Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Bp.

R
DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA
Makalah
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Community Nursing
Program (CNP) III dengan dosen Wini Hadiyani, S.Kp M.Kep.
disusun oleh:
Kelompok 3
Citra Pramudita (043-315-15-1-003)
Devi Sri Nurtiana (043-315-15-1-004)
Liza Sahara (043-315-15-1-014)
Risma Pujianti (043-315-15-1-023)
Siti Halimatu Sadiah (043-315-15-1-026)
Utami Nur Ulsiyah (043-315-15-1-030)
Wildan Aminudin (043-315-15-1-031)

KELAS 3A
S1 KEPERAWATAN
STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya dapat terselesaikannya
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Keluarga Bp. R dengan tahap
perkembangan keluarga anak usia remaja” untuk memenuhi tugas mata kuliah
CNP III.
Makalah ini berisi tentang konsep Asuhan keperawatan keluarga tahap
remaja mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi
dan evaluasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
ASKEP keluarga tahap remaja yang disajikan berdasarkan berbagai sumber
informasi dan referensi.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi
terutama disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun
disadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala
yang dihadapi dapat teratasi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa STIKEP
PPNI JABAR. Diharapkan saran dan kritik yang bersifat positif guna perbaikan
pembuatan makalah dimasa yang akan datang.

Bandung, November 2017

Tim penyusun
Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. PENGERTIAN REMAJA ........................................................................... 3
B. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA REMAJA ................... 3
1. PENGKAJIAN ......................................................................................... 3
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN............................................................ 11
3. PERENCANAAN .................................................................................. 14
4. IMPLEMENTAS ................................................................................... 17
5. EVALUASI ............................................................................................ 17
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 18
A. Kesimpulan ................................................................................................ 18
B. Saran .......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang
memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan tahap
perkembangan lainnya, karena pada tahap ini seseorang mengalami peralihan
dari masa anak-anak ke dewasa. Masa remaja adalah masa dimana terjadinya
krisis identitas atau pencarian identitas diri. Karakteristik psikososial remaja
yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini sering menimbulkan
masalah pada diri remaja. Transisi dari masa anak-anak dimana selain
meningkatnya kesadaran diri (self consciousness) terjadi juga perubahan
secara fisik, kognitif, sosial, maupun emosional pada remaja sehingga remaja
cenderung mengalami perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi mudah
marah, tersinggung bahkan agresif. Perubahan-perubahan karakteristik pada
masa remaja tersebut, ditambah dengan faktor-faktor eksternal seperti
kemiskinan, pola asuh yang tidak efektif dan gangguan mental pada orang tua
diprediksi sebagai penyebab timbulnya masalahmasalah remaja (Pianta, 2005
dalam Santrock, 2007).
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi
perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan
kognitif, pembentukan identitas dan pembentukan biologis, serta konflik-
konflik dan krisis yang didasarkan perkembangan. Banyak permasalahan yang
sering timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan anak remaja karena
pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka sering
membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita
dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang
dianggap penting pada usia ini adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk
mengikuti pendapat dan gaya temantemannya karena dianggap memiliki

1
kesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia ini sering terlibat dalam geng-
geng.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak
usia remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi
dan tugas perawatan kesehatan keluarga, sehingga keluarga dapat melakukan
program asuhan kesehatan secara mandiri dan masalah yang timbul dapat
teratasi. Melihat pentingnya faktor komunikasi keluarga dalam pembentukan
karakter dan kepribadian seorang anak (dalam hal ini anak remaja), untuk
itulah diperlukan sebuah asuhan keperawatan keluarga untuk melakukan
komunikasi efektif antara keluarga dan anak remaja.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana konsep Asuhan Keperawatan pada Keluarga Bp. R dengan
tahap perkembangan anak usia remeja.

C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk Mengetahui konsep Asuhan Keperawatan pada Keluarga Bp. R
dengan tahap perkembangan anak usia remeja.

D. Manfaat
Dengan adanya makalah ini semoga dapat bermanfaat untuk para pembaca
sehingga pembaca akan dapat memperluas wawasan dan memahami konsep
tentang konsep Asuhan Keperawatan pada Keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia remeja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REMAJA
Remaja adalah periode perkembangan selama dimana individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya
antara usia 13 dan 20 tahun. Istilah adolesens biasanya menunjukkan maturasi
psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan titik dimana reproduksi
mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan
perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental
mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan
abstraksi (Potter& Perry, 2005).
Masalah-masalah yang terjadi pada remaja tidak dapat terlepas dari
pengaruh interaksi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan social terhadap
berkembangnya masalah-masalah remaja dan orang-orang yang berasal dari
berbagai usia lainnya. Menurut pendekatan biologis, masalah yang terjadi
pada remaja dapat berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Sedangkan faktor-faktor psikologis yang dianggap sebagai sebab timbulnya
masalah remaja adalah gangguan berpikir, gejolak emosional, proses belajar
yang keliru, dan relasi yang bermasalah. Selanjutnya faktor sosial yang
melatarbelakangi timbulnya masalah pada remaja yaitu berasal dari latar
belakang budaya, sosial-ekonomi, latar belakang keluarga, dan lingkungan
(Santrock, 2007).

B. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA REMAJA


1. PENGKAJIAN
a. Data Umum:
1) Nama Keluarga (KK) : Bp. R
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
3) Pendidikan Terakhir : SMP
4) Usia : 38 tahun

3
5) Pekerjaan : Buruh
6) Alamat: RT 02 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kec. Cimanggis
7) Komposisi Keluarga:

Jenis Hubungan
No Nama Usia Pendidikan
Kelamin Keluarga
1 Ibu. R P Istri 30 thn SMP
2 An. H L Anak 1 14 thn SMP kls 2
3 An. F P Anak ke 2 12 thn SD kls 6
4 An. L P Anak ke 3 9 thn SD kls 3
5 Nenek. R P Ibu 61 thn SD

8) Genogram

An. H

Keterangan:
: Laki-Laki : Remaja/Pasien Kelolaan
: Perempuan : Cerai

9) Tipe Keluarga
Keluarga Bp. R termasuk tipe keluarga extended family (keluarga
besar). Keluarga Bp. R (38 tahun) terdiri dari Bp. R, Ibu R, ketiga
anaknya dan ibu dari Bp. R yaitu Nenek. R (61 tahun).

4
10) Suku Bangsa
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu. R juga berasal
dari Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka gunakan
sehari-hari di rumah adalah bahasa Indonesia. Saat di luar rumah
pun mereka menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan.
11) Agama
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadah
keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan puasa
dilakukan. Menurut keluarga Bp. R, agama berperan sangat
penting dalam kehidupan mereka, bahkan dalam hal kesehatan.
Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga juga
selalu mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sakit
tersebut.
12) Status Sosek Keluarga
Nafkah utama di keluarga Bp. R adalah Bp. R yang bekerja sebagai
buruh dengan penghasilan 2.000.000 – 2.500.000 setiap bulan.
Selain itu Bp. R juga masih aktif sebagai pembawa acara/ MC di
acara-acara pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang berada
dirumah. Ibu. R sehari-hari membuka warung yang menjual
kebutuhan sehari-hari dan makanan ringan di rumahnya dengan
penghasilan perhari menurut Ibu. R adalah 50.000-an. Keperluan
keluarga sehari – hari adalah untuk makan dan jajan An. H, An. F
dan An. L. Ibu. R mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan
penghasilan suaminya saat ini. Bp. R saat ini memiliki tabungan
atau dana kesehatan dari tempatnya bekerja.
13) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi
keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu
liburan biasanya disesuaikan dengan jadwal libur kerja dan libur
anak sekolah, tetapi sekarang jarang dilakukan, hanya jika ada
waktu saja keluarga pergi rekreasi. Ibu. R juga mengatakan

5
biasanya dirinya berkunjung ke rumah kerabat yang letak
rumahnya berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R. Di rumah,
Ibu. R mengatakan keluarganya dapat menikmati hiburan melalui
TV dan radio yang tersedia di rumahnya. An. H mengatakan jika
banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main
keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil
mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan
menonton balapan motor. An. H juga mengatakan sering main
dengan teman temannya hingga malam hari.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Termasuk keluarga dengan tahapan perkembangan dengan anak
usia remaja. Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja
yang dilakukan oleh keluarga antara lain:
a) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan mandiri.
Keluarga sudah memberikan kesempatan bagi An. H untuk
memilih apa yang ingin dilakukan. An. H mengatakan
tanggung jawabnya adalah belajar dan membantu orang tua,
itupun jarang dilakukan atas kemauannya sendiri. An. H sudah
memiliki cita-cita, yaitu menjadi seorang pemain bola.
b) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
Pernikahan Bp. R dan Ibu. R saat ini sudah berlangsung selama
15 tahun. Saat ini, Ibu. R dan Bp. R mengatakan untuk
berusaha membesarkan ketiga anaknya dengan memenuhi
segala
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak. Ibu. R
mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang
berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja,
An. H sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada

6
di rumah An. H banyak menghabiskan waktunya di dalam
kamarnya. An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R
karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh
sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An.
H malas untuk menanggapinya. Ibu. R mengatakan sebenarnya Bp.
R baik, tetapi memang agak keras untuk mendidik anak-anaknya.
Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak
memasuki SMP. An. H mengatakan tidak mengetahui tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena
sebelumnya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.
3) Riwayat Keluarga Inti
Bp. R dan Ibu. R menikah pada tahun 1998, dan anak pertamanya
lahir setahun kemudian. Ibu. R dan Bp. R baru memutuskan
memakai kontrasepsi setelah kelahiran anak ke-3. Jenis kontrasepsi
yang dipilih adalah pil KB.
4) Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menurun.
c. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah:
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen
peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m Desain interior
rumah terbagi menjadi 6 ruangan (ruang tamu, 3 ruang tidur,
dapur, kamar mandi), Lantai rumah terbuat dari keramik, Terdapat
2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x 1 meter di depan
samping pintu masuk (jarang dibersihkan), warna dinding rumah
berwarna putih (bersih), Kondisi rumah, tampak rapi dan bersih
dan terdapat beberapa perabot rumah yang sesuai. Sumber air yang
digunakan oleh keluarga berasal dari tanah (sanyo), pencahayaan
lampu dalam rumah Bp. R terbilang terang

7
2) Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW:
Bp. R jarang berkumpul dengan tetangga karena kesibukannya,
namun Ibu. R aktif di arisan PKK dan pengajian yang ada di
lingkungan rumah. Keluarga Bp. R tinggal di RT 02 RW 02, di sisi
kanan rumah Bp. R yaitu rumah saudaranya dan sisi kiri adalah
rumah tetangganya, dibelakang rumah ada tanah kosong dan jalan.
Kehidupan bertetangga terlihat rukun dan harmonis.
3) Mobilitas Geografis Keluarga:
Saat ini, keluarga Bp. R sudah tinggal menetap di rumah yang
sekarang selama 15 tahun dan tidak berniat untuk pindah.
kepemilikan tanah masih milik ibunya Bp. R.
4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Bp. R selalu menekankan pada Ibu. R supaya mengikuti acara yang
diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian, arisan RT dan kegiatan
Lainnya An. H mengatakan sudah jarang (suka membolos) dalam
mengikuti pengajian
5) Sistem Pendukung Keluarga:
Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang
menyelesaikan dengan anggota keluarga. Kadang juga melibatkan

8
orang tua, keluarga yang tinggal tidak jauh dari rumah yang
memperhatikan bila ada anggota keluarga yang sakit dan tetangga
yang hidup saling menghormati serta menghargai
d. Struktur Keluarga
1) Pola Komunikasi Keluarga:
Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya
menekankan keterbukaan Waktu yang biasanya digunakan untuk
komunikasi pada saat santai yaitu malam hari dan waktu makan
bersama dengan anggota keluarga. Namun An. H mengatakan lebih
suka menceritakan masalahnya kepada teman-temannya
dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain.
2) Struktur Kekuatan keluarga:
Pemegang keputusan di keluarga adalah Bp. R sebagai kepala
keluarga, tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika Ibu. R
punya pendapat sendiri dan membuat keputusan sendiri.
3) Struktur Peran:
a) Bp. R: kepala keluarga, bertanggung jawab mencari nafkah
b) Ibu. R : sebagai ibu rumah tangga dan membuka usaha warung
di rumah nya
c) An.H : An. H mengatakan malas belajar dan jarang
mengerjakan tugas sekolahnya. Ibu.R mengatakan bahwa
anaknya jarang belajar dan nilainya pas-pasan
d) An. F : sebagai adik dari An. H dan kakak dari An. L
e) An. L : adik dari An. H dan An. F
f) Nenek. R : sebagai ibu dan nenek dari ketiga cucu nya
4) Nilai dan Norma Budaya: Nilai dan norma yang dipegang oleh Bp.
R adalah sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam dan tidak
terpengaruh oleh norma budaya.

9
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif: Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga
dalam rumah dapat saling terbuka dalam menyampaikan pendapat
2) Fungsi Sosialisasi: Hubungan antaranggota keluarga dalam rumah
berjalan dengan baik. Hubungan anggota keluarga dengan tetangga
juga baik
3) Fungsi Perawatan Keluarga: Ibu. R mengatakan bahwa ketika ada
anggota keluarga yang sakit, maka yang sakit akan langsung
diberikan obat dari warung atau dari apotek. Keluarga Ibu. R juga
sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS
f. Stress dan Koping
1) Stressor Jangka Pendek
Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. H yang sudah
memasuki masa remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk
mencoba merokok oleh teman-temannya, baik teman di sekolah
maupun teman di lingkungan rumahnya. An. H juga sering
nongkrong tidak jelas dengan teman sekolah maupun teman di
sekitar rumahnya tersebut. An. H juga mengatakan pernah
ikutikutan tawuran dengan teman-teman sekolahnya. An. H
mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita (pacar).
2) Stressor Jangka Panjang
Ibu. R mengeluhkan biaya sekolah ketiga anaknya yang semakin
mahal Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah: Jika
ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari
masalah tersebut dengan jalan musyawarah.
3) Strategi Koping yang Digunakan
Ibu. R mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang
terjadi kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi
masalah yang ada.

10
g. Harapan Keluarga: Keluarga berharap dengan kedatangan mahasiswa
berkunjung ke rumahnya adalah keluarga dapat mengetahui status
kesehatan keluarga.
h. Pemeriksaan Fisik
1) Bp. R: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak
memiliki kelainan pada pemeriksaan fisik, Bp. R tidak
mengeluhkan keadaan fisiknya, tidak merokok, aktif berkegiatan,
tidak ada riwayat penyakit keturunan.
2) Ibu. R: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak
memiliki kelainan pada pemeriksaan fisik, Ibu. R tidak
mengeluhkan keadaan fisiknya, aktif berkegiatan, tidak ada riwayat
penyakit keturunan.
3) An. H: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki
postur tubuh seimbang, tidak memiliki keluhan fisik, tidak ada
riwayat pengobatan dalam 3 bulan terakhir.
4) An. F: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki
postur tubuh seimbang, tidak ada keluhan penyakit, tidak ada
riwayat pengobatan dalam 3 bulan terakhir.
5) An. L: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki
postur tubuh kurus, tidak memiliki keluhan fisik, tidak ada riwayat
pengobatan dalam 3 bulan terakhir.
6) Nenek.R: Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, merokok,
tidak memiliki keluhan fisik, penglihatan mulai berkurang, tidak
ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan terakhir.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun Diagnosa Keperawatan yang muncul pada keluarga BP. R
khususnya An. H adalah sebagai berikut
a. Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R
khususnya An. H.

11
b. Risiko penurunan prestasi belajar pada keluarga Bp. R khususnya An.
H.
c. Ketidakefektifsn koping pada keluarga Bp. R.
Scoring/ Pembobotan
DX Kriteria Score Pembenaran
1 Sifat Masalah: 3/3 x 1 = 1 Saat ini An. H masih dalam tahap
Aktual perkembangan remaja yang membutuhkan
perhatian dan komunikasi yang efektif dalam
mengungkapkan masalahnya. Orang tua
biasanya hanya menanyakan kemana An. H
pergi dan kadang memarahi jika ada masalah
dengan sekolah.

2/2 x 2 = 2 An. H masih dapat diajak berkomunikasi dan


Kemungkinan
menurut pada orang tuanya, melalui pendekatan
Masalah
komunikasi yang efektif akan pengenalan peran
Untuk diubah:
dan tanggung jawab remaja maka penerapan
Mudah
peran pada remaja di keluarga Bp. R akan
efektif.
Potensial
Adanya perhatian yang baik dari orang tua dan
Masalah 1/3 x 1 =
saudara An. H akan perkembangan peran dan
Untuk di 1/3
tanggung jawabnya.
Cegah:Rendah

Menonjolnya
Keluarga mengatakan ada masalah dan segera
Masalah:
perlu ditangani karena mereka takut anaknya
Perlu segera 2/2 x 1 = 1
tidak bisa penerapkan peran dan tanggung
ditangani
jawab remaja di keluarga.

TOTAL 4 1/3
2 Sifat Masalah: 2/3 x 1 = Masalah merupakan risiko, saat ini An. H masih
Risiko duduk di kelas 2 SMP, dari hasil belajar
2/3
semester yang lalu nilainya termasuk standar.
An. H malas belajar di rumah dan tidak ada
yang membantunya dalam mengerjakan tugas
maupun belajar. Orang tua hanya memarahi jika
An. H malas belajar.

Kemungkinan An. H menyadari bahwa perlu belajar jika ingin


Masalah 2/2 x 2 = 2 hasil prestasinya meningkat, orang tua memiliki
Untuk di kemauan untuk membantu permasalahan

12
Ubah: Mudah

Potensial
Adanya kemauan dari remaja untuk
Masalah
memperbaiki cara belajarnya, tetapi kurang
Untuk di 2/3 x 1 =
bantuan dan dukungan keluarga maupun
Cegah: Sedang
2/3 temannya.

TOTAL 3 5/6
3 Sifat Masalah: 3/3 x 1 = 1 Timbul mekanisme koping negatif baik pada
Aktual orangtua, keluarga maupun remaja karena
kurangnya kualitas komunikasi antara mereka.

Kemungkinan Pola komunikasi antara remaja dan orang tua


2/2 x 2 = 2
Masalah merupakan suatu proses yang harus dimulai dan
Untuk di dijaga keberlangsungannya, keluarga sudah
Ubah:Mudah memberikan respon positif dengan bertanya
cara komunikasi yang baik dengan remaja.

Potensial
3/3 x 1 = 1
Masalah Keluarga sudah mengetahui stressor dan cara
Untuk di mencegahnya.
Cegah: Tinggi

Menonjolnya Keluarga menganggap masalah terjadi tetapi


1/2 x 1 =
Masalah: tidak menjadikan masalah ini prioritas utama.
Ada masalah 1/2
tetapi tidak
perlu segera
ditangani
TOTAL 4 1/2

Prioritas Masalah
a. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R.
b. Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R
khususnya An. H.
c. Risiko penurunan prestasi belajar pada keluarga Bp. R khususnya
An.H.

13
3. PERENCANAAN
Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi
Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah Setelah 1 jam Respon Keluarga mampu 1. Diskusikan bersama keluarga
koping pada dilakukan pertemuan, verbal menyebutkan apa yang diketahui keluarga
keluarga Bp. R intervensi keluarga komunikasi adalah mengenai pengertian
pengiriman dan
sebanyak 3 mampu komunikasi.
penerimaan pesan
kali mengenal atau 2. Berikan pujian kepada keluarga
kunjungan, komunikasi berita antara dua tentang pemahaman keluarga
diharapkan yang orang yang benar.
koping efektif dengan atau lebih dengan 3. Berikan informasi kepada
keluarga remaja, cara keluarga mengenai pengertian
menjadi yang tepat sehingga komunikasi dengan
pesan yang
efektif. menggunakan media lembar
dimaksud
dapat dipahami. balik dan leaflet.
4. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang
materi yang disampaikan.
5. Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
6. Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah

14
dijelaskan.
7. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.

Ketidakefektifan Setelah Setelah 1 jam Respon Keluarga mampu 1. Diskusikan bersama keluarga
performa peran dilakukan pertemuan, verbal menyebutkan apa yang diketahui keluarga
remaja pada intervensi keluarga pertumbuhan adalah mengenai pengertian tumbuh
sebanyak 3 bertambahnya
keluarga Bp. R mampu kembang.
kali ukuran
khususnya An. kunjungan, mengenal anak dari segi 2. Berikan pujian kepada keluarga
H. performa masalah jasmani. tentang pemahaman keluarga
peran tumbuh Sedangkan yang benar.
remaja kembang perkembangan 3. Berikan informasi kepada
menjadi remaja adalah keluarga mengenai pengertian
efektif. berkembangnya tumbuh kembang dengan
kemampuan atau
menggunakan media lembar
keahlian anak.
balik dan leaflet
4. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang
materi yang disampaikan.
5. Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
6. Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah

15
dijelaskan.
7. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.

Risiko Setelah Setelah 1 jam Respon Keluarga mampu 1. Diskusikan bersama keluarga
penurunan dilakukan pertemuan, verbal Menyebutkan atau apa yang diketahui keluarga
prestasi belajar intervensi keluarga mengetahui mengenai prestasi yang dimiliki
sebanyak 3 pentingnya prestasi
pada keluarga mampu 2. Berikan pujian kepada keluarga
tidak terjadi untuk anak usia
Bp. R mengenal remaja tentang pemahaman keluarga
penurunan
khususnya An.H pentingnya yang benar.
prestasi
prestasi untuk 3. Berikan informasi kepada
belajar pada
remaja keluarga mengenai pengertian
An. H
pentingnya prestasi dengan
menggunakan media lembar
balik dan leaflet
4. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang
materi yang disampaikan.
5. Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
6. Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.

16
4. IMPLEMENTAS
Melakukan tindakan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah
ditentukan di atas

5. EVALUASI
Evaluasi dilakukan berdasarkan respon keluarga terhadap implementasi
yang telah dilakukan sesuai dengan kriteria evaluasi yaitu mengetahui
pengertian komunikasi, tumbuh kembang dan penting nya prestasi pada
anak usia remaja.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Bp. R
yang bertempat tinggal di wilayah RT 02 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar
Kecamatan Cimanggis Kota Depok maka dapat disimpulkan hasil pengkajian
awal yang menggambarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah
ketidakefektifan koping keluarga terutama masalah komunikasi yaitu pola
komunikasi antar remaja dan orang tua yang tidak efektif, yaitu Ibu. R
mengatakan urusan anaknya lebih banyak diserahkan kepada ibunya.
An. H merupakan seorang anak yang tertutup dan lebih suka
menghabiskan waktunya didalam kamar daripada berkumpul dengan keluarga,
Bp. R memang agak keras untuk mendidik anak-anaknya, An. H mengaku
tidak pernah menceritakan masalah yang dihadapinya pada orang tua,
terkadang percakapan dengan orang tua akan berakhir dengan ketegangan, An.
H lebih suka menceritakan masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan
kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain, saat ini An. H mengatakan
sudah memiliki teman dekat wanita (pacar), dan orang tuanya tidak
mengetahui hal itu, Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara
kepada anaknya.

B. Saran
Peran remaja di masyarakat dapat dioptimalkan melalui pembentukan
kader remaja sebagai peer edukator dalam memfasilitasi kegiatan pendidikan
kelompok sebaya di masyarakat melalui pelatihan secara terstruktur yang
bekerja sama antara masyarakat, puskesmas dan dinas kesehatan. Perawat
komunitas juga dapat mengoptimalkan peran kader kesehatan di masyarakat
dalam melakukan pembinaan remaja di keluarga melalui pengoptimalan
kembali fungsi dari BKR (Bina Keluarga Remaja) di masyarakat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P. A & Perry, A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep,


proses dan praktik. Jakarta: EGC.

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak edisi kesebelas jilid 2.


Jakarta: Erlangga.

Sri, Mila. (2013). ASKEP keluarga tahap perkembangan remaja. Tersedia di:
http://digital20351458-PR-MilaSri.pdf.html. Diakses 20 November 2017

19

Anda mungkin juga menyukai