N U R U L S Y U H FA L N I N G S H , S . S T, M . K E S PENGERTIAN NEGARA HUKUM
Negara dalam pandangan teori klasik diartikan sebagai
suatu masyarakat yang sempurna (a perfect society). Negara pada hakikatnya adalah suatu masyarakat sempurna yang para anggotanya mentaati aturan yang sudah berlaku. Suatu masyarakat dikatakan sempurna jika memiliki sejumlah kelengkapan yakni internal dan eksternal. Kelengkapan secara internal, yaitu adanya penghargaan nilai-nilai kemanusiaan di dalam kehidupan masyarakat itu. Saling menghargai hak sesama anggota masyarakat Dalam perkembangannya, teori klasik tentang negara ini tampil dalam ragam formulasinya, misalnya menurut tokoh; Socrates, Plato dan Aristoteles. Munculnya keragam konsep teori tentang negara hanya karena perbedaan cara-cara pendekatan saja. Pada dasarnya negara harus merepresentasikan suatu bentuk masyarakat yang sempurnya.Teori klasik tentang negara tersebut mendasarkan konsep “masyarakat sempurna” menginspirasikan lahirnya teori modern tentang negara, kemudian dikenal istilah negara hukum. Istilah negara hukum secara terminologis terjemahan dari kata Rechtsstaat atau Rule of law. Para ahli hukum di daratan Eropa Barat lazim menggunakan istilah Rechtsstaat, sementara tradisi Anglo–Saxon menggunakan istilah Rule of Law. Di Indonesia, istilah Rechtsstaat dan Rule of law biasa diterjemahkan dengan istilah “Negara Hukum” (Winarno, 2007). Pengertian negara hukum selalu menggambarkan adanya penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara yang didasarkan atas hukum. Pemerintah dan unsur- unsur lembaga di dalamnya dalam menjalankan tugas dan wewenangnya terikat oleh hukum yang berlaku. Menurut Mustafa Kamal (2003), dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum. Pasal 1 ayat (3) UUD Negara RI 1945 (amandemen ketiga), “Negara Indonesia adalah Negara Hukum” Konsep negara hukum mengarah pada tujuan terciptanya kehidupan demokratis, dan terlindungi hak azasi manusia, serta kesejahteraan yang berkeadilan. MAKNA INDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUM Makna negara Indonesia sebagai negara hukum dinamis, esensinya adalah hukum nasional Indonesia harus tampil akomodatif, adaptif dan progresif. Akomodatif artinya mampu menyerap, menampung keinginan masyarakat yang dinamis. Makna hukum seperti ini menggambarkan fungsinya sebagai pengayom, pelindung masyarakat. Adaptif, artinya mampu menyesuaikan dinamika perkembangan jaman, sehingga tidak pernah usang. Progresif, artinya selalu berorientasi kemajuan, perspektif masa depan CIRI NEGARA HUKUM Konsep negara hukum material yang dikembangkan di abad ini sedikitnya memiliki sejumlah ciri yang melekat pada negara hukum atau Rechtsstaat, yaitu sebagai berikut. a. HAM terjamin oleh undang-undang b. Pembagian kekuasaan (Trias Politika) demi kepastian hukum c. Kesamaan kedudukan di depan hukum d. Peradilan administrasi dalam perselisihan e. Kebebasan menyatakan pendapat, bersikap dan berorganisasi f. Pemilihan umum yang bebas g. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak Konsep negara hukum yang berkembang pada abad 19 cenderung mengarah pada konsep negara hukum formal, yaitu pengertian negara hukum dalam arti sempit. Dalam konsep ini negara hukum diposisikan ke dalam ruang gerak dan peran yang kecil atau sempit. Seperti dalam uraian terdahulu negara hukum dikonsepsikan sebagai sistem penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara yang didasarkan atas hukum. Pemerintah dan unsurunsur lembaganya dalam menjalankan tugas dan wewenangnya terikat oleh hukum yang berlaku. Peran pemerintah sangat kecil dan pasif. NEGARA HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA Dimana pun suatu negara hukum tujuan pokoknya adalah melindungi hak azasi manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga yang demokratis. Keberadaan suatu negara hukum menjadi prasyarat bagi terselenggaranya hak azasi manusia dan kehidupan demokratis. Dasar filosofi perlunya perlindungan hukum terhadap hak azasi manusia adalah bahwa hak azasi manusia adalah hak dasar kodrati setiap orang yang keberadaannya sejak berada dalam kandungan, dan ada sebagai pemberian Tuhan, negara wajib melindunginya. Perlindungan hak azasi manusia di Indonesia secara yuridis didasarkan pada UUD Negara RI 1945. PENGERTIAN HAM Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia sejak manusia diciptakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang dimiliki setiap orang tentunya tidak dapat dilaksanakan sebebas- bebasnya, karena ia berhadapan langsung dan harus menghormati hak yang dimiliki orang lain. Hak asasi manusia teriri atas dua hak yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Tanpa adanya kedua hak ini maka akan sulit untuk menegakkan hak asasi lainnya. RUANG LINGKUP HAM Hak pribadi, hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial PELANGGARAN HAM DI INDONESIA Para pedagang yang berjualan di trotoar Kasus orang tua yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang artinya hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adill. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat penganiayaan dari majikannya. Kasus pengguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang kawin diluar nikah PENEGAKAN HUKUM DAN HAM DI INDONESIA Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga/nstitusi hukum ataupun lembaga yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat berjalan sewajarnya. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi. LANJUTAN Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme dan penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan HAM. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber
dan menyebabkan Pancasila. Yang berarti bahwa hak asasi manusia menerima jaminan yang kuat filosofi bangsa, Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia harus memperhatikan garis yang telah ditentukan dalam ketentuan Pancasila. Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain, maka ada konflik hak atau kepentingan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisahkan dari manusia yang harus dilindungi, dihormati dan ditegakkan dalam rangka meningkatkan kemanusisan martabat, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak-hak mereka yang telah diselenggarakan sejak ia masih dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar hak asasi manusia tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27, ayat 1, pasal 28, pasal 29, ayat 2, pasal 30, ayat 1 dan Pasal 31 ayat 1.