Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

GIZI, OLAHRAGA DAN SENI DALAM KEBIDANAN

TES FORMATIF DAN LATIHAN

Dosen Mata Kuliah:

Arie Maineny, SST., M.Kes

Disusun Oleh:

Miftahul Rahma Bahay

(PO7124318033)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDANAN DIV KEBIDANAN IVB

TAHUN AJARAN 2021/2022


Latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan ibu hamil sehat dengan status gizi baik !
Jawaban :
Ibu hamil sehat dengan zat gizi baik :
 LILA ≥ 23,5 cm,
 IMT pra hamil (18,5 – 25,0),
 Selama hamil, kenaikan BB sesuai usia kehamilan,
 Kadar Hb normal > 11 gr/dl,
 Tekanan darah normal sistol < 120 mmhg dan diastol < 80 mmhg,
 Gula darah dan urine negatif,
 Protein urine negatif.

2. Jelaskan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil !


Jawaban :
Salah satu masalah kekurangan gizi pada ibu hamil yaitu Kekurangan
Energi Kronis (KEK) yang disebabkan karena dalam jangka waktu yang
lama asupan energi (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi kebutuhan.
Ibu hamil KEK akan berdampak pada janin, dan anak yang akan berlanjut
sampai pada usia dewasa, antara lain :
 Gangguan pertumbuhan janin (Intrauterine Growth Retardation)
 Risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
 Risiko bayi lahir dengan kelainan kongenital (Defect Neural Tube,
bibir sumbing, celah langit-langit dll)
 Risiko bayi lahir stunting sehingga meningkatkan risiko
terjadinya penyakit tidak menular (PTM) pada usia dewasa
seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan sel otak yang akan
berpengaruh pada kecerdasan anak.
3. Apakah perbedaan prinsip dan syarat pemberian makan ibu menyusui
dengan ibu yang tidak menyusu!
Jawaban :
Untuk pemberian makan pada ibu menyusui konsumsi pangannya
tetap harus beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan bagi dirinya dan untuk pertumbuhan
serta perkembangan bayi dan anak. Selain itu dukungan dari keluarga dan
lingkungan serta asupan gizi yang cukup dan berkualitas harus
diperhatikan untuk menunjang keberhasilan para ibu melalui fase
menyusui.
Sedangkan pemberian makan pada ibu yang tidak menyusu sama
halnya dengan mengonsumsi makanan pada orang dewasa lainnya.
Dengan demikian maka kebutuhan gizi ibu menyusui lebih banyak dari
kebutuhan gizi ibu yang tidak menyusui.

4. Apakah pesan gizi seimbang ibu menyusui !


Jawaban :
a. Biasakan mengkonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak 
Ibu menyusui perlu mengkonsumsi aneka ragam pangan yang lebih
banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro
(vitamin dan mineral), karena digunakan untuk pemeliharaan
kesehatan ibu dan produksi ASI. Protein diperlukan untuk pembentkan
hormon prolaktin (untuk memproduksi ASI) dan hormon oksitosin
(untuk mengeluarkan ASI). Zat gizi  mikro yang diperlukan selama
menyusui adalah zat besi, asam folat, vitamin A, B1 (tiamin), B2
(riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, vitamin D,
kalsium, iodium, zink dan selenium.
b. Minumlah air putih yang lebih banyak
Air merupakan sumber cairan yang paling baik dan berfungsi
untuk membantu pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel
dan darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh dan mengatur
suhu tubuh. Jumlah air yang dibutuhkan ibu menyusui per hari adalah
sekitar 850-1000 ml lebih banyak dari ibu yang tidak menyusui, atau
sekitar 3000 ml atau 12-13 gelas air. Jumlah tersebut diperlukan untuk
dapat memproduksi ASI sekitar 600-850 ml per hari. 
c. Batasi minum kopi 
Kafein yang terdapat dalam kopi yang dikonsumsi ibu akan masuk
ke dalam ASI sehingga akan berpengaruh tidak baik terhadap bayi. Hal
ini disebabkan karena metabolisme bayi belum siap untuk mencerna
kafein. Konsumsi kafein pada ibu menyusui juga berhubungan dengan
rendahnya pasokan ASI. Berdasarkan penelitian di Harvard University,
konsumsi kafein yang aman untuk ibu menyusui adalah 300 mg/ hari
atau sebanyak 3 cangkir kopi/ hari. Apabila konsumsi kafein melebihi
300 mg/ hari, hasil penelitian di Mayo Clinics Rechester Minnoseta
USA menunjukkan kandunganzat besi di dalam ASI menjadi 30%
lebih rendah dibandingkan ibu menyusui yang tidak mengkonsumsi
kafein.

5. Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan


nutrisinya, untuk itu perlu mendapatkan makanan tambahan.
Bagaimanakah pengaturan pemberian makanan tambahan atau
pendamping ASI untuk bayi !
Jawaban :
Pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI pertama untuk
bayi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, mulai dari kesiapan makan Si Kecil, jenis makanan
yang diberikan, hingga cara pemberian makanan pendamping ASI yang
tepat.
Pemberian MPASI pertama kepada bayi perlu dilakukan secara
benar. Pasalnya, jika MPASI diberikan dengan jumlah, komposisi, dan
waktu yang kurang sesuai, bayi justru bisa jadi susah makan. Akibatnya,
asupan nutrisi bayi tidak tercukupi, sehingga kesehatan serta tumbuh
kembangnya terganggu.
Ada 4 poin yang perlu diperhatikan dalam memberikan MPASI
pertama pada bayi, yaitu:
a. Kesiapan bayi
MPASI pertama dapat diberikan ketika bayi berusia 6 bulan. Pada
usia tersebut, sistem pencernaannya sudah cukup berkembang hingga
bisa mencerna makanan padat dengan baik. Pemberian makanan
padat, seperti bubur pisang, bubur nasi, atau bahkan bubur bayi
kemasan, sebelum bayi mencapai usia 6 bulan cenderung berbahaya
karena bayi belum siap menerimanya.

b. Jenis makanan yang diberikan


MPASI harus mengandung gizi seimbang agar dapat memberikan
semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, yaitu karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, serta serat. MPASI perdananya harus dimulai
dengan makanan yang sudah dihaluskan atau bisa juga makanan encer
yang sudah disaring.

c. Frekuensi dan jumlah MPASI


Awalnya, bayi diberi makan setidaknya 2-3 kali sehari, dengan 1
kali makanan selingan. Namun, setelah berusia 8-9 bulan, bayi sudah
mulai bisa makan sebanyak 3 kali sehari. Pada usia 12 bulan ke atas,
bayi sudah bisa untuk makan 3-4 kali sehari. Sedangkan jumlah
MPASI awal yang disarankan adalah sekitar 2-3 sendok makan.
Selanjutnya bisa memperbanyak porsi MPASI secara bertahap sesuai
nafsu makan Si Kecil.
d. Tidak memaksa bayi untuk makan
Pemberian MPASI harus dengan cara yang responsif, artinya
disarankan untuk memberikan MPASI ketika Si Kecil mulai lapar dan
berhenti memberikannya ketika ia sudah mulai kenyang atau menolak
untuk makan. Agar lebih mudah, disarankan untuk memberikan Si
Kecil MPASI teratur sesuai jadwal makannya.

6. Jelaskan kebutuhan gizi pada bayi !


Jawaban :
Kebutuhan gizi makro dan mikronutrien untuk bayi per kilogram
berat badan bayi per hari lebih besar dibanding usia yang lain. Hal tersebut
dibutuhkan untuk mempercepat pembelahan sel dan sintesis DNA selama
masa pertumbuhan terutama energi dan protein. Bayi usia 0 – 6 bulan
dapat mencukupi kebutuhan gizinya hanya dengan ASI saja, yaitu dengan
mengkonsumsi 6 – 8 kali sehari atau lebih pada masa awal dan 6 bulan
selanjutnya dapat mulai dikenalkan dengan makanan tambahan berupa
Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk mencukupi kebutuhan gizinya.

7. Jelaskan gangguan gizi pada balita !


Jawaban :
a. KEP (kurang energi protein) atau protein enegi malnutrisi (PEM)
KEP adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi (AKG). Anak disebut KEP apabila berat badannya
kurang dari 80% indeks berat badan menurut usia (BB/U). KEP atau
PEM dapat diartikan sebagai salah satu penyakit gangguan gizi yang
penting dimana pada penyakit KEP ditemukan berbagai macam
keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun
protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi
makro (energi dan protein) pada balita bisa menyebakan KEP.
b. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan
kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam
porsi besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang seimbang.
dampak obesitas pada anak memiliki faktor risiko penyakit
kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan
lemak dalam darah), hipertensi, hyperinsulinemia, gangguan
pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang). Apalgi bila hal ini tidak
teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan berlanjut sampai anak
beranjak remaja dan dewasa. Konsekuensinya pada anak juga
menyangkut kesulitan-kesulitan dalam psikososial, seperti diskriminasi
dari teman-teman, self image negative, depresi, dan penurunan
sosialisasi.

c. Kurang Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang
sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata,
dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh untuk
melawan penyakit misalnya campak, diare, dan penyakit infeksi
lainnya. Penyakit mata yang diakibatkan oleh kurangnya vitamin A
disebut Xeropthalmia.

d. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


Pentingnya iodium dalam tubuh manusia untuk metabolisme
terhadap penyakit gondok. Kekurangan mineral iodium pada anak
dapat menyebabkan pembesaran kelenjar gondok, gangguan fungsi
mental, dan perkembangan fisik. Zat iodium penting untuk kecerdasan
anak.
e. Anemia Zat Besi
Anemia pada anak disebabkan kebutuhan Fe yang meningkat
akibat pertumbuhan si anak yang pesat dan infeksi akut berulang.
Gejalanya anak tampak lemas, mudah lelah, dan pucat. Selain itu, anak
dengan defisiensi (kurang) zat besi ternayat memiliki kemampuan
mengingat dan memusatkan perhatian lebih rendah dibandingkan
dengan anak yang cukup asupan zat besinya.

8. Bagaimanakah prinsip pemberian makanan pada kelompok anak pra


sekolah !
Jawaban :
Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 status kebutuhan
gizi makro harian balita usia pra sekolah (4-5 tahun) meliputi:
 Energi: 1600 kilo kalori (kkal)
 Protein: 35 gram
 Karbohidrat: 220 gram
 Lemak: 62 gram
 Air: 1500 milimeter (ml)
 Serat: 22 gram

Sementara kebutuhan zat gizi mikro harian anak, meliputi:

Jenis vitamin yang perlu didapatkan oleh anak prasekolah usia 4-5 tahun
yaitu:

 Vitamin A: 450 mikrogram (mcg)


 Vitamin D: 15 mcg
 Vitamin E: 7 miligram (mg)
 Vitamin K: 20 mcg
Sementara takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh anak prasekolah
usia 4-5 tahun, seperti :

 Kalsium: 1000 gram


 Fosfor: 500 gram
 Magnesium: 95 mg
 Natrium: 1200 mg
 Besi: 9 mg

Berikut panduan porsi dan menu makanan anak usia pra sekolah agar gizi
tetap terpenuhi:

a. Makan pagi
Dalam sehari, konsumsi karbohidrat untuk anak 4-5 tahun
setidaknya enam kali sehari dengan ketentuan makan sedikit-sedikit
tapi sering. Beberapa pilihan menunya:
 2 lembar roti gandum (70 gram)
 4 lembar daun selada (10 gram)
 3 iris tomat (10 gram)
 1 lembar daging asap rebus (30 gram)
 1 gelas susu putih (200 ml)

Selingan (camilan) : 2 potong buah pepaya ukuran besar (200 gram)

b. Makan siang
 1 piring nasi putih (100 gram)
 1 mangkuk sedang sayur bayam bening (40 gram)
 1 potong dada ayam panggang tanpa kulit (55 gram)
 1 potong tahu (50 gram)

Selingan (camilan) : 1 buah mangga ukuran besar (200 gram)


c. Makan malam
 1 piring nasi putih (100 gram)
 1 mangnkuk sedang tumis sawi hijau (40 gram)
 1 potong sup ikan patin (50 gram)
 1 potong tempe (50 gram)

9. Sebutkan permasalahan gizi yang sering terjadi pada kelompok remaja !


Jawaban :
a. Gangguan makan
b. Obesitas
c. Anemia
d. Kekurangan energi kronis

10. Jelaskan pesan gizi seimbang untuk remaja


Jawaban :
Cara memenuhi gizi seimbang dan mempertahankan pola hidup
sehat pada remaja dapat dicapai dengan makan 3 kali sehari, mengonsumsi
makanan dari sumber beragam untuk memenuhi kebutuhan gizi (termasuk
ikan dan sumber protein lainnya), mengonsumsi sayuran dan buah, batasi
konsumsi makanan cepat saji, jajanan, dan makanan selingan yang manis,
asin, serta berlemak, usahakan tetap terhidrasi (minum cairan 8 gelas
sehari), hindari merokok, dan rutin melakukan aktivitas fisik (setidaknya
30 menit sehari).
Tes Formatif

1. Kondisi kehamilan telah menyebabkan peningkatan kebutuhan zat gizi


dari masa normal untuk menunjang pertumbuhan janin dan menjaga
kesehatan ibu. Penambahan kebutuhan gizi ibu hamil berbeda tiap
trimesternya. Tambahan kebutuhan kalori ibu hamil trimester I adalah :
Jawaban : C. 180 kkal

2. Pemantauan status gizi selama proses kehamilan sangat penting untuk


diperhatikan. Penilaian status gizi ibu hamil yang digunakan untuk
mengidentifikasi Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah :
Jawaban : C. Lingkar Lengan Atas

3. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) adalah program


suplementasi bagi ibu hamil untuk mencegah anemia dan bayi BBLR.
Komposisi TTD yang diberikan pada ibu hamil selama 90 hari adalah :
Jawaban : C. 60 mg Fe dan 50 mg asam folat

4. Kebutuhan gizi ibu menyusui dibedakan menjadi 2 fase, yaitu fase


menyusui 6 bulan pertama dan fase 6 bulan kedua. Pada fase 6 bulan
pertama, tambahan kalori yang dibutuhkan adalah :
Jawaban : C. 330 kkal

5. Masalah gizi apa yang dialami ibu menyusui dengan diet vegetarian yang
cenderung rendah asupan ferritin dari produk pangan hewani :
Jawaban : E. Anemia

6. Kecukupan vitamin D bagi ibu menyusui dapat dipenuhi dari sinar


matahari dan makanan dalam bentuk :
Jawaban : C. Kolekalsiferol

7. Angka kecukupan energy per hari untuk bayi umur 0 – 5 bulan adalah :
Jawaban : A. 110 kkal

8. Seorang bayi usia 9 bulan. Bentuk makanan apakah yang sebaiknya


diberikan bagi anak tersebut
Jawaban : D. Makanan lunak

9. Bayi perempuan usia 6 bulan, pada saat dilahirkan usia kandungan ibu
mencapai 39 minggu, barat lahir 4000 gram dan panjang badan 50 cm,
lingkar kepala 31 cm, berat badan saat ini 8,5 kg dan panjang badan 80
cm. Berapakah kebutuhan protein pada bayi tersebut
Jawaban : A. 17 gram

10. Anak X usia 3 tahun 10 bulan , BB 16,2 kg, TB 100 cm mempunyai


kebiasaan makan utama 3 kali/hari, suka camilan kering seperti biscuit,
tidak suka makan sayur dan buah, minum susu 4 – 5 gelas perhari.
Masalah gizi apakah yang berisiko akan muncul pada balita tersebut
Jawaban : D. Obesitas

11. Bentuk makanan yang seharusnya diberikan pada Anak X adalah :


Jawaban : D. Nasi biasa

12. Anak usia 24 bulan. Termasuk dalam kategori komponen apakah anak
tersebut
Jawaban : A. Konsumen pasif

13. Z, usia 14 tahun dari hasil recall konsumsi sehari diperoleh asupan energy
1900 kkal, protein 65 geam, lemak 80 gram. Berapakah proporsi konsumsi
protein dari total energinya ?
Jawaban : A. 14 %

14. X seorang gadis berusia 16 tahun, suka sekali makan pisang dan makanan
pedas, ia seorang pelajar SMU berat badan 49 kg dan tinggi badan 159 cm.
Hormon apakah yang sangat mempengaruhi pada masa ini
Jawaban : B. Estrogen

15. V, usia 14 tahun pelajar SMP kelas 8 mempunyai BB : 38 kg dan TB : 155


cm, aktivitas sehari-hari sekolah dari jam 07.00 – 14.00 WITA. Zat gizi
apakah yang berpengaruh untuk kelangsungan proses reproduksinya
Jawaban : D. Fe, asam folat dan protein

Anda mungkin juga menyukai