Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

Dosen Pembimbing : Mardiana Stefania Bhoko, SST, M.Kes.

Disusun Oleh

Nama : Juwinda Honin

Kelas : 2A

Nim : 1500 02620

Prodi : D-III Kebidanan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan karunia dan rahmatnya saya bisa menyelesaikan makalah mengenai
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan dengan baik walapun masih
banyak kekurangan di dalamnya..

Saya sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita mengenai Fleksibel dalam kehidupan, disiplin dan
tepat waktu. saya pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
sudah kami buat di masa yang sudah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Kupang, 13 april 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Tujuan...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

2.1 Faktor-faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan...................


2.1.1 Status Kesehatan...................................................................
2.1.2 Status Gizi.............................................................................
2.1.3 Gaya Hidup...........................................................................
2.2 Faktor-faktor Psiologis yang Mempengaruhin Kehamilan..........
2.2.1 Sterssor Internal Dan Eksternal............................................
2.2.2 Support Keluarga..................................................................
2.2.3 Support Abuse......................................................................
2.2.4 Substansi Abuse...................................................................
2.2.5 Partner Abuse.......................................................................
2.3 Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi yang Mempengaruhi
Kehamilan..................................................................................
2.3.1 Kebiasaan Adat Istiadat .......................................................
2.3.2 Fasilitas Kesehatan...............................................................
2.3.3 Ekonomi...............................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan.................................................................................

3.2 Saran...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan


kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua
ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan
status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan
ekonomi).  Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan
postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.

1.2 Tujuan

 Mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kehamilan.


 Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor sosial budaya, ekonomi
dalam menjaga kehamilan.
 Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil.
 Mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kesehatan ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan

Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya,


dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan
janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan
dengan fisik ibu sebelum dan selama hamil. 

2.1.1 Status Kesehatan

Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan. 


Kesehatan ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan
memengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio dan janin termasuk
kenormalan letak janin.

a. Faktor Usia

Segi negatif kehamilan di usia tua Segi positif hamil di usia tua

1 Kondisi fisik ibu hamil 1 Kepuasan peran sebagai


dengan usia lebih dari 35 ibu
tahun akan sangat
menentukan proses
kelahirannya. Hal ini turut
memengaruhi kondisi janin.

2 Pada proses pembuahan, 2 Merasa lebih siap


kualitas sel telur perempuan
pada usia ini telah menurun
jika dibandingkan dengan sel
telur pada perempuan dengan
usia reproduksi sehat (25-30
tahun)
Jika pada proses pembuahan,
ibu mengalami gangguan
sehingga menyebabkan
terjadinya gangguan
perkemihan dan
perkembangan buah
kehamilan, maka
kemungkinan akan
menyebabkan terjadinya Inta
Uterine Growth Retardation
(IUGR) yang berakibat bayi
berat lahir rendah (BBLR).

3 Kontraksi uterus juga sangat 3 Pengetahuan mengenai


dipengaruhi oleh kondisi fisik perawatan kehamilan dan
ibu. Jika ibu mengalami bayi lebih baik
penurunan kondisi, terlebih
pada primitua (hamil pertama
dengan usia lebih dari 40
tahun), keadaan ini harus
benar-benar diwaspadai.

4 Rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan
5 Mampu mengambuil
keputusan
6 Karir baik, status
ekonomi lebih baik
7 Perkembangan
intelektual anak lebih
tinggi
8 Periode menyusui lebih
lama
9 Toleransi pada kelahiran
lebih besar
  

b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi
kehamilannya.  Sebagai contoh penyakit yang akan memengaruhi
dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Penyakit Jantung
3.  Diabetes Mellitus
4. Anemia
5.  Penyakit Menular Seksual
c. Kehamilan ganda (Multiple)
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari
satu janin, biasanya kondisi ibu lemah.  Ini disebabkan oleh adanya
beban ganda yang harus ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi,
oksigen dan lain-lain. Biasanya kehamilan multiple
mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses
persalinannya, sehingga persalinan operatif (sectio caesaria) lebih
dipertimbangkan. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya,
proses persalinan dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kehamilan tunggal mengingat adanya
kemungkinan terjadinya persalinan secara SC. Selain itu risiko
adanya kematian dan cacat juga harus dipertimbangkan.
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam
merawat bayi akan terjadi karena itu harus berkonsentrasi dua kali
lipat dari pada bayi tunggal, namun adanya keunikan-keunikan
akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga.

d. Kehamilan dengan HIV


Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin
akan menjadi sangatrentan terhadap penularan selama proses
kehamilannya.Virus HIV kemungkinan besar akan ditransfer
melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.

2.1.2 Status gizi

Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita


memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang
diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin
membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin
yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu
status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan
akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia,
sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada
janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun
ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin.
Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan
kesulitan saat proses persalinan.

Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak


mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein
hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe
sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi
garam atau makanan yang terlalu asin.

Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah
sebagai berikut :

a. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam
folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko
kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida dan
anencepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun
beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu
produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan
pertumbuhan plasenta. Minimal pemberian suplemen asam
folat dimulai dari dua bulan sebelum konsepsi dan berlanjut
hingga tiga bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian
asam folat untuk preventif adalah 500 mikrogram atau 0,5-
0,8 mg, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko
adalah 4 mg/hari.
b. Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada
tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi
dan juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan
kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan ibu
hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang
janin dan perubahan pada tubuh ibu.

c. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk
tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6
bulan terakhir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram
protein sehari untuk ibu hamil.
d. Zat besi (Fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat
besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi,
sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet
besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg), minimal
90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi adalah
adanya perubahan volume darah atau hydranemia
(peningkatan sel darah merah 20-30% sedangkan
peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknya
tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung
tannin atau pitat yang menghambat penyerapan zat besi.
e. Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan
kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f. Pemberian suplemen vitamin terutama pada kelompok
beresiko penyaikt seksual (IMS) dan dinegara dengan
musim dingin yang panjang.
g. Pemberian yodium pada daerah dengan endemik kretinisme.
h. Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc,
magnesium, dan minyak ikan selama hamil.

Makanan Ibu Normal Ibu Hamil


Kalori (kal) 2.500 2.780
Protein (gram) 60 72
Kalsium (gram) 0,8 1,5
Feerum (Fe) (mg) 12 15
Vitamin A (IU) 5.000 5.200
Vitamin B (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 70 80
Vitamin D (SI) 2,2 2,5
Riboflavin 15 18
Asam Nikotin 600

Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil per hari

Menu seimbang untuk Wanita Hamil dan Janin


Menurut Saptawati Bardoson, tidak banyak perbedaan menu sebelum
dan setelah hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam
pengaturan menu makanan selama hamil. Berikut bahan makanan yang
dianjurkan dalam sehari:
Bahan Porsi Hidangan Jenis Hidangan
Makanan Sehari
Nasi 5+1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gr)
Sayuran 3 mangkuk
dengan ikan/daging 1 potong sedang
Buah 4 potong
Tempe 3 potong (40 gr), tempe 2 potong sedang (50
Daging 3 potong gr), sayur 1 mangkuk dan buah 1
Susu 2 gelas
Minyak 5 sendok teh potong sedang.
Gula 2 sendok makan Makan selingan: susu 1 gelas dan
buah 1 potong sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gr),
dengan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi.
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1
potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250
gr) degan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas

Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penggantinya seperti sebagai


berikut:
a. Porsi nasi 9100 gr) dapat ditukar dengan: roti 3 potong sedang (70 gr),
kentang 2 biji sedang (210 gr), kue kering 5 buah besar (50 gr), mi basah 2
gelas (200 gr), singkong 1 potong besar (210 gr), jagung biji 1 piring (125
gr), talas 1 potong besar (125 gr), ubi 1 biji sedang ( 135 gr).
b. 1 potong sedang ikan (40 gr) dapat ditukar dengan: 1 potong kecil ikan
asin (15 gr), 1 sendok makan teri kering (20gr), 1 potong sedang ayam
tanpa kulit (40gr), 1 buah sedang hati ayam (30 gr), 1 butir telur ayam
negeri (55 gr), 1 potong daging sapi (35 gr), 10 biji bakso sedang (170 gr)
dan lainnya.
c. 1 mangkuk (100 gr) sayuran, diantaranya buncis, kol, kangkung, kacang
panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
d. 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gr), 1 buah pisang (50
gr), 2 buah jeruk manis (110 gr), 1 potong besar melon (190 gr), 1 potong
besar semangka (180 gr) dan lainnya.
e. 2 potong sedang tempe (50 gr) dapat ditukar dengan tahu 1 potong besar
(110 gr), 2 potong oncom kecil (40 gr), 2 sendok makan kacang hijau (20
gr), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gr), 2 sendok makan kacang
merah segar (20 gr), dan lainnya.
f. 1 gelas susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan 4 sendok makan susu skim
(20 gr), 2/3 gelas yoghurt nonfat (120 gr), 1 potong kecil keju (35 gr), dan
lainnya.
g. Minyak kelapa 1 sendok the (5 gr) dapat ditukar dengan avokad ½ buah
besar (60 gr), 1 potong kecil kelapa (15 gr), 2,5 sendok makan kelapa
parut (15 gr), 1/3 gelas santan (40 gr) dan lainnya.
h. Gula pasir 1 sendok makan (13 gr) dapat ditukar dengan 1 sendok makan

Cara Mengolah Makanan untuk Ibu Hamil


Makanan yang aman untuk ibu hamil yaitu makanan kering seperti sereal, roti,
tepung, dan kacang. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama disimpan. Untuk
jenis sayuran segera dihabiskan setelah diolah, susu sebaiknya jangan terlalu
lama terkena cahaya karena akan menyebabkan hilangnya vitamin B, jangan
digarami daging atau ikan sebelum dimasak dan apabila makanan yang
mengandung protein lebih baik dimasak jangan terlalu panas. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan untuk menentukan gizi yang seimbang bagi ibu hamil
yaitu: kebutuhan actual selama hamil berbeda-beda untuk setiap individu dan
dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya dan riwayat kesehatan, kebutuhan
terhadap satu nutrisi dapat diganggu oleh asupan yang lain, dan kebutuhan akan
nutrisi tidak konsisten selama kehamilan.
Kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20% dari berat badan
ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai
berikut:

Usia Kehamilan Kenaikan Berat Badan Faktor Kenaikan Berat Badan


Trimester I ± 1 kg Hampir seluruhnya
merupakan kenaikan berat
badan ibu.
Trimester II ± 3 kg atau 0.3 kg/ 60% dikarenaka pertumbuhan
minggu jaringan pada ibu.
Trimester III ± 6 kg atau 0,3-0,5 kg/ 60% dikarenakan
minggu pertumbuhan jaringan janin.
Timbunan lemak pada ibu ± 3
kg.

Penilaian Status Gizi:


1. Berat badan dilihat dari Quetelet atau body mass index.
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering
dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir
rendah.Indikator untuk penilaian indexs masa tubuh adalah:
Contoh Perhitungan Berat Badan Ideal dengan IMT

Misalkan ada seseorang dengan tinggi 165 cm memiliki


berat badan 73 kg.Apabila kita ingin menghitung IMT orang
tersebut, maka berikut ini adalah proses penghitungannya.

Berat Badan = 67 kg;


Tinggi Badan = 165 cm = 1,65 m;
IMT = BeratBadan / (TinggiBadan x TinggiBadan) = 67 / (1,65 x
1,65)
IMT = 24,6

Setelah memasukkan nilai berat dan tingginya,


didapat indeks massa tubuh orang tersebut sebesar 24,6. Dengan
demikian kita bisa mengatakan bahwa orang tersebut memiliki
berat badan ideal karena nilai IMTnya berada di antara 18,5 dan
24,9 (lihat tabel di atas).

2. Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)


Standar minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada
wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran
LILA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang
Energi Kronis (KEK).
3. Kadar hemoglobin (HB)
Konsentrasi hemoglobin di bawah 5g/dl meningkatkan
risiko kematian secara signifikan pada ibu dan bayi oleh karena
efek hipoksia dan anemia pada sistem kardiovaskuler. Definisi
anemia yang direkomendasikan Centers and Prevention adalah
kadar hemoglobin atau hematokrit yang diukur dibawah persentil
5 dari nilai normalwanita hamil. Kehamilan trimester I kadar
hemoglobin 11g/dl, trimester II kadar hemoglobin 10,5g/dl
sedangkan untuk trimester III hemoglobin 11g/dl.

Kurang gizi pada ibu hamil


Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka
akan menimbulkan masalah baik pada ibu hamil atau pada janin:
1. Terhadap ibu
Kekuurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan
resiko dan komplikasi antara lain: perdarahan, anemia dan lain-
lain.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya ( premature), perdarahan setelah persalinan serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Tehadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal.

2.1.3 Gaya hidup

Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup


masyarakat sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup
merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan
begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain.

Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang


dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.

a. Substance abuse
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya
kehamilan atau membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu
minum obat secara teratur, misalnya untuk mengatasi epilepsy atau
diabetes, mintalah nasihat dokter saat memutuskan untuk hamil.
Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal kehamilan,
namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka
panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga
membahayakan.
b. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri
dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang
dihisap melalui rokok bisa ditransfer melalui plasenta ke dalam
tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan perokok berat kita harus
waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR
bahkan kematian janin.
c. Hamil di luar nikah/ kehamilan tidak diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan
sangat membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan
untuk melakukan hal-hal positif yang akan meningkatkan
kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanya
keguguran, premature dan kematian janin. Pada kehamilan di luar
nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum siap
dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat
bayi juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues.

2.2 Faktor-faktor Psikologis yang Memengaruhi Kehamilan

2.2.1 Stresor Internal dan Eksternal


 Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu
hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis
yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan
perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir.
Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang
tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh
ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau
orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak
diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis
pasien sangat perlu dilakukan.
Faktor internal stress bersumber dari diri sendiri. Stressor
individual dapt timbul dari tuntutan pekerjaan atau beban yang
terlalu berat, kondisi keuangan, ketidakpuasan dengan fisik tubuh,
penyakit yang dialami, masa pubertas, karakteristik atau sifat
yang dimiliki, dsb.
 Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat
bervariasi, misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga,
pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon
negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan
masih banyak kasus yang lain.

2.2.2 Support Keluarga


Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan
baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan
adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana sumber stress
terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi
tertentu.
Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan
dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan
perhatian dan kasih sayang.
2.2.3 Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat
membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu
diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga
kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai
teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi
klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya
tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.

2.2.3 Partner Abuse


Merupakan kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan
ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Pengaruh:
Partner abuse merupakan kekerasan penyiksa yang dilakukan oleh
pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses
kehamilan. Kekerasan tersebut dapat berupa :
1. Kekerasan emosional,
Tindakan pencemoohan, penguncilan, tidak diberi nafkah
serta tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk merendahkan
martabat ibu hamil dan melantarkan atau mengabdikan
kepentinganya yang dilakukan pasangan ibu hamil. Contohnya
saja ibu hamil diluar nikah karena suatu sebab maka
keberadaanya tidak diinginkan sering di cemooh ataupun
dikucilkan pasangan ibu hamil. Najman et al (1991)
menemukan bahwa kecemasan postpartum dan depresi lebih
banyak terjadi pada kehamilan yang tidak di rencanakan atau
tidak diharapkan.
2. Kekerasan psikologis,
Seperti seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh,
dimarahi tanpa sebab yang pasti membuat ibu hamil selalu
bersalah, memojokan posisinya dalam rumah tangga, ibu hamil
menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk
(pemabuk, penjudi, pemarah ).
3. Kekerasan Seksual sehingga dapat terjadi rasa nyeri dan trauma
atau fisik,
4. Kekerasan Fisik
Berupa tindakan seperti pemukulan, penyiksaan, dibebani kerja
berat. Kekerasan yang terjadi sekitar 7-11% dari wanita yang
hamil.

2.3 Faktor-faktor Lingkungan, Sosial Budaya, dan Ekonomi yang


Memengaruhi Kehamilan

2.3.1 Kebiasaan dan Adat Istiadat


Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan
ibu hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan
bijaksana jangan sampai menyinggung “kearifan local” yang sudah
berlaku di daerah tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat
dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa,
pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan
media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh
mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya
menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat
yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak
ada salahnya jika memberikan respon yang positif dalam rangka
menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
Berikut adalah beberapa mitos / adat istiadat Jawa yang
berhubungan dengan kehamilan:
a. Tradisi masa kehamilan :
 Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab,
jika itu dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai
dengan perbuatannya itu.
Fakta : Tentu saja tak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh
radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan
karena penyakit, gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu
(misal benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres,
pingsan). Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau
menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa
dibenarkan.
 Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di
kantung baju si Ibu agar janin terhindar dari marabahaya.
Fakta : Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam
itu melukai si Ibu.
 Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara
berlebihan, nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci
tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat
menjaga batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.
 Ngidam adalah perilaku khas perempuan hamil yang
menginginkan sesuatu, makanan atau sifat tertentu terutama di
awal kehamilannya. Jika tidak dituruti maka anaknya akan
mudah mengeluarkan air liur.Dilarang makan nanas, nanas
dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur.
Fakta : Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung
senyawa yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas
yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang
kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas
mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi
sehingga baik untuk kesehatan.
 Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau
minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau
membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta : Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah
makanan yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tak
dilarang, asal tak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu
hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa
tak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan
selalu berdampak tak baik.
b. Upacara Adat Masa Kehamilan
 Upacara Mengandung Empat Bulan
 Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban
 Upacara Mengandung Sembilan Bulan
 Upacara Reuneuh Mundingeun

2.3.2 Fasilitas Kesehatan


Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat
menguntungkan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini
terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga
langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini
sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka
kesehatan ibu (AKI).
Macam-macam fasilitas kesehatan :
 PUSKESMAS
Sasaran pelayanan di klinik keperawatan adalah kasus-
kasus yang memerlukan asuhan keperawatan yang terdiri dari :
a) Sasaran prioritas
Sasaran prioritas individu adalah usia lanjut, penderita
penyakit menular (a.l TB Paru, Kusta, Malaria, Demam
Berdarah, Diare, Ispa,/Penumonia), penderita penyakit
degeneratif. Sasaran prioritas ini kemudian akan dilakukan
tindak lanjut dengan kunjungan rumah untuk mengurangi
potensi penyebaran penyakit, ketidak teraturan minum obat,
dan meminimalkan bertambah buruknya kondisi pasien
karena faktor lain di lingkungan tempat tinggal.
b) Sasaran non prioritas
Adalah sasaran yang perlu mendapatkan asuhan
keperawatan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
pelayanan pengobatan ataupun pelayanan kesehatan ainnya.
Antara lain : jahit luka, perawatan luka, ganti balutan, kontrol
pasca operasi, perawatan luka bakar, pembersihan kotoran
ditelinga, circumcisi/kithan, pemasangan kateter,
pemeriksaan rekam jantung, oksigenasi, dan tindakan lain
sesuai dengan ketersediaan sarana di masing-masing
Puskesmas.
 RUMAH SAKIT
Tipe rumah sakit di Indonesia terdiri dari :

a)      Rumah sakit umum


b)      Rumah sakit terspesialisasi
c)      Rumah sakit penelitian atau pendidikan
d)     Rumah sakit lembaga atau perusahaan

Klinik Perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadi


sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan Indonesia, melalui
keputusan Dirjen Pelayanan Medik.

Sasaran pelayanan / macam-macam pelayanan yang


diberikan :
 Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis
 Pelaksanaan pelayanan medis tambahan, pelayanan
penunjang medis
 Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
 Melaksanakan pelayanan medis khusus
 Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
 Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
 Melaksanakan pelayanan kedokteran social
 Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan
 Melaksanakan pelayanan penyuluhan rawat jalan Atau
rawat darurat dan rawat tinggal.
2.3.3 Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil
dengan tingkat social ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan
kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan
meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu
tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan
pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya
sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu
hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama
masalah pemenuhan kebutuhan primer.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi
kehamilan yaitu:
a. Faktor Fisik
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama
kehamilan pada sistem tubuhnya.  Perubahan ini terjadi karena adanya
adaptasi terhadap pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil,
diantaranya:
 Status kesehatan
 Status gizi
 Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan,
diantaranya :
 Stressor
 Support keluarga
 Substance abuse
 Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat
istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan
memengaruhi keadaan wanita hamil.
3.2 Saran
Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang “Faktor-faktor
yang mempengaruhi kehamilan” berharap agar mahasiswi dapat
mengetahui faktor-faktor yang terjadi dalam asuhan kebidanan khususnya
kehamilan sesuai dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://midwiferyfive.blogspot.co.id/2015/05/makalah-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html

http://midwifemala.blogspot.co.id/2011/02/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html

Anda mungkin juga menyukai