Disusun Oleh :
Andriani
Cut Erika
Indah Septiani
Kusmiati
PRODI : D3 KEBIDANAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan pertolongan-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “PERSALINAN
PREMATUR” dengan dosen Ibu Wiwin Nur Fitriani, S.ST, M.K.M. Makalah ini kami buat
dan kami susun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “Obstetri dan Ginekologi”. Selain itu
makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya pembaca
pada umumnya.
Pada kesempatan ini juga kami menucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan dan penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat di selesaikan
pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membantu, sebagai perbaikan bagi kami dalam
penulisan makalah selanjutnya.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok
1.1 Latar belakang
Sampai saat ini mortalitas dan modilitas neonatus pada bayi preterm/prematur masih
sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ pada bayi lahir seperti paru, otak dan
grastrointestinal. Di negara barat sampai 80% dari kematian neonatus adalah akibat
prematuritas, dan pada bayi yang selamat 10% mengalami permasalahan dalam jangka
panjang. Penyebab persalinan preterm/prematur dapat .dikenali dengan jelas. Namun pada
banyak kasus penyebab pasti tidak dapat diketahui. Beberapa faktor mempunyai faktor andil
dalam terjadinya persalinan perterm seperti faktor ibu, faktor janin, dan plasenta, ataupun
faktor lain seperti sosioekonomik.
Pendekatan obstetrik yang baik terhadap persalinan perterm akan memberikan harapan
terhadap ketahanan hidup dan kualitas hidup bayi preterm. Di beberapa negara maju Angka
Kematian Neonatal pada persalian preterm menunjukan penurunan, yang umumnya
disebabkan oleh meningkatnya peranan neonatal intensive care dan akses yang lebih baek
dari pelayanan ini. Di Amerika Serikat bahkan menunjukan kemajuan yang dramatis
berkaitan dengan meningkatnya umur kehamilan dengan 50% neonatus selamat pada
persalinan usia kehamilan 25 minggu, dan lebih dari 90% pada usia 28-29 minggu. Hal ini
menunjukan bahwa teknologi dapat berperan banyak dalam keberhasilan persalinan bayi
preterm.
Masih ada sisi lain yang perlu diperhatikan dalam menangani neonatus preterm terutama
bayi dengan berat lahir sangat rendah (< 1.500 gram), yaitu biaya yang sangat mahal dan
meminta tenaga yang banyak. Upaya primer mempunyai dampak yang relatif murah bagi
masyarakat mengingat akses ke rumah sakit sangat kecil, sedangkan upaya sekunder di
rumah sakit lebih mahal.
Dari penelitian Lettieri dkk.(1993), didapat 38% persalian preterm disebabkan akibat
infeksi korioamnion. Knox dan Hoerner (1950) telah mengetahui hubungan antara infeksi
jalan lahir dengan kelahiran prematur. Bobbitt dan Ledger (1977) membuktikan infeksi
amnion subkliniks sebagai penyebab kelahiran preterm. Dengan amnionsentesis didapati
bakteri patogen pada + 20% ibu yang mengalami persalinan preterm dengan ketuban utuh
dan tanpa gejala klinis infeksi (Cox dkk.,1996; Watts 1992)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Persalian preterm adalah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37
minggu dihitung dari pertama haid terakhir (ACOD 1995). Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan bahwa bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 minggu atau
kurang. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya kerena potensial meningkatkan
kematian perinatal sebesar 65%-75%, umumnya berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat
lahir rendah dapat disebabkan oleh kelahiran preterm dan pertumbuhan janin yang terhambat.
Keduanya sebaiknya harus dicegah karena dampaknya yang negatif; tidak hanya kematian
perinatal tetapi juga morbiditas, potensi generasi akan datang, kelainan mental dan beban
ekonomi bagi keluarga dan bangsa secara keseluruhan. Pada kebanyakan kasus, penyebab
pasti persalianan preterm tidak ketahui.
Berbagai sebab dan faktor demografik diduga sebagai penyebab persalinan preterm, seperti:
solusi plasenta, kehamilan ganda, kelainan uterus, polihidramnion, kelainan kongenital janin,
ketuban pecah dini dan lain-lain. Penyebab persalinan preterm bukan tunggal tetapi
multikompleks, antara lain karena infeksi. Infeksi pada kehamilan akan menyebabkan suatu
respon imunologik spesifik melalui aktifasi sel limfosit B dan T dengan hasil akhir zat-zat
yang menginisasi kontraksi uterus. Terdapat makin banyak bukti yang menunjukan bahwa
mungkin sepertiga kasus persalinan preterm berkaitan dengan infeksi membran korioamnion.
Himpunan Kedokteran fetomaternal POGI di Semarang tahun 2005 menetapkan bahwa
persalinan preterm adalah persalinan yg terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu .
2. Ibu
- Penyakit berat pada ibu
- Diabetes mellitus
- Preeklamsia/ hipertensi
- Infeksi saluran kemih/ genetal/ intrauterin
- Penyakit infeksi dengan demam
- Stres psikologik
- Kelainan bentuk uterus/serviks
- Riwayat persalinan preterm/abortus berulang
- Inkompetensi serviks (panjang serviks kurang dari 1cm)
- Pemakaian obat narkotik
- Trauma
- Perokok berat
- Kelainan imunologi/ kelainan resus
2.10 Penanganan
Penanganan umum
1. Lakukan evaluasi cepat keadaan ibu
2. Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi
Prinsip penanganan
1. Coba hentikan kontraksi uterus atau penundaan kehamilan
2. Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya
Oleh karena usia hamil dan berat lahir merupakan faktor penentu dari fetal survival,maka
yang menjadi tujuan utama pengelolaan persalinan adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan usia hamil
2. Meningkatkan berat lahir
3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas perinatal.
Prinsip pengelolaan persalinan preterm yang membakat adalah bergantung pada hal-hal
berikut ini.
1. Kondisi ketuban masih untuh atau sudah pecah
2. Usia kehamilan dan perkiraan berat janin
3. Ada atau tidak adanya gejala klinis dari infeksi intrauterin
4. Ada atau tidak petanda-petanda yang meramalkan persalinan dalam waktu yang relatif
dekat( kontraksi ,penipisan serviks, dan kadar IL – dalam air ketuban ).
B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin melahirkan dan merasakan kenceng-kenceng teratur sejak pukul 09.00
WIB
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluar lendir darah di sertai nyeri pada perut bagian bawah
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 5-6 hari Teratur : Teratur
Sifat Darah : Cair (khas menstruasi) Keluhan : Tidak ada
4. Riwayat Perkawinan
Status pernikahan : Sah Menikah ke : Pertama
Lama : 1 tahun Usia menikah pertama kali : 25 tahun
5. Riwayat Obstetrik : G1 P0 A0 Ah0
4. Riwayat Obstetrik : G1 P0 A0 Ah0
Hami Persalinan Nifas
l ke
Tangga U Jenis Penolon Komplikas J BB Bayi Laktas Komplikas
l K Persalina g i K Lahi Lahi i i
n r r
Hami
l ini
5. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Pasang Lepas
Jenis
No
Kontrasepsi Tgl Oleh Tempat Keluhan Tangga Oleh Tempat Alasan
l
DATA PERKEMBANGAN
KALA I
A. DATA SUBJEKTIF, Tanggal :04-05-2013, Pukul :15.30 WIB
- Ibu mengatakan perutnya semakin mules
- Ibu mengatakan seperti ada sesuatu mengalir dari jalan lahir dan ada dorongan ingin
meneran
B. DATA OBJEKTIF, Tanggal :04-05-2013, Pukul :15.31 WIB
TTV :
• TD :180/90 mmHg S : 37,7 C
• N :80 kali/menit R : 20 kali/menit
• Kontraksi : 4 X/10 menit/ 45 detik, kekuatan: kuat
• DJJ : 90x /menit
• Ketuban pecah jam 13.30WIB jernih, bau khas anyir, banyaknya 500 ml
• Pembukaan serviks 10 cm, effacement 100%, presentasi Ubun-ubun kecil
C. ASESSMENT
a. Diagnosa kebidanan
Seorang Ibu Ny A umur 26 tahun G1P0A0 UK 38+2Mgg janin tunggal hidup intrauterin,
presentasi UUK, letak punggung kanan, inpartu kala 1 fase aktif dengan kehamilan preterm.
b. Masalah
ibu cemas dan khawatir
c. Kebutuan
persiapan perlengkapan perawatan BBLR
DATA PERKEMBANGAN
KALA II
A. DATA SUBJEKTIF, Tanggal :04-05-2013 , Pukul :15.35 WIB
- Ibu merasa perut kenceng-kenceng semakin kuat dan teratur.
- Ibu merasa ingin meneran seperti mau BAB dan adanya dorongan untuk meneran
B. DATA OBJEKTIF, Tanggal :04-05-2013 , Pukul :15.36 WIB
TTV :
TD 180/90 mmHg N 80 x/ menit
R 20x/ menit S 37,7º C
• Ketuban jernih, Ada tekanan pada perinium dan anus, Perinium menonjol , Vulva,
vagina dan spingter ani membuka , Adanya pengeluaran lendir bercampur darah
• Pada pemeriksaan dalam, porsio tidak teraba, pembukaan lengkap 10 cm, effacement
100%, kosong, uuk kanan depan, moulage tidak ada, kepala turun di hodge III+
C. ASESSMENT
a. Diagnosa kebidanan
Seorang Ibu “Ny. A” Umur 26 tahun G 1 P0 A0 Ah1 UK 35+2Mgg Janin tunggal hidup intra
uterin presentasi kepala PUKA inpartu kala II dengan kehamilan preterm.
b. Masalah :
- ibu merasa cemas dan khawatir
Kebutuhan :
Persiapan perlengkapan perawatan BBLR
D. PENATALAKSANAAN, Tgl :04-05-2012 , Pukul:15.40WIB
1. Memberitahu ibu bahwa ibu sudah masuk dalam tahap persalinan dan memeberitahu
keluarga bahwa kemunkinan bayi akan lahir premature atau kurang bulan dan jelaskan
kepada ibu dan keluarga agar tidak cemas.ibu dan keluarga mengerti mengenai penjelasan
bidan dan berusaha untuk tidak cemas.
2. memberikan asuhan sayang ibu yaitu memberikan perhatian dan dukungan psikologis,
termasuk menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses
persalinan berlangsung,memberi dukungan motivasi dan semangat kepada ibu kemudian juga
membantu memenuhi nutrisi ibu dengan memberikan makanan dan minuman disela sela
penurunan his. Asuhan sayang ibu sudah di lakukan, ibu merasa tampak sedikit tenang karna
merasa dirinya di perhatikan
3. mengatur posisi ibu senyaman mungkin, sesuai dengan keinginan ibu dan memastikan
tidak membahayakan ibu dan janin. Posisi ibu sudah diatur miring ke kiri.
4. mengajarkan ibu cara meneran yang benar yaitu meneran saat ada dorongan kuat
ingin meneran saja, kemudian kaki di tekuk,kedua tangan berada dilipatan paha, tidak
bersuara,dagu menempel didada, meneran dengan mata terbuka. Ibu sudah mengerti cara
meneran yang benar.
5. Menolong persalinan dengan APN
a. setelah memastikan adanya tanda dan gejala kala II dan pembukaan sudah lengkap
dan mengenali adanya tanda doran,teknus,perjol,vulka
b. memakai APD.memastikan kembali kelengkapan peralatan,mencuci tangan dan
mengeringkan dengan handuk
c. meletakan handuk bersih diatas perut ibu, kemudian membuka partus set,memakai
sarung tangan,kemudian meletakan kain 1/3 bagian di bawah bokong ibu,setelah kepala bayi
terlihat 5-6cm di depan vulva,tangan kanan melindungi perineum agar tidak terjadi dafaksi
kepala bayi secara cepat.
d. setelah kepala bayi lahir memeriksa lilitan tali pusat dan tidak ada lilitan tali pusat
e. Menempatkan kedua tangan secara biparietal dan anjurkan ibu sedikit meneran saat
ada his.Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut
menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arkuspubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk
melahirkan bahu posterior, dan kepala bayi telah melakukan putaran paksi luar
f. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada
di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke
tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum,
gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan
tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat
keduanya lahir.
6. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari
punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki lahir. Memegang
kedua mata kaki bayi dan dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.
7. Melakukan penilaian bayi lahir
8. Mengeringkan bayi baru lahir sambil melakukan hisap delee dan membersihkan
mekonium,dan rangsangan taktil, dan tubuh bayi telah dikeringkan
DATA PERKEMBANGAN
KALA III
A. DATA SUBJEKTIF, Tanggal :04-05-2013 Pukul :16.15 WIB
Ibu mengatakan merasa senang karena bayinya telah lahir dan perutnya masih terasa mules.
B. DATA OBJEKTIF, Tanggal :04-05-2013 , Pukul :16.17 WIB
- Bayi lahir spontan tanggal 04-05- 2013, jenis kelamin laki-laki , warna kulit
kemerahan, lama persalinan 40 menit.
- KU ibu baik, kesadaran composmentis
- Plasenta belum lahir, kandung kemih kosong, uterus berbentuk globuler, ada
semburan darah yang keluar tiba-tiba, perdarahan 100cc, TFU setinggi pusat, kontraksi uterus
baik.
C. ASESSMENT
a. Diagnosa kebidanan
Seorang Ibu “Ny. A” Umur 26 tahun G 1 P0 A0 Ah1 UK 35+2 minggu Janin tunggal hidup
intra uterin presentasi kepala PUKA dalam persalinan kala III.
b. Masalah
Tidak ada
DATA PERKEMBANGAN
KALA IV
A. DATA SUBYEKTIF
o Ibu mengatakan senang bayinya telah lahir
o Ibu mengatakan lelah setelah bersalin
o Ibu mengatakan perutnya masih mules
B. DATA OBYEKTIF
o Plasenta lahir spontan tanggal 04 Mei 2013, selaput ketuban utuh dan plasenta
lengkap
o TFU 2 jari di bawah pusat, uterus teraba keras, kandung kemih kosong ,
o Perdarahan dalam batas normal
C. ASESSMENT
a. Diagnosa kebidanan
Seorang ibu Ny “A” umur 26 tahun P1A0Ah1 dalam persalinan 2 jam post partum
b. Masalah
Tidak ada
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa plasenta telah lahir spontan, kotiledon
utuh, lengkap.
2. Memantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan darah yang keluar
setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kala empat
berikutnya.
3. Memantau kontraksi dan pendarahan pervaginam 2-3 kali dalam 15 menit pasca
persalinan
4. Masase uterus untuk membuat kontraksi menjadi baik setiap 15 menit selama satu jam
pertama dan setiap 30 menit setiap dua jam kala dua
5. Memantau temperature tubuh setiap jam pertama selama dua jam pasca persalinan
6. Menilai perdarahan setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama
jam kedua pasca persalinan
7. Membersihkan tubuh ibu dan menggantikan pakaian
8. Dekontaminasi alat bekas pakai
9. Melakukan cuci tangan efektif
10. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan ibu telah istirahat
11. Melakukan pendokumentasian.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Persalian preterm adalah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu
dihitung dari pertama haid terakhir (ACOD 1995). Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan bahwa bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 minggu atau
kurang.
Berbagai sebab dan faktor demografik diduga sebagai penyebab persalinan preterm, seperti:
solusi plasenta, kehamilan ganda, kelainan uterus, polihidramnion, kelainan kongenital janin,
ketuban pecah dini dan lain-lain.
Kondisi selama kehamilan yang berisiko terjadinya persalinan preterm adalah
1. Janin dan plasenta
- Perdarahan trimester awal
- Perdarahan antepartum (plasenta previa, solusio plasenta, vasa previa)
- Ketuban pecah dini (KPD)
- Pertumbuhan janin terhambat
- Cacat bawaan janin
- Kehamilan ganda/gameli
- Polihidramnion
2. Ibu
- Penyakit berat pada ibu
- Diabetes mellitus
- Preeklamsia/ hipertensi
- Infeksi saluran kemih/ genetal/ intrauterin
- Penyakit infeksi dengan demam
- Stres psikologik
- Kelainan bentuk uterus/serviks
- Riwayat persalinan preterm/abortus berulang
- Inkompetensi serviks (panjang serviks kurang dari 1cm)
- Pemakaian obat narkotik
- Trauma
- Perokok berat
- Kelainan imunologi/ kelainan resus
Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya persalianan preterm dapat
diklasifikasikan secara rinci sebagai berikut:
1. Kondisi umum
2. Keadaan sosial ekomoni rendah
3. Kurang gizi
4. Anemia
5. Perokok berat, dengan lebih dari 10batang/hari.
6. Umur hamil terlalu muda kurang dari atau terlalu tua di atas 35 tahun.
7. Penyakit ibu yang menyertai kehamilan
8. Penyulit kebidanan