OBSTETRI
“KOMPLIKASI KEHAMILAN”
Dosen Pengampuh :
dr. Muchlis
Di Susun Oleh :
PO7124318033
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurnah. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang ditunjukan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajatkesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telahditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan
ke 5 yaitu meningkatkankesehatan ibu dimana target yang akan dicapai
sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾resiko jumlah kematian ibu.
Penurunan angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidupmasih terlalu
lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium
(MilleniumDevelopment Goals/MDGs) dalam rangka mengurangi tiga per
empat jumlah perempuan yangmeninggal selama hamil dan melahirkan pada
2015, demikian pernyataan resmi OrganisasiKesehatan Dunia (WHO) pada
Jumat. Dalam pernyataan yang diterbitkan di laman resmi WHOitu dijelaskan,
untuk mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990
dan2015 seharusnya 5,5 persen per tahun. Namun data WHO, UNICEF,
UNFPA dan Bank Duniamenunjukkan angka kematian ibu hingga saat ini
masih kurang dari satu persen per tahun.
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Komplikasi Kehamilan
2. Untuk mengetahui berbagai macam Komplikasi Kehamilan
3. Untuk mengetahui penyebab dari Komplikasi Kehamilan
4. Untuk mengetahui gejala-gejala dari Komplikasi Kehamilan
5. Untuk mengetahui cara pencegahan dari Komplikasi Kehamilan
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita
khususnya sebagai Mahasiswa Kebidanan untuk lebih mengetahui dan
memahami mengenai Komplikasi pada Kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kehamilan adalah salah satu bagian paling indah dari kehidupan wanita
tetapi banyak kali masalah kecil dapat membuat risiko tinggi untuk wanita
hamil dan bayi to-be-lahir. Kehamilan masalah hari ini telah menjadi hal biasa
bagi hampir setiap wanita dan masalah ini tampaknya akan menghancurkan
pesona asli dari periode yang hamil perempuan harus benar-benar menikmati.
Infeksi pada tubuh, beberapa bahan kimia, atau beberapa jenis radiasi dapat
menyebabkan cacat pada kelahiran (teratogen) untuk tubuh perempuan.
Komplikasi akan muncul setiap saat selama kehamilan atau mungkin setelah
kehamilan. Bahkan anak mungkin menderita dengan masalah ini.
3
4
3. Infeksi
Infeksi pada kandung kemih, serviks (mulut rahim) ataupun infeksi
pada sistem pencernaan dapat memburuk kondisi selama kehamilan
dan meningkatkan risiko mengalami persalian prematur dan
preeklampsia. Jadi, jauh lebih baik mengobati infeksi apa pun sebelum
hamil hingga saat hamil tubuh benar-benar dalam keadaan sehat.
4. Pemeriksaan Prenatal
Kunjungan teratur ke dokter kandungan dan kebidanan sepanjang
kehamilan terbukti mampu mengurangi risiko kematian. Kalaupun
tidak memungkinkan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan,
setidaknya periksakan kehamilan ke bidan.
Pemeriksaan rutin ke tenaga medis dapat memantau kondisi
kehamilan tersebut apakah memerlukan penanganan khusus atau tidak.
Di antaranya kehamilan kembar, tekanan darah tinggi, gangguan
jantung atau ginjal dan diabetes. Di banyak negara, ibu hamil
mendapat vaksin tetanus toksoid guna mencegah tetanus pada bayi
baru lahir. Ketika usia kehamilan mencapai 26-28 minggu biasanya
akan dilakukan pemeriksaan terhadap ada tidaknya Streptokokus B.
Kalau bakteri ini ada di usus besar bukan tidak mungkin nantinya akan
menginfeksi bayi saat dilahirkan.
Ibu hamil juga wajib menyampaikan riwayat medisnya maupun
keluhan yang dirasakannya kepada dokter yang menangani
kehamilannya. Cermati pula situasi darurat bagi wanita hamil, yakni
perdarahan melalui vagina, wajah tiba-tiba bengkak, rasa sakit yang
hebat dan terus-menerus di kepala atau tangan, penglihatan yang tiba-
tiba berkabut, rasa sakit yang luar biasa di daerah perut, muntah terus-
menerus, menggigil akibat demam, frekuensi atau intensitas gerak
janin mendadak berubah, membanjirnya cairan lewat vagina, rasa perih
atau tak tuntas saat buang air kecil.
11
8. Kebersihan
Jangan abaikan pula aturan-aturan dasar seputar kebersihan, di
antaranya mencuci tangan dan bahan-bahan makanan yang hendak
diolah. Hubungan intim pada dasarnya tak jadi masalah. Asalkan
jangan dilakukan di minggu-minggu terakhir kehamilan karena bisa
memicu terjadinya perdarahan, kontraksi, ataupun lahir sebelum
waktunya.
9. Zat Kimia
Penggunaan aerosol dan zat-zat kimia dalam rumah tangga juga
sebaiknya dibatasi. Suhu yang teramat tinggi dan latihan berlebih juga
harus dihindari.
Begitu pula dengan berdiri terlalu lama ataupun melakukan
pekerjaan yang menyita banyak tenaga. Saat berkendara, sabuk
pengaman tetap wajib dikenakan tapi dengan ikatan yang cukup
konggar agar tak menekan perut.
10. Jenis Persalinan
Ibu hamil jauh-jauh hari sebaiknya sudah memutuskan apakah
akan melahirkan di RS, klinik bersalin atau bahkan di rumah, apakah
secara normal atau sesar. Si Ibu hamil juga wajib tahu, sampai batas
tertentu, bagaimana dia akan ditolong oleh dokter kandungan atau
bidan.
Ibu hamil pun harus memahami aspek-aspek yang terkait dengan
persalinan, seperti posisi saat melahirkan, episiotomi, forsep, penahan
rasa sakit maupun monitoring melalui alat-alat khusus yang
serbacanggih. Kalau memilih melahirkan di rumah dan ternyata terjadi
komplikasi, contohnya. Maka ibu perlu tahu ke rumah sakit mana ia
harus mencari pertolongan, terutama bila terjadi perdarahan. Kondisi
seperti ini yang harus benar-benar diperhitungkan. Begitu juga
ketersediaan darah mengingat tidak sedikit kaum ibu yang menemui
ajal saat melahirkan karena mengalami perdarahan.
13
dan tidak mau hilang setelah istirahat, dan hal ini disertai dengan
keluhan-keluhan fisik lainnya. Hal ini bisa merupakan pertanda adanya
anemia, kegagalan kardiak atau pre eklampsia.
5. Sakit abdominal yang berat
Rasa sakit abdominal yang tidak ada hubungannya dengan
persalinan normal biasanya adalah tidak normal. Rasa sakit abdominal
yang mungkin bisa mengindikasikan masalah yang mengancam jiwa
ialah rasa sakit yang parah, terus berlanjut dan tidak bisa diperingan
dengan jalan istirahat. Hal ini bisa berarti adanya apendicitis (radang
usus buntu), penyakit radang panggul, kehamilan ektopik, abortus,
gastritis, penyakit kantung empedu, abrupsi plasenta (plasenta lepas
sebelum waktunya), infeksi saluran kemih atau infeksi-infeksi lainnya.
Mintalah ibu untuk menjelaskan sifat nyeri badomen tersebut,
kapan terjadinya, seberapa sakitnya dan lain-lain. Tanyakan apakah ada
tanda-tanda/gejala lain yang menyertai seperti muntah-muntah, diare,
demam dan sebagainya. Lakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu,
denyut jantung janin, denyut nadi.
Lakukan pemeriksaan luar, dalam, raba dan rasakan kelembutan
abdominalnya atau kelembutan rebound (pantulannya), periksa untuk
mengetahui Costo-Vertebral Angle Tenderness (CVAT) atau nyeri pada
daerah tulang dada dan tulang punggung. Periksa urine untuk
mengetahui kadar proteinnya.
6. Pergerakan bayi berkurang tidak seperti biasanya
Pada saat bayi tertidur pergerakannya akan sedikit melambat, bayi
seharusnya bergerak sedikitya 3 kali dalam 3 jam. Pergerakan tersebut
akan lebih mudah dirasakan ketika berbaring atau beristirahat dan pada
waktu ibu cukup makan dan cukup minum.
Jika bayi bergerak sebelumnya dan sekarang tidak bergerak lagi,
tanyakan pada ibu, kapankah terakhir kalinya bayi tidak bergerak?.
Lakukan perabaan untuk mengetahui dan merasakan pergerakan janin
dan dengarkan denyut jantung janin.
16
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komplikasi kehamilan adalah suatu penyaki tang timbul disaat seorang
wanita tengah hamil, penyakit tersebut dating dengan berbagai cara dan
berbagai bentuk penyakit pula. Maka dari itu kita bisa mencegah pentakit atau
komplikasi ini dengan melakukan rutinitas hidup sehat. Baik ibu maupun
keluarga atau masyarakat sekitar.
3.2 Saran
1) Menambah wawasan/pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
dan persalinan, serta merencanakan pendanaan agar dapat melalui
persalinan dengan aman oleh tenaga persalinan terlatih (Dokter
Kebidanan, Bidan).
2) Periksakanlah Kehamilan paling sedikit empat kali selama persalinan
dengan mendapatkan pemeriksaan, untuk memantau kesehatan ibu dan
janin dalam kandungan, agar secara dini dapat ditemukan bila ada penyulit
kehamilan.
3) Pilihlah tenga persalinan terlatih untuk menolong persalinan, karena bila
terjadi komplikasi saat persalinan berlangsung. Insya Allah akan
tertangani
secara dini, sehingga kesakitan, kecacatan dan kematian saat persalinan
dapat dihindari.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Reni Putri, Yelmi dan Evi Hastina. 2020. Asuhan Keperawatan Maternitas
Pada Kasus Komplikasi Kehamilan, Persalinan Dan Nifas. Purwokerto
Selatan: CV. Pena Persada.
2. Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
3. Fibrila, F. (2018). Komplikasi Kehamilan Dan Anemia Meningkatkan
Insidensi Perdarahan Pacasalin (Studi Kasus Kontrol). Jurnal Kesehatan
Metro Sai Wawai, 11(2):71.
4. Ikhlasiah, Martiah., & Siti, Riska. (2017). Hubungan Antara Komplikasi
Kehamilan Dan Riwayat Persalinan Dengan Tindakan Sectio Caesarea Di
Rumah Sakit Fatimah Serang. Jurnal JKFT: Universitas Muhammadiyah
Tangerang, 2, 1-7.
5. Cristina, Mariah. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Keteraturan Melaksanakan Antenatal
Care Di Puskesmas Pembantu Dauh Puri Denpasar Tahun 2014. Jurnal
Kebidanan/Midwifery Medical Journal, 1, 14-23.
18