Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkah, rahmad
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Terutama saya selaku penulis. Asuhan Kebidanan
Pada Ny. D GII P10001 UK 26 minggu dengan IUFD di ruang VK bersalin RSU Haji
Surabaya, dapat menyelesaikan laporan ini.
Ucapan terima kasih kami ucapkan karena berkat bantuan dan bimbingan beliau
kami dapat menyusun asuhan kebidanan ini dan dapat selesai sesuai waktunyua. Ucapan
terima kasih tersebut kami ucapkan kepada Yth :
1. Dr Dr Rochmad Romdani, SpDD, Sp PJ selaku direktur RSU Haji Surabay yang
telah memberikan ijin dan kesempatan pada kami mahasiswa Akademi
Kebidanan Widyagama Husada Malang untuk belajar dan melaksanakan praktek
klinik kebidanan.
2. Yulianik, S.KM selaku direktur AKBID Widyagama Husada Malang.
3. Abdur Rohim S.KM selaku kepala keperawatan.
4. Hj. Harini Amd. Keb selaku GI dan selaku pembimbing di VK bersalin RSU
Haji Surabaya.
5. para dosen pembimbing yang telh memberi koreksi dan saran kepada kami.
6. rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan Asuhan Kebidanan
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Asuhan Kebidanan ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan guna sempurnanya
laporan yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap laporan ini bernanfaat bagi semua pihak khususnya
penyusun.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Pelaksanaan
Studi kasus ini dilaksanakan diruang bersalin RSU Haji Surabaya tanggal 4
Desember 2005 sampai dengan 17 desember 2005
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi
- Pendarahan : Placenta previa, abrupsio placenta, asfiksia (kekurangan O2) janin
akan meninggal
- Preeklamasi : Terjadi penyempitan pembuluh darah maka aliran darah menuju
retroplacenta berkurang nutrisi berkurang
- Penyakit : kelainan darah, CO2, O2, asfikasi dan mengakibatkan kematian janin
dalam rahim
- Penyakit infeksi : Gangguan metabolisme dan aliran nutrisi dan menular
berkurang bisa terjadi kematian janin dan rahim
- Penyakit endokrin : DM, Hypertiroid
- Mal nutrisi, Anemia : Hipoksia akan menyebabkan kematian janin
- Penyakit jantung : puncak Hemodelusi pada kehamilan 28-32 minggu yang
mempengaruhi janin bisa mati dalam kandungan
3
2.1.3 Partiofisiologi
Pada bulan-bulan pertama kehmilan, diagnosa kematian janin mungkin
memberikan kesulitan. Tanpa menggunakan teknik ultrasonik khusus, diagnosa
kematian janin ditentukan pasti setelah terbukti pemeriksaan berulang-ulang
bahwa besarnya uterus tetap atau bertambah kecil dalam beberapa minggu. Karena
plasenta masih terus menghasilkan HCG beberapa minggu setelah kematian
embrio atau janin, uji endokirin kehamilan yang positif tidak membuktikan bahwa
janin hidup.
Pada pertengahan kedua kehamilan, berhentinya gerakan janin memberi
tanda pada wanita kemungkinan kematian jnain tetapi bila denyut jantung janin
pasti hidup. Tetapi bila dengan auskultasi yang teliti suara jantung janin tidak
terdengar, janin kemungkinan mati.
Apabila janin telah lama mati, dengan pmeriksaan yang teliti biasanya dapat
ditunjukkan bahwa besar uterus tidak sesuai dengan perkiraan umur kehamilannya
atau bahwa uterus tidak sesuai dengan perkiraan umur keahmilannya atau bahwa
uteru menjadi lebih kecil dibnding dnegan pemeriksaan sebelumnya. Dengan
matinya janin, kenaikan berat badan sedikit. Disamping itu terdapat pada
perubahan retrogresi padsa buah dada.
4
Tampak gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah
Edema di sekitar tulang kepala
- Pemeriksaan HCG urin jadi negatif, hasil ini terjadi beberapa setelah kematian
janin
2.1.5 Komplikasi
a. Trauma emosional yang berat terjadi bila waktu antara kematian janin dan
persalinan cukup lama
b. Dapat terjadi koagulopati bila kematian janin berlangsung lebih dari 2 minggu
c. Kematin dalam kandungan 3-4 minggu, biasanya tidak membahayakan ibu
d. Setelah lewat 3-4 minggu kemungkinan terjadi kelainan pembekuan darah
(hipofibrinogenemia) akan lebih besar, oleh karena itu pemeriksaan
pembekuan darah harus dilakukan.
2.1.6 Penatalaksanaan
- Bila disangka telah terjadi kematian janin, tidak usah terburu-buru bertindak.
Sebaiknya diobservasi (bis sampai 2 minggu) untuk mencari kepastian diagnosa
- Biasanya selama menunggu ini 70 – 09% akan terjadi persalinan spontan.
- Bila setelah 2 minggu atau 1 minggu kepastian diagnosa partus belum dimulai
maka harus dirawat untuk dilakukan induksi persalinan
- Induksi persalinan dapat dimulai dengan pemberian estrogen untuk mengurangi
efek progesteron atau langsung dengan oksitosin drip tanpa amniotomi
2.1.7 Penanganan
- Periksa TTV
- Ambilan darah untuk pemeriksaan darah perifer, fungsi pembekuan, golongan
darah, ABO dan rhesus.
- Jelaskan seluruh prosedur pemeriksaan dan hasilnya serta rencana tindakan yang
akan dilakukan kepada pasien dan keluarganya bila belum ada kepastian sebab
kematian, hindari memberikan infoemasi yang tidak tepat.
- Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien sebaiknya pasien
selalu didampingi oleh orang terdekatnya atau suami yakinkan bahwa besar
kemungkinan dapat lahir pervaginam.
5
- Rencana persalinan pervaginam dengan cara induksi maupun ekspektatif perllu
dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil.
- Bila pilihan adalah manajemen aktif induks persalinan menggunakan oksitosin
atau misoprastol, seksio sesarea, merupakan pilihan mislanya pada letak lintang.
- Bila pilihan eksptatif tunggu persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi.
- Berikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan
berbagai kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut.
- Pemeriksaan patologi plasenta akan mengungkapkan adanya patologi plasenta
dan infeksi.
6
dengan depresi berduka bagi ibu dengan janin yang meninggal. Memberikan mereka
informasi tentang depresi post partum yang lazim untuk membantu mereka
mendapatkan rasa kenormalan.
4. reorganisasi dan penerimaan
fase akhir ini berduka meliputi penerimaan rasa kehilangan dan kembali ke aktivitas
normal sehari-hari. Hal ini menjalani rasa yang menyakitkan terhadap kehilangan
yang sangat individu ini mungkin membutuhkan untuk beberapa bulan.
7
7. Riwayat kehamilan, persalinan nifas yang lalu
- Preeklamsi pada kehamilan yang lalu menyebabkan resiko preeklamsi pada
kehamilan yang sekarang.
- Infeksi pasca persalinan.
8. Riwayat kehamilan sekarang
Kehamilan dengan plasenta previ, abrupsio placenta, asfiksia (kekurangan O 2),
preeklamsi, kelainan darah, penyakit infeksi, DM, hypertiroid, malnutrisi,
anemia, jantung.
9. Riwayat KB
-
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Asupan yang kurang dan gangguan metabolisme menyebabkan janin
mengalami hipoksia dan akhirnya terjadi kematian.
b. Pola Eliminasi
-
c. Pola Hygiene
Ibu harus menjaga kebersihan agar terhindar dari infeksi
d. Pola istirahat
Ibu harus banyak isitrahat untuk memulihkan kondisi
e. Pola seksual
Seksual yang berlebihan dan tidak hati-hati menyebabkan resiko abortus
iminem sampai dengan mised abortion.
f. Pola Aktivitas
Aktivitas yang menyebabkan cidera fisik misal : jatuh dan pekerjaan yang
terlalu berat.
11. Aspek psikososial - spiritual
Aspek psikologis
Ibu merasa syok, marah dan bergaining, disorientasi dan depresi,
reorganisasi.
Aspek sosil
-
Aspek budaya
-
8
Status spiritual
Ibu dengan status spiritual yang baik akan mempunyai pertahanan yang
kuat sehingga lebih tabah.
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum
KU : lemah
Kesadaran : composmentis
Respon bicara : baik
Respon motorik : baik
2. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
Tensi : N (110/70 mmHg - 130/80 mmHg )
Nadi : N (70 x/mnt - 90 x/mnt )
S : N > (37o C) kalo infeksi
Respirasi : N > (16-24 x/mnt)
BB : menurun
TB : N (minimal 23 cm)
a. Inspeksi
Wajah : pucat
Dada : sesak
Abdomen : besar perut ibu tidak sesuai dengan UK bahkan semakin mengcil
b. Palpasi
Payudara : Colustrum (-)
Perut : - Leoplod I : TFU3 jari diatas pusat
- Gerak janin (-)
- His (+) / (-)
c. Auskultasi
DJJ (-)
d. Perkusi
Reflek patella (+) / (+)
e. Pemeriksaan penunjang
Plano test (-)
9
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 minggu, tunggal intrauteri dengan IUFD
Ds : Ibu merasakan bahwa tidak merasakan gerakan janin sejak 2 hari yang lalu
sampai sekarang.
Do : - Djj(-)
- Gerakan janin (-)
- Plano test (-)
- VT
masalah : gangguan psikologis
syok
marah dan bergaining
disorientasi dan depresi
reorganisasi
Ds : ibu mengatakan bahwa ibu merasa sangat sedih atas kematian janin yang
telah dikandungnya.
Do : KU : lemah
Nadi : meningkat
Dada : sesak
Nafsu makan hilang
V. Intervensi
Dx : Ny…G…P…Ab… UK > 22 minggu dengan IUFD
Tujuan : bayi segera dilahirkan
Kritera hasil : KU baik
TTV dalam batas normal
Tidak terjadsi nfeksi
Bayi dapat segera dikeluarkan
10
1. Lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga
R/ pasien dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan tindakan
2. Lakukan pemeriksaan TTV
R/ mendeteksi komplikasi
3. Lakukan pengambilan darah untuk melaksanakan lab (cek darah lengkap)
R/ Penunjang diagnosa
4. Jelaskan hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan
R/ Pasien diharapkan akan mengerti, tahu serta dapat bekerjadengan petugas
kesehatan
5. Kolaburasi dengan dokter untuk rencana persalinan pervaginam dengan
induksi persalinan
R/ Tindakan perawatan lebih optimal
6. Kolaburasi dengan tim medis untuk SC jika etak bayi lintang
R/ Tindakan perawatan lebih optimal
7. Beri KIE : - Relaksasi jika ada His
- Personl Hygiene
R/ menmbah pengetahuan ibu dan mencegah terjadinya infeksi
Masalah : gangguan psikologis
Syok
Marah dan bergaining
Diorientasi dan depresi
Reorganisasi
1. Lakukan pendekatan pada pasien
R/ memberi ketenangan batin
2. menjelaskan apa yng terjad dan akibatnya
R/ Mengurangi beban pikiran pasien
3. Memberi KIE
R/ menambah pengetahuan ibu dan mencegah terjadinya stres
VI. Implementasi
Sesuai dengan ntervensi
VII. Evaluasi
Sesuai dengan kriteria hasil
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN Pada ny. D
GII P10001 UK 26 Minggu Dengan IUFD
Di Ruang VK Bersalin RSU Haji Surabaya
12
- Lama haid : 7 hari
- Banyaknya : 1- 2 softex
- HPHT : 5-6-2005
- TP : 12-3-2005
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan Nifas Yang Lalu
Anak ke Keterangan
I Aterm, spontan, laki-laki, 3,1 kg, 13th, di bidan, BPS
II Hamil ini
13
b. Pola eliminasi
Sebelum MKB : BAB 2x / hari, tidak ada masalah, BAK lancar tidak ada
masalah
Saat MKB : BAB tidak sama sekali,BAK 1 kali lancar, tidak ada
masalah
c. Pola hygiene
Sebelum MKB : Pasien mandi 2 kali sehari, cuci rambut 2 kali seminggu,
ganti baju sehari 2 kali, ganti celana dalam bila terasa gerah
Saat MKB : Pasien diseka 1 kali, tidak cuci rambut, ganti baju 1 kali,
ganti celana bila gerah
d. Pola istirahat
Sebelum MKB : istirahat malam apabila tidak jaga sore jam20.00 Wib, pagi
apabila tidak jaga jam 11.00 Wib 6-7 jam tidur malam ±
Saat MKB : aktivitas dilakukan di tempat tidur hanya tidur-tiduran saja.
e. Pola sexual
Sebelum MKB : ibu berhubungan seksual 2-3 kali seminggu
Saat MKB : ibu tidak berhubungan seksual
f. Pola kebiasaan lain
Baik sebelum maupun saat MKB ibu tidak minum jamu, merokok dan minum-
minuman keras, ibu meminum air yang diberikan oleh tokoh agama untuk
melancarkan segala keadaan dimana inbu dan keluargga sedang dicoba oleh
Allah SWT
g. Pola aktivitas
Sebelum MKB : Pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, memasak, dan
mencuci dilakukan oleh ibu sendiri
Saat MKB : Pekerjaan rumah dilakukan oleh keluarga
11. Keadaan psikososial – spiritual
1. Status psikologis
Suami dan keluarga sangat mendukung kehmailan ibu saat ini. Ibu merasa
sedih menerima kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal.
2. Status sosial
Hubungan ibu, anggota keluarga, dan tetangga baik
3. Status budaya
Ibu dan suami berasal dari suku Jawa
Status spiritual
14
Ibu taat dalam menjalankan sholat 5 waktu.
II. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
K/U : baik
Kesadaran : compos mentis
Respon bicara : baik
Respon motorik : baik
2. Pemeriksaan fisik
TTV : - Tensi : 110/80 mmHg
- Nadi : 84x/mnt
- Suhu : 37o C
- RR : 24 x/mnt
- BB sebelum hamil : 58 kg
- BB saat hamil : 66 kg
- TB : 158 cm
- Lila : 28 cm
A. Inspeksi
Kepala & rambut : warna hitam, benjolan/hematoma (-)
Wajah : muka bulat, oedema (-), hiperpigmentasi pad amuka (-)
Muka : konjungtiva terlihat pucat, sclera icterus (-), tidak terdapat
perdarahan pada mata
Mulut & gigi : Bersih, caries gigi (+), lidah kotor (+)
Leher : Pembesaran vena jugularis (-), pembesaran kelenjar thyroid (-)
Dada : mammae belum tampak membesar, tidak teganng,
hiperpigmentasi areola mammae (+), puting susu menonjol
dan bersih, simetris
Abdomen : kelihatan membesar sesuai UK, linea nigra dan strie albican
(+)
Genetalia : Varies (-), oedema (-), darah dan lendir (-)
Ektremitas : Odema (-), turgor baik, simetris, varises (-).
B. Palpasi
Payudara : Benjolan (-), nyeri tekan (-)
Perut : Leopold I : TFU 3 jari bawah pusatpusat
15
Leopold II :
Leopold III :
Leopold IV :
His : (-)
Gerakan janin : (-)
C. Auskultasi
DJJ (-)
D. Perkusi
Reflek patella (+) / (+)
E. Pemeriksaan penunjang
Plano test : (-)
16
3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Pada ibu : Potensial terjadi infeksi
Trauma emosional
3.5 INTERVENSI
Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 Minggu, tunggal, intrauteri, letkep, dengan
IUFD
Tujuan : bayi segera dilahirkan
Kritera hasil : Keadaan umum ibu baik
TTV dalam batas normal
Tdak terjadsi nfeksi
1. Dilakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
R/ pasien dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan tindakan
2. Lakukan pemeriksaan TTV
R/ mendeteksi komplikasi
3. Lakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium
R/ Penunjang diagnosa
4. Jelaskan hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan
R/ Pasien diharapkan akan mengerti, tahu serta dapat bekerja dengan petugas
kesehatan
5. Kolaburasi dengan dokter untuk rencana persalinan pervaginam
R/ Tindakan perawatan lebih optimal
6. Kolaburasi dengan tim medis untuk SC jika letak bayi lintang
R/ Tindakan perawatan lebih optimal
7. Beri KIE : - Relaksasi jika ada His
- Personl Hygiene
R/ menambah pengetahuan ibu dan mencegah terjadinya infeksi
17
3.6 IMPLEMENTASI
Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 Minggu, tunggal, intrauteri, letkep, dengan IUFD
1. Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga terlebih dahulu
memperkenalkan diri kepada keluarga pasien untuk mendapatkan data-data
yang diperlukan oleh petugas kesehatan.
2. Melakukan pemeriksaan TTV dan KU
KU : baik
Kesadaran :composmentis
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 37o C
RR : 24 x/mnt
3. Melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium sebagai
diagnosa penunjang.
4. Menjelaskan seluruh prosedur pemeriksaan dan hasilnya serta rencana
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarganya serta mengijinkn
ibu untuk didampingi orang terdekatnya.
5. melakukan kolaburasi dengan paramedis dan medis untuk rencana persalinan
pervaginam
6. Melakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum maupun
sesudah melakukan perawatan kepada pasien.
7. Memberikan KIE
- Memberikan dukungan mental dan spiritual
- Personl Hygiene, nutrisi ibu hamil dan bersalin
- Memberikanm kesempatan pada ibu untuk memluk bayiny
- Menganjurkan pada keluarga untuk mendampingi ibu dan jnagan
ditinggalkan
- Membiarkan ibu untuk mengekspresikan segala perasaannya.
R/ menambah pengetahuan ibu dan mencegah terjadinya infeksi
18
3.7 EVALUASI (tanggal 8-12-2005 jam 16.00)
Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 Minggu, tunggal, intrauteri, letkep, dengan IUFD
S : ibu mengtakan merasa lega dan sedih menerima kenyataan bahwa bayinya
sudah meninggal.
O : KU : cukup
Kesadaran :composmentis
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/mnt
Suhu : 37o C
RR : 24 x/mnt
TFU : 1 jari bawah pusat
Kontraksi : baik
Lochea : rubra (+)
Perdarahan : (-)
Data bayi
Jenis kelamin : laki-laki
Lahir spontan jam 14.20 Wib
BBL / PB : 2520 gram/23 cm
- Tulang kepala janin tumpang tindih antara satu sama yang lain
- Tulang belakang mengalami hiperfleksi
- Tampak gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah
- Oedema di sekitar tulng kepala
Placenta lahir lengkap jam 14.22 Wib
A : P10101, post partum dengan IUFD
P : observasi TTV
- Perawatan ibu sesudah melahirkan perawatan jenazah
- Perawatan jenazah
- KIE : Memberi dukungan mental dan sporitual
Memberi kesempatan pada ibu untuk memeluk bayinya
Membiarkan ibu untuk mengekspresikan segala perasaannya
Personal hygiene dan nutrisi ibu bersalin
Menganjurkan pada keluarga agar ibu selalu didampingi
Observasi TTV
Observasi TFU, kontraksi, lochea, perdarahan
Observasi kandung kensing
19
Pindah ke ruang bersalin
BAB IV
PEMBAHASAN
20
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kematian janin merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin.
Kegawatan janin, atau akibat infeksi yang tidak didiagnosis sebelumnya sehingga tidak
diobati dengan segera. Pada kasus ini ibu dengan IUFD UK 20 minggu memerlukan
tindaka yang segera tepat dan akurat sehingga dapat terdeteksi secara langsung
penyebab kematian janin.
Tindakan yang dilakukan pad Ny. D oleh tim medis sesuai dengan teori,s
ehingga walaupun nyawa janin tidak terselamatkan akan tetapi nyawa ibu dapat
tertolong dengan segera, sehingga tidak terjadi komplikasi yang menyertai ibu dengan
IUFD.
4.2 Saran
Untuk tindakan pada bumil dengan IUFD sudah baik. Harus ditngkatkan dan
dipertahankan lagi diharapkan semua tenaga kesehatan terutama bidan mampu
menguasasi ruang lingkup patologi kebidanan ini, selain itu menganjurkan pada ibu
untuk tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihannya sat ini, berikan KIE tentang nutrisi
ibu bersalin, KB dan personal hygiene. Dengan adanya asuhan kebidananG II P10001
dengan IUFD diharapkan petugas kesehatan terutama bidan dapat menurunkan AKB
dan AKI serendah-rendahnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................
1.1 Latar belakang....................................................................................
1.2 Tujuan penulisan................................................................................
1.3 Pelaksanaan........................................................................................
1.4 Sistematika penulisan.........................................................................
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
2.1. Konsep dasar kematian janin.........................................................
2.1.1 Pengertian...............................................................................
2.1.2 Etiologi...................................................................................
2.1.3 Pathofisiologi.........................................................................
2.1.4 Penilaian Klinik......................................................................
2.1.5 Komplikasi.............................................................................
2.1.6 Penatalaksanaan.....................................................................
2.1.7 Penanganan............................................................................
2.1.8 Kehilangan dan berduka.........................................................
BAB III : TINJAUAN KASUS.................................................................................
3.1 Pengkajian..........................................................................................
3.2 Identifikasi diagnosa dan masalah.....................................................
3.3 Identifikasi diagnosa dan masalah potensial......................................
3.4 Identifikasi kebutuhan segera.............................................................
3.5 Intervensi............................................................................................
3.6 Implementasi......................................................................................
3.7 Evaluasi..............................................................................................
BAB IV : PEMBAHASAN.......................................................................................
BAB V : PENUTUP.................................................................................................
5.1 Kesimpulan...........................................................................................
5.2 Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
23
ASUHAN KEBIDANAN
Pada ny. D GII P10001 UK 26 Minggu Dengan IUFD
Di Ruang VK Bersalin RSU Haji
Surabaya
Disusun Oleh :
Lovia Murni Astuti
0403.25
24