DISUSUN OLEH
KELOMPOK I
Menyetujui
Ketua Prodi DIII Kebidanan Muara Enim
( Dahliana, SKM.,M.Kes )
NIP. 196912151990032004
ii
MOTO
PERSEMBAHAN
Laporan ini adalah bagian dari ibadah kami kepada Allah SWT, Karena
kepada-Nyalah kami menyembah dan kepada-Nyalah kami mohon
pertolongan.Sekaligus sebagai ungkapan terimakasih kepada bapak dan ibu yang
selalu memberikan motivasi, dan kakak-kakakku yang selalu memberikan ilmu,
keterampilan dan pengalaman.Terimakasih atas semuanya bapak ibu serta kakak-
kakak di Unit Rawat Jalan RSIA Karunia Indah Medika.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat karunia-Nyalah penyusun dapat menyusun laporan yang berjudul “
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “U” UMUR 27 TAHUN
G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS DI
UNIT RAWAT JALAN RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA TAHUN 2023”.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dari segi materi maupun dari segi pemahaman. Laporan ini
terwujud berkat bantuan bimbingan serta petunjuk yang di terima dari berbagai
pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Muhammad Taswin,S.si,Apt,MM,M.Kes selaku Direktur
Poltekkes Kemenkes Palembang
2. Dr. Ayu selaku Direktur RSIA Karunia Indah Medika
3. Ibu Nia Clarasari MP.SST,.M.Keb selaku dosen pembimbing lapangan
4. Ibu Misharwati Am.Keb selaku pembimbing lapangan diklat di RSIA
Karunia Indah Medika.
5. Ibu Yasinta Anggraieni AM.Keb selaku pembimbing lapangan
Tanpa bantuan dan bimbingan dari yang mereka berikan,laporan ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik. Penulis memohon maaf apabila dalam
pembuatan laporan ini terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan di hati
para pembaca karena sebagai manusia biasa kita tidak dapat luput dari kesalahan.
Oleh karena itu,penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat
membangun. Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Muara Enim, Desember 2023
iv
Kelompok 1
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyebab kematian terbesar ibu di Indonesia adalah karena adanya
komplikasi dalam kahamilan, salah satu komplikasi tersebut yaitu perdarahan
pada hamil lanjut yang disebabkanoleh plasenta previa. Kehamilan yang
berulang umur ibu < 20 dan > 35 tahun,paritas jarak kehamilan, pekerjaan,
beresiko 2 kali mengalami plasenta previa. Plasenta previa lebih sering terjadi
pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan dari pada ibu yang baru sekali
melahirkan (Primipara). semakin tua umur ibu kemungkinan untuk
mendapatkan plasenta previa semakain besar. pada ibu yang melahirkan pada
usia > 35 tahun berresiko untuk terjadinya plasenta previa (Nugroho, 2017 ).
Menurut World Health Organizaton(WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di
dunia pada tahun 2015 yaitu mencapai 303.000 jiwa, Asia tenggara 13.000
jiwa dan Amerika 7.300 jiwa. dimana terdapat 830 kematian akibat kehamilan
dan persalinan setiap harinya. Sekitar 99% angka kematian ibu terjadi di
negara berkembang sedangkan angka kematian ibu di negara maju sebesar
1% . Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 40-
60%, preeklamsi dan eklamsi 20- 30% dan infeksi 20-30%.Kematian ibu
yang disebabkan oleh perdarahan khususnya akibat plasenta previa menurut
WHO dilaporkan berkisar 15-20% kematian ibu dan insidennya adalah 0,8-
1 ,2% untuk setiap kelahiran.
Remove Watermark Wondershare PDFelement 2 Berdasarkan Standar
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 Angka Kematian Ibu
(AKI) yaitu mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab terpenting
kematian maternal di Indonesia adalah Perdarahan (40-60). Kemudian pada
kelompok umur > 35 tahun sebesar 28,89% dan pada kelompok umur < 20
tahun sebesar 5,99% (Sugihantono A, 2011).
1
Berdasarkan Profil kesehatan Pada tahun 2016 angka kematian ibu di
Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan dari 29 menjadi 39 kasus.
Kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Bantul dimana angka kematian ibu
pada tahun 2016 yaitu sebesar 97,5/100.000 kelahiran hidup dengan jumlah
kasus sebanyak 12 kasus).
Angka kejadian pada beberapa Rumah Sakit umum pemerintah di
Indonesia dilaporkan bahwa insiden plasenta previa berkisar antara 1,7%
sampai 2,9 % . Prevalensi plasenta previa di Negara maju berkisar antara
0,26% sampai 2,00 % dari seluruh jumlah kehamilan. Contohnya di Negara
Cina jumlah kasus plasenta previa sebanyak 2 % dilaporkan oleh beberapa
peneliti kasus plasenta previa berkisar antara 2,4% sampai 3,56% dari seluruh
kehamilan.Salah satu penyumbang terbesar angka kematian ibu di Indonesia
adalah perdarahan, dimana placenta previa menyumbang 3% dari perdarahan
di Indonesia.
Sedangkan di Sumatra Utara menurut Depkes Medan,pada tahun 2008
prevalansi plasenta previa terjadi sekitar 8 dari 250 kelahiran setiap tahun
2009 plasenta previa terjadi sekitar 2 dari 250 kelahiran setiap tahun. Angka
kejadian dari plasenta previa adalah 0,5 % atau 1 dari diantara 200 persalinan.
Di rumah sakit Dr.cipto Mangunkusumo terjadi kasus plasenta previa diantara
6587 persalinan yang Remove Watermark Wondershare PDFelement 3
terdaftar,atau 2 di antara 250 persalinan terdaftar.Tidak ada pengaruh
kehamilan ganda, dan tumor terhadap kejadian placenta previa. Riwayat
placenta previa merupakan variabel yang paling dominan pengaruh nya
terhadap kejadian placenta previa setelah mengendalikan variabel umur,
paritas, riwayat kuretage, operasi caesar, dan kehamilan ganda.
Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik
untuk memberikan “ Asuhan kebidanan kehamilan pada ny “u” umur
27 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu dengan plasenta previa totalis di unit
rawat jalan rsia karunia indah medika tahun 2023/2024.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu plasenta previa totalis ?
2. Bagaimana epidemiologi plasenta previa totalis?
3. Apa penyebab terjadinya plasenta previa totalis?
4. Apa faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya plasenta previa
totalis?
5. Bagaimana gambaran plasenta previa totalis?
6. Bagaimana diagnosis plasenta previa totalis?
7. Bagaimana penatalaksanaan plasenta previa totalis?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk melaksanakan dan mengevaluasi pengetahuan dan
keterampilan memberi asuhan kebidanaan pada ibu hamil
NY ‘’U’’ G1P0A0 hamil 38 minggu dengan plasenta previa
totalis. Mahasiswa mampu memberi asuhan kebidanan
mengenai plasenta previa totalis pada ibu hamil (Ny “U ”) di
Unit Rawat Jalan RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA .
1.3.2. Tujuan Khusus
3
3. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada
ibu (Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit
Rawat Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA .
4. Menetapkan tindakan segera pada ibu hamil (Ny “U”)
dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil (Ny
“U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan
RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA .
6. Melakukan perencanaan secara efisien dan aman pada
ibu hamil (Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit
Rawat Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA.
7. Mengevaluasi pada penatalaksanaan asuhan kebidanan
pada ibu hamil pada (Ny “U”) dengan plasenta previa
totalis di Unit Rawat Jalan RSIA KARUNIAH INDAH
MEDIKA .
1.4 Manfaat
1. 4.1. Bagi Penulis
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang di peroleh
selama mengikuti PKK II khususnya asuhan kebidanan ibu
hamil.
1. 4.2. Bagi Rumah Sakit
Rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan kebidanan ibu hamil.
1.4.3 Bagi institusi
Untuk menambah wawasan mahasiswa, sebagai baham
bahan asuhan kebidanan dan berbagi pengetahuan untuk
Program Studi Kebidanan serta menambah daftar pusta
bacaan Program Studi Kebidanan.
4
1.4.4. Bagi Ny U
Ny “U” dapat memperoleh informasi tentang Plasenta
Previa Totalis
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan Normal
2.1.1 Kehamilan
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan
sampai kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi
oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim, dan
kemudian menjadi janin. Kehamilan terjadi selama 40 minggu,
yang terbagi ke dalam tiga trimester yaitu:
1. Trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem
organ bayi berkembang. Kebanyakan keguguran dan
kecacatan lahir muncul selama periode ini.
2. Trimester kedua (14-26 minggu): fase perkembangan dan
pertumbuhan janin.
3. Trimester ketiga (27-40 minggu): fase maturasi atau
kematangan organ dan pertumbuhan janin.
Pada beberapa kasus, bayi bisa bertahan di dalam rahim
sampai minggu ke-42. Namun, janin harus segera dikeluarkan
karena berisiko menimbulkan masalah kesehatan, seperti bayi
menelan air ketuban yang sudah terkontaminasi feses (aspirasi
mekonium).
Meski kehamilan adalah kondisi yang tergolong umum dan
terjadi hanya pada wanita dalam usia reproduktif, beberapa
wanita mungkin mengalami hal ini. Wanita bisa saja tidak hamil
karena memiliki kondisi medis yang dapat membuatnya susah
hamil maupun memilih untuk steril agar tidak hamil.
5
Waktu kehamilan bisa berbeda-beda.Gejala kehamilan bisa
segera dirasakan atau mungkin muncul dalam beberapa minggu
setelah berhubungan seks terakhir kali. Setiap wanita pun bisa
saja mengalami tanda hamil yang berbeda dengan lainnya.
4. Kram perut
5. Perut kembung
6. Lebih emosional
7. Ngidam,
6
melepaskan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
HCG adalah hormon khusus dalam urin atau darah yang
hanya ada ketika hamil. Sebab HCG hanya diproduksi setelah sel
telur yang sudah dibuahi tertanam pada dinding rahim.
Seterusnya, jumlah HCG akan meningkat setiap hari sepanjang
masa hamil.
Ada beberapa cara melakukan tes hamil yang bisa dilakukan ibu
hamil, yakni berikut.
1. Test pack.
2. Pemeriksaan USG.
3. Tes darah untuk melihat hormon HCG pada darah ibu hamil.
7
Gambar 1. Klasifikasi Plasenta Previa
2.3.2. Etiologi
Penyebab - penyebab plasenta previa totalis yaitu :
Penyebab plasenta previa belum diketahui pasti. Namun, ada
beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang ibu
hamil mengalami komplikasi kehamilan ini, meliputi riwayat
kesehatan dan kebiasaan gaya hidup tertentu. Beberapa di
antaranya adalah:
8
Memiliki riwayat fibroid rahim.
Pernah menjalani operasi caesar di masa lalu.
Pernah menjalani program bayi tabung (IVF).
2.3.3. Patofisiologis
Segmen bawah uterus tumbuh dan meregang setelah
minggu ke 12 kehamilan, dalam minggu-minggu berikutnya ini
dapat menyebabkan plasenta
terpisah dan menyebabkan terjadinya perdarahan. Perdarahan
terjadi secara spontan dan tanpa disertai nyeri, seringkali terjadi
saat ibu sedang istirahat (Sataloff dkk,2014).
Segmen bawah uterus telah terbentuk pada usia kehamilan 20
minggu. Usia kehamilan yang bertambah menyebabkan segmen-
segmen bawah uterus akan melebar dan menipis serta servik mulai
membuka. Pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik
pada ibu hamil dengan plasenta previa dapat menyebabkan
terjadinya perdarahan.
9
Darah yang keluar berwarna merah segar, berlainan dengan
darah yang disebabkan oleh solusio plasenta yang berwarna merah
kehitaman. Sumber perdarahannya adalah robeknya sinus uterus
akibat terlepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan
sinus marginalis dari plasenta. Makin rendah letak plasenta, makin
dini perdarahan terjadi karena ketidak mampuan serabut otot
segmen bawah uterus untuk berkontraksi (Wiknjosastro, 2014).
Plasenta previa dapat mengakibatkan terjadinya anemia
bahkan syok, terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah
rahim yang rapuh, bahkan infeksi pada perdarahan yang banyak
sampai dengan kematian (Manuaba, 2012)
10
BAB III TINJAUAN KASUS 16
IV. PENATALAKSANAAN
BAB IV PEMBAHASAN 26
BAB V PENUTUP 27
A. PEMBAHASAN27
B. KESIMPULAN28
C. SARAN29
DAFTAR PUSTAKA30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyebab kematian terbesar ibu di Indonesia adalah karena adanya
komplikasi dalam kahamilan, salah satu komplikasi tersebut yaitu perdarahan
pada hamil lanjut yang disebabkanoleh plasenta previa. Kehamilan yang
berulang umur ibu < 20 dan > 35 tahun,paritas jarak kehamilan, pekerjaan,
beresiko 2 kali mengalami plasenta previa. Plasenta previa lebih sering terjadi
11
pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan dari pada ibu yang baru sekali
melahirkan (Primipara). semakin tua umur ibu kemungkinan untuk
mendapatkan plasenta previa semakain besar. pada ibu yang melahirkan pada
usia > 35 tahun berresiko untuk terjadinya plasenta previa (Nugroho, 2017 ).
Menurut World Health Organizaton(WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di
dunia pada tahun 2015 yaitu mencapai 303.000 jiwa, Asia tenggara 13.000
jiwa dan Amerika 7.300 jiwa. dimana terdapat 830 kematian akibat kehamilan
dan persalinan setiap harinya. Sekitar 99% angka kematian ibu terjadi di
negara berkembang sedangkan angka kematian ibu di negara maju sebesar
1% . Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 40-
60%, preeklamsi dan eklamsi 20- 30% dan infeksi 20-30%.Kematian ibu
yang disebabkan oleh perdarahan khususnya akibat plasenta previa menurut
WHO dilaporkan berkisar 15-20% kematian ibu dan insidennya adalah 0,8-
1 ,2% untuk setiap kelahiran.
Remove Watermark Wondershare PDFelement 2 Berdasarkan Standar
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 Angka Kematian Ibu
(AKI) yaitu mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab terpenting
kematian maternal di Indonesia adalah Perdarahan (40-60). Kemudian pada
kelompok umur > 35 tahun sebesar 28,89% dan pada kelompok umur < 20
tahun sebesar 5,99% (Sugihantono A, 2011).
12
Cina jumlah kasus plasenta previa sebanyak 2 % dilaporkan oleh beberapa
peneliti kasus plasenta previa berkisar antara 2,4% sampai 3,56% dari seluruh
kehamilan.Salah satu penyumbang terbesar angka kematian ibu di Indonesia
adalah perdarahan, dimana placenta previa menyumbang 3% dari perdarahan
di Indonesia.
Sedangkan di Sumatra Utara menurut Depkes Medan,pada tahun 2008
prevalansi plasenta previa terjadi sekitar 8 dari 250 kelahiran setiap tahun
2009 plasenta previa terjadi sekitar 2 dari 250 kelahiran setiap tahun. Angka
kejadian dari plasenta previa adalah 0,5 % atau 1 dari diantara 200 persalinan.
Di rumah sakit Dr.cipto Mangunkusumo terjadi kasus plasenta previa diantara
6587 persalinan yang Remove Watermark Wondershare PDFelement 3
terdaftar,atau 2 di antara 250 persalinan terdaftar.Tidak ada pengaruh
kehamilan ganda, dan tumor terhadap kejadian placenta previa. Riwayat
placenta previa merupakan variabel yang paling dominan pengaruh nya
terhadap kejadian placenta previa setelah mengendalikan variabel umur,
paritas, riwayat kuretage, operasi caesar, dan kehamilan ganda.
Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik
untuk memberikan “ Asuhan kebidanan kehamilan pada ny “u” umur
27 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu dengan plasenta previa totalis di unit
rawat jalan rsia karunia indah medika tahun 2023/2024.
13
11. Bagaimana penatalaksanaan plasenta previa totalis?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk melaksanakan dan mengevaluasi pengetahuan dan
keterampilan memberi asuhan kebidanaan pada ibu hamil
NY ‘’U’’ G1P0A0 hamil 38 minggu dengan plasenta previa
totalis. Mahasiswa mampu memberi asuhan kebidanan
mengenai plasenta previa totalis pada ibu hamil (Ny “U ”) di
Unit Rawat Jalan RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA .
1.3.2. Tujuan Khusus
14
13. Melakukan perencanaan secara efisien dan aman pada
ibu hamil (Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit
Rawat Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA.
14. Mengevaluasi pada penatalaksanaan asuhan kebidanan
pada ibu hamil pada (Ny “U”) dengan plasenta previa
totalis di Unit Rawat Jalan RSIA KARUNIAH INDAH
MEDIKA .
1.4 Manfaat
1. 4.1. Bagi Penulis
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang di peroleh
selama mengikuti PKK II khususnya asuhan kebidanan ibu
hamil.
1. 4.2. Bagi Rumah Sakit
Rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan kebidanan ibu hamil.
1.4.3 Bagi institusi
Untuk menambah wawasan mahasiswa, sebagai baham
bahan asuhan kebidanan dan berbagi pengetahuan untuk
Program Studi Kebidanan serta menambah daftar pusta
bacaan Program Studi Kebidanan.
1.4.4. Bagi Ny U
Ny “U” dapat memperoleh informasi tentang Plasenta
Previa Totalis
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan Normal
15
2.1.1 Kehamilan
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan
sampai kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi
oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim, dan
kemudian menjadi janin. Kehamilan terjadi selama 40 minggu,
yang terbagi ke dalam tiga trimester yaitu:
4. Trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem
organ bayi berkembang. Kebanyakan keguguran dan
kecacatan lahir muncul selama periode ini.
5. Trimester kedua (14-26 minggu): fase perkembangan dan
pertumbuhan janin.
6. Trimester ketiga (27-40 minggu): fase maturasi atau
kematangan organ dan pertumbuhan janin.
Pada beberapa kasus, bayi bisa bertahan di dalam rahim
sampai minggu ke-42. Namun, janin harus segera dikeluarkan
karena berisiko menimbulkan masalah kesehatan, seperti bayi
menelan air ketuban yang sudah terkontaminasi feses (aspirasi
mekonium).
Meski kehamilan adalah kondisi yang tergolong umum dan
terjadi hanya pada wanita dalam usia reproduktif, beberapa
wanita mungkin mengalami hal ini. Wanita bisa saja tidak hamil
karena memiliki kondisi medis yang dapat membuatnya susah
hamil maupun memilih untuk steril agar tidak hamil.
Waktu kehamilan bisa berbeda-beda.Gejala kehamilan bisa
segera dirasakan atau mungkin muncul dalam beberapa minggu
setelah berhubungan seks terakhir kali. Setiap wanita pun bisa
saja mengalami tanda hamil yang berbeda dengan lainnya.
16
2.1.2 Tanda dan gejala
kehamilan
Pada umumnya, setelah berhubungan intim menunjukkan ciri-ciri
hamil, seperti:
11. Telat haid
17. Ngidam,
17
masa hamil.
Ada beberapa cara melakukan tes hamil yang bisa dilakukan ibu
hamil, yakni berikut.
4. Test pack.
5. Pemeriksaan USG.
6. Tes darah untuk melihat hormon HCG pada darah ibu hamil.
18
Gambar 1. Klasifikasi Plasenta Previa
2.3.2. Etiologi
Penyebab - penyebab plasenta previa totalis yaitu :
Penyebab plasenta previa belum diketahui pasti. Namun, ada
beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang ibu
hamil mengalami komplikasi kehamilan ini, meliputi riwayat
kesehatan dan kebiasaan gaya hidup tertentu. Beberapa di
antaranya adalah:
19
Memiliki riwayat fibroid rahim.
Pernah menjalani operasi caesar di masa lalu.
Pernah menjalani program bayi tabung (IVF).
2.3.3. Patofisiologis
Segmen bawah uterus tumbuh dan meregang setelah
minggu ke 12 kehamilan, dalam minggu-minggu berikutnya ini
dapat menyebabkan plasenta
terpisah dan menyebabkan terjadinya perdarahan. Perdarahan
terjadi secara spontan dan tanpa disertai nyeri, seringkali terjadi
saat ibu sedang istirahat (Sataloff dkk,2014).
Segmen bawah uterus telah terbentuk pada usia kehamilan 20
minggu. Usia kehamilan yang bertambah menyebabkan segmen-
segmen bawah uterus akan melebar dan menipis serta servik mulai
membuka. Pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik
pada ibu hamil dengan plasenta previa dapat menyebabkan
terjadinya perdarahan.
20
Darah yang keluar berwarna merah segar, berlainan dengan
darah yang disebabkan oleh solusio plasenta yang berwarna merah
kehitaman. Sumber perdarahannya adalah robeknya sinus uterus
akibat terlepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan
sinus marginalis dari plasenta. Makin rendah letak plasenta, makin
dini perdarahan terjadi karena ketidak mampuan serabut otot
segmen bawah uterus untuk berkontraksi (Wiknjosastro, 2014).
Plasenta previa dapat mengakibatkan terjadinya anemia
bahkan syok, terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah
rahim yang rapuh, bahkan infeksi pada perdarahan yang banyak
sampai dengan kematian (Manuaba, 2012)
A. Pengobatan pendarahan
23
2.4 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan
24
2. Interprestasi Data
Data dasar yang di kumpulkan diinterpasikan sehingga dapat
merfumuskan diagnose dan masalah yang spesifik. Rumusan
diagnosa dan masalh keduanya digunakan karena masalah tidak dapat
didefenisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penangnan
masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita
yang diindentisifikasikan oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.
Masalah juga sering menyertai diagnose
5. Perencanaan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh di
temukan oleh langkah yang sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manjemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diindentifikasi atau diantisipasi.
25
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang telah di uraikan
dalam langkah kelima dilaksanakan secara efesien dan aman.
Perencanaan ini biasa dilakukan oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien atau anggota tim kesehatan.
7. Evaluasi
Pada langkah inin dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
telahdiindentifikasikan dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanaannya
26
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tempat Praktik
: Di Rawat
Jalan
No. Reg
:-
Tanggal, Jam :
01Desember2023 16:00 WIB
Oleh : Kelompok I
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
B. Nama Ibu : Ny. “U Nama Suami :Tn.“S”
C. Umur : 27 Tahun Umur : 30 Tahun
D. Agama : Islam Agama : Islam
E. Suku/Bangsa : Sumatera/Indonesia Suku/Bamgsa : Sumatra/Indonesia
F. Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
G. Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : PNS
H. Alamat : Ds Pajar Bulan Semende
2. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 13 Tahun
b. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut/hari
c. Lamanya : 7 Hari
d. Warna : Merah
e. Amenorhae : Tidak ada
3. Status Perkawinan
a. Kawin/tidak kawin : Iya
b. Usia kawin : 26 Tahun
c. Lama perkawinan : 1 Tahun
d. Perkawinan :1
1. Ini
- - -
28
6. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 09 Maret 2023
b. HPL : 16 Desember 2023
c. UK : 38 Minggu
d. ANC :
1) Trimester I : 1 kali di Bidan
2) Trimester II : 2 Kali di Bidan
3) Trimester III : 2 Kali di Dokter
e. Keluhan
1) Trimester I : Mual muntah.
2) Trimester II : Sering BAK
3) Trimester III : Susah Tidur Sering Bab Nyeri Perut
Bawah.
I. Pengetahuan/KIE yang pernah didapat :
Ibu memberitahu bahwa sudah pernah mendapatkan KIE Mengenai Tanda-
Tanda bahaya kehamilan,kemudian cara mempersiapkan untuk persiapan
persalinan baik Material maupun mental.
J. Data kesehatan
1. Data kesehatan sekarang : Sehat
2. Data kesehatan keluarga : Sehat
3. Data kesehatan yang lalu :Sehat
4. Riwayat penyakit keturunan : Tidak Ada
5. Riwayat keturunan kembar : Tidak Ada
29
Selama hamil : 3 piring sehari
c. Jenis
Sebelum hamil : Nasi, sayur, lauk, buah
Selama hamil : Nasi, sayur, lauk, buah
d. Keluhan makan
Sebelum hamil : Tidak Ada
Selama hamil : Tidak Ada
e. Pantangan makan
Sebelum hamil : Tidak ada
Selama hamil : Tidak Ada
f. Suplemen
Sebelum hamil : Tidak Ada
Selama hamil : Asam folat, tablet Fe
g. Jamu
Sebelum hamil : Tidak Ada
Selama hamil : Tidak Ada
h. Merokok
Sebelum hamil : Tidak merokok
Selama hamil : Tidak Merokok
i. Alkohol
Sebelum hamil : Tidak minum alcohol
Selama hamil : Tidak minum alcohol
30
Sebelum hamil : 1 kali sehari
Selama hamil : 1 kali sehari
Keluhana: Tidak Ada
3. Pola tidur
a. Tidur siang
Sebelum hamil : 30 menit
Selama hamil : 30 menit
Keluhan : Tidak Ada
b. Tidur malam
Sebelum hamil : 8 jam sehari
Selama hamil : 8 jam sehar
Keluhan : Tidak Ada
c. Keluhan
Selama hamil :Tidak Ada
Keluhan : Tidak Ada
L. Aktivitas
Sebelum hamil : Bidan
Selama hamil : Bidan
Keluhan : Tidak Ada
M. Pola seksual
Selama hamil : 1 kali seminggu
Keluhan : Tidak Ada
N. Personal hygiene
1. Mandi
Sebelum hamil : 2 kali Sehari
Selama hamil : 3 kali sehari
2. Keramas
Sebelum hamil : 1 kali sehari
Selama hamil : 1 kali sehari
3. Sikat gigi
Sebelum hamil : 2 kali sehari
Selama hamil : 2 kali sehari
31
4. Ganti pakaian
Sebelum hamil : 2 kali sehari
Selama hamil : 3 kali sehari
5. Ganti pakaian dalam : 3 kali sehari
O. Data psikologis
1. Repson ibu terhadap kehamilan ini : Ibu senang dengan kehamilannya
2. Kehamilan ini direncanakan/tidak : direncanakan
3. Jenis kehamilan yang diharapkan : Normal
4. Kekhawatiran : cemas, takut
P. Data psikososial
1. Respon suami terhadap kehamilan:SuamiSenang dengan kehamilan
ibu
2. Rencana melahirkan : Bidan
3. Rencana menyusui : Asi Eksklusif
32
Suhu badan : 36,7°c
Tekanan darah : 143/83 MmHg
Nadi : 98 kali/m
Pernafasan : 22x/m
B. Pemeriksaan Fisik :
1. Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, pertumbuhan rambut
merata
2. Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ada oedema
3. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
4. Hidung : Simetris, Bersih, tidak ada polip
5. Telinga : Simetris, Bersih, tidak ada secret
6. Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi,
stomatitis dan tonsil.
7. Leher : Tidak ada pembesaran pembuluh limfe atau tiroit
8. Dada : Simetris
9. Mammae : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan
10. Perut
a. Inspeksi
Pembesaran abdomen : Sesuai usia kehamilan
Bekas luka operasi : Tidak ada
striae gravidarum : Ada
linea nigra : Ada
Gerakan janin : Masih dirasakan
b. Palpasi
1) TFU Mc. Donald
Leopold I : TfU 33 cm teraba bulat lembek tidak Melenting
pada fundus (bokong)
Leopold II : Teraba Punggung dibagian kiri perut ibu dan
sebelah kanan teraba bagian kecil janin
33
Leopold III : teraba bulat keras melenting (kepala), Teraba
mengganjal bagian bawah simfisi bulat dan lembek
(plasenta).
Leopold IV : Convergen
2) TBJ
(33-12) x 155
= 3.255 gram
c. Auskultasi
1) Punctum maximum : Sesuai posisi dan letak
2) DJJ : 144 x/m
3) Irama : Teratur
11. Genetalia/vulva :
Bersih
12. Ekstremitas
a. Atas : Simetris, tidak ada oedema, jari-jari tangan cukup
b. Bawah : Simetris,ada oedema, jari- jari kaki cukup
c. Perkusi (reflex petela) : kanan (+), kiri (+)
C. Pemeriksaan Penunjang
- Darah
HB : 11,4 g/Dl
Golongan Darah : O
HbSAg : (-)
- Urine : Negatif
- Glukosa Urine : Negatif
- USG : plasenta terletak pada segmen bawah rahim dan menutupi
ostium uteri internum.
34
Ny”U” G1P0A0 Hamil 38 Minggu Dengan Plaasenta Previa Totalis .
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan TTV
TD : 143/83 MmHg T : 36,4 c
BB :67kg
TB :155cm
RR : 22 x/menit N :
75x/menit
(Ibu mengerti tentang hasil
pemeriksaan)
2. Memberitahu ibu dan suami hasil dari pemeriksaan usg bahwah ibu
mengalami kelainan letak pada plasenta,yang mana plasenta menutupi
seluruh jalan lahir ( plasenta previa totalis )
(Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami kelainan letak
pada plasenta ibu.)
3. Memberitahu ibu apa itu yang di maksud dengan plasenta previa. Plasenta
Previa adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah
rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.bahwasanya
plasenta previa ini terbagi menjadi 4 macam, yaitu plasenta previa totalis,
plasenta previa parsialis, plasenta previa marginalis, plasenta previa letak
rendah dan kondisi yang ibu alami saat ini adalah plasenta previa totalis
yang mana plasenta previa totalis ini adalah ostium internal di tutupi
seuruhnya oleh plasenta.
(Ibu dan suami mengerti bahwa ibu mengalami kelainan letak plasenta yaitu
35
plasenta previa totalis)
CATATAN PERKEMBANGAN
36
P = Memberitahu pasien untuk tindakan selanjutnya
dengan berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan
tindakan sc pada tanggal 3 Desember 2023.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
Melakukan pengkajian secara lengkap pada ibu hamil (Ny “U”)
dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
1. Menginterpretasikan data asuhan kebidanan serta merumuskan
diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada ibu hamil (Ny
“U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
2. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada ibu (Ny
“U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
3. Menetapkan tindakan segera pada ibu hamil (Ny “U”) dengan
plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA KARUNIAH
INDAH MEDIKA .
37
4. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil (Ny “U”)
dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
5. Melakukan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu hamil
(Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA.
6. Mengevaluasi pada penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
hamil pada (Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat
Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA .
BAB V
PENUTUP
D. PEMBAHASAN
Penyebab kematian terbesar ibu di Indonesia adalah karena adanya
komplikasi dalam kahamilan, salah satu komplikasi tersebut yaitu
perdarahan pada hamil lanjut yang disebabkanoleh plasenta previa.
Kehamilan yang berulang umur ibu < 20 dan > 35 tahun,paritas jarak
kehamilan, pekerjaan, beresiko 2 kali mengalami plasenta previa. Plasenta
previa lebih sering terjadi pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan
dari pada ibu yang baru sekali melahirkan (Primipara). semakin tua umur
ibu kemungkinan untuk mendapatkan plasenta previa semakain besar.
pada ibu yang melahirkan pada usia > 35 tahun berresiko untuk terjadinya
plasenta previa (Nugroho, 2017 ).
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai
kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu
tertanam di dalam lapisan rahim, dan kemudian menjadi janin. Kehamilan
38
terjadi selama 40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga trimester yaitu:
1. Trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem organ
bayi berkembang. Kebanyakan keguguran dan kecacatan lahir
muncul selama periode ini.
2. Trimester kedua (14-26 minggu): fase perkembangan dan
pertumbuhan janin.
3. Trimester ketiga (27-40 minggu): fase maturasi atau kematangan
organ dan pertumbuhan janin.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu
pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (Wiknjosastro, 2014). Plasenta previa adalah
kondisi dimana plasenta berimplantasimenutupi sebagian atau seluruh
segmen bawah rahim (Sataloff dkk, 2014). Plasenta previa berdasarkan
terabanya jaringan plasenta melalui jalan lahirdiklasifikasikan menjadi
plasenta previa totalis yaitu implantasi plasenta menutupiseluruh
pembukaan jalan lahir, plasenta previa partialis yaitu plasenta
yangimplantasinya menutupi sebagian pembukaan jalan lahir, plasenta
previa marginalisyaitu plasenta yang implantasinya berada tepat di
pinggir pembukaan jalan lahir danplasenta letak rendah yaitu implantasi
plasenta yang terletak 3-4 cm dari pembukaan jalan lahir
E. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan Asuhan
Kebidanan Pada Ny.U Usia 27 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 38 Minggu
Dengan Plasenta Previa Di UNIT
RAWAT JALAN RSIA KARUNIA
INDAH MEDIKA dapat di simpulkan :
a) Pengkajian
Pengkajian asuhan Kebidanan Plasenta Previa dapat dilakukan dengan baik dan
39
tidak ada mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data.
b) Diagnosa
Pada diagnosa asuhan kebidanan pada klien dengan Plasenta Previa di dapat 4
diagnosa di tinjaun kasus.
c) Perencanaan asuhan kebidanan
Perencanaan asuahan kebidanan pada klien dengan Plasenta Previa ada yang
dapat di terapkan di rumah sakit dan ada yang tidak dapat di terapkan di rumah
sakit.
d) Implementasi asuhan kebidanan
Implementasi asuhan kebidanan pada klien dengan Plasenta Previa ada yang
dapat dilakukan di rumah sakit dan ada yang tidak dapat dilakukan di rumah sakit
di karenakan ada sebagian sudah di lakukan oleh bidan diruangan seperti
pemasangan infus dan pemberian terapi.
e) Evaluasi
pada klien dengan Plasenta Previa dapat dilakukan dan dari 4 diagnosa tersebut
semua masalah dapat teratasi dan pasien sudah di izinkan pulang oleh dokter.
F. SARAN
a. Bagi Penulis
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang di peroleh selama
mengikuti PKK II khususnya asuhan kebidanan ibu hamil.
b. Bagi Rumah Sakit
Rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan kebidanan ibu hamil.
c. Bagi institusi
Untuk menambah wawasan mahasiswa, sebagai baham bahan
asuhan kebidanan dan berbagi pengetahuan untuk Program
Studi Kebidanan serta menambah daftar pusta bacaan Program
Studi Kebidanan.
d. Bagi Ny U
Ny “U” dapat memperoleh informasi tentang Plasenta Previa
40
Totalis
DAFTAR PUSTAKA
Ayadi AME, Nathan HL, Seed PT, Butrick EA, Hezelgrave NL, Shennan AH, et
al. Vital sign prediction of adverse maternal outcomes in women with
hypovolemic shock: The role of shock index. PLoS One. 2016;11(2):1–12.
Baldisseri MR. Shock and Pregnancy [Internet]. Medscape. 2019 [diakses tanggal
7 Juni 2020].
41
Husain WR, Wagey F, Suparman E. Hubungan Kejadian Plasenta Previa dengan
Riwayat Kehamilan Sebelumnya. e-CliniC. 2020;8(1):46–51.
42