Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN Ny SDENGAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF MEMANJANG DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG TANGGAL 31 JANUARI

2013

OLEH : TESSA PRISILA HAYUNINGRUM 101 SYE BID 10

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MATARAM 2012/2013

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini dibuat sebagai hasil tindakan Praktek Klinik Kebidanan III Di Puskesmas Tanjung Karang Nusa Tenggara Barat Tanggal 28 Januari-16 Februari 2013

Disahkan pada tanggal Tempat

: : PUSKESMAS TANJUNG KARANG

Pembimbing Pendidikan,

Pembimbing Lahan Praktek,

( Ni Made Neni A., S.ST )

( Hj. Siti Nurhayati,S.ST )

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan atas kehadiratdan rahmat Allah SWT, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini tepat pada waktunya tanpa hambatan yang berarti. Serangkaian pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil , yang Penulis laksanakan di Puskesmas Tanjung Karang yang tertuang dalam Laporan Kasus ini yang berjudul "Asuahan Kebidanan Pada NYSdengan persalinan kala 1 fase aktif memenjang di Puskesmas Tanjung Karang. Dalam Penyusunan Laporan ini Penyusun banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. 2. 3. Ns. Agus Supinganto,M.Kes, selaku Ketua Stikes Yarsi Mataram. dr. Wiwin Nurhasida, selaku kepela Puskesmas Tanjung Karang. Bq.Citra Lestari S.ST selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Stikes Yarsi Mataram. 4. 5. 6. Ni Made Neni Artarini, S.ST Selaku pembimbing pendidikan . Hj. Siti Nurhayati,S.ST selaku bidan pembimbing di lahan praktek . Orang tua serta saudara-saudaraku yang mendukung setiap langkah dalam menggapai cita-citaku. 7. Seluruh sahabat-sahabatku dan teman-teman Prodi DIII Kebidanan Stikes Yarsi Mataram, terima kasih atas dukungannya dan sukses untuk kalian semua. Kelompok menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, untuk itu kelompok sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kelompok mengucapkan terimakasih semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya serta pembaca pada umumnya. Dan semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1.2 Tujuan .......................................................................................... 1.3 Manfaat ........................................................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 2.1. konsep dasar teori......................................................................... 2.1.1 2.1.2 Definisi .............................................................................. Pendokumentasian..............................................................

i ii iii iv 1 4 4 5 6 6 6 12 18 18 21 22 23 33 34 34 34

BAB III TINJAUAN KASUS ........................................................................ 3.1.subyektif ......................................................................................... 3.2.Obyektif.......................................................................................... 3.3.Asessment ...................................................................................... 3.4.Planning ......................................................................................... BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. BAB V PENUTUP ......................................................................................... 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 5.2 Saran ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Indonesia belum memiliki data statistik vital yang langsung dapat menghitung Angka Kematian Ibu (AKI). Estimasi AKI dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) diperoleh dengan

mengumpulkan informasi dari saudara perempuan yang meninggal semasa kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan. Meskipun hasil survei menunjukkan bahwa AKI di Indonesia telah turun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, hal itu perlu ditafsirkan secara hati-hati mengingat keterbatasan metode penghitungan yang digunakan. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. (Akhyar, Yayan. 2008. Perdarahan postpartum. Dalam http:/www.wordpress.com) Angka kematian ibu hamil dan melahirkan masih sangat tinggi ini dikarenakan tiga terlambat yaitu: terlambat mengenali bahaya, terlambat untuk dirujuk dan terlambat mendapat pertolongan yang memadai, selain itu adanya penyebab tak langsung yaitu status gizi ibu yang memprihatinkan (30% ibu hamil kurang gizi kronik, 51% anemia ), corak reproduksi yang kurang baik (14% kehamilan kurang dari 2 tahun, 12,7% terlalu tua untuk hamil, 17% jarak kehamilan kurang dari 2 tahun, 17% terlalu sering hamil) periksa hamil terlambat, pelayanan untuk ibu hamil dan bayi belum menjangkau 1,1 juta ibu dan bayinya. (Sarwono Prawirohardjo, 2006). Persalinan ditolong dukun sekitar 47,5% (sekitar 2,3 juta). Hal-hal lain yang juga berpengaruh antara lain : pendidikaan ibu yang rendah (19% buta huruf, 72% SLTP kebawah), rendahnya kedudukan perempuan di dalam masyarakat dan budaya, kemiskinan dan hambatan jarak serta geografis ke tempat pelayanan rujukan. (Sarwono Prawirohardjo, 2006)

Untuk menurunkan angka kematian ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, dengan mendirikan dan menyebarluaskan peskesmas di berbagai daerah dan juga bidan-bidan desa di berbagai pelosokpelosok desa. Alat-alat canggih juga telah dilengkapi di berbagai puskesmas seperti ultrasonografi untuk mendeteksi dengan tepat janin yang dikandung. Dengan adanya tenaga-tenaga terlatih tersebut dapat menarik masyarakat untuk bersalin di tempat pelayanan kesehatan yang memadai seperti rumah sakit, puskesmas, polindes atau di bidan praktek swasta. Sehingga proses persalinannya dapat selalu dipantau baik kesejahteraan ibu, janin maupun kemajuan persalinan. Dengan demikian, apabila terdapat patofisiologis dari proses persalinan dapat segera dideteksi. Sehingga penatalaksanaannyapun dapat segera dilakukan agar tidak merugikan baik bagi kesehatan ibu maupun janin. Persiapan tenaga-tenaga terlatih diawali dengan pendidikan dan pelatihan skil pada calon-calon tenaga kesehatan khususnya para calon bidan. Dengan demikian, di harapkan kedepannya dapat menghasilkan tenaga yang kompeten dan profesional. Dengan alasan-alasan tersebut kami melakukan Praktek Klinik Kebidanan II di Ruang Bersalin Puskesmas Tanjung Karang mulai tanggal 28 Januari-16 Februari 2013 Tujuan 1. Tujuan umum Diharapkan mahasiswa dapat memberikan Asuhan Kebidanan pada persalinan normal menuru pendekomentasian SOAP. 2. Tujuan khusus 1. Mampu melakukan pengkajian data secara subjektif dengan benar pada ibu bersalin dengan fase aktif memanjang. 2. Mampu melakukan pengkajian secra objektif pada ibu bersalindengan fase aktif memenjang. 3. Mampu menegakkan analisa pada ibu bersalin fase aktif memanjang.. 4. Mampu melakukan penatalaksaan pada ibu bersalin dengan fase aktif memanjang.

1.4.Manfaat Bagi Mahasiswa : Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan pada persalinan normal menurut pendekomentasian SOAP. Bagi Lahan Praktek Sebagai masukan pelayanan kesehatan tentang kendala dan masalah masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menjadi tambahan referensi bagi institusi pendidikan yang berguna untuk penyusunan laporan laporan selanjutnya.

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Persalinan: Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2006). Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2006). Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2006). Pesalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir. Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu : Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase : Fase Laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan Fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama Fase aktif. Kala II : Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Kala III : Dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Kala IV : Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum.

Patofisiologi Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti/jelas. Terdapat beberapa teori antara lain : (Rustam Muchtar, 1998). (1) Penurunan kadar progesteron : Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya Estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar Progesteron dan Estrogen di da;lam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar Progesteron menurun sehingga timbul his. (2) Teori oxytocin : Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim. (3) Keregangan otot-otot : Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan. (4) Pengaruh janin : Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa. (5) Teori Prostaglandin : Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa Prostaglandin F2 dan E2 yang diberikan secara intra vena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan adanya kadar Prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu hamilsebelum melahirkan atau selama persalina

2.2 Mekanisme Persalinan (Cunningham, Mac Donald & Gant, 2003) Mekanisme Persalinan adalah proses keluarnya bayi dari uterus ke dunia luar pada saat persalinan. Gerakan utama pada Mekanisme Persalinan : 1. Engagement Diameter biparietal melewati PAP Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan Multipara terjadi permulaan persalinan Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada PAPFlexi Ringan. 2. Descent (Turunnya Kepala) Turunnya presentasi pada inlet Disebabkan oleh 4 hal : a. b. c. d. Tekanan cairan ketuban Tekanan langsung oleh fundus uteri Kontraksi diafragma dan otot perut (kala II) Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus.

Synclitismus dan Asynclitismus Synclitismus

Sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir tepat antara symplusis dan promotorium.

Os Parietal depan dan belakang sama tinggi.

Asynclitismus Jika Sutura sagitalis agak ke depan mendekati symplusis atau agak kebelakang mendekati promotorium.

Asynclitismus Posterior Sutura sagitalis mendekati simplusis, Os parietal belakang lebih rendah dari Os parietal depan.

Asynclitismus Anterior Sutura sagitalis mendekati promotorium sehingga Os parietal depan > Os parietal belakang. 6

3.

Flexion Majunya kepala mendapat tekanan dari servix, dinding panggul atau dasar panggul Flexi (dagu lebih mendekati dada). Keuntungan : Ukuran kepala yang melalui jalan lahir lebih kecil (D. SOB = 9,5 cm) Outlet.

4.

Internal Rotation Bagian terrendah memutar ke depan ke bawah symphisis Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir (Bidang tengah dan PBP) Terjadinya bersama dengan majunya kepala Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala di dasar panggul

5.

Extension Defleksi kepala Karena sumbu PBP mengarah ke depan dan atas Dua kekuatan kepala Mendesak ke bawah Tahanan dasar panggul menolak ke atas Kekuatan kedepan atas

Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah symphisis sebagai Hypomoclion lahir lewat perinium = occiput, muka dagu.

6.

External Rotation Setelah kepala lahir kepala memutar kembali ke arah panggul anak untuk menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam Ukuran bahu menempatkan pada ukuran muka belakang dari PBP.

7.

Expulsi Bahu depan di bawah symphisis sebagai Hypomoklion lahir bahu belakang, bahu depan badan seluruhnya.

2.3 Teori Kala 1 Fase Aktif Memanjang KONSEP DASAR 2) Pengertian Fase laten memanjang apabila fase laten lebih dari 8 jam Fase aktif memanjang apabila fase aktif lebih dari 6 jam atau dilatasi servik melewati garis waspada 3) diagnosis a. Prolonged Latent Phase (Fase laten yang memanjang) Diagnosis fase laten yang memenjang dibuat secara retrospektif. Bila his berhenti disebut persalianan palsu atau belum in pertu. Bilamana kontraksi makin teratur dan pembukaan bertambah sampai 3 cm, pasien disebut masuk fase laten. Kekeliruan melakukan diagnosis persalianan palsu menjadi fase laten menyebabkan pemberian induksi yang tidak perlu yang biasanya sering gagal. Hal ini menyebabkan tindakan operasi seksio sesarea yang kurang perlu dan sering menyebabkan amnionitis. b. Prolonged active phase (fase aktif yang memenjang) Fase aktif harus memperhatikan peningkatan kontraksi dalam frekuensi ,kekuatan, dan nyeri.bila tidak ada penyebab fisik atau yang dapat diidentifikasi tentang kemajuan yang lama,tanyakan tentang psikologis ibu yang kemungkinan menyebabkan tidak adanya kemajuan. 4) Penyebab kala 1 memanjang a. Respon stress b. Persentase posisi janin c. Disproporsi sepalo pelvic

d. Pembatasan mobilitas e. Asupan nutrisi kurang f. Analgesic 5) Penatalaksanaan a. Fase laten memanjang Apabila ibu berada dalam fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada kemajuan, lakukan pemeriksaan dengan jalan melakukan pemeriksaan serviks : Bila tidak ada perubahan penipisan dan pembukaan serviks serta tak didapatkan tanda gawat janin, kaji ulang diagnosisnya. Kemungkinan ibu belum dalam keadaan in partu. Bila didapatkan perubahan dalam penipisan dan pembukaaan serviks, lakukakan drip oksitosin dengan 5 unit dalam 500 cc dekstrose (atau NaCl) mulai dengan 8 tetes per menit, setiap 30 menit ditambah 4 tetes sampai his adekuat (maksimum 40 tetes/menit) atau diberikan preparat prostaglandin. Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam. Bila ibu tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin, lakukan seksio sesarea. Pada daerah yang prevalensi HIV tinggi, dianjurkan membiarkan ketuban tetap utuh selama pemberian oksitosin untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penularan HIV. Bila didapatkan tanda adanya amnionitis, berikan induksi dengan oksitosin 5 U dalam 500 cc dekstrose (atau NaCl) mulai dengan 8 tetes per menit, setiap 15 menit ditambah 4 tetes smpai his adekuat (maksimum 40 tetes/menit) atau diberikan preparat prostlagandin: serta obati infeksi dengan ampisilin 2 g IV sebagai dosis awal dan I g IV setiap 6 jam dan gentamisin 2 x 80 mg. b. Fase aktif memanjang Bila tidak didapatkan tanda adanya CPD (Cephalo Pelvic Disproportion) atau adanya obstruksi : Jika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopelvik/obstruksi dan air ketuban masih utuh Nilai his tidak adekut (kurang dari 3 his dalam 10 menit dan lmanya kurang dari 40 detik) pertimbangkan adanya inersiasi uteri 9

Jika his adekuat (3x 10 menit, 40 detik, pertimbangkan adanya disproporsi, obstuksi, malposisi/malpresentas Berikan penanganan umum yang kemungkinan akan memperbaiki kontraksi dan memepercepat kemajuan persalinan. Bila ketuban intak, pecahkan ketuban. Bila kecepatan pembukaan serviks pada waktu fase aktif kurang dari 1 cm per jam, lakukan penilaian kontraksi uterusnya. 1. Kontraksi uterus adekuat Bila kontraksi uterus adekuat (3 dalam 10 menit dan lamanya lebih dari 40 detik) pertimbangkan adanya kemungkinan CPD, obstruksi, malposisi atau malpresentasi. Disproporsi sefalopelvik (CPD) CPD terjadi karena bayi terlalu besar atau pelvis kecil. Bila dalam persalinan terjadi CPD akan kita dapatkan persalianan yang macet. Cara penilaian pelvis yang baik adalah dengan melakukan partus percobaan (trial of labor). Kegunaan pelvimetri klinis terbatas. Bila diagnosis CPD ditegakkan, lahirkan bayi dengan seksio sesarea. Bila bayi mati lakukan kraniotomi atau embriotomi (bila tidak mungkin lakukan seksio sesarea). Obstruksi (partus macet) Bila ditemukan tanda-tanda obstruksi : Bayi hidup lahirkan dengan seksio sesarea Bayi mati lahirkan dengan kraniotomi/embriotomi. Malposisi dan mal presentase Bila didapatkan adanya malposisi atau malpresentasi lihat Bab malposisi/malpresentasi. Kontraksi uterus tidak adekuat (inersia uteri) Bila kontraksi uterus tidak adekuat dan disproporsi atau obstruksi bias disingkirkan, penyebab paling banyak partus lama adalah kontraksi uterus yang tidak adekuat

10

2.4 PENDOKUMENTASIAN Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam

rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 1997). Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi tiap-tiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah ke dalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien..

2.4.1

SUBYEKTIF

Pada langkah pertama ini dikomunikasikan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data dasar awal dengan lengkap. Untuk

memperoledata dilakukan dengan cara: Pengkajian data pada ibu bersalin terdiri dari data subyektif meliputi identitas istri dan suami yang meliputi nama, umur, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, dan alamat. Keluhan utama : Riwayat Kebidanan Riwayat perkawinan jika kawin berapa kali dan lamanya Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu, yang meliputi kehamilan no, perkawinan no, ikhtisar kehamilan, abortus, immatur, prematur, jenis persalinan, jenis kelamin, umur, sebab kematian, puerperium, serta KB. Riwayat kahamilan yang meliputi umur kehamilan, HPHT dan HTP, mulai merasakan gerakan janin usia barapa, anc,

11

Imunisasi TT, Pemberian tablet, keluhan selama kehamilan, , rencana KB yang akan datang, dan alasan ber KB. Riwayat Persalinan yang meliputi tanggal persalinan, jenis persalinan, lama persalinan terdiri dari kala 1, 2, 3, dan 4, ketuban pecah yang terdiri dari dari pecah jam, warna, banyaknya/ jumlah serta bau, keadaan plasenta yang terdiri dari lahir jam, panjang, lebar, tebal, insersi, jumlah perdarahan, tali pisat, jumlah perdarahan, tali pusat, keadaan perineum, heating, kontraksi uterus, TFU, keadaan bayi yang terdiri dari keadaan umum, berat badan, jenis kelamin, kelainan. Riwayat Kesehatan Sekarang Riwayat Kesehatan Keluarga yang terdiri dari keturunana kembar, penyakit menular/ keturunan. Riwayat Kesehatan yang lalu yang meliputi penyakit menular/ keturunan.

2.4.2

OBYEKTIF Pemeriksaan umum Keadaan umum Tanda-tanda vital yang terdiri dari suhu, nadi, pernafasan, tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan. Wajah yang terdiri dari muka, cloasma gravidarum, konjungtiva dan sklera. Leher yang terdiri dari pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, serta bendungan vena jugularis. Dada terdiri dari mamae, puting susu, kolostrum,

pembesaran mamae. Abdomen yang terdiri dari inspeksi, palpasi, TFU, auskultasi. Panggul. Genetalia yang terdiri dari kebersihan, oedem, varises, dan pengeluaran.

12

Extremitas atas dan bawah yang terdiri dari atas dan bawah, reflek patela kanan dan kiri.

Keadaan Psikologis Kesadaran : Baik

Pola Kebiasaan Sehari-hari Nutitisi yang terdiri dari makan, komposisi dan minum. Eliminasi yang terdiri dari BAK terakhir dan BAB Terakhir. Istirahat tidur Aktifitas sehari-hari Personal hygine

Pemeriksaan Penunjang yang terdiri dari plano terst, pemeriksaan Hb, pap smear

2.4.3

ANALISA

Menginterpretasikan data dengan tepat untuk mengidentifikasikan diagnosa atau masalah. Diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan serta langkah ini bidan mengidentifikasikan masalah. Diagnosa potensial berdasarkan diagnosa masalah yang sudah teridentifikasi

2.4.4

PENATALAKSANAAN

Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional sesuai langkah-langkah sebelumnya dan melaksanaan asuhan yang telah direncanakan dengan memperhatikan efisiensi dan keamanan tindakan serta Melakukan evaluasi efektivitas pelaksanaan rencana asuhan.

13

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY SDENGAN KALA 1 FASE AKTIF MEMANJANG DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS TANJUNG KARANG TANGGAL 31 JANUARI 2013

Hari/ Tanggal Tempat Jam KALA I SUBYEKTIF

: Kamis,31Januari 2013 :Ruang Bersalin Puskesmas Tanjung Karang : 09:05wita

A. Data Subjektif 1. Identitas / Biodata Nama Klien Umur Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Tgl masuk 2. Keluhan Utama Ibu datang mengatakan sakit pinggang menjalar ke perut ingin melahirkan. 3. Riwayat Perjalanan Penyakit Ibu datang tanggal 31 Januari 2013 pukul 09:00 wita dengan keluhan sakit pinggang menjalar ke perut sejak tanggal 29 Januari 2013 jam 20:00 wita, keluar lendir bercampur darah sejak tadi pagi pukul 07:00. Air ketuban (+), gerakan janin masih dirasakan aktif. : Ny.S : 40 thn : Sasak : Islam : SD : IRT : Pohdodol : 31 Januari 2013 pukul 09:00 wita Nama suami Umur Suku Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn.S : 40 thn : sasak : Islam : SD : wiraswasta

14

4. Riwayat menstruasi a. Menarche b. Siklus c. Lama d. Jumlah : 13 tahun : 28 hari : 6 hari : 2 x ganti softek /hari

e. Flour albus : tidak ada 5. Riwayat Kehamilan Sekarang a. Hamil Ke b. HPHT c. Umur kehamilan : 3 : Lupa : 9 bulan > 10 kali : Tidak ada

d. Pergerakan fetus dalam 24 jam : e. Tanda-tanda bahaya atau penyulit f. ANC g. imunisasi TT

: 3 kali di Puskesmas : 2 kali (lengkap) TT1 tgl 08-08-2012 TT2 tgl 13-09-2012

riwayat KB rencana KB

: suntik 3 bulan lamanya 9 tahuni. : suntik 3 bulan

6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Usia kehamil an 9 bulan Jenis persalina n spontan Penolo Tempat persalinan ng Persali nan rumah dukun Riwayat Penyakit H B N BB Lahir Hidu p/ Mati hidup Usi J K a ana k 17 thn 2 9 bulan spontan puskesmas bidan 2200 Hidu p 2 9 bulan spontan puskesmas bidan 2100 hidup p p 10 thn 10 thn Ini Ket

Hami l ke

15

7. Riwayat Kesehatan/ Penyakit yang diderita dulu dan sekarang Penyakit Kardiovaskuler Penyakit Hipertensi Penyakit Diabetes Penyakit Hepatitis Penyakit Kelamin/HIV/AIDS Penyakit Malaria Penyakit Campak Penyakit TBC Anemia berat Penyakit Gangguan Mental Riwayat kembar 8. Riwayat Sosial Ekonomi a. Menikah b. Respon ibu dan keluarga : 1 kali sah lamanya 20 tahun : Ibu senang dengan kehamilannya ini : Suami : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak pernah periksa laboratorium : Tidak pernah periksa laboratorium : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Ada

c. Pengambil keputusan dalam keluarga d. Riwayat KB e. Rencana KB

: Suntikan 3 bulan 9 Tahun : Suntikan 3 bulan

9. Riwayat Kebutuhan Sehari-hari Makan dan minum terakhir : Tgl 31 Januari, jam 12.00 wita. Makanan Komposisi Porsi Makanan pantangan Minum Komposisi Porsi Minuman pantangan Eliminasi : Air putih,teh : 6-7 gelas / hari : Tidak ada : Nasi, sayur, lauk pauk. : 1 piring : Tidak ada

16

BAB terakhir BAK terakhir

: Tgl 31 Januari 2013, pukul 15.00 wita : Tgl 31 Januari 2013, pukul 15:00 wita

Istirahat terahir/ pola aktifitas Istirahat malam lamanya 4 jam (tgl 29 Januari 2013 jam 21:00-06:00 wita)

Personal Hygiene Mandi terakhir Gosok gigi terakhir : tgl 31 Januari 2013, jam 07.00 wita : tgl 31 Januari 2013, jam 07.00 wita

Ganti pakaian terakhir : tgl 31 Januari 2013, jam 07.30 wita OBYEKTIF 1. Pemeriksaan Umum a) Keadaan Umum b) Kesadaran c) Emosi d) TB e) BB sebelum hamil f) Kenaikan BB g) BB sekarang h) Lila i) Tanda-tanda vital Tekanan Darah Nadi Suhu Respirasi : 120 / 70 mmHg : 82 x/menit : 36,5 C : 22 x/menit : Baik : Composmentis (CM) : Stabil : 150cm : 52 kg : 7 kg : 59 kg : 24 cm

2. Pemeriksaan Khusus a) Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum. b) Mata c) Leher : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus. : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis.

17

d) Payudara

: Bersih, putting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling, tidak ada massa, kolostrum +/+, tidak ada nyeri tekan.

e) Abdomen Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, linea alba (+),strie albican (+) Palpasi Leopold I : TFU 3 jari di bawah px (34 cm), teraba bokong di fundus( lunak tidak melenting), Leopold II : Teraba punggung(datar dan keras seperti papan) di sebelah kanan ibu. Leopold III Leopold IV : Presentasi kepala teraba keras dan melanting : Kepala sudah masuk PAP 4/5 bagian

PBBJ: 3565gram. Kontraksi uterus baik, his 3 x dalam 10 menit lamanya 35 detik Auskultasi DJJ (+) irama 11-12-12 frekuensi 140x/menit irama teratur - Extremitas atas dan bawah : Kuku tidak pucat, tidak oedema dan varises, refleks patela +/+ - Genetalia : bersih, tidak ada varises dan oedem, pengeluaran lendir campur darah - Pukul 09:10 wita : VT 4cm, eff 25 %, ket (+), teraba kepala, H I, tidak teraba

denominator belum jelas, penurunan kepala bagian kecil janin/ tali pusat. Pemeriksaan Penunjang (3 januari 2013) a. Hemoglobin b. Protein urine c. Glukose urine : 11.2 gr % : (-) : (-)

18

ANALLISA a. Diagnosa : G3P2A0H3, UK Aterm keadaan umum ibu baik, tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala, dan keadaan umum janin baik dengan inpartu kala I fase Aktif. b. Masalah : Ketidaknyamanan oleh karena rasa nyeri

c. Kebutuhan : Penjelasan mengenai rasa nyeri yang dirasakan ibu dan cara relaksasi. PENATALAKSANAAN (Tanggal 31 Januari pukul 09:15 wita)

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan 4 cm dan keadaan janin baik. 2. Melakukan informend consent 3. Menyiapkan ruangan yang bersih, nyaman, penyinaran yang cukup, dan menyiapkan pakain ibu dan bayinya. 4. Mengobservasi kesejahteraan ibu (Td tiap 4 jam, Stiap 2 jam,)dan janin (DJJ,N,RR tiap 30 menit), dan kemajuan persalinan (VT setiap 4 jam) 5. Mengobservasi dan pantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf. 6. Menyiapkan obat-obatan dan alat-alat : partus set (2 pasang sarung tangan, DTT/stril, 1 gunting episiotomi, 1 gunting tali pusat, 2 klem, kocher, 1 benang tali pusat, 5 buah kasa). Heating set (1 pasang sarung tangan DTT/ steril, 1 gunting benang, 1 pinset anatomi, 1 pinset cirurgis,jarum,nalpowder kasa secukupnya), 5 buah spuit 3 cc, 1 buah bengkok, 1 buah kom berisi air DTT,1 buah kapas steril, 1 buah korentang, , funduskop, tempat plasenta, termomoter, tensi dan stetoskop, oksitocyn, lidokain, salep mata, vit K1, hepatitis B. 7. Menganjurkan ibu tidur miring kiri /kanan, jalan-jalan. 8. Menganjurkan ibu untuk makan/minum.

19

Tabel observasi Persalinan His Tgl/Ja m Kamis 31 Januari 2013 09:00 wita Fr ek 3x 40 DJJ Lama Inten +/ Frek sedan + g 14 0 120/7 0 8 2 36, 5 2 0 TTV TD N S R Pengeluar an Blood slym Keteranga n VT 4 cm eff 25% ket (+)teraba kepala denom belum jelas, penurunan HI, tidak teraba bagian kecil janin /tali pusat

Keluhan

Sakit pinggang menjalar keperut bagian bawah

09:30 wita

3x

40

sedan + g

13 6

8 2

2 0

Blood slym

Sakit perut -

10:00 wita

3x

sedan sedan g 40 40 40 g

14 0

8 4

1 8

Blood slym

Sakit perut

10.30

3x

sedan + g

14 0 13 6 14

8 4 36, 5 8

2 0 2 0 1

Blood slym Blood slym Blood

Sakit perut

11:00

3x

sedan + g

Sakit perut

11:30

3x

sedan +

Sakit perut

20

g 12:00 3x 40 40 40 sedan + g 12:30 3x sedan + g 13:00 3x sedan + g

0 14 0 14 0 14 0 110/7 0

2 8 2 8 4 8 2 36, 5

8 2 0 2 0 2 0

slym Blood slym Blood slym Blood slym Sakit perut VT 5cm eff 50% ket (+)teraba kepala denom belum jelas, penurunan HI, tidak teraba bagian kecil janin /tali pusat Sakit perut Sakit perut

SUBJEKTIF Ibu mengatakan sakit perut menjalar ke pinggang OBYEKTIF 1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmetis, TD 110/70 mmhg, N 82 x/menit, S: 36,5C, RR: 20x/menit. 2. His sedang, 3x dalam 10 menit lamanya 40 detik. 3. VT 5 cm, eff 50% ket (+) teraba kepala, denom belum jelas,penurunan kepala HI, tidak teraba bagian kecil janin/tali pusat.

21

ANALISA a. Diagnosa : G3P2A0H3, UK Aterm keadaan umum ibu baik, tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala, dan keadaan umum janin baik dengan inpartu kala I fase Aktif memanjang. b. Masalah : Ketidaknyamanan oleh karena rasa nyeri

c. Kebutuhan : Penjelasan mengenai rasa nyeri yang dirasakan ibu dan cara relaksasi. PENATALAKSANAAN (Tanggal 31 Januari pukul 14:00 wita)

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan 5 cm dan keadaan janin baik. 2. Kolaborasi dengan dokter dan advice dokter kosongkan kandung kemih dan Akselarasi oxytosin 5 iu. 3. Menyiapkan ruangan yang bersih, nyaman, penyinaran yang cukup, danmenyiapkan pakain ibu dan bayinya. 4. Mengobservasi kesejahteraan ibu (Td tiap 4 jam, Stiap 2 jam,)dan janin (DJJ,N,RR tiap 30 menit), dan kemajuan persalinan (VT setiap 4 jam) 5. Mengobservasi dan pantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf.

22

TABEL OBSERVASI AKSELARASI

His Tgl/Ja m 15:00 te sa n 3x Fre Lama Inten k

DJJ

TTV N S R Pengeluar an Keluh an Keterangan

+/ Frek TD -

45 sedang +

136

8 0

36, 5

2 Blood slym Sakit 0 perut

Co. dr Wiwin, advice Kosongkan kandung kemih dan akselarasi Drip oxytosin 5 iu

15:30

3x

45 sedang +

136

8 4

2 Blood slym Sakit 0 perut

Pasang infuse RL 500 gram+ oxytosin 5 iu drip

16:00

12

4x

45 45 45

kuat

140

8 2

2 Blood slym Sakit 0 perut

16:30

16

4x

kuat

140

8 2

2 Blood slym Sakit 0 36, 5 perut VT 7cm eff 75% ket (+)teraba kepala denom uuk kadep, penurunan HII, tidak teraba bagian kecil janin /tali pusat

17:00

20

4x

kuat

140 110/ 70

8 2

2 Blood slym Sakit 0 perut

23

17:30

20

4x

45 45 50 50

kuat

136

8 4

1 Blood slym Sakit 8 perut

18:00

20

5x

kuat

140

8 4

2 Blood slym Sakit 0 perut

18:30

20

5x

kuat

140

8 2

2 Blood slym Sakit 0 36, 5 2 Blood 0 slym+air ketuban perut Sakit perut VT 10 cm eff 100% ket (-) jernih, teraba kepala UUK kadep, kep kep HIII+ tidak teraba bagian

19:00

20

5x

kuat

140

8 2

19:30

5x

50

kuat

140

8 2

Blood slym+air ketuban

Sakit pingga ng menjal ar

keperut kecil janin /tali pusat bagian bawah, ibu ingin menge dan dan BAB

KALA II SUBYEKTIF Ibu mengatakan sakit perut ingin megejan seperti ingin BAB OBYEKTIF - Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD : 120/70 mmHg, N : 84 x/menit, S: 36,5 C, RR: 22 x.menit. 24

- HIS semakin kuat 5x dalam 10 menit lamanya 50 detik. - DJJ (+)irama 12-11-12, frekuensi 140 x/menit - Nampak adanya tanda gejala kala dua yaitu : dorongan meneran, tekanan anus, perineum menonjol, dan vulva membuka - VT 10 cm, eff 100 %, ket (-) warna jernih, teraba kepala, UUK di depan bawah simfisis, penurunan kepala H III, tidak teraba bagian kecil janin/ tali pusat. ANALISA a. Diagnosa : G3P2A0H3, UK 38 minggu keadaan umum ibu baik, tunggal, hidup, intra uterin, letak kepala, keadaan janin baik dengan inpartu kala II b. Masalah : Ketidaknyamanan mules dan ingin mengedan c. Kebutuhan : Penjelasan tentang ketidaknyamanan dan melakukan pertolongan sesuai dengan APN.

PENATALAKSANAAN

(Tgl 31 Januari 2013 pukul 19:35 wita)

1. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap 2. Menyiapkan pertolongan persalinan lingkungan tempat persalinan, persiapan ibu, pakaian ibu dan bayi dan alat-alat,mencuci

tangan,memakai sarung tangan dan mengambil spuit 3 cc yang telah disiapkan dalam bak instrumen/ partus set kemudian mengisinya dengan oxytocin 10 IU dan memasukkan kembali ke dalam partus set. 3. Memberi dorongan moril pada ibu sehingga ibu semangat dan menghadirkan anggota keluarga untuk mendampingi ibu dalam proses persalinan. 4. Memastikan kandung kemih kosong jika tidak anjurkan ibu untuk berkemih. 5. Menolong persalinan dengan APN - Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar yaitu dagu ditempelkan di dada, gigi dirapatkan, mulut dibuka, tarik nafas panjang tahan

25

kemudian hembuskan dan mengedan seperti orang BAB, tarik nafas panjang lalu mengedan saat his kuat pada saat vulva membuka 5-6 cm pasang kain dan handuk di atas perut ibu dan pada saat his hilang istirahatkan ibu dan beri ibu makan dan minum untuk menambah tenaga. - Memasang duk yang bersih dibawah bokong ibu. - Pada saat suboksipito bregmatikan di bawah simpisis ibu, penolong memasang sarung tangan kemudian tangan kanan penolong menahan perineum dan tangan kiri menahan kepala bayi agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat. - Setelah kepala bayi lahir secara keseluruhan sambil menunggu putaran paksi luar, periksa lilitan tali pusat. - Kedua tangan secara biparietal kemudian kepala ditarik dengan hatihati ke bawah dan ke atas untuk melahirkan bahu depan dan belakang. - Bayi lahir Jam 20:30 wita spontan hidup jenis kelamin perempuan dengan letak belakang kepala langsung menangis bernafas spontan, dan gerakan aktif, A-S menit pertama 6. - Tangan kanan memegang kepala, leher, dan bahu janin bagian posterior, tangan kiri menyusuri bahu anterior dan jempol di dada kemudian telunjuk menyusuri punggung, lutut kemudian telunjuk berada diantara dua kaki bayi - Melakukan penilaian selintas pada bayi yaitu warna kulit, tangisan dan tonus otot. - Letakkan bayi diatas perut ibu dan posisikan kepala lebih rendah dari badan, keringkan seluruh tubuh bayi kecuali tangan, handuk basah diganti dengan handuk kering. Biarkan bayi diatas perut ibu .

26

KALA III SUBYEKTIF - Ibu mengatakan perutnya masih mules. - Ibu mengatakan ari-arinya belum keluar. OBYEKTIF - Keadaan umum ibu baik. - Bayi lahir spontan Jam 20:30 wita hidup jenis kelamin perempuan dengan letak belakang kepala langsung menangis, bernafas spontan, dan gerakan aktif, A-S menit pertama 6. - Plasenta ibu belum lahir.

ANALISA A. Diagnosa B. Masalah Dasar C. Kebutuhan : P3A0H4 dengan kala III. : Ketidaknyamanan dan mules. : Ibu mengatakan perutnya mules. : Penjelasan tentang ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu dan cara mengatasinya

PENATALAKSANAAN

(Tgl 31 Januari 2013 pukul 20:30wita)

1. Menjelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan pengeluaran plasenta. 2. Melakukan manejemen aktif kala tiga. 3. Memeriksa fundus untuk memastikan tidak ada bayi kedua. 4. Memberitahu ibu bahwa akan disuntikkan oxytocin pada paha kanan ibu. 5. Menyuntikkan oxytosin pada 1/3 paha kanan atas bagian luar ibu. 6. Mengklem tali pusat 2 cm dari perut bayi kemudian diurut sampai 3 cm dan pasang klem ke dua, memotong tali pusat kemudian mengikat tali pusat dan nilai AFGAR Score yang ke II yaitu 9 ,kemudian melakukan IMD. 7. Lakukan PTT (Peregangan Tali pusat Terkendali) dengan mengklem tali pusat 5-10 cm dari vulva kemudian tangan kanan meregangkan tali

27

pusat dan tangan kiri berada diatas simpisis dengan menekan kearah dorso kranial tunggu tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat tambah panjang,adanya semburan darah. 8. Melahirkan plasenta secara hati-hati saat plasenta tampak di vulva dengan memutar plasenta searah jarum jam untuk mencegah tertinggalnya selaput plasenta. 9. Jam 20:35 wita Plasenta lahir spontan lengkap secara schutzel tampak bagian fetal terlebih dahulu, dengan diameter 18 x 20 x 2, berat 500 gram, panjang tali pusat 50 cm. 10. Setelah plasenta lahir semua, tangan kiri melakukan masase pada uterus Memeriksa plasenta setelah lahir apakah kotiledon selaput korion dan amnionnya lengkap.

KALA IV SUBYEKTIF Ibu mengeluh perutnya masih mules. OBYEKTIF - Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis Plasenta lahir Jam 20:35 wita spontan lengkap secara schutzel tampak bagian fetal terlebih dahulu, dengan diameter 18 x 18 x 2, berat 500 gram, panjang tali pusat 50 cm. ANALISA - Diagnosa : P3A0H4,Keadaan umum ibu dan janin baik dengan kala IV - Masalah : Ketidaknyamanan rasa nyeri di bagian perut dan nyeri dikemaluan Dasar : Ibu mengatakan perut terasa mules. - Kebutuhan - Penjelasan tentang fisiologis kala IV - Penjelasan tentang ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu dan cara mengatasinya

28

PENATALAKSANAAN

(Tgl 13 Januari 2013 pukul 20:45)

1. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules yang dirasakan merupakan hal yang normal karena rahim berkontraksi untuk mengembalikan rahim ke bentuk semula serta dapat mencegah terjadinya perdarahan. 2. Mengecek robekan dan ternyata tidak terdapat robekan,lakukan masase.. 3. Menilai perdarahan yaitu 50 cc 4. Mengajari ibu cara masase untuk mengontrol kontraksi agar tetap baik, yaitu pegang perut ibu dan bila terus keras berarti kontraksi tetap baik, dan bila lembek kontraksi tidak baik, segeralah lakukan masase dan memanggil bidan jika kontraksi lembek. 5. Membersihkan badan ibu dari cairan, darah dan kotoran lainnya serta melakukan vulva heigine kemudian pasang softek, kain. 6. Menggganti kain dan pakainan ibu yang kotor dengan yang bersih. 7. Memasangkan pembalut dan kain ibu 8. Melakukan pengawasan kala IV yaitu mengobservasi TD, N, S, RR, CUT, kandung kemih, pengeluaran darah dalam 1 jam pertama tiap 15 menit dan 1 jam kedua setiap 30 menit TABEL PEMANTAUAN KALA IV Jam Wakt Ke I u 20:4 5 21:0 0 21:1 5 21:3 0 II 22:0 0 120/70 88 36,5 120/70 84 110/80 84 110/70 82 36,5 TD 110/70 N 82 S TFU 2 jari bawah pusat 2 jari bawah pusat 2 jari bawah pusat 2 jari bawah pusat 2 jari bawah pusat baik kosong 40cc baik kosong 35 cc baik kosong 30 cc baik kosong CUT baik Kandun g Kemih kosong Perdar ahan 10 cc 20 cc

29

22:3 0

120/70

88

2 jari bawah pusat

baik

kosong

50cc

9. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan makan minum yang cukup dan memberitahu ibu cara minum obat yaitu Paracetamol sebagai analgesik 3x 500 mg dan amoxcilin 3x 500 mg (3x1) Fe 1x1. 10. Mengajarkan ibu mobilisasi dini yaitu miring kiri kanan disekitar tempat tidur dan jika sudah kuat ibu bisa duduk kemudian berjalan pelan-pelan seperti pergi ke kamar mandi untuk kencing dengan tujuan mempercepat proses involusi uteri. 11. Melakukan pemeriksaan fisik BBL BB: 3000 gram,PB: 48 cm, LIKA:33cm LIDA 32: cm, LILA:11 cm. 12. kemudian memberikan injeksi vitamin K1 1 mg pada paha kiri 1 jam setelah lahir, salep mata dan Hb 1 setelah 1 jam dari pemberian vit K. jam 22:30 wita 1. Ibu sudah makan dan minum sesuai kebutuhannya, minum obat Paracetamol 3x1 500mg , amoxilin 3x1 500 mg dan Fe 1x1 2. Bayi sudah menyusu dan daya hisap kuat 3. Ibu sudah mobilisasi miring kiring dan kanan 4. Injeksi vitamin K1 1 mg pada paha kiri 1 jam setelah lahir, salep mata dan Hb 1 setelah 1 jam dari pemberian vit K.

30

BAB IV PEMBAHASAN

Menurut teori kala I untuk fase aktif normalnya 8 jam, dan dari kasus yang kami angkat bahwa lama kala I fase aktif yaitu 11 jam dari sejak ibu merasakan mules sampai pembukaan 10 cm (lengkap) berarti kasus yang kami angkat tidak normal dan lebih dari 8 jam. Menurut teori lama kala II yaitu untuk primigravida lamanya dua jam dan pada multigravida lamanya 1 jam dihitung dari pembukaan 10 cm sampai dengan bayi lahir, dari kasus yang kami angkat lama kala II yaitu 30 menit berarti kasus yang kami angkat normal dan tidak lebih dari 2 jam. Menurut teori (Ilmu Kebidanan Sarwono )lama kala III yaitu dari lahirnya bayi sampai plasenta lahir lengkap lamanya 15 menit.dari kasus yang kami

angkat lama kala III yaitu 5 menit berarti kasus yang kami angkat normal dan tidak lebih dari 15 mnt. Dari hasil pengkajian data yang diperoleh yaitu 1. Bahwa kelompok telah dapat Mampu melakukan pengkajian data secara subjektif dengan benar pada NySdengan fase aktif memanjang. 2. Kelompok mampu melakukan pengkajian secra objektif padaNySdengan fase aktif memenjang. 3. Mampu menegakkan analisa pada NyS fase aktif memanjang.. 4. Mampu melakukan penatalaksaan pada NyS dengan fase aktif memanjang.

31

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan 1. Mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada persalinan normal menurut manajemen SOAP ditandai dengan mahasiswa mampu melaksanaan asuhan kebidanan persalinan normal dengan sistematis dan sesuai dengan pola fikir mahasiswa bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien yang dilakukan dengan pendekatan pemecahan masalah yang sistematis. 2. Dengan melakukan asuhan kebidanan pada persalinan normal menurut manajemen SOAP maka semua tindakan yang diberikan oleh mahasiswa bidan kepada klien akan efektif serta terhindar dari tindakan yang

berdampak kurang baik serta dapat mengubah pola fikir ibu sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. 5.2. Saran Bertitik tolak pada permasalahan di Puskesmas praya khususnya pada ibu bersalin maka kami mencoba memberikan saran yang kiranya bermanfaat antara lain : 1. Dapat memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan yang lebih baik lagi serta bermutu dan menerapakan semboyan lebih baik mencegah daripada mengobati 2. Demi kelancaran mahasiswa praktek klinik kebidanan ini diharapkan kepada pembimbing pendidikan lebih sering mengontrol kegiatan praktek mahasiswa dalam memberikan bimbingan mahasiswa dalam

melaksanakan kegiatan.

32

DAFTAR PUSTAKA

Akhyar, Yayan. 2008. Perdarahan Postpartum. http:/www.wordpress.com Mochtar Rustam. (1993). Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi. Jakarta : EGC Manuaba.1998.Ilmu kebidanan, penyakit kandunagn dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Prawirohardjo, Sarwono. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

33

Anda mungkin juga menyukai