, perut mulas,nyeri daerah pubis,mengeluarkan bercak darah 3Hari yang
lalu
2. Riwayat Menstruasi
Umur menarche: 16 th, lamanya haid : 3 hari, jumlah darah haid 3x ganti pembalut siklus haid: 28 hari
Teratur/tidak teratur: teratur, Konsistensi: encer HPHT: 10-05-2021 TP:17-02-2022
Usia saat kawin : 23 Tahun
3. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke : 1 th, kawin-1 tahun, dengan suami 1 th, ke- 1 th
Usia saat kawin : 23 tahun
4. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
No Tgl/Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Keadaan Ana
Partus Partus Hamil Persalinan Persalinan Kel/BB Skrg
1 ini
2
3
4
5
5. Riwayat Kehamilan Saat Ini : G1 P0 A0 H0
Pertama kali memeriksakan kehamilan pada UK : 4 minggu/bulan,
Di: Praktek Bidan Mandiri Oleh : Bidan Dessi Afrianti
an hati per .
ke ten Gi
r si nja
l
xx × Myoma Hamil kembar
31
Lain-lain:
8. Riwayat yang berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi
x Infertilitasx Infeksi virus x x
PMS Servisitis kronisx Endometritis
xxxx
M Polip servix K Operasi
yo an kandungan
m ke
a r
ka
nd
un
ga
n
x
La
in-
lai
n:
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
.
9. Riwayat Keluarga Berencana
Metode KB yang pernah dipakai : Lama :
Komplikasi/masalah: Tidak Ada
10. Pola Makan / Minum
Makan : 3 x kali/hari
Minum : sering kali/hari
Jenis makanan/minuman yang sering dikonsumsi :
Nasi ,lauk pauk ,sayuran/air putih dan susu
(bila terdapat gangguan pada pola makan minum, hitung secara kuantitas/kualitas di lembar lain)
11. Pola Eliminasi :
BAB : 1 X Kali/hari
BAK : 5-6 X Kali/hari
Kelainan/masalah yang ditemukan pada pola eliminasi : tidak ada
12. Pola Istirahat :
Tidur : 8 jam/hari, Tidur terakhir jam : malam
Masalah/gangguan yang ditemukan pada pola istirahat :tidak ada
32
13. Pola Seksualitas
Frekuensi : 2 x/minggu
Masalah/gangguan yang ditemukan pada pola seksualitas : tidak ada
14. Riwayat Psikososial
Psikososial : Penerimaan klien terhadap kehamilan ini :
√ x Tida
Dih k
ara dihar
pka apka
n n
Alasan sudah menginginkan punya anak
Social support dari : Keluarga lain
√√ √
Suam Orang Me
v
i tua rtu
a
Masalah psikososial :
x Kekerasan RT x
x Fisi Psikologis
k
Dan lain-lain…tidak ada
15. Perilaku kesehatan :
Penggunaan miras x : Ada
√
Tidak
√x Penggunaan zat adiktif :
Ada Tidak
√x Merokok :
Ada Tidak
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan :
x
Me Membawa tumbuh-tumbuhan
mak
ai
ben
da
taja
m
x
Lai
n-
lain:
…
tida
k
ada
33
√
1 DATA OBYEKTIF
. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
No
rm
al
Cacat : Tidak ada
√√ Tanda-tanda vital√: TD1
00 P 20 x/i N S36.5oC
/6 80
0 x/i
m
m
hg
√Turgor : Ku Jele
Baik ran k
g
Tinggi Badan : 152 Cm
BB (Sesuai Indikasi) : 40 Kg
BB sebelum hamil : 42 Kg
√Rambut/kepala : K Ro L
Bers ot nto ai
ih or k n-
lai
n
…
…
…
√ Mata : sclera : Ikterus
Tdk
.
Ikte
rus
Konjungtiva : Pucat
√
Tdk
.
Puc
at
Penglihatan : Kab Lai
√
Jelas ur n-
lai
n
…
…
…
Alat bantu : Kacamata Kontak-lens
Muka : Hiperpigmentasi Edema
√
Td
k.
Ta
mp
34
ak
kel
ain
an
Lain-lain :
Bibir : Kering Pecah-pecah Inflamasi Lain-lain………
Rahang dan lidah : Pucat Sakit Lesi
Gigi : Palsu Karies Lain-lain:………………..
√Telinga : Lai
Tdk. n-
Tampa lain
k :
kelaina …
n …
…
…
…
…..
Alat bantu dengar
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid Pembesaran vena jugularis
Pembesaran kelenjar getah bening
Payudara : Asim Kem
√
Sim etris eraha
etris n
Bengkak Benjolan Dimpling
Putting√susu : Datar M K L K
en e e ot
on da c or
jo la e
l m t
Areola mammae : Kot Hip
√
Bers or erpi
ih gm
ent
asi
√ Pengeluaran ASI : Tampak kolostrum
Tid
ak
tam
pak
kolo
stru
m
Abdomen :
√ -Bekas operasi : Ada Lokasi…………………
Tid
ak
ada
√-Pembesaran : Tida
Ada k
35
ada
-Gerakan Janin : Ada
√
Tida
k
ada
-Striae : Livi Alb
√
Tidak de ika
ada ns
-Linea : Alba Nigra Fusca
-Palpasi Kelembutan Pembesaran hati/lien Mass
Suprapubis tenderness
-TFU cm, , Letak Punggung: , Presentasi , Penurunan
-TBJ……………………
-Lain-lain………………..
-DJJ
√
Belu
m
terd
enga
r
Frek …. Teratur Tdk. Teratur Kuat Lemah
x/i
Punctum Maksimum cm Sebelah kanan
Punggung dan pinggang : CVAT Ada
√
Tida
k
ada
Nyeri Ketuk Ada
√
Tida
k
ada
Ekstremitas Cacat Vari
√
Tdk ses
.
Ta
mpa
k
caca
t
Edema………..
Refeleks Patella Neg
√
Posi atif
tif : :
kan kan
an/k an/k
iri iri
…
…
…
…
Akral Dingin Pucat Kebiruan
√
Nor
mal
36
Ano genital
√ Pengeluaran per vulva Len Air
h uba
n
Tanda-tanda PMS :………………………….
Palpasi Pembengkakan kelenjar Skene Bartholini Lymfe
Lain-lain :…tidak ada
2 Pemeriksaan Penunjang
. HCG : Hb : 11 gr % CT/BT : / Ht :
Gol. Darah : A Tempat / tgl 13-08-2021
Lain-lain :………………………………………
Urine : Protein : (- ) Reduksi :
Lain-lain : ………………………………
CTG : tidak dilakukan USG : 14 mg,Janin tunggal Hidup intra uterin
Ro : tidak dilakukan
CATATAN PERENCANAAN
Diagnosa :Ibu G1P0A0 gravida 13-14 mg janin tunggal hidup intra uteri dengan Abortus
Imminens
Masalah : cemas
NO Perencanaan Rasionalisasi
1.berikan informed consent 1. Setiap pasien berhak untuk mengetahui
resiko dan mamfaat dari tindakan medis
yang akan dilaksanakan
2.Ukur TTV 2. Mendapatkan data tentang status
kesehatan ibu
3.lakukan pemeriksaan fisik 3. Mengetahui adanya kelainan pada fisik
ibu dan mengumpulkan data untuk
untuk menegakan diagnose
4.jelaskan hasil pemeriksaan
4. Dengan mengetahui hasil pemeriksaan,
ibu dapat mengetahui kondisi
5.kolaborasi dg dr untuk terapi
kesehatanya
5. Terapi untuk mengobati masalah yang
6.ingatkan pasien untuk tidak
dihadapi ibu
melakukan senggama selama satu minggu
6. Senggama pada saat hamil muda dapat
7.anjurkan ibu untuk tirah baring merangsang kontraksi uterus
7. Istirahat tirah baring dapat mengurangi
8. anjurkan ibu untuk mengkonsumsi kontraksi uterus
makanan TKTP
8. Dengan gizi yang adekuat ibu menjadi
lebih kuat dan kehamilan dapat
9.Memberikan dukungan pada ibu dan berkembang dg baik
suami dalam menghadapi masalahnya
9. Dukungan dari orang sekitar membuat
37
ibu dapat menghadapi masalahnya
dengan tenang
10. mendokumentasikan semua asuhan
yang diberikan dalam status pasien 10. Bukti otentik yang dapat dipertanggung
jawabkan dikemudian hari
CATATAN PELAKSANAAN
NAMA : NY.H NO. RM : 197621 RUANG: FONEK
UMUR :24tahun JK :Pr TANGGAL:13-08-21 KELAS: -
DIAGNOSIS : Ibu G1P0A0 gravida 13-14 mg janin tunggal hidup intra uteri dengan
abortus imminens
MASALAH : Cemas
TANGGAL/P NAMA&
CATATAN PELAKSANAAN
KL PARAF
38
1.Memberikan penjelasan pada ibu dan suami sebelum melakukan
Pemeriksaan dan meminta persetujuan
2. Menguukur TTV : TD 100/60,RR 20x/mnt,N 80x/mnt,S 36,5 oC
3.Melakukan pemeriksaan fisik TFU: 3 Jari a/sympisis, DJJ (+)
136x,perdarahan (+) sedikit,Kontraksi (-) PD : pem (-)
13/08/21
4.Menjelaskan hasil pemeriksaan dengan ibu bahwa kondisi ibu dan janin
untuk saat ini masih baik baik saja
5.berkolaborasi dg dr untuk terapi : dupadilan 2x1 tab,asam
mepenamat 2x1 tab
6.Mengingatkan ibu untuk tidak melakukan senggama selama satu minggu
7.Menganjurkan ibu untuk tirah baring dan tidak melakukan kegiatan yang
berat sampai perdarahan berhenti
8. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan TKTP
9.Memberikan dukungan pada ibu dan suami
untuk mengurangi rasa cemas dalam menghadapi masalahnya
10. mendokumentasikan semua asuhan yang
diberikan dalam status i pasien
39
CATATAN EVALUASI
40
JUMAT DS: DO: DX:
13-8-21 Ibu mengatakan inikehamilan k/u :baik Ibu G1P0A0 gravida 13-14 mg
PUKUL pertama kesadaran: cm janin tunggal hidup intra uteri
09.00. WIB ibu mengataka usia kehamilan 3 bln emosional:ibu tampak dengan perdarahanpervaginam
ibu mengatakan Perutnyamulas, gelisah
nyeri daerah pubis TTV: Dasar:
ibu mengatakan ibu mengatakan ini kehami
mengeluarkan TD:100/60mmhg
pertama
bercak darah N : 80x/mnt
ibu mengatakancemas dengan RR:20x/mnt HPHT: 10-05-2021
keadaanya S :36,5 ibu mengataka usia kehamilan
ibu mengatakan pernah USG DJJ:136x/mnt bln
palpasi TFU 3jr Hasil USG : janin tunggal,in
a/sympisis uterin
lab: HB 12 gr/dl DJJ:136x/mnt
hasil USG : janin ibu mengatakan mengeluarkan
tunggal,intra uterin adanya bercak darah disoptek
adanya bercak darah
disoptek
MASALAH:
ibu merasa cemas dengan
keadaannya
KEBUTUHAN:
-Informasi tentang
Keadaannya
-dukungan emosional
DX POTENSIAL:
-abortus insipiens
41
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan saat pengumpulan data Ny.H tidak terdapat kesenjangan antara
tinjauan kasus karena keluhan yang terjadi pada kasus Ny H merupakan tanda-tanda dan
gejala abortus immines yang terjadi pada Ny.H. berdasarkan kasus Ny H saat intervensi
data tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustakadan tinjauan teori karena
menegakkan diagnosa atau masalah dan kebutuhan sudah sesuai dengan data dasar yang
telah dikumpulkan.
pasien dengan diagnosa abortus imminens dalam kondisi keadaan umum baik, TTV
42
dalam batas normal, kondisi ibu dan janin baik, perdarahan sedikit, rasa nyeri sudah
berkurang. Pasien dianjurkan untuk bedrest total dirumah dan mengkonsumsi obat yang
kalori tinggi protein). Jika perdarahan berlanjut segera mendatangi fasilitas kesehatan
terdekat.
BAB VI
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Bungo Tahun 2021” yang menggunakan 7 langkah varney mulai dari pengumpulan data
lembar format yang tersedia melalui teknik wawancara dan observasi sistemik.
Data subjektif khususnya pada keluhan utama yaitui mengatakan badanya terasa
43
lemas, pusing dan cepat lelah. Data obyektif yaitu keadaan umum lemah,
uterin, masalah yang terjadi adalah ibu merasa cemas dengan kehamilannya,
karena mengeluarkan bercak darah dari kemaluan dan merasakan nyeri pada
bagian perut dan kebutuhannya yang dilakuka nadalah member support mental
3. Diagnosa potensial pada kasus ini adalah Abortus Insipiens tetapi tidak terjadi
4. Antisipasi dengan pemberian tablet besi 1 tablet per hari dengan dosis 120 mg,
DAFTAR PUSTAKA
44
Saudi Med J. 2021 Mar; 42(3): 255–263. doi: 10.15537/smj.2021.42.3.20200695
PMCID: PMC7989262 tanggal 17 Agustus 2021
Dharma s k g A.A. Laporan Kasus Abortus Iminens Juni 2015 Faktor Resiko,
Fatogenesis, dan Penatalaksaan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Bali: 2015;
3 (1), 44-50
Hamidah, Siti M. Faktor Dominan Dengan Kejadian Abortus Iminens. Jurnal Ilmu &
Teknologi Ilmu Kesehatan. Jilid 1. Bekasi: 2013; 29-33.
45