Anda di halaman 1dari 4

•Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif

Nama : Khairul Amin

NIM : 08720044

Prodi : Sosiologi

ETNOGRAFI

Perdebatan penggunaan metode yang melibatkan penelitian


kualitatif dan kuantitatif sudah terjadi sejak lama. Perdebatan itu
sendiri setidaknya dimulai pada pertengahan abad ke – 19,
sedangkan penelitian dengan paradigma kualitatif mulai
berkembang sejak tahun 1960-an. Dalam paradigma peneletian
kualitatif dikenal metode penelitian etnografi. Secara sederhana,
etnografi merupakan tulisan tentang etnis tertentu yang biasanya
ditulis oleh seorang antropolog. Tulisan etnografi bukan semata-
mata menjadi sebagai sebuah tulisan yang lahir begitu saja
sebagaimana yang ditampilkan oleh para jurnalis dan hanya
berbnetuk sebuah features. Tetapi lebih dari pada itu, seorang
etnografer akan memerlukan waktu yang cukup lama, bisa
berbulan-bulan bahkan tahunan, yang dikaji melalui sebuah
penelitian lapangan dalam membuat sebuah tulisan. Dalam
kalangan antropolog, penulisan etnografi merupakan sebuah gaya
yang sangat khas, sehingga pada perkembangannya kemudian,
etnografi dianggap sebagai sebuah metode dan berkembang pesat
dibawah naungan antropologi.

Etnografi sebagai sebagai sebuah metode, memiliki beberapa


karateristik utama yaitu sifat analisisnya nyang mendalam, kualitatif
dan holistik-integratif. Oleh karena itu, secara langsung dapat
disimpulkan bahwa teknik utama yang digunakan dalam penelitian
etnografi ini adalah observasi partisipasi yang dilakukan dalam

• Resume Etnografi
•Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif
waktu yang relatif lama, serta dengan wawancara mendalam (depth
interview) dan dilakukan secara terbuka. Dengan demikian,
seorang etnografer tidak hanya melakukan studi pada tataran atas
saja (umum), namun harus benar-benar memahami pikiran, prilaku,
dan kebuadayaan yang ada dalam masyarakat secara mendalam
serta menyeluruh (holistik-intergratif). Oleh karena itu, seorang
etnografer tidak cukup bertemu sekali atau dua kali dengan subjek
penelitan sebagaimana pada penelitian kuantitatif yang
menggunakan daftar pertanyaan tersusun sebagai instrument.
Tetapi etnografer adalah peneliti yang menjadi bagian masyarakat
yang diteliti dengan tetap memiliki jarak (distance) atau posisi
sebagai seorang peneliti.

Etnografi sebagai metode tidak hanya berhenti dalam ranah


penelitian yang kemudian menyajikan sebuah hasil laporan
penelitian. Namun lebih daripada itu, dalam etnografi harus
mampu melihat persoalan nilai dalam penelitiannya tersebut. Oleh
karenanya, dalam etnografi dikenal istilah etik dan emik yang
kemudian menjadi sangat penting. Istilah etik dan emik juga dikenal
dengan sebuah sudut pandang “keluar” dan “kedalam”, karena
tidak terlepas dari unsur-unsur budaya yang ada maupun yang
diserap oleh seorang etnografer. Seorang etnografer atau seorang
peneliti akan menggunakan pendekatan emik, jika ia
mengelompokkan secara sistematis data yang dapat
diperbandingkan, menggunakan kreteria untuk mengklasifikasi
unsur data, kemudian mengorganisasikannya kedalam atau
berdasarkan tipe-tipe dan mempelajari, menemukan, serta
menguraikan kedalam kerangka-kerangka yang dibuat sebelum
mempelajari kebudayaan masyarakat yang diteliti. Dari hal
tersebut, seorang etnografer dengan sudut pandang etik,
memandang peristiwa-peristiwa yang berbeda dengan
membandingkan kebudayaan lain, dari pada mengaitkannya
dengan urutan sekelompok peristiwa dalam suatu kebudayaan
tertentu.
• Resume Etnografi
•Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif
Sedangkan dari sudut pandang emik, pendekatan emik
merupakan esensi yang sahih untuk sebuah kebudayaan pada suatu
waktu tertentu. Sehingga pendekatan ini merupakan upaya
mengungkapkan dan menguraikan pola suatu kebudayaan tertentu
dari cara unsur-unsur kebudayaan itu berkaitan satu ddengan yang
lainnya dalam melakukan fungsi sesuai dengan pola yang ada.

Dalam hal pengumpulan data, etnografi tidak hanya terpaku


pada satu cara saja. Wawancara bagi seorang etnografer
merupakan salah satu instrument dalam pengumpulan data. Karena
jika hanya mengandalkan wawancara saja tanpa mengandalkan
teknik lain, etnografer tidak akan bisa memperoleh informasi yang
mendalam. Seorang etnografer bukan hanya menyajikan apa yang
disampaikan informan, tetapi juga apa yang dipikirkan informan dan
kemudian menimbulkan prilaku masyarakat. itulah yang harus
ditemukan seorang etnografer. Oleh karena itu, sebelum melakukan
wawancara secara mendalam, harus dilalkukan observasi terlebih
dahulu, ,karena observasi disamping dapat menyajikan informasi
yang lebih mendalam, juga dapat menentukan individu yang harus
diwawanacarai. Sebab ketika etnografer telah menentukan se-
seorang menjadi informan, seringkali informan yang di pilih tidak
memahami persoalan penelitian dengan baik. Akhirnya peneliti
tidak mendapatkan informasi yang akurat.

Teknik lain yang digunakan dalam etnografi adalah


pengamatan terlibat (participant observation) sebagaimana yang
kami tuliskan diatas. Pengamatan terlibat selain sebagai metode
penelitian yang alamiah, dapat pula di pandang sebagai seni atau
kreatifitas seorang peneliti dan ini merupakan metode pengumpulan
data yang terpenting dalam etnografi. Karena dengan pengamatan
terlibat inilah, seorang etnografer dapat memperoleh data-data
yang akurat, mendalam serta holistik-integratif. Namun pada
prakteknya, pengamatan terlibat ini menuntut peniliti untuk
menerapkan berbagai keahlian, melakukan penilaian, peka

• Resume Etnografi
•Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif
terhadap lingkungan yang diteliti, memahami konsep kebudayaan
setempat, dan mampu beradaptasi untuk menjembatani masalah
yang mungkin muncul dilapangan.

Dari berbagai penjelasan diatas, sebenarnya metode


penelitain etnografi ini dapat dikatakan tidak hanya mempersoalkan
hasil akhir, tetapi lebih mementingkan proses dan makna yang
dapat diperoleh dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian
etnografi ini, bahasa adalah komponen terpenting untuk
mendukung terperolehnya data yang akurat, mendalam serta
holistik-integratif. Namun terlepas dari pada itu semua, seorang
etnografer bukanlah seorang kyai atau mujtahid yang dapat
menjadi menjastifikasi fiqh. Tetapi seorang etnogarfer adalah
peneliti yang harus mampu mengevokasi subjek agar mereka
bangkit berbicara, berprilaku, dan menginterpretasikan
kebudayaannya sebagaimana adanya, dan kemudian etnografer
menjelaskannya kepada publik.

• Resume Etnografi

Anda mungkin juga menyukai