Anda di halaman 1dari 14

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA

Kelom
po k
4

MIFTAHUL RAHMA BAHAY


SINDI DIVANA DELA
HUSNUL HATIMA
DEVA LESTARI
NUR MITA SARI
RISKIAWATI
HAKIKAT MANUSIA
SEBAGAI
MAKHLUK BUDAYA

APRESIASI
PROBLEMATIKA TERHADAP
KEBUDAYAAN KEMANUSIAAN
DAN KEBUDAYAAN

MEMANUSIAKAN
MANUSIA MELALUI ETIKA DAN
PEMAHAMAN ESTETIKA
KONSEP BERBUDAYA
DASAR MANUSIA
HAKIKAT
HAKIKAT MANUSIA
MANUSIA SEBAGAI
SEBAGAI MAKHLUK
MAKHLUK BUDAYA
BUDAYA
Manusia adalah salah satu Manusia mampu menciptakan
makhluk Tuhan di dunia. kebudayaan, mengkreasikan,
Kelebihan manusia dibanding memperlakukam,
makhluk lain terletak pada memperbarui, memperbaiki,
akal budi. mengembangkan dan
Dengan akal budi, manusia meningkatkan sesuatu yang
tidak hanya untuk memenuhi ada untuk kepentingan hidup
kebutuhan hidup, tetapi juga manusia, baik dengan alam
mampu mempertahankan maupun manusia lainnya.
serta meningkatkan Untuk itu manusia dapat
derajatnya sebagai makhluk dikatakan sebagai pencipta
yang tinggi bila dibanding kebudayaan dan makhluk
dengan makhluk yang lainnya. berbudaya
Kebudayaan mempunyai kegunaan sangat besar bagi manusia, sehingga
kebudayaan memiliki peran sebagai :

1.  Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau


kelompoknya.
• 2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan
lain.

3. Sebagai pembimbing kehidupan manusia.

• 4. Pembeda manusia dan binatang.

5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia


harus bertindak dan berperilaku didalam pergaulan.
• 6. Pengantar agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan
orang lain
APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA DAN MANUSIA SEBAGAI


KEMANUSIAAN KEBUDAYAAN

Kemanusiaan merupakan prinsip atau Dalam bahas Inggris, kebudayaan


nilai yang berisi keharusan/tuntutan disebut culture, yang berasal dari
untuk berkesusaian dengan hakikat kata latin colere, yaitu mengolah
dari manusia. Prinsip kemanusiaan
atau mengerjakan. Dalam bahasa
mengandung arti adanya penghargaan
dan penghormatan terhadap harkat Belanda, culture bisa diartikan
dan martabat yang luhur. Semua sebagai mengolah tanah atau
manusia adalah luhur, karena itu bertani. Dengan demikian bisa
manusia tidak harus dibedakan kata budaya ada hubungan nya
perlakuannya hanya karena perbedaan dengan kemampuan manusia
suku, ras, keyakinan, status sosial dalam mengelola sumber-sumber
ekonomi, asal usul dan sebagainya kehidupan, dalam hal pertanian.
Herskovits memandang kebudayaan Andreas Eppink menyatakan
sebagai sesuatu yang turun temurun
bahwa kebudayaan megandung
dari satu generasi ke generasi yang
lain, yang kemudian disebut sebagai keseluruhan pengertian, nilai,
superorganik norma, ilmu pengetahuan.

Edward B. Taylor mengemukakan bahwa Selo Soemardjan dan Soelaiman


kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang didalam nya terkandung Soemardi mengatakan
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kebudayaan adalah sarana hasil
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang
karya, rasa, dan cipta
sebagai anggota masyarakat. masyarakat.

Koentjaraningrat berpendapat
bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakan
dengan belajar beserta dari hasil
budi pekertinya.

Definisi kebudayaan telah banyak di kemukakan oleh


banyak ahli. Beberapa contoh sebagai berikut:
ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA

1.      ETIKA MANUSIA DALAM BERBUDAYA


Etika pada umumnya membahas
membicarakan masalah-masalah yang
berkaitan dengan predikat nilai sosial,
atau tidak asusila, baik dan buruk. Dalam
hal ini, etika termasuk dalam kawasan
nilai, sedangkan etika itu sendiri berkaitan
dengan baik buruk perbuatan manusia.
Etika memiliki makna yang bervariasi. Bertens menyebutkan ada tiga
jenis makna etika yaitu :

1.Etika dalam nilai-


nilai atau norma yang
menjadi pegangan
bagi seseorang atau
kelompok orang
dalam mengatur
tingkah laku.

Etika dalam arti ilmu Etika dalam ariti


atau ajaran tentang kumpulan asas atau
baik dan buruk. Disini nilai moral (yang
etika sama artinya dimksud di sini
dengan filsafat moral. adalah kode etik).
2. ESTETIKA MANUSIA DALAM BERBUDAYA

Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni.


estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek (tidak indah). Nilai estetika
berati nilai tentang keindahan.
Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara sempit dan
estetika murni.

• Keindahan mengandung ide kebaikan. Bahwa segala sesuatu


yang baik termasuk yang abstrak maupun nyata yang
Secara luas mengandung ide kebaikan adalah indah.

• Yaitu indah yang terbataspada lingkup persepsi penglihatan


Secara (bentuk dan warna)
sempit

• Menyangkut pengalaman estetika seseorang dalam hubungannya


dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan,
Secara pendengaran, perabaan, dan perasaan, yang semuanya dapat
setetik murni menimbulkan persepsi (anggapan) indah.
Sesuatu yang estetik berati memenuhi Untuk itu manusia dalam
unsur keindahan. Keindahan secara murni
maupun secara sempit, baik dalam bentuk, berbudaya berkewajiban
warna, garis, kata, ataupun nada. Budaya bersikap dan berperilaku yang
sebagai hasil karya manusia sesungguhnya
diupayakan untuk memunuhi unsur halus, serasi, serta tepat dalam
keindahan. mengamalkan nilai ideal,
aktivitas sosial, kebudayaan
Disinilah manusia berusaha berestetika
dalam berbudaya. Untuk itu manusia dalam materi, dibidang keyakinan,
berbudaya berkewajiban bersikap dan ilmu dan keterampilan,
berperilaku yang halus, serasi, serta tepat
dalam mengamalkan nilai ideal, aktivitas
peralatan hidup,
sosial, kebudayaan materi, dibidang berorganisasi, bertutur kata
keyakinan, ilmu dan keterampilan,
peralatan hidup, berorganisasi, bertutur
dan berkomunikasi, yang
kata dan berkomunikasi, yang hidup dalam hidup dalam masyarakat
masyarakat pendukung kebudayaan itu. pendukung kebudayaan itu.
MEMANUSIAKAN MANUSIA MELALUI PEMAHAMAN
KONSEP
DASAR MANUSIA

 Manusia harus memiliki prinsip, nilai, dan Sikap


 dan perilaku memanusiakan
rasa kemanusiaan yang melekat dalam manusia didasarkan atas prinsip
dirinya. kemanusiaan yang disebut the mankind
 Memanusiakan manusia berarti perilaku is one. Prinsip kemanusiaan tidak
manusia untuk senantiasa menghargai dan membeda-bedakan kita dalam
menghormati harkat dan derajat manusia memperlakukan orang lain atas dasar
lainya. Memanusiakan manusia adalah warna kulit, suku, agama, ras, asal, dan
tidak menindas sesama, tidak menghardik, status sosial ekonomi. Kita tetap harus
tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan manusiawi terhadap orang lain, apa pun
perilaku-perilaku buruk lainnya.
latar belakangnya, karena semua manusia
 Memanusiakan manusia berarti pula
adalah makhluk Tuhan yang sama harkat
perilaku memanusiawikan antar sesama.
dan martabatnya. Perilaku yang
Memanusiakan manusia memberikan
manusiawi atau memanusiakan manusia
keuntungan bagi diri sendiri maupun
orang lain. Bagi diri sendiri akan
adalah sesuai dengan kodrat manusia.
menunjukkan harga diri dan nilai luhur Sebaiknya, perilaku yang tidak
pribadinya sebagai manusia. Sedangkan manusiawi bertentangan dengan hakikat
bagi orang lain akan memberikan rasa kodrat manusia. Perilaku yang tidak
percaya, rasa hormat, kedamaian, dan manusiawi pasti akan mendatangkan
kesejahteraan hidup. kerusakan hidup manusia.
PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Hambatan budaya
yang berkaitan
dengan pandangan
idup system
kepercayaan.
Hambatan budaya
Perkembangan
yang berkaitan
IPTEK sebagai
dengan perbedaan
hasil dari
prinsip atau sudut
kebudayaan
pandang

Hambatan budaya
Sikap berkaitan dengan
Etnosentrisme factor piskologi
atau kejiwaan

Sikap
Masyarakat tersaing
tradisionalisme
dan kurang
yang berprasangka
komunikasi dengan
buruk terhadap hal-
masyarakat luar
hal baru

Anda mungkin juga menyukai