Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

DISUSUN OLEH :
1. GINA SONIA NPM 1930701008
2. MEZUIN M NPM 1930701062
3. SUGIARTI NPM 1930701060
4. NANDA V NPM 1930701064

JURUSAN KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena  atas 
berkat  limpahan  rahmat  karunia dan hidayah Nya-lah kami dapat 
menyelesaikan  makalah “ ASUHAN KEBIDANAN 1 (Kehamilan) “ makalah
ini juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat memperluas ilmu dan
pengetahuan tentang FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DALAM KEHAMILAN secara lebih mendalam  Makalah ini memuat
tentang FAKTOR-FAKTOR yang MEMPENGARUHI dalam KEHAMILAN.
Mulai dari pengertian tentang Faktor Fisik dan juga bagian-bagian yang
menyangkut dalam permasalahan Faktor Fisik itu sendiri.Sekian dan terima
kasih kami ucapkan. Kritik dan saran selalu kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca dan dapat  bermanfaat  bagi kita semua. amin

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa
depan kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan
janin yang aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang
dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti
ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk
kehamilannya (faktor sosial budaya dan ekonomi).  Dengan begitu
sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh
kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang
akan sangat menunjang proses persalinan nanti. 
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.  Faktor fisik apa saja yang memengaruhi masa kehamilan?
2.  Seberapa besar pengaruh faktor fisik dalam menjaga kehamilan?
3.  Apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil?  
4.  Bagaimana faktor fisik memengaruhi kesehatan ibu hamil?
C. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.            Mengetahui faktor-faktor fisik apa saja yang memengaruhi kehamilan
2.            Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor fisik dalam menjaga
kehamilan

3.            Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil
4.            Mengetahui pengaruh faktor fisik terhadap kesehatan ibu hamil 

BAB II
PEMBAHASAN
A. FAKTOR-FAKTOR FISIK
Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya,
dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap
pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal
yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama hamil.
1. Status kesehatan
Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan.
Kesehatan ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan
memengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio dan janin termasuk ke
normalan letak janin
Faktor Usia
1) Segi negatif kehamilan di usia tua
a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya. Hal ini turut memengaruhi kondisi janin.
b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini telah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada perempuan dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun)
Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga menyebabkan terjadinya
gangguan perkemihan dan perkembangan buah kehamilan, maka kemungkinan akan
menyebabkan terjadinya Inta Uterine Growth Retardation (IUGR) yang berakibat bayi berat
lahir rendah (BBLR).
c) Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami
penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun),
keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.
2) Segi positif hamil di usia tua
a) Kepuasan peran sebagai ibu
b) Merasa lebih siap
c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
e) Mampu mengambuil keputusan
f) Karir baik, status ekonomi lebih baik
g) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
h) Periode menyusui lebih lama
i) Toleransi pada kelahiran lebih besar

2. Status Gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh
ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk
menghadapi persalinan dengan aman.Selama proses kehamilan bayi sangat
membutuhkan zat-zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting
bagi bidan untuk memberikan informasi ini kepada ibu karena terkadang
pasien kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsinya. Biasanya
masyarakat di era sekarang ini lebih mementingkan selera dengan
mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.Pemenuhan gizi seimbang
selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama
dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.
3. Gaya Hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang
ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan
seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan
berkendara motor dan lain-lain.Gaya hidup ini akan mengganggu
kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak
harus dipenuhi.
a. Substance abuse
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau
membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur,
misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat dokter
saat memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada
awal kehamilan, namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka
panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga membahayakan.
b. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya.
Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan
perokok berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran
premature, BBLR bahkan kematian janin.
c. Hamil diluar nikah/kehamilan tidak diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan
hal-hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus
ini kita waspada akan adanya keguguran, premature dan kematian janin.
Pada kehamilan di luar nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan
masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu
untuk merawat bayi juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum
blues.

B. FAKTOR PSIKOLOGIS
1. Stressor internal dan Ekternal
Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil
yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang
ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan
perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir.
Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang
tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh
ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau
orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak
diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis
pasien sangat perlu dilakukan.
Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi,
misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran
dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon negative dari
lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih banyak
kasus yang lain.
2. Support keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik
yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi
pada setiap perubahan yang terjadi dimana sumber stress terbesar
terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.
Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan
dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan
perhatian dan kasih sayang.
3. Substance abuse
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat
membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu
diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga
kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai
teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi
klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya
tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.
4. Partner abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap
perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk
kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh
tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan
membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul
gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien
akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

C. FAKTOR LINGKUNGAN, SOSIAL BUDAYA EKONOMI


1. Kebiasaan dan Adat Istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu
hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana
jangan sampai menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di
daerah tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui
berbagai teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh
masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun,
tenaga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan
yang sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan
adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap
kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang positif
dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
2. Fasilitas Kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat
menguntungkan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini
terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga
langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini
sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan
angka kesehatan ibu (AKI).
3. Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan
tingkat social ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan
kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan
meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu
tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan
pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.Ibu akan
lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai
seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil
yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah
pemenuhan kebutuhan primer.

A. KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I II DAN III.


1. Oksigen
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas berbagai organ
atau sel.Asupan oksigen bisa terganggu disebakan oleh berbagai
factor yang salah satunya adalah aktifitas ibu hamil yang
berlebihan, karena kegian yang berlebihan dapat membuat daya
serap oksigen lemah. Penyebab lain adalah asupan gizi ibu hamil
yang kurang bagus, sehingga ibu kekurangan energi untuk
mengantarkan darah dan oksigen ke rahim.
Dan yang menjadi factor penyebabnya adalah  emosi. Keadaan
jiwa seseorang saat hamil sangat mempengaruhi keseluruhan
proses kehamilan. Oleh karena itu stress dapat memicu gangguan
asupan oksigen.Adapun cara menanganinya dengan melakukan
konsultasi dokter dan pemeriksaan CTG dan pemberian obat-
obatan untuk melebarkan pembuluh darah, selain itu ibu hamil
sebaiknya tidak terlalu banyak aktifitas karena akan menimbulkan
kelelahan dan ketegangan.
2. Nutrisi

Janin di dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan hanya


ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu
hamil harus cukup untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan
anaknya dalam kandungan.Makanan yang cukup mengandung
zat gizi selama hamil penting artinya. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa apabila jumlah makanannya dikurangi
maka berat bayi yang akan dilahirkan menjadi lebih
kecil.Komplikasi pada ibu yang mungkin terjadi adalah anemia
dan pre eklamsi. Selain berat badan janin lebih kecil,
menyebabkan pula pertumbuhan dan perkembangan otak janin
tidak semputna.
Bumil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat
badan yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama
hamil adalah 9–13,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi
terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat
badan pada trimester III minimal 0,5 kg/minggu. Bila kenaikan
berat badan kurang dari 9 kg atau lebih dari 13,5 kg harus
dilakukan pemantauan yang cermat.
Kenaikan berat badam dalam kehamilan disebabkan oleh hasil
konsepsi yaitu : fetus, plasenta, liquor amnii, uterus, mammae,
darah, lemak, protein serta retensi air.
3. Personal hygiene dan Pakaian
Kebesihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Baju hendaknya yang
longgar dan mudah dipakai. Jika telah sering hamil, maka pemakaian
setagen untuk menunjang otot-otot perut baik dinasehatkan pada ibu
hamil. Sepatu atau alas kaki yang tinggi sebaiknya jangan dipakai,
oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga
mudah tergelincir atau jatuh. Mammae yang bertambah besar juga
membutuhkan kutang atau BH yang lebih besar dan cukup
menunjang.Tak bisa disangkal, hampir semua bagian tubuh memang
bertambah besar dan berat di saat hamil. Alhasil, pakaian dalam
mesti beli baru biar pas dan nyaman.
 Bra
Selama hamil, payudara Anda perlu tersangga dengan baik.
Jadi, perhatikan kiat berikut:
1. Pilih bra yang biasa dipakai untuk berolahraga
2. sebenarnya, Anda tidak harus mengenakan bra khusus
untuk kehamilan
3. ada bra yang bisa dipakai sejak masa hamil hingga
menyusui
4. pilih yang bahan dasarnya katun
5. untuk payudara besar, bra yang memiliki tali bahu lebar
6. pastikan penyangga bra di bagian bawah cup nyaman
dipakai
4. Eliminasi
Defekasi menjadi tidak teratur karena:

1. Pengaruh relaksasi otot polos oleh estrogen


2. Tekanan uterus yang membesar
3. Pada kehamilan lanjut karena pengaruh tekanan kepala yang
telah masuk panggul.

Konstipasi dicegah dengan :


Cukup banyak minum
Olah raga
Pemberian laksatif ringan jus buah-buahan

5. Seksual

Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang


sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16
minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.

Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika


dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala
sudah masuk kedalam rongga panggul, koitus sebaiknya
dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan
perdarahan.

Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat


hamil. Beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena
tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk
kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka.
Sementara di saat yang sama, gairah yang timbul ternyata
meningkat. Ini bukan kelainan seksual. Memang ada masanya
ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah seksual.

6. Mobilitas body,mekanik
Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak
bebas mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatan.
Gunakan body mekanik yang baik:
 Hindari mengangkat beban yang berat
  Gunakan kasur yang keras untuk tidur
 Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
  Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat
menyebabkan sirkulasi darah menjadi terhambat
  Boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari selama tidak
memberikan gangguan.
 Aktivitas dibatasi bila didapatkan penyulit à partus
prematurus imminens, ketuban pecah, menderita kelainan
jantung

7. Exercise / Senam Hamil

Senam hamil adalah rangkaian gerakan senam yang


diperuntukkan bagi ibu hamil. Gerakan senam hamil umumnya
aman dan ringan, sehingga dapat dilakukan di berbagaiusia
kehamilan. Tujuan utama senam hamiladalah membantu ibu hamil
dalam mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan.

8. Istirahat atau Tidur

Durasi tidur siang yang ideal untuk ibu hamil adalah 30-60
menit. Ibu hamil disarankan untuk tidak tidur siang terlalu
sebentar atau terlalu lama, sebab justru dapat menimbulkan
rasa lelah

9. Imunisasi

Beberapa imunisasi yang baik untuk ibu hamil:- Vaksin flu


membantu sistem kekebalan tubuh untuk menghindari
serangan flu yang sangat parah- Vaksin batuk rejan yang
menghindari ancaman penuralan pengakit- Vaksin Hepatitis B
mencegah kematian pada bayi- Vaksin Hepatitis A menghindari
penuralan liver selama hamil - Vaksin meningitis dapat
membentuk antibodi dan melawan berbagai bakteri

10. Traveling

Biasanya ibu hamil dilarang melakukan perjalanan yang cu11.


cukup jauh dalam usia kandungan 12 minggu awal dan setelah
36 minggu. Usia ini sangat rawan bagi janinmu, jadi jangan
coba- coba traveling saat usia kehamilanmu di fase ini ya. Usia
aman untuk traveling saat hamil adalah 14 minggu – 28
minggu.

11. Persiapan laktasiDengan melakukan perawatan


payudara
 Umur kehamilan 3 bulan
Payudara dan puting harus diperiksa sejak kunjungan
pertama. Jika putingnya cekung atau masuk kedalam maka
harus memakai nipple shield yang dipakai sejak kehamilan
12 minggu atau tekan areola mamae disamping kiri dan
kanan putting susu dengan kedua ibu jari sehingga
putting susu keluar, lakukan setiap hari. Pada ibu dengan
putting susu rata tidak diperlukan persiapan khusus karena
perbaikan bentuk puting biasanya terjadi setelah melahirkan
karena puting lebih menjulur keluar.
 Umur kehamilan 6-9 bulan
Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa,
kemudian puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar
puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak
kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk mempelunak
kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu
sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan
dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena
dapat menyebabkan puting susu lecet.
- Pemijatan secara terarur
- Memakai BRA atau BH yang longgar
- Senam teratur

12. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi

Daftar Penting Persiapan Ibu Melahirkan


Ketika ciri-ciri mendekati persalinan mulai terlihat, ada kalanya
Moms harus menunggu lebih lama dari yang diperkirakan
karena ternyata itu bukan tanda persalinan sesungguhnya.
Oleh karena itu, penting sekali persiapan ibu melahirkan dalam
daftar prioritas utama menjelang proses melahirkan seperti
berikut ini.
• Kartu identitas (KTP, SIM atau kartu identitas lainnya), kartu
asuransi, dan setiap dokumen penting rumah sakit termasuk
pemeriksaan rutindokter atau bidan bila diperlukan.
• Baju ganti, minimal untuk 3 hari. Sebisa mungkin pilihlah baju
longgardan tidak terlalu rumit pemakaiannya
.• Sarung atau kain jarit untuk memudahkan gerak Moms saat
persiapan menjelang persalinan ketika air ketuban mulai pecah.
• Celana dalam dan bra, minimal untuk 3 hari
• Jubah mandi dan perlengkapan mandi
• Sandal dan kaus kaki
• Barang apa pun yang akan membantu Moms meredakan
kecemasan dan lebih rileks menjelang persalinan, misalnya:
bantal kesayangan, pemutar musik MP3, foto pasangan, buku
tentang persiapan persalinan, snack, dan sebagainya.

Daftar Perlengkapan Ibu Setelah Melahirkan


Selain daftar penting persiapan ibu melahirkan tersebut di atas,
Moms juga perlu mempersiapkan perlengkapan ibu setelah
melahirkan seperti berikut ini.
Daster atau baju berkancing depan yang memudahkan untuk
menyusui bayi.
Bra menyusui, minimal untuk 3 hari
• Stagen, minimal untuk 3 hari
• Celana dalam, minimal untuk 3 hari. Moms bisa
mempersiapkan celana dalam khusus untuk masa nifas yang
membuat Moms lebih nyaman.
• Pembalut nifas, meskipun rumah sakit biasanya menyediakan,
namun Moms perlu mempersiapkan sebanyak-banyaknya.
• Alat kecantikan, Moms tentu butuh berdandan jika sewaktu-
waktu banyak orang akan datang menjenguk
• Bagi pengguna hijab, perlu sekali membawa persediaan jilbab
terutama saat menyusui atau menerima tamu yang berkunjung
• Baju ganti untuk pulang dari rumah sakit
• Buku jurnal kelahiran bayi dan alat tulis
• Buku bacaan tentang menyusui bayi
• Ponsel dan charger

Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Harus Disiapkan


Berikut adalah beberapa perlengkapan bayi baru lahir yang
harus Moms siapkan di dalam tas bayi.
• Baju bayi baru lahir, minimal untuk 3 hari
• Popok bayi, persiapkan sebanyak mungkin
• Topi untuk menghangatkan kepala
• Kaus kaki untuk menjaga agar kaki bayi tetap hangat
• Selimut untuk membungkus bayi agar tetap hangat.
• Tisu basah yang dirancang untuk bayi baru lahir atau kulit
sensitif
• Sarung tangan, karena kebanyakan bayi baru lahir memiliki
kuku panjang, sehingga mencegah mereka untuk menggaruk
wajah dan bagian tubuh lainnya.

13. Memantau kesejahteraan janin


Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan sendiri oleh
ibu hamil adalah denganmemantau /menghitung gerakan/
tendangan janin (fetal kick count). Gerakan janin dapat:
meregang (stretching), menendang (kicking), berputar (rolling),
bahkan melompat (jumping). Sebenarnya, janinpun mempunyai
pola (jam biologis) yang berbeda-beda. Umumnya 75% waktu
janin dipakai untuk tidur. Bahkan ada janin yang tidur sejam
penuh. Janin mempunyai juga jam biologis diurnal (siang dan
malam). Pada umur kehamilan sebelum 8 bulan, janin lebih
sering bergerak pada siang hari. Namun pada 8 bulan ke atas
(mendekati cukup bulan), biasanya janin lebih banyak bergerak
pada malam hari (diakibatkan oleh meningkatnya produksi
hormonkortisol janin pada malam hari untuk mematangkan
parunya). Oleh sebab itu, mendekati cukup bulan, biasanya ibu
lebih sering susah tidur pada malam hari.Tanda bahwa janin
baik-baik saja antara lain; terasa 4-6 gerakan/sejam atau 10
gerakan dalam 2 jam.Seberapa sering, dan kapan? Lakukan
setiap hari sejak umur kehamilan 7 bulan.Bagaimana caranya?
• Pilih waktu di mana janin paling aktif dan mulai menghitung
pada waktu yg sama setiaphari
• Berbaringlah pada salahsatu sisi (sebaiknya kiri) atau duduk
pada kursi yg empuk. Jangan nonton TV atau sambil ngobrol.
Perhatikan gerakan janin anda.
• Catat waktu saat pertama merasakan gerakan pada grafik.
• Hitung setiap gerakan sampai 10 dan berapa lama waktu yang
dicapai dalam 10 gerakan.
• Bila sudah genap 10 gerakan, hentikan pemantauan.
Lanjutkan keesokan harinya dengancara yang sama.

14. Ketidak nyamanan dan cara mengatasi

Keluhan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama dan


Cara Mengatasinya
Morning Sickness disebabkan akibat dari perubahan hormon ekstrogen,
hormon human chorionic gonadotrophin (HCG) dan kKekurangan zat
gizi, seperti kekurangan vitamin B6 selama masa kehamilan.
Dampaknya, ibu hamil akan sering merasa mual, muntah, lemas, dan
malas makan.

Saran-saran:

 Perbanyaklah istirahat karena kelelahan hanya akan


memperparah kondisi morning sickness.
 Pada saat bangun pagi, usahakan minum air putih yang cukup.
Bila masih juga mual, bisa menambahkan irisan buah lemon di
dalamnya.
 Sebelum beranjak dari tempat tidur, bisa makan makanan kecil
seperti snack atau biskuit hal ini untuk mengurangi mual. Hal ini juga
dilakukan ketika bunda terbangun di tengah malam.
 Sebaiknya makan dengan porsi sedikit tetapi sering daripada
makan dengan porsi besar sekaligus. Ibu hamil sering merasa lapar,
biasanya setiap 1-2 jam.

Keluhan Ibu Hamil Pada Trimester Kedua


dan Ketiga serta Cara Mengatasinya
Memasuki trimester kedua kehamilan, berarti Anda sudah melewati
masa-masa berat seperti mual dan muntah di pagi hari, badan terasa
lemas atau kehilangan selera makan. Anda bahkan merasa lebih
energik saat ini.

Perut anda mulai kelihatan membesar dan dunia luar akan menyadari
kalau Anda akan menjadi calon ibu baru. Tak terasa, anda pun akan
memasuki trimester ketiga, dan tentunya, perut Anda semakin
membuncit.

Lantas, apa saja perubahan yang Anda rasakan pada trimester kedua
dan ketiga ?

Berat Badan Bertambah

Menjelang bulan kelima, antara 16-20 minggu, rahim sudah mulai keluar
dari panggul. Sehingga, perut sudah mulai terlihat besar. Perbesaran
rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Tentu saja, akibatnya
berat badan anda bertambah. Hampir separuh dari tambahan berat itu
berbentuk janin yang terus membesar selama Anda hamil.

Ditambah lagi karena jaringan tubuh Anda yang membesar, volume


darah dan cairan tubuh yang bertambah, serta tambahan lemak yang
disimpan tubuh. Jangan terlalu mengkhawatirkan bentuk badan anda.
Yang perlu diingat, tetap dijaga agar kenaikan berat badan tetap ideal
selama hamil.

Saran-saran:

 Buang jauh pikiran bahwa bertambahnya berat akan merusak


penampilan Anda. Tetapi ingat lah, konsumsi makanan yang tepat
sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anda dan bayi Anda.
 Pasalnya, bayi Anda hidup dari makanan yang Anda konsumsi.
Agar berat badan Anda tidak melebihi batas, buatlah perencanaan menu
dan pola makan yang teratur.

15. Kunjungan ulang


Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang
komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan
ke 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali
kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan

Khusus untuk imunisai TT, ada beberapa yang perlu diketahui, yaitu
vaksin TT dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang waktu yang berbeda
beda. Berikut tahapannya:

 TT1 : pada saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada


saat kehamilan)
 TT2 : 4 minggu setelah TT1
 TT3 : 6 bulan setelah TT2
 TT4 : 1 tahun setelah TT3
 TT5 : 1 tahun setelah TT4

16. Pekerjaan

Mempersiapkan pada saat untuk persalinan


- Memilih bidan dan dokter kandungan

- Rutin mengkonsumsi vitamin

- Mengkonsumsi makanan bergizi dan jangan stres

- Menabung

- Olahraga untuk ibu hamil

17. Tanda tanda bahaya dalam kehamilan

 Mengalami pendarahan atau bercak darah terus menerus

 Bengkak tangan kaki dan wajah

 Demam tinggi

 Keluar air ketuban dini

 Bayi kurang bergerak atau tidak sama sekali

 Ibu muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali

B. KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III

1. Support dari keluarga

Pentingnya dukungan selama kehamilan


Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang
wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu
yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan
nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang orang
terdekat. 

Penelitian Werner (2001) menyebutkan bahwa perubahan fisik dan


psikologis yang terjadi pada wanita hamil meningkatkan dependency
need/ kebutuhan. Penelitian tersebut juga menunjukan kebutuhan akan
perhatian yang lebih besar, keinginan memastikan bahwa bantuan yang
dibutuhkan telah tersedia dan keinginan akan keterlibatan teman dan
keluarga.

2. Support dari tenaga kesehatan

Pada trimester pertama, tenaga kesehatan dapat memberi dukungan


dengan menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi
padanya adalah sesuatu yang sangat normal, sebagian besar wanita
merasakan hal yang serupa pada trimester pertama. Membantu ibu
untuk memahami setiap perubahan yang terjadi padanya baik fisik
maupun psikologis . Yakinkan bahwa kebanyakan ibu akan merasa lebih
baik dan berbahagia pada trimester kedua.

Pada trimester ke dua, ibu sudah mulai merasa lebih sehat dan
menginginkan kehamilannya sehingga petugas kesehatan dapat
memberikan dukungan dengan mengajarkan kepada ibu tentang nutrisi,
pertumbuhan bayi, tanda tanda bahaya, rencana kelahiran dan
kegawatdaruratan, karena saat ini merupakan waktu dan kesempatan
yang paling tepat.

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada,


sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Kewaspadaan ibu terhadap timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan meningkat .Pada trimester ini, petugas kesehatan
dapat memberikan dukungan dengan memberikan penjelasan bahwa
yang dirasakan ibu adalah normal, Membicarakan lagi dengan ibu
bagaimana tanda tanda persalinan yang sebenarnya dan menenangkan
ibu.

3. Rasa aman dan nyaman selama hamil

Ketidaknyamanan fisik maupun psikologis dapat terjadi pada ibu


selama kehamilan. Kerjasama bidan dengan keluarga sangat
diharapkan agar dapat memberikan perhatian dan mengatasi masalah
yang terjadi selama kehamilan. Dukungan dari suami, keluarga yang lain
dan tenaga kesehatan dapat memberikan perasaan aman dan nyaman
selama kehamilan. Kebutuhan ibu hamil ada dua, yaitu:

1. Menerima tanda-tanda bahwa ibu dicintai dan dihargai


2. Merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap
calon bayinya

4. Persipan menjadi orang tua

Persiapan Menjadi Orang Tua

Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena akan terjadi banyak
perubahan peran ketika bayi lahir. Bagi pasangan baru, persipan dapat
dilakukan dengan banyak berkonsultasi. Sedangkan bagi pasangan
yang telah mempunyai lebih dari satu anak dapat belajar dari
pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Persiapan yang tidak kalah
pentingnya adalah persiapan ekonomi. Persiapan menjadi orang tua
mempunyai dua komposnen yaitu:

1. Komponen yang bersifat praktis dan mekanis, melibatkan


keterampilan kognitif dan motorik – Keterampilan kognitif-motorik
misalnya memberi makan, menjaga dari bahaya. Kemampuan ini
dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan budaya.
2. Komponen yang bersifat emosional, melibatkan keterampilan
afektif dan kognitif – Keterampilan kognitif-afektif misalnya:
bersikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian kepada
bayinya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bayi baru


lahir adalah:

1. Temperamen
2. Cara pasangan mengartikan stres dan bantuan
3. Bagaimana mereka berkomunikasi dan mengubah peran
sosial mereka

Terdapat 2 fase peralihan menjadi orang tua yaitu fase penantian dan
fase bulan madu.

5. Persiapan sibling
Sibling rivalry adalah rasa persaingan antara saudara kandung akibat
kelahiran anak berikutnya. Sibling ditunjukkan dengan penolakan
terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya,
menjauh dari ibunya atau melakukan kekerasan terhadap adiknya. Usia
dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh
karena itu, persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak.
Persiapan bagi anak mencakup penjelasan yang dilihat dan didengar.

Cara untuk mengatasi terjadinya sibling, antara lain:

1. Menjelaskan pada anak tentang posisinya


2. Melibatkan anak dalam persiapan kelahiran adiknya
3. Mengajak anak berkomunikasi dengan calon bayi yang ada
dalam kandungan ibunya
4. Mengenalkan anak dengan profil bayi

A. Pengertian evidence base dalam asuhan kebidanan

Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris)


maka evidence Basedapat diartikan sebagai berikut:

Evidence : Bukti, fakta

Base   : Dasar

Jadi evidence base adalah: praktik berdasarkan bukti.

 Pengertian Evidence Base menurut sumber lain:

The process of systematically finding, appraising and using research


findings as the basis for clinical decisions.4

 Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan


menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan klinis.

Jadi pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan sebagai


asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut
metodologi ilmiah yang sistematis.
B. Tujuan evidence base dalam asuhan kebidanan

Tujuab yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Baseantara


lain:

1)    Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan


berdasarkan bukti ilmiah

2)    Meningkatkan kompetensi (kognitif)

3)    Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam


memberikan asuhan yang bermutu

4)    Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan


kebidanan klien mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan
bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

C. Faktor penunjang dan penghambat pada evidence base dalam


asuhan kebidanan

1) Dimulai dari pasien masalah klinis atau pernyataan yang timbul,


terkait perawatan yang diberikan pada klien

2) Melacak atau mencari sumber yang tersedia secara sistematis untuk


mencari pertanyaan

3) Evaluasi kinerja

Anda mungkin juga menyukai