Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS SUKOREJO
Jalan Raya No. 3 Sukorejo Pasuruan Kode Pos 67161
Telp. 0343 611665 email: puskesmas.sukorejo@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


DETEKSI DINI RESIKO IBU HAMIL
Nomor : KAK/UKM/......../2018

I. PENDAHULUAN
Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan oleh
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Oleh karena
itu, Kehamilan Risiko Tinggi masih menjadi masalah pelayanan kesehatan khususnya
dalam bidang obstetri oleh karena dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas baik
maternal maupun perinatal yang masih tinggi.
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang
dikandungnya selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Sampai saat ini
kehamilan risiko tinggi masih menjadi ancaman yang besar bagi upaya meningkatkan
kesejahteraan ibu dan janin dimana saja di seluruh dunia. Namun pada beberapa
negara maju angka intensitas ancaman tersebut kian menurun.

II. LATAR BELAKANG


Angka kematian ibu yang masih tinggi menunjukkan bahwa kesehatan
reproduksi para ibu masih memprihatinkan. WHO (Nopember 1999) melaporkan
hampir 600.000 ibu hamil dan bersalin meninggal setiap tahun di seluruh dunia.
Peristiwa ini sebagian besar (95%) terjadi di negara-negara berkembang termasuk
Indonesia. Di negara-negara maju angka kematian ibu pertahun hanya 27 per
100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara sedang berkembang angka
kematian ibu rata-rata dapat mencapai 18 kali lebih tinggi, yaitu 480 per 100.000
kelahiran hidup. Ini disebabkan karena di negara-negara sedang berkembang,
termasuk Indonesia, hampir 85% persalinan masih ditangani dukun dan bidan yang
kurang terlatih. Dalam hal ini, penanganan yang kurang memadai tersebut dapat
mengakibatkan meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak. Data
angka kematian ibu di Indonesia menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
tahun 2003 adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup.

Menurut World Health Organization (WHO) Antenatal care untuk mendeteksi


dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap
wanita hamil mau memeriksakan kehamilannya, yang bertujuan untuk mendeteksi
kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut cepat
diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap
kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan antenatal care.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


Tujuan Umum
Untuk Skrining / Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu Hamil Berbasis Keluarga di
Masyarakat.
Tujuan Khusus
1. Melakukan pengenalan dini Resiko Tinggi ibu hamil dengan macam faktor
resikonya.
2. Melakukan pengendalian / pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi
persalinan.
3. Melakukan persiapan / perencanaan tempat / penolong persalinan sesuai
kondisi ibu / janin.
4. Menemukan Ibu Resiko Tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadinya
resiko kematian / kesakitan pada ibu dan atau bayinya.
5. Memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi Edukasi (KIE),
mengenai kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dam keluarga, agar
tahu, peduli dan patuh untuk persiapan mental, biaya dan transportasi dalam
pengambilan keputusan untuk perencanaan tempat dan penolong munuju
persalinan aman
6. Membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan cara
memberi informasi, adanya faktor resiko dan kelompok resiko pada ibu
hamil,sehingga dapat menentukan pengambilan keputusan oleh ibu hamil dan
keluarganya.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Setiap ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC di tempat pelayanan harus
dilakukan detiksi dini dengan menggunakan Kartu Scor Pudji Rohyati ( KSPR )
Faktor Resiko Ibu Hamil diantaranya
1. Primi muda, hamil ke-1 umur kurang dari 16 tahun
2. Primi tua, hamil ke-1 umur lebih dari 35 tahun, atau terlalu lambat hamil ke-1
kawin lebih dari 4 tahun.
3. Terlalu lama hamil lagi, lebih dari 10 tahun.
4. Terlalu cepat hamil lagi, kurang dari 2 tahun
5. Terlalu banyak anak, Anak lebih dari 4
6. Terlalu tua, umur lebih dari 35 tahun
7. Tinggi badan kurang dari 145 cm
8. Pernah gagal kehamilan
9. Pernah melahirkan dengan tarikan tang / vakum
10. Pernah melahirkan dengan Uri dirogoh
11. Pernah melahirkan dengan diberi infuse/transfusi.
12. Pernah operasi seksio
13. Adanya penyakit pada ibu hamil : kurang darah, Malaria, TBC paru, Payah
jantung, kencing manis dan penyakit menular seksual.
14. Adanya bengkak pada muka/tungkai dan tekanan darah tinggi.
15. Hamil kembar 2 atau lebih.
16. Hamil kembar air (Hydramnion).
17. Bayi mati dalam kandungan.
18. Kehamilan lebih bulan.
19. Hamil letak sungsang.
20. Hamil letak lintang.
21. Hamil dengan perdarahan.
22. Pre eklamsi berat (kejang)

Kriteria Faktor Resiko Tinggi Ibu Hamil diantaranya


1. HB kurang dari 8 gr %
2. Tekanan darah tinggi (Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg)
3. Eklampsia
4. Oedema yang nyata
5. Perdarahan pervaginam
6. Ketuban pecah dini
7. Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu
8. Letak sungsang pada primigravida
9. Infeksi berat / sepsis
10. Persalinan premature
11. Kehamilan ganda
12. Janin yang besar
13. Penyakit kronis pada ibu ; Jantung, paru, ginjal, dll
14. Riwayat obstetric buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan .

Penatalaksanaan sesuai kelompok Resiko :


1. Jumlah skor 2, termasuk kelompok Bumil resiko rendah (KRR), pemeriksaan
kehamilan bisa dilakukan bidan, tidak perlu dirujuk, tempat persalinan bisa di
polindes, penolong bisa bidan.
2. Jumlah skor 6-10, termasuk kelompok Bumil resiko Tinggi (KRT), pemeriksaan
kehamilan dilakukan bidan atau dokter, rujukan ke bidan dan puskesmas,
penolong persalinan bidan atau dokter.
3. Jumlah skor lebih dari 12, termasuk kelompok Resiko Sangat Tinggi (KRST),
pemeriksaan kehamilan harus oleh dokter, penolong harus dokter

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan investigasi kasus yang berpontensial menjadi ibu hamil resiko
tinggi
2. Melakukan tindak lanjut pada kasus yang berpotensial menjadi ibu hamil
resiko tinggi
VI. SASARAN
Semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO DESA BULAN 2018


BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Glagahsari
2 Sukorejo
3 Lemahbang
4 Karangsono
5 Pakukerto
6 Lecari
7. Kalirejo
8. Suwayuwo
9. Tanjung Arum
10 Mojotengah
11 Dukuhsari
12 Sebandung
13 Wonokerto
14 Candibinangun
15 Ngadimulyo
16 Gunting
17 Sukorame
18 Kenduruhan
19 Curahrejo

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran terlayani dengan baik, penjaringan bumil resti dapat tercapai, target
persalinan oleh tenaga kesehatan, cakupan target bumil terpenuhi.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pada bumil.
Mengetahui
Kepala UPTD Kesehatan
Puskesmas Sukorejo,

dr. Ella Sandra Iswari


Penata Tk I/ III d
NIP. 19770429 201001 2 003

Anda mungkin juga menyukai