Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

Faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan


Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Asuhan Kehamilan

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Nama Anggota :
1. Fatna Hendry Ayu Neida ( 1502450024 )
2. Anggi Septiarini ( 1502450025 )
3. Audrey Andini Ruswandi ( 1502450026 )
4. Diah Ayu Amira Diba ( 1502450027 )
5. Serly Masnasari ( 1502450028 )
6. Farah Amalia Nur A ( 1502450029 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN MALANG
2016
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah dipresentasikan/diseminarkan


Pada tanggal ……….......... dan di baca, di koreksi serta di setujui oleh:

Pembimbing

(…………………………..)
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat limpahan rahmat karunia dan hidayah Nya-lah kami dapat
menyelesaikan makalah “Faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan .
Makalah ini memuat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
kehamilan. Mulai dari pengertian tentang Faktor Fisik dan juga bagian-bagian
yang menyangkut dalam permasalahan Faktor Fisik itu sendiri.Sekian dan terima
kasih kami ucapkan. Kritik dan saran selalu kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua. amin

Malang, 11 Maret 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar.................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................... 1

BAB 2 ISI

2.1 Status Kesehatan........................................................................... 2


2.2 Status Gizi.................................................................................... 7
2.3 Gaya Hidup.................................................................................. 7
2.3.1 Subtance Abuse................................................................... 7
2.3.2 Perokok................................................................................ 8
2.3.3 Hamil diluar Nikah.................................................................... 8
2.3.4 Kehamilan tidak diharapkan...................................................... 9

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan
kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status
kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya Dengan begitu sangat perlu
bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa
antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan
nanti.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Faktor fisik apa saja yang memengaruhi masa kehamilan?
2. Seberapa besar pengaruh faktor fisik dalam menjaga kehamilan?
3. Apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil?
4. Bagaimana faktor fisik memengaruhi kesehatan ibu hamil?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui faktor-faktor fisik apa saja yang memengaruhi kehamilan.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor fisik dalam menjaga
kehamilan.
3. Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil.
4. Mengetahui pengaruh faktor fisik terhadap kesehatan ibu hamil.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan


kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual. Status kesehatan ibu hamil dapat dipengaruhi oleh :

2.1 Status Kesehatan


Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan. Kesehatan
ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan memengaruhi tumbuh
kembang zigot, embrio dan janin termasuk kenormalan letak janin. Adapun status
keehatan meliputi beberapa faktor yaitu :
a. Faktor Usia
Anak perempuan berusia 15 tahun atau kurang, lebih rentan terhadap
terjadinya pre eklamsi (suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan drah tinggi,
protein dalam kemih dan penimbunan cairan selama kehamilan) dan eklampsi
(kejang akibat pre eklampsi), mereka juga lebih mungkin melahirkan bayi dengan
berat badan rendah atau bayi kurang gizi.
Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut mempengaruhi kondisi janin. Pada
proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini telah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada perempuan dengan usia reproduksi sehat (25-
30 tahun). Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga
menyebabkan terjadinya gangguan perkemihan dan perkembangan buah
kehamilan, maka kemungkinan akan menyebabkan terjadinya Intra Uterine
Growth Retardation (IUGR) atau kehamilan di luar kandungan yang berakibat
berat bayi lahir rendah (BBLR).

2
Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu
mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia
lebih dari 40 tahun), keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.
Namun ada pula segi positif hamil di usia tua :
a) Kepuasan peran sebagai ibu
b) Merasa lebih siap
c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
e) Mampu mengambil keputusan
f) Karir baik, status ekonomi lebih baik
g) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
h) Periode menyusui lebih lama
i) Toleransi pada kelahiran lebih besar

b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya.
Sebagai contoh penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya
kehamilan adalah :
1. Hipertensi
Tekanan disatolik menggambarkan resistensi perifer, sedangkan tekanan
sistolik, menggambarkan besaran curah jantung. Dan dalam kehamilan merupakan
5-15 % penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi
mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Atau disebut juga kelainan vaskuler yang
terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan
nifas.
Akan tetapi yang kami bahas dalam makalah ini hanya hipertensi yang
timbul pada saat hamil. Golongan penyakit ini ditandai dengan hipertensi dan
kadang-kadang disertai proteinuria, edema, convulsi, kejang, koma, nyeri kepala,
gangguan penglihatan, hiperrefleksia, penyakit ginjal hipertensif atau gejala-gejala
lain.

3
Yang diklasifikasikan menjadi beberapa hipertensi dalam kehamilan seperti:
hipertensi kronik (malaria serebral, tetanus, epilepsi dalam kehamilan), pre-
eklampsia berat dan ringan, eklampsia, hipertensi kronik dengan superimposed
pre- eklampsia, hipertensi gestasional, hipertensi esensial ringan dan sedang.
2. Penyakit Jantung
Penyakit jantung memperberat kehamilanya karena jantung yang tidak
normal tidak dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan fisiologis seperti :
hipervolemia (peningkatan volume plasma yang abnormal dalam tubuh) penyakit
jantung pada kehamilan memyebabakan terjadinya abortus (keguguran), payah
jantung atau dekompensasi kordis, prematuritas (lahir tidak cukup bulan),
dismaturitas (lahir tidak cukup bulan namun dengan berat badan lahir rendah),
lahir dengan apgar rendah atau lahir mati, kematian janin dalam rahim (KJDR).)
3. Diabetes Melitus
Gangguan ini juga bisa dialami ibu hamil yang sebelumnya tidak punya
riwayat diabetes. Gejala diabetes terhadap kehamilan dapat menyebabkan janin
mengalami kelainan kongenital (cacat bawaan), pre- eklampsia (kumpulan gejala
yang timbul pada ibu hamil, bersalin, dan selama masa nifas yang ditandai dengan
tekanan darah tinggi atau hipertensi, protein dalam kemih atau proteinuria, dan
penimbunan ciaran selama kehamilan atau edema.), polihidramnion, infeksi
saluran kemih, persalinan sectio caesaria atau sesar, trauma persalinan akibat bayi
besar.)
4. Anemia
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu denagn kadar Hemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr% pada trimester 2.
Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi bersifat multiple
dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk, atau kelainan herediter
seperti hemoglobinopati.

4
Penyebab mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup,
absorbsi yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang, kebutuhan yang
berlebihan, dan kurangnya utilisasi nutrisi hemopoietik. Penyebab tersering kedua
adalah anemia megabolistik yang disebabkan oleh defisiensi asam folat, dan
defisisensi vitamin B12.
Penyebab anemia lainnya yang jarang ditemui adalah hemoglobinopati,
proses inflamasi, toksisitas zat kimia, dan keganasan. Penyebab anemia umumnya
adalah : kurang gizi, kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah
yang banyak(persalinan yang lalu, haid,dan lain-lain), penyakit-penyakit
kronik(TBC paru, cacing usus, malaria, talasemia, kanker sel darah putih atau
leukemia, hemoestasis dan kelainan pembekuan darah, dan lain-lain.
Pengaruh anemia terhadap kehamilan adalah : keguguran, partus prematurus,
inersia uteri dan partus lama, atonia uteri dan meyebabkan pendarahan, syok,
afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia, infeksi intrapartum dan dalam masa
nifas, bila terjadi anemia gravis (Hb dibawah 4 gr%) terjadi payah jantung, yang
bukan saja menyulitkan kehamilan, bahkan bisa fatal.
5. Penyakit Menular Seksual atau PMS
PMS adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau
jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seseorang yang
terinfeksi kepada mitra seksualnya. PMS merupakan salah satu penyebab infeksi
saluran reproduksi atau ISR, tapi tidak semua PMS menyebabkan ISR, dan
sebaliknya tidak semua ISR disebabkan PMS.Hampir seluruh PMS dapat diobati.
Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten
terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan
kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat
disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang
lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis,
dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian.
Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang
Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan.
5
6. Kehamilan dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi
sangat rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya. Transmisi HIV
dari ibu kepada janin dapat terjadi intrauterine(5-10%), saat persalinan(10-20%),
dan pascapersalinan(5-20%). Kelainan yang terjadi pada janin adalah berat badan
lahir rendah, bayi lahir mati, partus preterm, dan abortus spontan.
c. Kehamilan ganda (Multiple)
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari satu janin,
biasanya kondisi ibu lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus
ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain. Biasanya
kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses
persalinannya, sehingga persalinan operatif (sectio caesaria) lebih
dipertimbangkan. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses persalinan
dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehamilan
tunggal mengingat adanya kemungkinan terjadinya persalinan secara SC. Selain
itu risiko adanya kematian dan cacat juga harus dipertimbangkan.
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalaam merawat bayi
akan terjadi karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi tunggal,
namun adanya keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi
keluarga.
d. Tinggi Badan dan Berat Badan
Seorang wanita yang pada saat tidak hamil memiliki berat badan kurang
dari 50 kg, lebih mungkin melahirkan bayi kecil dari usia kehamilan. Sebaliknya,
seorang wanita gemuk lebih mungkin melahirkan bayi besar. Obesitas juga
menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya diabetes dan tekanan darah tinggi
selama kehamilan.
Seorang wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,5 meter, lebih mungkin
memiliki panggul yang sempit. Selain itu, wanita tersebut juga memiliki resiko
yang lebih tinggi untuk mengalami persalinan premature (bayi lahir belum cukup
umur) dan melahirkan bayi yang sangat kecil.

6
2.2 Status Gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh
ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi
persalinan dengan aman.
Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang
hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini
kepada ibu karena terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan
yang dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih
mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
2.3 Gaya Hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat
sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan
seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan
berkendara motor dan lain-lain.
Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya
karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
2.3.1 Subtance Abuse
Subtance Abuse adalah perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi
ibu hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu
yang membahayakan ibu hamil.
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau
membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur,
misalnya untuk mengatasi epilepsy (penyakit ayan) atau diabetes, mintalah nasihat
dokter saat memutuskan untuk hamil. Aspirin (obat penenang atau stress) dan
sulfanilamide (anti biotik) cukup aman pada awal kehamilan, namun banyak yang
belum diketahui mengenai efek jangka panjang pada janin. Hindari obat-obatan
yang diduga membahayakan.

7
Partner Abuse
Partner abuse merupakan kekerasan selama kehamilan oleh pasangan.
Kekerasan dapat terjadi baik secara fisik, psikis, ataupun seksual sehingga dapat
terjadi rasa nyeri dan trauma. Kekerasan yang terjadi sekitar 7-11% dari wanita
yang hamil. Efek kekerasan pada ibu hamil dapat berupa langsung maupun tidak
langsung. Bentuk langsung antara lain trauma dan kerusakan fisik pada ibu serta
bayinya misalnya solusio plasenta (terlepasnya plasenta sebelum waktunya
dengan implantasi normal pada kehamilan lebih dari 28 minggu), fraktur tulang ,
rupture uteri dan perdarahan, sedangkan efek yang tidak langsung adalah reaksi
emosional, peningkatan kecemasan, depresi, rentan terhadap penyakit. Trauma
pada kehamilan juga dapat menyebabkan nafsu makan yang menurun dan
peningkatan frekuensi merokok, serta meminum alkohol.
Bullock dan Mc. Failane (1989) menemukan prevelansi yang meningkat
untuk bayi dengan BBLR pada ibu yang mengalami kekerasan selama hamil.
Kebanyakan wanita hamil yang mengalami kekerasan adalah karena pendidikan
yang rendah umur yang terhitung masih muda, dan hamil di luar nikah.
2.3.2 Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya.
Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan perokok
berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature (bayi belum
cukup bulan atau lahir sebelum waktunya), BBLR bahkan kematian janin.
2.3.3 Hamil diluar Nikah
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat membenci
kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-hal positif yang
akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanya
keguguran (abortus), premature (bayi lahir belum cukup umur) dan kematian
janin. Pada kehamilan di luar nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan
masih belum siap dalam hal ekonomi.

8
Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayi juga perlu diwaspadai agar
tidak terjadi postpartum blues atau seorang wanita yang tidak menerima
kehadiran anaknya karena depresi saat dalam masa nifas dan setelah melahirkan .
2.3.4 Kehamilan tidak diharapkan
Kehamilan dan kelahiran dapat dikatakan sebagai suatu anugerah. Seorang
wanita yang sedang hamil pasti sangat bahagia karena didalam tubuhnya ada
sebuah kehidupan yang sedang dinantikan kelahirannya. Makhluk kecil inilah
yang nantinya membuat pasangan suami istri berubah status menjadi orang tua
dan mengalami berbagai kejadian berarti dalam hidup ini. Akan tetapi ada
beberapa orang khusus yang terkadang menyesali kehamilannya.
Kehamilan yang tidak diharapkan, tidak direncanakan atau tidak
dikehendaki dapat merupakan krisis yang berat bagi seorang wanita, terutama jika
dukungan dari keluarganya amat kecil dan struktur emosionalnya terganggu.
Wanita tersebut dapat merasakan putus asa karena kehamilannya mungkin
mempengaruhi pendidikan, rencana karir, atau situasi ekonominya. Ia juga dapat
merasakan kecemasan, depresi, marah, malu atau bersalah walaupun lingkungan
sosial sekarang memandang kehamilan tidak sebagai noda seperti masa lalu.
Berikut ini ada beberapa faktor fisik gaya hidup kehamilan yang tidak
diharapkan :
a.) Kalangan Remaja
Remaja dapat mengatakan kalau seks bebas atau seks pra nikah itu aman
untuk dilakukan. Akan tetapi, bila remaja melihat, memahami ataupun merasakan
akibat dari perilaku itu, ternyata hasilnya lebih banyak merugikan. Salah satu
resiko dari perilaku seks pra nikah atau seks bebas adalah kehamilan dan
kehamilan yang tidak direncanakan sebelumnya bisa merampas “kenikmatan”
masa remaja yang seharusnya dinikmati oleh setiap remaja lelaki maupun
perempuan. Walaupun kehamilan itu sendiri dirasakan langsung oleh perempuan,
tetapi remaja pria juga akan merasakan dampaknya karena harus tanggung jawab.

9
Dan dalam hal ini ada 2 hal yang bisa dan biasa dilakukan remaja jika mengalami
kehamilan tidak diharapkan :
(1) Mempertahankan kehamilan
(2) Mengakhiri kehamilan
Semua tindakan yang dilakukan remaja tersebut dapat membawa resiko baik fisik,
psikis, sosial. Bila kehamilan diakhiri (aborsi) dapat mengakibatkan dampak
negatif, antara lain :
 Resiko perdarahan karena mengambil jaringan yang tidak bersih dan tidak
aman menurut medis.
 Pengerokan yang terlalu dalam akan meninggalkan cerukan / bahkan lubang
didinding rahim.
 Gangguan haid bila pergerakan dilakukan sampai menyentuh selaput otot.
 Infeksi yang terjadi akibat kelalaian / kurang terampilnya dokter yang
menangani.
b.) Wanita Dewasa / Ibu yang Sudah Menikah
Banyak alasan yang menjadi penyebab mengapa seseorang ibu tidak
menghendaki kelahiran anak, yaitu :
1. Karir.
Ibu merasa akan mengganggu karirnya, karena akan membuatnya terikat atau
merasa anak dapat menghambat cita-citanya dalam berkarya karena waktu itu
biasanya hanya untuk mengurusi anak.
2. Masalah Ekonomi
Kekhawatiran mengenai masalah ekonomi, karena telah memiliki banyak
anak sedangkan keuangan rumah tangga sangat minim sehingga muncul
kekhwatiran akan penghidupan yang layak dan pendidikan anak berkelanjutan.
1. Perubahan Bentuk Tubuh
Ibu muda biasanya merasa khawatir, mempunyai anak akan membuat
tubuhnya tidak sebagus dulu. Selain itu beberapa ibu beranggapan bahwa
hidupnya tidak bebas lagi jika mempunyai anak.
10
2. Kegagalan alat kontrasepsi yang dipakai.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan pemilihan alat kontrasepsi yang tidak teratur
dalam mengkonsumsi obat pencegah kehamilan seperti pil KB. Kehamilan resiko
tinggi merupakan salah satu faktor kehamilan tidak diharapkan. Kehamilan resiko
tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya
(baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadi penyakit atau kematian sebelum
maupun ssudah persalinan.
c.) Perkosaan (Serangan Seksual)
Perkosaan adalah terjadinya hubungan sksual atau seorang wanita tanpa
persetujuannya dan dengan paksaan melalui rasa takut, kekuatan atau penipuan.
Pemerkosaan sering terjadi pada usia perempuan remaja namun banyak juga kasus
pelecehan seksual pada anak di bawah umur.
Tindak perkosaan pada anak biasanya disertai dengan penganiyaan seksual dalam
bentuk pedofilia dan penganiayaan anak. Hal ini sering di temukan, yang mula-
mula merupakan masalah anak kecil baru diketahui setelah riwayat penganiyaan
yang agak lama.
Di sisi lain, perkosaan dapat terjadi akibat mengkonsumsi obat-obatan
terlarang dan alkohol yang mempengaruhi pikiran sehingga hanya di penuhi hawa
nafsu. Tindak perkosaan pasti menimbulkan trauma fisik pada korban. Korban
perkosaan mempunyai resiko tinggi menjadi tidak mampu melakukan aktivitas
seksual secara normal pada kehidupan di masa datang. Penularan penyakit
kelamin dan HIV, perdarahan, adanya trauma perineum, biasanya akibat
penganiayaan. Kehamilan yang terjadi akibat pemerkosaan jelas merupakan
kehamilan yang tidak diharapkan oleh setiap perempuan.
11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada
sistem tubuhnya. Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap
pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan
dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
1. Status kesehatan
2. Status gizi
3. Gaya hidup

3.2 Saran
Sebagai seorang tenaga medis khususnya bidan harus mampu membentuk
suatu manajemen yang baik agar permasalahan – permasalahan kesehatan pada
pasien yang terkhusus pada ibu hamil dapat diatasi dengan baik. Sehingga
menciptakan kenyamanan dan memberikan kesejahteraan bagi pasien atau klien.
Dengan menerapkan tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan bagi klien
khususnya ibu hamil dengan melihat lebih luas arti dan maksud dari faktor-faktor
yang mempengaruhi kehamilan, seperti yang dibahas dalam makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA

1. Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta:


Graha Ilmu
2. MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010
3. http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
4. http://www.nuhamedika.gu.ma
5. Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta :
Nuha Medika
6. Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4,volume 1.
Jakarta : EGC
7. http://www.kesrepro.info/?q=node/312
8. http://www.squidoo.com/anemia-pada-masa-kehamilan
9. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC
10. Yulaikhah, Lily. 2006. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC
11. Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
12. Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
13. http://informanzsains.blogspot.co.id/2012/03/makalah-askeb-1-faktor-fisik-
yang.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai