Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas I A
Nama Anggota :
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas I A
Nama Anggota :
Pembimbing
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
KaruniaNya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Persiapan Sibling atau Saudara Kandung” dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan dosen
mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan yang telah membantu dan
membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................10
4.2 Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
Tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun atau toddler mengalami berbagai
perubahan1. Perubahan tumbuh kembang anak usia toddler meliputi
perubahan fisik, kognitif, dan psikososial2. Pertumbuhan tinggi badan anak
usia toddler mencapai 7,5 cm per tahun dan berat badan 2,5 kg per tahun1.
Seiring dengan pertumbuhan tinggi dan berat badan, kemampuan kognitif
anak usia toddler juga mengalami peningkatan. Salah satu perkembangan
kognitif anak usia toddler yaitu pada usia 15 bulan anak dapat mengikuti
percakapan yang dilakukan orang dewasa dan mampu mengerti 100-150
kata3. Perkembangan psikososial anak usia toddler terlihat dari rasa terikat
dan sangat dekat dengan orang tua sehingga merasa takut untuk berpisah 2.
Keterikatan dan kedekatan dengan orang tua kepada anak usia toddler akan
mengalami perubahan ketika dalam suatu keluarga lahir anggota baru4.
1
Muscari, 2004
2
Potter&Perry, 2005
3
Kyle, 2008
4
Wong et al, 2005
5
Anderson, 2006
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertiansibling/saudara kandung?
1.2.2 Bagaimana persiapan sibling/saudara kandung?
1.2.3 Bagaimana dampak tidak terlaksananya persiapan sibling?
1.2.4 Apa saja dampak dari sibling rivalry?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
1.4 Manfaat
1.4.1 Memberikan informasi bagi keluarga terutama untuk orang tua
mengenai sibling rivalry dan dampaknya bagi perkembangan anak.
1.4.2 Menemukan cara untuk mengatasi sibling rivalry yang dialami oleh
pasangan saudara kandung.
BAB III
PEMBAHASAN
312
(Marni, 2012)
Sibling rivalry adalah kecemburuan dan kemarahan yang lazim terjadi
pada anak karena kehadiran anggota keluarga baru dalam keluarga, yang
dalam hal ini adalah saudara kandungnya14.(1,7)
Menurut Marmi (2012), banyak faktor yang menyebabkan sibling
rivalry, yaitu masing – masing anak bersaing untuk menentukan pribadi, anak
merasa kurang mendapat perhatian, disiplin dan merasa hubungan dengan
orang tua terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru atau adiknya.
Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi dapat mempengaruhi
proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain. Faktor lain karena
tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama dengan anggota
keluarga baru, orang tua stres dalam menjalani hidupnya dan cara orang tua
memperlakukan anak dalam menangani konflik yang terjadi pada kakak dan
adik. Menurut Suherni dkk (2009), sibling rivalry bisa terjadi karena
beberapa hal yaitu :
1. Kompetensi atau kemampuan kaitannya dengan kecemburuan.
2. Ciri emosional yaitu temperamen seperti halnya mudah bosan,
mudah frustasi, mudah marah atau sebaliknya tidak mudah bosan
dan tidak mudah marah.
3. Sifat perasaan anak sampai dengan 2-3 tahun, yakni apa yang
disenangi adalah miliknya, harus dipahami benar oleh orang tua.
4. Kelemahan perkembangan seperti halnya lemahnya atau lambatnya
kemampuan bahasa, kurang bisanya dalam interaksi sosial,
sehingga mudah terjadi friksi dan konflik
413
(Sulistyawati, 2009)
14
(Bahiyatun, 2009)
Hal terpenting untuk meminimalkan masalah yang akan datang anak
perlu dipersiapkan untuk menerima saudaranya yang baru lahir dimulai sejak
masa kehamilan, ini ditujukan untuk meneruskan jaminan bahwa anak yang
lebih tua masih mendapatkan kasih sayang walaupun hadir adiknya nanti.(3)
Menurut Wolfsoon (2004), suka atau tidak anak sulung akan terkena
dampak atas kehadiran saudara yang lebih muda dalam keluarga. Dampak
tersebut ada dalam berbagai bentuk, misalnya :
1. Perhatian, suatu kenyataan bahwa orang tua tidak bisa memberi anak
sulung perhatian sebesar dulu ketika anak sulung merupakan anak satu-
satunya dalam keluarga.
2. Kesabaran, orang tua mungkin merasa lebih mudah marah dan kurang
sabar, mudah membentak anak sulung hanya karena orang tua kurang
tidur.
3. Rutinitas, sulit untuk melanjutkan hidup keluarga seperti sebelum
kelahiran anak ke-2.
4. Kegaduhan, bayi menangis, itulah cara bayi berkomunikasi. Anak
sulung bisa saja merasa tidak nyaman dengan hal ini karena
menganggap adik bayinya sedang marah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persiapan sibling atau saudara kandung merupakan persiapan anak
untuk bias menerima anggota baru setelah sebelumnya hanya ada dirinya,
ayah dan ibu dalam kelurga. Persiapan ini harus dilakukan sejak dini, sejak
ibu hamil anak harus diikutsertakan dalam upaya pengenalan supaya
ketika adiknya lahir anak tidak merasa bahwa kasih sayang yang selalu dia
dapat kini telah beralih hanya untuk adiknya.
Disisi lain, ketika perkenalan kepada calon adiknya tidak berjalan
dengan baik maka akan terjadi kecemburuan (sibling rivalry) yang
diekspresikan berbeda oleh setiap anak misalnya; menangis keras tanpa
sebab, berperilaku ekstrim untuk menarik perhatian orang tuanya sampai
dengan melakukan kekerasan terhadap adiknya. Dari sibling rivalry
tersebut juga berdampak pada kelangsungan keluarga tersebut. Orang tua
biasanya kurang bersabar dalam memahami anak, cenderung marah dan
membentak anak. Padahal mereka sedang membangun pertahanannya
melindungi apa yang jadi miliknya.
4.2 Saran
Menurut (Marmi, 2012; Suherni dkk,2009) peran bidan dalam
mengatasi sibling rivalry antara lain membantu menciptakan terjadinya
ikatan antara ibu pada bayinya dalam jam pertama sesudah kelahiran dan
memberikan dorongan pada ibu, keluarga untuk memberikan respon
positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.
DAFTAR PUSTAKA