Pembimbing:
dr. Sarah Dina, M.Ked(OG), Sp.OG(K)
Disusun Oleh:
Khairina Zahra Triamanda Lubis 190131085
Kristivani Br Ginting 190131086
Marwin Siahaan 190131093
Muhammad Farid Zulkhair Damanik 190131101
Tri Nanda Sari Br. Sembiring 190131178
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan kasus yang berjudul, “Persalinan Normal Pervaginam”. Laporan
kasus ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program
Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dalam proses penyusunan laporan kasus
ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada dr. Sarah Dina,
M.Ked(OG), Sp.OG(K) selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis
selama proses penyusunan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan penulisan laporan kasus di kemudian hari. Akhir kata, semoga laporan
kasus ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi bahan rujukan bagi
penulisan ilmiah di masa mendatang.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
peningkatan dari 86,73% pada tahun 2010 meningkat menjadi 90,03% pada tahun
2015. Pencapaian per Kabupaten sangat bervariasi dengan range antara 44,95%-
101,52% range ini mengalami penurunan di banding tahun 2014 yaitu 56,62%-
100,56%. Dari ke-33 kabupaten yang mampu mencapai target SPM di bidang
Kesehatan yaitu 90% pada tahun 2016 Kabupaten Asahan, Deli Serdang, Humbang
Hasudutan, Batubara, Kota Sibolga dan Medan, tiga Kabupaten terendah yaitu Nias
Barat, Nias Utara, dan Padang Lawas (Dinkes Provsu, 2015).
Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan serangkaian
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir.
Hal tersebut didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi, atau
keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang-kurangnya setiap 5
menit dan berlangsung sampai 60 detik. Peran dari penolong persalinan adalah
mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin
(Mutmainnah, 2017).
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan pemilihan kasus berupa
laporan persalinan spontan pervaginam yang mana dengan melakukan persalinan
yang baik dan benar dapat menurunkan sepertiga angka kematian ibu di Indonesia.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah:
1. Mengetahui pengetahuan persalinan normal yang baik.
2. Mengetahui proses persalinan normal yang baik.
3. Melengkapi tugas laporan kasus pada Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUP Haji Adam Malik Medan.
1.3 MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan laporan kasus ini adalah:
1. Melengkapi ketajaman pemahaman mengenai definisi dan proses persalinan
normal.
2. Mampu mengaplikasikan landasan teori persalinan normal dengan kasus
yang terjadi pada pasien di lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Kuswanti, 2014). Persalinan adalah
proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan
dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah
37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Nurasiah, 2014).
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina kedunia luar (Wiknjosastro, 2015). Persalinan
merupakan proses pergerakan janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim
melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai
akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-
mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus meningkat sampai pada
puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin dari
rahim ibu. Persalinan adalah saat yang menegangkan, menggugah emosi,
menyakitkan, dan meakutkan bagi ibu maupun keluarga (Rohani, 2014).
2.2 ETIOLOGI
Sampai sekarang sebab-sebab mulai timbulnya persalinan tidak diketahui
dengan jelas, banyak teori yang dikemukakan, namun masing-masing teori ini
mempunyai kelemahan-kelemahan. Menurut Mochtar, 2011 beberapa teori
timbulnya persalinan yaitu:
a. Teori penurunan hormon
b. Minggu sebelum partus, terjadi penurunan kadar estrogen dan progesteron,
peningkatan kadar prostaglandin yang berfungsi meningkatkan kontraksi
uterus.
c. Teori placenta menjadi tua
Menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan
kekejangan pembuluh darah.
3
4
f. Perubahan Gastrointestinal
Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan makanan padat berkurang
akan menyebabkan pencernaan hampir berhenti selama persalinan dan akan
menyebabkan konstipasi.
g. Kontraksi uterus
Kontraksi uterus terjadi karena rangsangan pada otot polos uterus dan pada
penurunan hormon progesteron yang menyebabkan keluarnya hormon oksitosin.
h. Penarikan serviks
Pada akhir kehamilan otot yang mengelilingi ostium uteri internum (OUI)
ditarikoleh SAR yang menyebabkan serviks menjadi pendek dan menjadi bagian
dari SBR. Bentuk serviks menghilang karena canalis servikalis membesar dan
membentukostium uteri eksternum (OUE) sebagai ujung dan bentuknya menjadi
sempit.
i. Show
Show Adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri dari sedikit lendir yang
bercampur darah, lendir ini berasal dari ekstruksi lendir yang menyumbat canalis
servikalis sepanjang kehamilan, sedangkan darah berasal dari desidua vera yang
lepas.
regangan dari serviks, regangan dan tarikan pada peritoneum, itu semua
terjadi pada saat kontraksi.
Adapun kontraksi yang bersifat berkala dan yang harus diperhatikan adalah
lamanya kontraksi berlangsung 60-90 detik.
b. Perubahan-perubahan uterus
Keadaan segmen atas rahim (SAR) dan segmen bawah rahim (SBR). Dalam
persalinan perbedaan SAR dan SBR akan tampak lebih jelas, dimana SAR
dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat memegang peranan aktif
(berkontraksi) dan dindingnya bertambah tebal gengan majunya persalinan,
dengan kata lain SAR mengadakan suatu kontraksi menjadi tebal dan
mendorong anak keluar. Sedangkan SBR dibentuk oleh isthimus uteri yang
sifatnya memegang peranan pasif dan makin tipis dengan majunya
persalinan (disebabkan karena regangan), dengan kata lain SBR dan serviks
mengadakan relaksasi dan dilatasi.
c. Perubahan pada serviks
Perubahan serviks pada kala II dengan pembukaan lengkap, pada
pemeriksaan dalam tidak teraba lagi bibi portio, SBR dan serviks.
d. Perubahan pada vagina dan dasar panggung
Setelah pembukaan lengkap dan ketuban telah pecah terjadai perubahan,
terutama pada dasr panggul yang diregangkan oleh bagian depan janin
sehingga menjadi saluran yang dinding-dindingnya tipis karena suatu
regangan dan kepala sampai di vulva, lubang vulva menghadap ke depan
atas dan anus, menjadi terbuka, perineum menonjol dan tidak lama
kemudian kepala janin tampak pada vulva.
e. Perubahan tekanan darah
Tekanan darah akan meningkat selama kontraksi di sertai peningkatan
sistolik rata-rata 10-20 mmHg. Pada waktu-waktu diantara kontraksi
tekanan darah kembali ke tingkat sebelum persalinan.
f. Perubahan pernapasan
Peningkatan frekuensi pernafasan normal selama persalinan dan
mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi. Hiperventelasi yang
12
STATUS PASIEN
Anamnesis Penyakit
Keluhan Utama : Kontraksi Persalinan
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 12 jam sebelum masuk
rumah sakit. Riwayat keluar lendir bercampur darah (+) sejak 6 jam yang lalu.
Riwayat keluar cairan (-). Riwayat sesak napas, demam, batuk (-). Riwayat kontak
dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 (-). Buang air kecil dan Buang air besar
dalam batas normal.
17
18
Riwayat kehamilan:
1. Kehamilan saat ini
Pemeriksaan Fisik
Status Presens
Kesadaran : Compos Mentis Anemia : (-)/(-)
Tekanan Darah : 120/80 mmHg Ikterus : (-)/(-)
Nadi : 85 x/menit Sianosis : (-)
Pernapasan : 20 x/menit Dyspnoe : (-)
Suhu : 35,9℃ Edema : (-)
SpO2 : 99%
Status Generalisata
• Kepala
• Mata : konjungtiva palpebra inferior anemis(-/-),sklera ikterik(-/-)
• Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
• Thorax : Paru: vesikuler (+/+)
Suara tambahan: wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung: S1 (+), S2 (+), murmur (-), gallop (-)
• Ekstremitas atas : dalam batas normal
• Ekstremitas bawah: oedem (-/-), cyanosis (-/-)
Pemeriksaan Ginekologi
• VT : servix axial, ⌀ 4 cm, eff 80 %, kepala pada H II-III,
membrane amnion (+), fontanella minor arah jam 10
• Glove : lendir bercampur darah (-), Cairan amnion (-)
Kekuatan Panggul
• Promontorium : tidak teraba
• Linea Innominata : teraba 2/3 anterior
• Spina Ischiadica : tidak menonjol
• Lengkung Pubis : tumpul
• Os sacrum : konkaf
• Os koksigis : mobile
Kesimpulan : Pelvis adekuat
USG Transabdominal
20
Cardiotocography (CTG)
Diagnosis
PG + Kehamilan Intrauterine (38 Minggu) + Presentasi Kepala + Janin Hidup +
kala 1 (fase aktif)
Perencanaan
• Monitoring vital sign, kontraksi uterus, DJJ
• Monitoring Proses kontraksi melalui patograph
• Konsul departemen perinatologi
23
Partograf
Laporan Persalinan
• Ibu dibaringkan di meja ginekologi dengan posisi litotomi
• Pada pukul 22.00 pagi pasien memasuki Kala 1 fase aktif dengan
pembukaan 4 cm, dan pada pukul 06.00 pagi pembukaan lengkap 10 cm
sehingga pimpinan persalinan dapat segera dilakukan.
• Dengan kontraksi adekuat kepala bayi terlihat maju-mundur pada introitus
vagina. Episiotomi mediolateral dilaksanakan
• Kepala janin terlihat keluar, selanjutnya dengan kontraksi adekuat, ibu
mengedan, occipital, dahi, hidung, & mulut secara berurutan. Dengan
tahanan biparietal, bahu kemudian diikuti dengan seluruh badan, bayi lahir
perempuan, BB 3.400 gr, PB 47 cm, APGAR score 8/9, anus (+)
• Tali pusat dijepit di dua tempat kemudian di potong diantaranya
24
DISKUSI KASUS
Teori Kasus
Definisi
Persalinan adalah proses dimana bayi, Keluhan Utama: Adanya kontraksi
plasenta dan selaput ketuban keluar persalinan sejak 12 jam sebelum masuk
dari uterus ibu. Persalinan dianggap rumah sakit dengan usia kehamilan 38
normal jika prosesnya terjadi pada usia minggu.
kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit
Fisiologi Persalinan
- Kala 1 • Ibu dibaringkan di meja
Fase Laten: Pembukaan 0-3 cm ginekologi dengan posisi
(8 jam) litotomi
Fase Aktif: Pembukaan 4-10 • Pada saat pasien datang pukul
cm (6 jam) 22.00 pagi pasien memasuki
- Kala 2 Kala 1 fase aktif dengan
Adanya pembukaan lengkap pembukaan 4 cm, dan pada
dan berakhir dengan lahirnya pukul 06.00 pagi pembukaan
bayi lengkap 10 cm sehingga
- Kala 3 pimpinan persalinan dapat
Peregangan tali pusat segera dilakukan
terkendali • Dengan kontraksi adekuat
- Kala 4 kepala bayi terlihat maju-
Monitor 2 jam post partum mundur pada introitus vagina.
Episiotomi mediolateral
dilaksanakan
• Kepala janin terlihat keluar,
selanjutnya dengan kontraksi
adekuat, ibu mengedan,
25
26
KESIMPULAN
28
DAFTAR PUSTAKA
Ai Nurasiah, Refika Aditama, 2014. Buku Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan.
Jakarta 2014.
Cavazos-Rehg, P. A. Et Al. (2016) ‘Maternal Age And Risk Of Labor And
Delivery Complications Patricia’, Hhs Public Access, 19(6).
Doi:10.1007S10995-014-1624-7.Maternal.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara 2015. http://www.depkes.go.id (diakses
03 Februari 2022).
Hidayat, Asri. Sujiyatini. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta:
Medical Book.
Kuswanti, Ina .2014. Asuhan Kebidanan. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit, Kandungan, dan KB.
Jakarta: EGC.
Mutmainnah, A, Johan, H, Llyod, S. 2017. Asuhan persalinan normal dan bayo
baru lahir. Ed. 1. Yogyakarta: ANDI.
Prawirohardjo, S. Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir.
In: Saifuddin AB, Wiknjosastro GH (eds.) Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. p174-187.
Rohani, dkk. (2014). Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta: Salemba
Medika.
Sofian, A. 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri Operatif, Obstetri
Sosial Jilid 2. EGC: 2012.
Sofian. 2011. Sinopsis Obstetri jilid 2. Jakarta: EGC.
Wingkjosastro. 2015. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta, 2014.
29