Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkah, rahmad
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Terutama saya selaku penulis. Asuhan Kebidanan
Pada Ny. D GII P10001 UK 26 minggu dengan IUFD di ruang VK bersalin RSU Haji
Surabaya, dapat menyelesaikan laporan ini.
Ucapan terima kasih kami ucapkan karena berkat bantuan dan bimbingan beliau
kami dapat menyusun asuhan kebidanan ini dan dapat selesai sesuai waktunyua. Ucapan
terima kasih tersebut kami ucapkan kepada Yth :
1. Dr Dr Rochmad Romdani, SpDD, Sp PJ selaku direktur RSU Haji Surabay yang
telah memberikan ijin dan kesempatan pada kami mahasiswa Akademi
Kebidanan Widyagama Husada Malang untuk belajar dan melaksanakan praktek
klinik kebidanan.
2. Yulianik, S.KM selaku direktur AKBID Widyagama Husada Malang.
3. Abdur Rohim S.KM selaku kepala keperawatan.
4. Hj. Harini Amd. Keb selaku GI dan selaku pembimbing di VK bersalin RSU
Haji Surabaya.
5. para dosen pembimbing yang telh memberi koreksi dan saran kepada kami.
6. rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan Asuhan Kebidanan
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Asuhan Kebidanan ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan guna sempurnanya
laporan yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap laporan ini bernanfaat bagi semua pihak khususnya
penyusun.

Surabaya, Desember 2005

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kematian janin adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan
sempurna dari ibunya tanpa memandang hanya kehamilan. Kematian dinilai dengan
fakta bahwa sesudah dipisahkan dari ibunya janin tidak bernafas atau menunjukkan
tanda-tanda kehidaupan, seperti denyut jantung, atau pulpasi tali pusat, atau kontrkasi
otot.
Berhubung dengan ini WHO Expert Committee on the preventionof prentaal
morbidity and mortality )1970) menagnjurkan agar dalam perhitungan statistik, yang
dilaksanakan kematian janin adalah kematian janin yang pada kematian janin dapat
dibagi dalam 4 golongan yaitu :
Golongan I : kematian sbelum masa kehamilan mencapai 20 minggu penuh.
Golongan II : kematian sesudah ibu hamil 20 minggu hingga 28 minggu
Golongan III : kematin sesudah masa kehamilan lebih 28 minggu (late foetal death)
Golongan IV : kematian yang tidak dapat digolongkan pada ke tiga golongan di atas
Dengan ini diharapkan penanganan dan perawatan pada ibu hamil supaya lebih
cermat dan sesuai dengan kebutuhan segera dari ibu dan janin. Sehingga angka
kematian maternal dan perinatal dapat menurun. (Sarwono P. 1999 hal 726)

1.2 Tujuan Penulisan


- Tujuan umum
mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan IUFD
sehingga dapat memperluas dan memperbanyak pengetahuan serta keterampilan
mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan IUFD.
- Tujuan khusus
Dengan disusunnya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat mengumpulkan
data sampai dengan analisa data.
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
4. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan kebidanan
5. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
6. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

1
1.3 Pelaksanaan
Studi kasus ini dilaksanakan diruang bersalin RSU Haji Surabaya tanggal 4
Desember 2005 sampai dengan 17 desember 2005

1.4 Sistematika Penulisan


Bab I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan penulisan
1.3 Pelaksanaan
1.4 Sistematika penulisan
Bab II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dasar kematian janin
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Pathofisiologi
2.1.4 Penilaian Klinik
2.1.5 Komplikasi
2.1.6 Penatalaksanaan
2.1.7 Penanganan
2.1.8 Kehilangan dan berduka
Bab III : TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi diagnosa dan masalah
3.3 Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
3.4 Identifikasi kebutuhan segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
Bab IV : PEMBAHASAN
Bab V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar kematian janin


2.1.1 Pengertian
 Kematian janin adalah hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin,
kegawatan janin atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya
sehingga tidak diobati (Sarwono P., 2001 : 335)
 Kematian janin (foetal death) ialah kematian hasil konsepsi sebelum
dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya tanpa memandang tuanya
kehamilan (Sarwono P., 1999 : 786)
 Kematian janin adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam
kandungan, kematian janin atau Intra Uterin Foetal Death (IUFD) dijumpai
pada kehamilan lebih dari 20 minggu (Obstetri Williams, 1991:253)
 Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat
janin, atau kelahiran bawaan atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis
sebelumnya, sehingga tidak diobati (B.P.P Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. 2002: M-110)

2.1.2 Etiologi
- Pendarahan : Placenta previa, abrupsio placenta, asfiksia (kekurangan O2) janin
akan meninggal
- Preeklamasi : Terjadi penyempitan pembuluh darah maka aliran darah menuju
retroplacenta berkurang nutrisi berkurang
- Penyakit : kelainan darah, CO2, O2, asfikasi dan mengakibatkan kematian janin
dalam rahim
- Penyakit infeksi : Gangguan metabolisme dan aliran nutrisi dan menular
berkurang bisa terjadi kematian janin dan rahim
- Penyakit endokrin : DM, Hypertiroid
- Mal nutrisi, Anemia : Hipoksia akan menyebabkan kematian janin
- Penyakit jantung : puncak Hemodelusi pada kehamilan 28-32 minggu yang
mempengaruhi janin bisa mati dalam kandungan

3
2.1.3 Partiofisiologi
Pada bulan-bulan pertama kehmilan, diagnosa kematian janin mungkin
memberikan kesulitan. Tanpa menggunakan teknik ultrasonik khusus, diagnosa
kematian janin ditentukan pasti setelah terbukti pemeriksaan berulang-ulang
bahwa besarnya uterus tetap atau bertambah kecil dalam beberapa minggu. Karena
plasenta masih terus menghasilkan HCG beberapa minggu setelah kematian
embrio atau janin, uji endokirin kehamilan yang positif tidak membuktikan bahwa
janin hidup.
Pada pertengahan kedua kehamilan, berhentinya gerakan janin memberi
tanda pada wanita kemungkinan kematian jnain tetapi bila denyut jantung janin
pasti hidup. Tetapi bila dengan auskultasi yang teliti suara jantung janin tidak
terdengar, janin kemungkinan mati.
Apabila janin telah lama mati, dengan pmeriksaan yang teliti biasanya dapat
ditunjukkan bahwa besar uterus tidak sesuai dengan perkiraan umur kehamilannya
atau bahwa uterus tidak sesuai dengan perkiraan umur keahmilannya atau bahwa
uteru menjadi lebih kecil dibnding dnegan pemeriksaan sebelumnya. Dengan
matinya janin, kenaikan berat badan sedikit. Disamping itu terdapat pada
perubahan retrogresi padsa buah dada.

2.1.4 Penilaian klinik


- Pertumbuhan janin berkurang : bahkan janin mengecil sehingga tinggi fundus
uteri menurun.
- Bunyi jantung janin tidak terdengar dengan fotoskop dan dipastikan dengan
doppler
- Keluhan ibnu menghilanngnya gerakan janin
- Berat badan ibu menurun
- Tulang kepala kolaps
- USG merupakan sarana penunjang diagnostik yang baik untuk memastikan
kematian janin dimana gambarnya menunjukkan janin tanpa tanda kehidupan.
- Catatan : pemeriksaan radiologi dapat menimbulkan masalah dan tidak perlu
dilakukan 5 hari setelah kematian janin akan tampak gambaran sebagai berikut :
 Tulang kepala janin tumpang tindih ntara satu sama yang lain
 Tulang belakang mengalami hiperfleksi

4
 Tampak gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah
 Edema di sekitar tulang kepala
- Pemeriksaan HCG urin jadi negatif, hasil ini terjadi beberapa setelah kematian
janin

2.1.5 Komplikasi
a. Trauma emosional yang berat terjadi bila waktu antara kematian janin dan
persalinan cukup lama
b. Dapat terjadi koagulopati bila kematian janin berlangsung lebih dari 2 minggu
c. Kematin dalam kandungan 3-4 minggu, biasanya tidak membahayakan ibu
d. Setelah lewat 3-4 minggu kemungkinan terjadi kelainan pembekuan darah
(hipofibrinogenemia) akan lebih besar, oleh karena itu pemeriksaan
pembekuan darah harus dilakukan.

2.1.6 Penatalaksanaan
- Bila disangka telah terjadi kematian janin, tidak usah terburu-buru bertindak.
Sebaiknya diobservasi (bis sampai 2 minggu) untuk mencari kepastian diagnosa
- Biasanya selama menunggu ini 70 – 09% akan terjadi persalinan spontan.
- Bila setelah 2 minggu atau 1 minggu kepastian diagnosa partus belum dimulai
maka harus dirawat untuk dilakukan induksi persalinan
- Induksi persalinan dapat dimulai dengan pemberian estrogen untuk mengurangi
efek progesteron atau langsung dengan oksitosin drip tanpa amniotomi

2.1.7 Penanganan
- Periksa TTV
- Ambilan darah untuk pemeriksaan darah perifer, fungsi pembekuan, golongan
darah, ABO dan rhesus.
- Jelaskan seluruh prosedur pemeriksaan dan hasilnya serta rencana tindakan yang
akan dilakukan kepada pasien dan keluarganya bila belum ada kepastian sebab
kematian, hindari memberikan infoemasi yang tidak tepat.
- Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien sebaiknya pasien
selalu didampingi oleh orang terdekatnya atau suami yakinkan bahwa besar
kemungkinan dapat lahir pervaginam.

5
- Rencana persalinan pervaginam dengan cara induksi maupun ekspektatif perllu
dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil.
- Bila pilihan adalah manajemen aktif induks persalinan menggunakan oksitosin
atau misoprastol, seksio sesarea, merupakan pilihan mislanya pada letak lintang.
- Bila pilihan eksptatif tunggu persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi.
- Berikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan
berbagai kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut.
- Pemeriksaan patologi plasenta akan mengungkapkan adanya patologi plasenta
dan infeksi.

2.1.8 Kehilangan dan berduka


Proses berduka orang memperlihatkan perilaku yang khas dan merasakan
emosional. Hal ini dikelompokkan ke dalam berbagai tahapan, tingkat dan emosianal
yang diatur tahap ini berbeda meliputi :
1. Syok dan menyangkal
Ketika disampaikan bayinya mati, orang tua pertam kali adalah syok, mimpi tidak
percaya dan menyangkal. Gejala fisik lemah hingga nafsu makan, sesak di dada.
Gejala fisik orang merasa hampa dan sendiri. Untuk itu biarkan yang mati tersebut
atau lahir mati. Dan berikan informasi yang nyata untuk membantu mereka
menerima kenyataan tentang kehilangan, berikan keterangan fisik, empati yang
adekuat, kehangatan ketulusan.
2. marah dan bergaining
berberapa kali menyebut ini sebagai tahap pencarian karena orang tua mencari
alasan tentang kematian. Ketidakberdayaan mereka untuk mengubah lingkungan
yang menciptakan ras marah, yang mungkin ditujukan orang tua pada anggota staff,
wanita yang melahirkan bayi yang sehat, orang lain dan mereka sendiri. Orang yang
marah ingin didengarkan jangan menanggapi marah yang kontrotatif dengan respon
serupa lebih baik dengarkan dengan empati dan penuh perhatian, dan menjadi
bagian dari proses berduka.
3. Disorientasi dan depresi
Emosi predominan pada fase ini adalah kesedihan. Berduka dibarengi dengan
kehilangan, mereka menolak dan menarik diri fisiologi depresi post partum yang
normalnya timbul 24 jam sampai 48 jam setelah melahirkan mungkin bercampur

6
dengan depresi berduka bagi ibu dengan janin yang meninggal. Memberikan mereka
informasi tentang depresi post partum yang lazim untuk membantu mereka
mendapatkan rasa kenormalan.
4. reorganisasi dan penerimaan
fase akhir ini berduka meliputi penerimaan rasa kehilangan dan kembali ke aktivitas
normal sehari-hari. Hal ini menjalani rasa yang menyakitkan terhadap kehilangan
yang sangat individu ini mungkin membutuhkan untuk beberapa bulan.

2.2 Konsep dasar asuhan kebidanan


I. Pengkajian Data
Tanggal………. Jam…….
A. Data subyektif
1. Biodata
Meliputi nama ibu, umur, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat ibu.
Semua data ini untuk mengetahui identitas, tingkat pengetahuan, serta status
sosial ibu di masyarakat. Selain itu juga mencakup data suami yang meliputi
nama suami, umur, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat suami.
2. Keluhan utama
- Ibu mengatakan hamil/telat haid dan tidak merasakan gerakan janin
- Ibu mengatakan kandungannya tidak bertambah besar malah mengecil
- Berat badan naik hanya sedikit
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Kehamilan dengan riwayat penyakit preeklamsi, DM, hipertiroid, malnutrisi,
anemia, jantung.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Hipertensi, DM, hjantung asma.
5. Riwayat perkawinan
-
6. Riwayat menstruasi
- Kaji HPHT untuk menentukan apakah besar kandungan sesuai atau tidak
dengan usia kehamilannya.
- UK > 22 minggu

7
7. Riwayat kehamilan, persalinan nifas yang lalu
- Preeklamsi pada kehamilan yang lalu menyebabkan resiko preeklamsi pada
kehamilan yang sekarang.
- Infeksi pasca persalinan.
8. Riwayat kehamilan sekarang
Kehamilan dengan plasenta previ, abrupsio placenta, asfiksia (kekurangan O 2),
preeklamsi, kelainan darah, penyakit infeksi, DM, hypertiroid, malnutrisi,
anemia, jantung.
9. Riwayat KB
-
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Asupan yang kurang dan gangguan metabolisme menyebabkan janin
mengalami hipoksia dan akhirnya terjadi kematian.
b. Pola Eliminasi
-
c. Pola Hygiene
Ibu harus menjaga kebersihan agar terhindar dari infeksi
d. Pola istirahat
Ibu harus banyak isitrahat untuk memulihkan kondisi
e. Pola seksual
Seksual yang berlebihan dan tidak hati-hati menyebabkan resiko abortus
iminem sampai dengan mised abortion.
f. Pola Aktivitas
Aktivitas yang menyebabkan cidera fisik misal : jatuh dan pekerjaan yang
terlalu berat.
11. Aspek psikososial - spiritual
 Aspek psikologis
Ibu merasa syok, marah dan bergaining, disorientasi dan depresi,
reorganisasi.
 Aspek sosil
-
 Aspek budaya
-

8
 Status spiritual
Ibu dengan status spiritual yang baik akan mempunyai pertahanan yang
kuat sehingga lebih tabah.
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum
KU : lemah
Kesadaran : composmentis
Respon bicara : baik
Respon motorik : baik
2. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
Tensi : N (110/70 mmHg - 130/80 mmHg )
Nadi : N (70 x/mnt - 90 x/mnt )
S : N > (37o C) kalo infeksi
Respirasi : N > (16-24 x/mnt)
BB : menurun
TB : N (minimal 23 cm)
a. Inspeksi
Wajah : pucat
Dada : sesak
Abdomen : besar perut ibu tidak sesuai dengan UK bahkan semakin mengcil
b. Palpasi
Payudara : Colustrum (-)
Perut : - Leoplod I : TFU3 jari diatas pusat
- Gerak janin (-)
- His (+) / (-)
c. Auskultasi
DJJ (-)
d. Perkusi
Reflek patella (+) / (+)
e. Pemeriksaan penunjang
Plano test (-)

9
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 minggu, tunggal intrauteri dengan IUFD
Ds : Ibu merasakan bahwa tidak merasakan gerakan janin sejak 2 hari yang lalu
sampai sekarang.
Do : - Djj(-)
- Gerakan janin (-)
- Plano test (-)
- VT
masalah : gangguan psikologis
 syok
 marah dan bergaining
 disorientasi dan depresi
 reorganisasi
Ds : ibu mengatakan bahwa ibu merasa sangat sedih atas kematian janin yang
telah dikandungnya.
Do : KU : lemah
Nadi : meningkat
Dada : sesak
Nafsu makan hilang

III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial


- Potensial terjadi infeksi
- Trauma emosional

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


Bayi segera dikeluarkan

V. Intervensi
Dx : Ny…G…P…Ab… UK > 22 minggu dengan IUFD
Tujuan : bayi segera dilahirkan
Kritera hasil : KU baik
TTV dalam batas normal
Tidak terjadsi nfeksi
Bayi dapat segera dikeluarkan

10
1. Lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga
R/ pasien dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan tindakan
2. Lakukan pemeriksaan TTV
R/ mendeteksi komplikasi
3. Lakukan pengambilan darah untuk melaksanakan lab (cek darah lengkap)
R/ Penunjang diagnosa
4. Jelaskan hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan
R/ Pasien diharapkan akan mengerti, tahu serta dapat bekerjadengan petugas
kesehatan
5. Kolaburasi dengan dokter untuk rencana persalinan pervaginam dengan
induksi persalinan
R/ Tindakan perawatan lebih optimal
6. Kolaburasi dengan tim medis untuk SC jika etak bayi lintang
R/ Tindakan perawatan lebih optimal
7. Beri KIE : - Relaksasi jika ada His
- Personl Hygiene
R/ menmbah pengetahuan ibu dan mencegah terjadinya infeksi
Masalah : gangguan psikologis
 Syok
 Marah dan bergaining
 Diorientasi dan depresi
 Reorganisasi
1. Lakukan pendekatan pada pasien
R/ memberi ketenangan batin
2. menjelaskan apa yng terjad dan akibatnya
R/ Mengurangi beban pikiran pasien
3. Memberi KIE
R/ menambah pengetahuan ibu dan mencegah terjadinya stres

VI. Implementasi
Sesuai dengan ntervensi

VII. Evaluasi
Sesuai dengan kriteria hasil

11
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN Pada ny. D
GII P10001 UK 26 Minggu Dengan IUFD
Di Ruang VK Bersalin RSU Haji Surabaya

3.1 PENGKAJIAN DATA


Dilakukan tanggal 8-12-05 Jam : 12.30 WIB di Ruang VK Bersalin RSU
Haji Surabaya
I. Data subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny “D” Nama suami : Tn. “N”
Umur : 35 th Umur : 37th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Kendang Sari XII/II Alamat : Jl. Kendang Sari XII/II
2. Keluhan Utama
Ibu memeriksakan pada tnggal 7-12-2005 jam 08.00 wib mengeluarkan darah
berwarna merah kehitaman (flek) dan perut terasa mules , tidak merasakan
gerakan janin.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit sesak nafas, kejang, DM,
hipertensi dan tidak pernah masuk rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah mempunyai penyakit menular,
menurun maupun menahun.
5. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan pernah menikah 1 kali lama perkawinan  15 tahun
6. Riwayat Obstetri
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 28 hari

12
- Lama haid : 7 hari
- Banyaknya : 1- 2 softex
- HPHT : 5-6-2005
- TP : 12-3-2005
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan Nifas Yang Lalu
Anak ke Keterangan
I Aterm, spontan, laki-laki, 3,1 kg, 13th, di bidan, BPS
II Hamil ini

8. Riwayat Kehamilan Sekarang


1. Pasien mengatakan hamil 5 bulan
2. Pasien mengatakanperiksa hamil 1 kali di BPS Surabaya.
3. Pasien mengatakan sudah mendapat tablet tambah darah Fe dan kalk juga
vitamin.
4. Pasien mengatakan sejak tanggal 6-12-2005 sudah tidak merasakan gerakan
janinnya
5. Pasien mengatakanpada saat hamil muda, ibu engalami mual, muntah dan
pusing tapi tidak mengganggu pada kehamilan ibu.
6. Pasien mengatakan selama hamil bila sakit ibu eriksa ke bidan, tidak pernah
mengkonsumsi obat bekas, jamu, merokok, dan minum-minuman keras.
7. Ibu mengatakan mengeluarkan darah berwarna kehitaman (flek) dan perut
terasa mules. Kemudian tanggal 8-12-2005dibawa ke UGD RSU Haji
Surabaya jam 12.30 lalu masuk kamar VK bersalin.
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah mengikuti KB
10. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum MKB : frekuensi makan 3x sehari dengan lauk pauk seadanya,
minum air putih 4-5 gelas 1 hari, minum susu 3 gelas/hari.
Saat MKB : ibu makan 1 kali sehari dengan porsi sedikit, minum air
putih  2 liter.

13
b. Pola eliminasi
Sebelum MKB : BAB 2x / hari, tidak ada masalah, BAK lancar tidak ada
masalah
Saat MKB : BAB tidak sama sekali,BAK 1 kali lancar, tidak ada
masalah
c. Pola hygiene
Sebelum MKB : Pasien mandi 2 kali sehari, cuci rambut 2 kali seminggu,
ganti baju sehari 2 kali, ganti celana dalam bila terasa gerah
Saat MKB : Pasien diseka 1 kali, tidak cuci rambut, ganti baju 1 kali,
ganti celana bila gerah
d. Pola istirahat
Sebelum MKB : istirahat malam apabila tidak jaga sore jam20.00 Wib, pagi
apabila tidak jaga jam 11.00 Wib 6-7 jam tidur malam ±
Saat MKB : aktivitas dilakukan di tempat tidur hanya tidur-tiduran saja.
e. Pola sexual
Sebelum MKB : ibu berhubungan seksual 2-3 kali seminggu
Saat MKB : ibu tidak berhubungan seksual
f. Pola kebiasaan lain
Baik sebelum maupun saat MKB ibu tidak minum jamu, merokok dan minum-
minuman keras, ibu meminum air yang diberikan oleh tokoh agama untuk
melancarkan segala keadaan dimana inbu dan keluargga sedang dicoba oleh
Allah SWT
g. Pola aktivitas
Sebelum MKB : Pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, memasak, dan
mencuci dilakukan oleh ibu sendiri
Saat MKB : Pekerjaan rumah dilakukan oleh keluarga
11. Keadaan psikososial – spiritual
1. Status psikologis
Suami dan keluarga sangat mendukung kehmailan ibu saat ini. Ibu merasa
sedih menerima kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal.
2. Status sosial
Hubungan ibu, anggota keluarga, dan tetangga baik
3. Status budaya
Ibu dan suami berasal dari suku Jawa
Status spiritual

14
Ibu taat dalam menjalankan sholat 5 waktu.
II. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
K/U : baik
Kesadaran : compos mentis
Respon bicara : baik
Respon motorik : baik
2. Pemeriksaan fisik
TTV : - Tensi : 110/80 mmHg
- Nadi : 84x/mnt
- Suhu : 37o C
- RR : 24 x/mnt
- BB sebelum hamil : 58 kg
- BB saat hamil : 66 kg
- TB : 158 cm
- Lila : 28 cm
A. Inspeksi
Kepala & rambut : warna hitam, benjolan/hematoma (-)
Wajah : muka bulat, oedema (-), hiperpigmentasi pad amuka (-)
Muka : konjungtiva terlihat pucat, sclera icterus (-), tidak terdapat
perdarahan pada mata
Mulut & gigi : Bersih, caries gigi (+), lidah kotor (+)
Leher : Pembesaran vena jugularis (-), pembesaran kelenjar thyroid (-)
Dada : mammae belum tampak membesar, tidak teganng,
hiperpigmentasi areola mammae (+), puting susu menonjol
dan bersih, simetris
Abdomen : kelihatan membesar sesuai UK, linea nigra dan strie albican
(+)
Genetalia : Varies (-), oedema (-), darah dan lendir (-)
Ektremitas : Odema (-), turgor baik, simetris, varises (-).
B. Palpasi
Payudara : Benjolan (-), nyeri tekan (-)
Perut : Leopold I : TFU 3 jari bawah pusatpusat

15
Leopold II :
Leopold III :
Leopold IV :
His : (-)
Gerakan janin : (-)
C. Auskultasi
DJJ (-)
D. Perkusi
Reflek patella (+) / (+)
E. Pemeriksaan penunjang
Plano test : (-)

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 Minggu, tunggal, intrauteri, letkep dengan IUFD
Ds : Ibu mengatakan bahwa ibu mengeluarkan darah berwarna merah kehitaman
(flek) dan perut terasa mules , tidak merasakan gerakan janin.
Do : DJJ (-)
Gerakan janin : (-)
TTV : - Tensi : 110/80 mmHg
- Nadi : 84x/mnt
- Suhu : 37o C
- RR : 24 x/mnt
- BB / TB : 66 kg / 158 cm
- Lila : 28 cm
- TFU : 3 jari bawah pusat
- His : (-)
- plano test : (-)
- USG : DJJ (-)
Gerakan janin : (-)
Uterus mengecil

16
3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Pada ibu : Potensial terjadi infeksi
Trauma emosional

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Segera lahirkan bayi

3.5 INTERVENSI
Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 Minggu, tunggal, intrauteri, letkep, dengan
IUFD
Tujuan : bayi segera dilahirkan
Kritera hasil : Keadaan umum ibu baik
TTV dalam batas normal
Tdak terjadsi nfeksi
1. Dilakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
R/ pasien dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksanakan tindakan
2. Lakukan pemeriksaan TTV
R/ mendeteksi komplikasi
3. Lakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium
R/ Penunjang diagnosa
4. Jelaskan hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan
R/ Pasien diharapkan akan mengerti, tahu serta dapat bekerja dengan petugas
kesehatan
5. Kolaburasi dengan dokter untuk rencana persalinan pervaginam
R/ Tindakan perawatan lebih optimal
6. Kolaburasi dengan tim medis untuk SC jika letak bayi lintang
R/ Tindakan perawatan lebih optimal
7. Beri KIE : - Relaksasi jika ada His
- Personl Hygiene
R/ menambah pengetahuan ibu dan mencegah terjadinya infeksi

17
3.6 IMPLEMENTASI
Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 Minggu, tunggal, intrauteri, letkep, dengan IUFD
1. Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga terlebih dahulu
memperkenalkan diri kepada keluarga pasien untuk mendapatkan data-data
yang diperlukan oleh petugas kesehatan.
2. Melakukan pemeriksaan TTV dan KU
KU : baik
Kesadaran :composmentis
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 37o C
RR : 24 x/mnt
3. Melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium sebagai
diagnosa penunjang.
4. Menjelaskan seluruh prosedur pemeriksaan dan hasilnya serta rencana
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarganya serta mengijinkn
ibu untuk didampingi orang terdekatnya.
5. melakukan kolaburasi dengan paramedis dan medis untuk rencana persalinan
pervaginam
6. Melakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum maupun
sesudah melakukan perawatan kepada pasien.
7. Memberikan KIE
- Memberikan dukungan mental dan spiritual
- Personl Hygiene, nutrisi ibu hamil dan bersalin
- Memberikanm kesempatan pada ibu untuk memluk bayiny
- Menganjurkan pada keluarga untuk mendampingi ibu dan jnagan
ditinggalkan
- Membiarkan ibu untuk mengekspresikan segala perasaannya.
R/ menambah pengetahuan ibu dan mencegah terjadinya infeksi

18
3.7 EVALUASI (tanggal 8-12-2005 jam 16.00)
Dx : Ny. D GII P10001 UK 26 Minggu, tunggal, intrauteri, letkep, dengan IUFD
S : ibu mengtakan merasa lega dan sedih menerima kenyataan bahwa bayinya
sudah meninggal.
O : KU : cukup
Kesadaran :composmentis
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/mnt
Suhu : 37o C
RR : 24 x/mnt
TFU : 1 jari bawah pusat
Kontraksi : baik
Lochea : rubra (+)
Perdarahan : (-)
Data bayi
Jenis kelamin : laki-laki
Lahir spontan jam 14.20 Wib
BBL / PB : 2520 gram/23 cm
- Tulang kepala janin tumpang tindih antara satu sama yang lain
- Tulang belakang mengalami hiperfleksi
- Tampak gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah
- Oedema di sekitar tulng kepala
Placenta lahir lengkap jam 14.22 Wib
A : P10101, post partum dengan IUFD
P : observasi TTV
- Perawatan ibu sesudah melahirkan perawatan jenazah
- Perawatan jenazah
- KIE : Memberi dukungan mental dan sporitual
Memberi kesempatan pada ibu untuk memeluk bayinya
Membiarkan ibu untuk mengekspresikan segala perasaannya
Personal hygiene dan nutrisi ibu bersalin
Menganjurkan pada keluarga agar ibu selalu didampingi
Observasi TTV
Observasi TFU, kontraksi, lochea, perdarahan
Observasi kandung kensing

19
Pindah ke ruang bersalin
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dan penulis mengenai kesenjangan yang terjadi


antara teori dengan kasus di lapangan. Dalam kasus ini tidak ada kesenjangan dengan
teori.
a. Dalam pengkajian data baik subjektif maupun objektif dalam teori
dalam kasus di lapangan terdapat kesamaan.
b. Dalam mendiagnosa tedapat keterkaitan yang erat dan tidsk terjadi
kesenjangan antara teori dengan kasus di lapangan.
c. Diagnosa masalah dan potensial dalam kasus serta teori pun tidak jauh
beda.
d. Tindakan segera, kebutuhan segera dalam penanganan di lapangan
telah sesuai dengan teori
e. Perencanan yang telah direncanakan sesui dengan diagnosa dan
masalah juga sesuai dengan teori
f. Evaluasi yang dilakukan setelah diadakannya implementasi berjalan
sesuai dengan perkembangan keadaan pasien dan hasil yang diperoleh tidak jauh
berbeda dengan teori

20
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kematian janin merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin.
Kegawatan janin, atau akibat infeksi yang tidak didiagnosis sebelumnya sehingga tidak
diobati dengan segera. Pada kasus ini ibu dengan IUFD UK 20 minggu memerlukan
tindaka yang segera tepat dan akurat sehingga dapat terdeteksi secara langsung
penyebab kematian janin.
Tindakan yang dilakukan pad Ny. D oleh tim medis sesuai dengan teori,s
ehingga walaupun nyawa janin tidak terselamatkan akan tetapi nyawa ibu dapat
tertolong dengan segera, sehingga tidak terjadi komplikasi yang menyertai ibu dengan
IUFD.
4.2 Saran
Untuk tindakan pada bumil dengan IUFD sudah baik. Harus ditngkatkan dan
dipertahankan lagi diharapkan semua tenaga kesehatan terutama bidan mampu
menguasasi ruang lingkup patologi kebidanan ini, selain itu menganjurkan pada ibu
untuk tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihannya sat ini, berikan KIE tentang nutrisi
ibu bersalin, KB dan personal hygiene. Dengan adanya asuhan kebidananG II P10001
dengan IUFD diharapkan petugas kesehatan terutama bidan dapat menurunkan AKB
dan AKI serendah-rendahnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


Dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.
Prawirohardjo, sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP.
Saifudin, AB. 2002. Buku Panduan Praktek Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : YBPSP.
Norman, F.G. Obstetri Williams. Surabaya. Universitas Airlangga.

22
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................
1.1 Latar belakang....................................................................................
1.2 Tujuan penulisan................................................................................
1.3 Pelaksanaan........................................................................................
1.4 Sistematika penulisan.........................................................................
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
2.1. Konsep dasar kematian janin.........................................................
2.1.1 Pengertian...............................................................................
2.1.2 Etiologi...................................................................................
2.1.3 Pathofisiologi.........................................................................
2.1.4 Penilaian Klinik......................................................................
2.1.5 Komplikasi.............................................................................
2.1.6 Penatalaksanaan.....................................................................
2.1.7 Penanganan............................................................................
2.1.8 Kehilangan dan berduka.........................................................
BAB III : TINJAUAN KASUS.................................................................................
3.1 Pengkajian..........................................................................................
3.2 Identifikasi diagnosa dan masalah.....................................................
3.3 Identifikasi diagnosa dan masalah potensial......................................
3.4 Identifikasi kebutuhan segera.............................................................
3.5 Intervensi............................................................................................
3.6 Implementasi......................................................................................
3.7 Evaluasi..............................................................................................
BAB IV : PEMBAHASAN.......................................................................................
BAB V : PENUTUP.................................................................................................
5.1 Kesimpulan...........................................................................................
5.2 Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

23
ASUHAN KEBIDANAN
Pada ny. D GII P10001 UK 26 Minggu Dengan IUFD
Di Ruang VK Bersalin RSU Haji
Surabaya

Disusun Oleh :
Lovia Murni Astuti
0403.25

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA


MALANG
DESEMBER 2005

24

Anda mungkin juga menyukai