Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

GIZI IBU HAMIL


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi Daur Hidup
Dosen Pengampu : Mardiana, S.KM., M.Si.

Disusun Oleh :
1. Fatkhiatun Nida 6411413001
2. Ertina Desi Kumalasari 6411413011
3. Talyta Desy Aryanti 6411413020
4. Anni Nur Aini 6411413029

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kehamilan merupakan fase penting dalam kehidupan. Kehamilan
merupakan fase di mana akan lahir calon generasi baru yang akan
meneruskan keberlangsungan kehidupan. Banyak wanita menantikan
kelahiran ini.Namun tidak sedikit pula yang gagal mempertahankan
kehamilan tersebut karena berbagai faktor.
Dalam menjaga kehamilannya, wanita hamil harus senantiasa
menjaga kesehatan dan emosionalnya. Beberapa hal merupakan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi proses kehamilan. Status gizi ibu baik
sebelum hamil maupun saat hamil merupakan faktor yang penting karena
turut berpengaruh pada pembentukan organ pada janin.
Faktor kepercayaan setempat turut pula mempengaruhi sikap ibu
dalam merespon kehamilan.Berbagai pantangan yang oleh masyarakat
setemepat dianggap benar belum tentu dibenarkan oleh dunia
kesehatan.Untuk itu perlu dibahas hal-hal mengenai kehamilan.

1.2.Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, didapatkan rumusan masalah sbb:
a. Apakah definisi kehamilan?
b. Bagaimanakah patofisiologi kehamilan?
c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses kehamilan?
d. Apa sajakahkomplikasi pada kehamilan?
e. Apa sajakah mitos-mitos pada kehamilan?
f. Bagaimanakah kebutuhan gizi ibu hamil?
g. Apakah contoh menu untuk ibu hamil?

1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
a. Untuk mengetahui definisi kehamilan
b. Untuk mengetahui patofisiologi kehamilan
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
kehamilan
d. Untuk mengetahui komplikasi pada kehamilan
e. Untuk mengetahui mitos-mitos pada ibu hamil
f. Untuk mengetahui kebutuhan gizi ibu hamil
g. Untuk mengetahui contoh menu untuk ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Definisi Ibu Hamil


Kehamilan merupakan serangkaian proses yang bermula dari adanya
pembuahan / fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dengan spermatozoa pria
yang dilanjutkan dengan pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tadi,
dilanjutkan dengan nidasi/implantasi zigot pada dinding saluran reproduksi,
dan kemudian akan tumbuh dan berkembang menjadi bakal individu baru.
(Sukarni dan Margareth, 2013).Kehamilan dipengaruhi oleh berbagai hormone
meliputi : estrogen, progesterone, human chorionic gonadotropin, human
somatomammotropin, prolactin, dsb. Perubahan keseimbangan hormone
tersebut mengakibatkan perubahan pada anatomi dan fisiologi pada organ-
organ reproduksi dan organ tubuh lainnya.(Sukarni dan Margareth, 2013)
Seseorang dikatakan hamil apabila mengalami tanda dan gejala
sebagaimana berikut : 1) amenorea. 2) terdapat pembesaran uterus disertai
pembesaran perut. 3) adanya kontraksi pada palpasi. 4) teraba/terasa gerakan
janin pada palpasi. 5) terdengar bunyi detak jantung janin atau terlihat secara
imaging. 6) teraba bagian tubuh janin pada palpasi atau terlihat pada imaging.
7) perubahan serviks uterus. 8) kurva suhu badan meningkat. 9) tes urin B-
hCG positif. 10) Titer B-hCG meningkat pada kehamilan usia 90 hari,
kemudian menurun seperti awal kehamilan, bahkan sampai tidak
terdeteksi.(Sukarni dan Margareth, 2013)

2.2.Patofisiologi Kehamilan
Menurut Susan Kleinet. al. (2009), disebutkan bahwa kehamilan
bermula dari bertemu dan bergabungnya sel sperma dan sel telur di dalam
rahim seorang perempuan.Selama masa pertumbuuhan dan perkembangannya,
laki-laki meproduksi sel sperma di dalam buah pelir atau testikel. Cairan
sperma ini akan keluar bersamaan dengan cairan semen pada saat
ejakulasi.Sementara itu, wanita melepakan sel telur setiap satu bulan sekali.
Sel telur ini akan bergerak menuruni saluran telur menuju rahim.
Ketika seorang laki-laki berejakulasi di dalam vagina perempuan, sel
sperma akan bergerak menuju ke rahim dan kemudian menuju saluran telur.
Pada saat yang sama, wanita juga tengah memasuki masa subur, yaitu masa
terlepasnya sel telur dari indung telur, salah satu sel sperma mungkin akan
bertemu dengan sel telur. Pertemuan sel telur dan sel sperma ini kemudian
akan bergabung membentuk sebuah kombinasi dan membentuk sebuah
kelompok sel yang berkembang menjadi janin.
Arisman (2003) mengungkapkan bahwa umumnya kehamilan terjadi
selama 38-40 minggu. Dalam hitungan hari, kehamilan akan berkahir setelah
hari ke 266, atau 38 minggu setelah ovulasi. Dalam hitungan lain, kira-kira 40
minggu sejak akhir hari pertama haid terakhir atau 9,5 bulan dalam hitungan
kalender.
Wanita dipastikan hamil ketika terdapat tanda-tanda berikut : terdengar suara
detak jantung, dapat terlihat dengan menggunakan USG, dan bentuk janin
dapat teraba, ditemukannya HCG di dalam urin yang ditemukan 4 minggu
sesudah HPHT (Hari pertama haid terakhir), atau dua minggu setelah
pembuahan.

2.3.Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan


Kehamilan sesorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut
(Juwitaningsih, dkk : 2013):
2.3.1. Faktor Fisik
Faktor fisik meliputi status kesehatan, status gizi, dan gaya hidup.
Faktor tersebut akan dijabarkan melalui penjelasan berikut:
2.3.1.1.Status Kesehatan
Kondisi kesehatan yang baik akan memberikan dampak yang baik
pula terhadap kehamilan. Ibu hamil yang sehat akan mendapatkan
kehamilan yang nyaman dan sehat. Ibu hamil yang pernah mengalami
TBC, asma, dan kelainan jantung bawaan akanmenghambat asupan
oksigen dan nutrisi terhadap janin. Selain itu, kehamilan akan
memperparah kondisi penyakit tersebut.
2.3.1.2.Status Gizi
Meskipun status gizi tidak menjamin kesehatan kehamilan, namun
dengan mengikuti anjuran diet ibu hamil akan membantu mendapatkan
kehamilan yang nyaman dan sehat, dengan mengurangi rasa mual di pagi
hari dan gangguan pada sistem pencernaan. Diet ini juga ini akan
mengurangi rasa letih, mencegah infeksi saluran kemih, susah buang air
besar, ambeien, anemia, dan kejang pada kaki.
Berdasarkan penelitian status gizi awal kehamilan mempengaruhi
hasil kelahiran yang diamati berdasarkan BBLR.Ditemukan bahwa status
gizi kurang dan normal di awal kehamilan lebih berisiko melahirkan bayi
BBLR. Hasil uji analisis regresi linier terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi status kelahiran bayi (BBLR) menunjukkan bahwa faktor
yang paling besar pengaruhnya terhadap BBLR adalah usia kehamilan ibu
dan pertambahan berat badan kehamilan. (Yongky, dkk. 2009)
2.3.1.3.Gaya Hidup
Gaya hidup dalam hal ini yaitu meliputi konsumsi alkohol, obat-
obatan terlarang, perokok, kehamilan tidak diinginkan, dan hamil di luar
nikah. Mengonsumsi alkohol selama kehamilan dapat meningkatkan risiko
keguguran, lahir premature, BBLR, komplikasi selama masa persiapan
kelahiran, persalinan dan FAE (Fetal Alcohol Effect).Di samping itu,
umunya waita hamil juga mengonsumsi obat-obatan baik yang
diresepkan,obat yang dijual bebas di masyarakat, maupun obat terlarang.
Berdasarkan penelitian, 2-3 % cacat bawaan diakibatkan oleh konsumsi
obat-obatan. Obat yang dikonsumsi ibu disalurkan oleh ibu melalui
plasenta melalui jalan yang sama dengan masuknya nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Di dalam
plasenta zat gizi dan obat di dalam darah akan melewati selaput tipis yang
memisahkan darah ibu dengan darah janin.
Peringatan mengenai bahaya merokok telah tersebar luas di
kalangan masyarakat.Salah satu dari bahaya tersebut yaitu dapat
mengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin.Tidak dipungkiri bahwa
sebagian ibu hamil tetap merokok.Setiap 10 batang rokok yang dihisap per
hari oleh ibu hamil diketahui dapat mengalami risiko keguguran, kematian
perinatal, dan retardasi pertumbuhan intrauteri yang lebih tinggi.selain itu
bayi yang dikandung oleh ibu hamil perokok memiliki risiko bibir
sumbing tiga kali lebih besar dari pada bayi lainnya.Ibu hamil yang
merokok dapat mempengaruhi dan merusak perkembangan janin dalam
rahim seperti BBLR, apnea, dan kematian akibat SIDS (Suddent Infant
Death Syndrome) atau kematian ranjang bayi.
Kehamilan yang tidak diinginkan maupun kehamilan di luar nikah
turut mempengaruhi proses kehamilan. Ibu hamil akan mengalami depresi
dan kecemasan post partum lebih tinggi pada kehamilan yang tidak
diinginkan. Pada kehamilan tidak diingiinkan sebagian memilih
menyelesaikan dengan cara-cara berikut : pernikahan, aborsi, diadopsi
orang lain, menjadi single parent, dan dirawat oleh orang tua dari wanita
tersebut.
2.3.2. Faktor Psikologis
Faktor psikologis meliputi stressor internal dan eksternal,
dukungan keluarga, dan kekerasan selama kehamilan oleh
pasangan.Faktor internal misalnya dari dalam diri wanita tersebut memang
meiliki emosi yang labil dan personal relationship yang tidak
adekuat.Sedangkan faktor eksternal terdiri dari trauma psikologikal, sexual
abuse, kekecewaan yang tidak terselesaikan, dan adanya minor disorder
misalnya rasa mual dan konstipasi.
Peran keluarga sangat penting bagi ibu hamil.Ibu hamil yang tidak
didampingi keluarga cenderung lebih labil, terutama tanpa dampingan dari
suami.Hal ini mengakibatkan kecemasan yang berlebih sehingga
mempengaruhi kehamilan akibat nafsu makan menurun, kelemahan fisik,
dan mual muntah yang bertambah. Berdasarkan penelitian, tinggi
rendahnya dukungan keluarga akan berkorelasi dengan tinggi rendahnya
penyesuaian diri perempuan pada kehamilan pertama. Melalui dukungan
keluarga sebagai salah satu bentuk dukungan sosial, seorang ibu hamil
dapat melakukan penyesuaian yang lebih baik dalam masa kehamilannya.
(Astuti, dkk. 2000)
Kekerasan yang dilakukan oleh pasangan meninggalkan trauma
bagi ibu hamil.Kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan fisik, psikis,
ataupun seksual.Ibu hamil dapat mengalami dampak secara langsung
maupun tidak langsung. Efek langsung antara lain : trauma dan kerusakan
fisik pada bayi dan ibu misalnya solution plasenta, fraktur tulang, rupture
uterus, dan perdarahan. Sedangkan efek tidak langsung yang dapat terjadi
yaitu : reaksi emosional, peningkatan kecemasan, depresi dan rentan
terhadap penyakit. Trauma pada kehamilan juga dapat tercermin pada
menurunnya nafsu makan dan peningkatan frekuensi merokok dan
konsumsi alcohol.

2.3.3. Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi


Di sebagian daerah terdapat ritual khusus yang dilakukan kepada
ibu hamil untuk menjaga kehamilan.Setiap fase perubahan fase kehidupan
dianggap masa krisis yang gawat dan berbahaya baik secara nyata maupun
gaib.Sehingga serangkaian ritual perlu dilakukan untuk menangkal
pengaruh buruk tersebut.Di Jawa misalnya terdapat upacara mitoni,
procotan dan brikohan, sepasaran, dan selapanan.Selain ritual berupa
upacara, berbagai pantangan terhadap tindakan dan jenis makanan tertentu
pun harus dihindari agar janin dan ibu hamil tetap sehat dan terjaga.
Sebagaimana teori H.L. Bloom bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi status kesehatan adalah layanan kesehatan.Layanan
kesehatan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas
kesehatan.Ketersediaan fasilitas kesehatan akan menunjang proses
kehamilan yang sehat. Gangguan selama proses kehamilan terjadi karena
masalah berikut:
a. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari
pelayanan kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor status ekonomi,
status pendidikan, status wanita, dan karakteristik penyakit.
b. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan itu sendiri. Hal ini
disebabkan oleh jarak, transportasi, jalan, dan biaya.
c. Keterlambatan dalam menerima penanganan yang tepat. Dipengaruhi
oleh kualitas tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Aspek lain yang erat dengan kehamilan ibu adalah aspek ekonomi.
Ibu hamil yang status ekonominya rendah cenderung lebih rentan terhadap
gangguan kehamilan. Umumnya mereka akan menghemat pengeluaran
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Ibu yang
membantu perekonomian keluarga juga menyebabkan waktu istirahatnya
berkurang sehingga tidak ada waktu untuk memeriksakan kehamilannya.

2.4.Komplikasi Kehamilan
Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia mengakibatkan kurangnya
pemahaman terhadap komplikasi selama kehamilan.(Wulandari, 2014).Selama
proses kehamilan, oleh sebab berbagai faktor, terkadang ibu hamil mengalami
gangguan dan komplikasi kehamilan sbb:
2.4.1. Perdarahan pervaginam pada Kehamilan Muda
Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda terjadi sebelum 24
minggu kehamilan. Perdarahan tersebut dapat diakibatkan oleh hal-hal
berikut:
a. Implantation bleeding :perdarahan sedikit pada saat tropoblast melekat
pada endometrium. Bleeding terjadi saat implantasi atau 8-12 hari
setelah fertilisasi.
b. Aborsi : 15% perdarahan pervaginam terjadi pada abortus spontan
sebelum 12 minggu usia kehamilan dan sering pada primigavida.
c. Hydratidiform molae : akibat dari degenerasi chorionic vili pada awal
kehamilan. Embrio mati dan direabsorbsi / mola terjadi di dekat fetus.
Sebagian besar terjadi wanita perokok, memiliki riwayat mola dan
multipara.
d. Kehamilan ektopik : ovum dan sperma yang berfertilisasi kemudian
berimplantasi di luar uterine cavity, 95% ada di tuba, mungkin di
ovarium, abdominal cavity, dan canalis servicalis.
e. Lesi di serviks
f. Infeksi pada vagina
Semua perdarahan selama kehamilan bersifat abnormal kecuali
implantation bleeding. Perdarahan pada awal kehamilan memiliki ciri-ciri
berwarna merah segar, banyak, dan nyeri di bagian perut.
2.4.2. Perdarahan pervaginam pada masa kehamilan lanjut
a. Perdarahan ini biasa disebut dengan antepartum haemorrage / APH
yang dartikan sebagai perdarahan saluran genital setelah 24 minggu
kehamilan dan sebelum bayi dilahirkan. Perdarahan yang terjadi
selama proses persalinan disebut intrapartum haemorrage.
b. APH amerupakan komplikasi serius yang dapat mengakibatkan
kematian ibu dan janin. Terdapat dua jenis APH yaitu:
1) Placenta praevia : perdarahan yang disebabkan oleh letak plasenta
yang abnormal, biasanya sebagian atau seluruh plasenta terletak
pada segmen bawah rahim.
2) Abrupstion placenta : perdarahan akibat lepasnya plasenta sebelum
waktunya. Kejadian ini bisa terjadi selama usia kehamilan.
Terdapat beberapa upaya penanganan terhadap komlikasi perdarahan
pervaginam ini, yaitu :
1) Bertanyalah pada ibu tentang karakteristik dari perdarahan, kapan
on set-nya, seberapa banyak, warna, adakah gumpalan, adakah rasa
nyeri saat perdarahan.
2) Memeriksa tekanan darah, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
3) Melakukan pemeriksaan eksternal dengan merasakan apakah perut
bagian bawah teraba lembut, keyal, atau keras.
4) Jangan melakukan pemeriksaan dalam
2.4.3. Hipertensi Gravidarium
Pregnancy Induced Induced Hypertention / Gestational
Hypertention yaitu tekanan darah yang mencapai 140/90 mmHg atau lebih
atau meningkatnya tekanan diastolic sebesar 20 mmHg setelah 20 minggu
kehamilan dengan pemeriksaan paling sedikit 2 kali setelah 24 jam pada
wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.Apabila terdapat
protein dalam urin dan oedema maka diketegorikan sebagai pre-
eklampsia.Sedangkan jika ditambah dengan kejang maka termasuk
kategori eklampsia.
2.4.4. Nyeri Perut bagian Bawah
Nyeri perut bagian bawah dapat disebabkan oleh peningkatan kontraksi
uterus dan mungkin mengarah pada adanya tanda-tanda ancaman
aborsi.Nyeri yang berbahaya merupakan nyeri yang hebat, menetap, dak
tidak hilang walaupun telah istirahat.Nyeri perut bagian bawah
berhubungan dengan apendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, radang
panggul, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, ISK, atau abrupsio
plasenta.
2.4.5. Sakit Kepala yang Hebat
Selama masa kehamilan, ibu sering kali mengalami pusing, tetapi pusing
yang bersifat hebat, menetap, dan tidak hilang walaupun telah beristirahat
adalah berbahaya bagi kehamilan.Sakit kepala yang disertai pandangan
kabur merupakan gejala pre-eklampsia.
2.4.6. Masalah Visual
Masalah visual pada ibu hamil dapat diakibatkan oleh pengaruh hormone
yang tidak stabil.Pandangan kabur, berbayang, yang bersifat mendadak
berbahaya bagi ibu.Masalah visual yang disertai sakit kepala hebat
merupakan gejala pre eklampsia.
2.4.7. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Umumnya, ibu hamil mengalami bengkak yang muncul pada sore hari dan
akan hilang setelah istirahat dengan posisi kaki lebih tinggi. ini merupakan
hal yang normal, namun ketika bengkak tersebut tidak kunjung hilang
meskipun istirahat, serta siikuti keluhan lainnya, makan patut dicurigai hal
tersebut merupakan tanda-tanda anemia, gagal jantung, maupun pr-
eklampsia.
2.4.8. Gerakan Janin tidak Terasa
Gerakan janin akan terasa pada usia 5-6 bulan usia kehamilan, namun ada
juga yang terasa lebih awal. Bayi biasanya bergerak selama 3 kali setiap 3
jam. Gerakan bayi akan melemah ketika bayi dalam keadaan tidur, dan
semakin terasa ketika ibu dalam keadaan istirahat, makan, minum, dan
berbaring.
Ketika dalam periode tersebut gerakan bayi tidak terasa, cobalah cara di
bawah ini untuk menanganinya:
a. Tanyakan kepada ibu kapan terkahir bayi bergerak
b. Raba gerakan bayi dengan meletakkan tangan di perut ibu
c. Periksa denyut jantung bayi dengan menggunakan stetoskop binokuler,
jika perlu gunakan doopler.
d. Segera rujuk dan periksa dengan ultrasound.
2.4.9. Obesitas
Wanita hamil dengan berat badan berlebih harus diberi treatment
tertentu.Jika pada wanita tidak hamil dapat dilakukan diet dan pemberian
olahraga tertentu, lain halnya dengan wanita hamil.Nouman (2011) dalam
penelitiannya mengugkapkan bahwa wanita hamil yang menderita obesitas
dapat diterapi dengan menggunakan metformin.Metformin yaitu biguanida
yang dapat meningkatkan asupak glukosa ke hati dan otot rangka, dan
menurunkan produksi gula hati.
2.4.10. Kanker
Kanker payudara merupakan diagnosa kanke yang paling umum pada
wanita hamil.Wanita hamil dengan kanker payudara disarankan untuk
melakukan operasi daripada melakukan radioterapi. Kemoterapi dapat
diterapkan jika usia kandungan sudah melebihi trimester awal. (Azad and
Ring, 2007)
2.4.11. Penurunan Imunitas Tubuh
Thornton (2010) mengemukakan bahwa wanita hamil lebih rentan terkena
virus yang menyerang pernapasan, misal influenza.Wanita hamil juga
lebih rentan terkena malaria disbanding wanita tidak hamil.
2.5.Mitos Kehamilan
2.5.1. Pengertian Umum Mitos
Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah
kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara
yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum
tentu benar adanya. Banyak dijumpai seputar mitos yang berkembang
khususnya pada masyarakat awam, yang keberadaannya berbeda dari
masa-masa ke masa. Setiap masing-masing daerah mempunyai ciri
khasnya sendiri yang disesuaikan dengan kebudayaan leluhurnya pada
masa itu. Sehingga masih kentalnya mitos yang dipercayai oleh
masyarakat di setiap daerah.
Mitos berupa nasehat, anjuran ataupun larangan. Beberapa mitos dapat
bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman
sehari-hari tetapi tidak semua mitos yang kebenarannya belum tentu benar
adanya yang terbukti salah atau tidak efektif. Karena masih banyaknya
masyarakat yang percaya terhadap pola fikir zaman dahulu sehingga masih
bertahan hingga saat ini. Dampak yang ditimbulkan menjadi sebuah mitos.
2.5.2. Macam-macam Mitos
Setiap daerah mempunyai kepercayaan masing-masing sesuai dengan
kepercayaan nenek moyangnya pada masa itu, sehingga terdapat mitos
yang berbeda-beda dari setiap daerah yang telah meluas di masyarakat.
Berbagai mitos tersebut diantaranya yaitu mitos tentang seputar alam,
mitos cerita rakyat, mitos kehamilan, dan mitos-mitos yang lainnya.
2.5.3. Mitos Saat Kehamilan (Umum)
Di Indonesia berlaku begitu banyak mitos dan larangan seputar kehamilan
yang beredar di masyarakat. Dari segi makanan, keseharian, tindak tanduk,
ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian. Tradisi ini amat
kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya
sebagai amanat atau pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan
menimbulkan dampak atau karma yang tidak menyenangkan. Berikut
adalah berbagai macam-macam mitos yang telah beredar berdasarkan
Sekar D. Larasati dalam buku Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan yaitu:
a. Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan
Fakta: Belum ada penelitan yang membuktikan mitos ini karena
lancarnya persalinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun air
kelapa muda memang berkhasiat untuk menjadikan air ketuban putih
dan bersih.
b. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya di kantung baju
agar janin terhindar dari marabahaya
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu
melukai.
c. Minum air kelapa hijau menyuburkan rambut bayi
Fakta: Minum air kelapa hijau tidak berkaitan dengan rambut bayi.
Namun air kelapa hijau memang menyehatkan karena mengandung
elektrolit, sehingga siapa saja termasuk ibu hamil, boleh meminum air
kelapa hijau agar tetap bugar.
d. Dilarang menutup lubang-lubang
Fakta: Misalnya seperti lubang semut karena akan menyulitkan proses
persalinan. Sulitnya persalinan tentu saja bukan ditentukan hal itu.
Seperti kita tahu, proses persalinan tergantung pada 3P (power,
passage, passanger). Proses persalinan bisa berjalan lancar jika ketiga
komponen tersebut dalam kondisi baik. Ukuran bayi (passanger) tak
terlalu besar agar bisa melalui jalan lahir (passage). Didukung oleh
konstraksi (power) yang teratur dan efektif sehingga mampu membuka
jalan lahir.
e. “Amit-amit jabang bayi” adalah ungkapan dengan harapan janin
terhindar dari kejadian yang tidak diiharapkan.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada
ketakutan yang tidak bermanfaat.
2.5.4. Mitos Saat Kehamilan (Daerah Jawa Barat)
Pada pembahasan menjelaskan mitos tentang kehamilan yang lebih
spesifik, khususnya di daerah Jawa Barat karena dari mitos kehamilan
tersebut terdapat berbagai macam nasehat, pantangan atau anjuran pada
saat masa kehamilan. Berikut adalah beberapa mitos yang ditemui dari
adat istiadat Jawa yang berhubungan dengan kehamilan yaitu:
a. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu
dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan
perbuatannya itu.
Fakta: Tentu saja tidak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi.
Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit,
gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal 11 benturan) dan
karena psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu
diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang
tidak bisa dibenarkan.
b. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya di kantung baju
agar janin terhindar dari marabahaya
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu
melukai.
c. Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang
akan mengganggu janin.
Fakta: Secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah
takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan berpergian.
d. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang
dikandungnya tidak terlilit tali pusar.
Fakta: Ini pun jelas mengada-ada karena tidak ada kaitan antara
handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim. Secara medis,
hiperaktivitas gerakan bayi, diduga dapat menyebabkan lilitan tali
pusat karena ibunya terlalu aktif.
e. Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan,
nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga
batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.
f. Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi
kembar siam. Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar
dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet
yang dimakan oleh ibu hamil. Kembar siam disebabkan oleh
pembelahan sel telur pada saat setelah dibuahi yang tidak sempurna.
Oleh karenanya jelas ini hanyalah sebuah mitos.
g. “Amit-amit jabang bayi” adalah ungkapan dengan harapan janin
terhindar dari kejadian yang tidak diiharapkan.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada
ketakutan yang tidak bermanfaat.
h. Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin
dalam kandungan gugur.
Fakta: Secara medis-biologis, getah nanas muda mengandung senyawa
yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau
disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian
juga nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam
askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
i. Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak
pada kulit bayi. Fakta: Tidak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan
buah stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu
banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin memang bayi mengalami
infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga timbul bercak-
bercak pada kulitnya.
j. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tidak bau amis.
Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang
sedikit berbau amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang
dikonsumsi ibu hamil, melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban.
Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang. Karena kebersihannya
jelas terjaga daripada ikan mentah.
k. Jangan minum air es agar bayinya tidak besar. Minum es atau
minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau
membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan
yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asal
tidak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak
dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Lagipula
segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.
l. Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan
per hari) menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan
berjalan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah
dalam usus halus menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-
lain agar mudah diserap oleh usus.
2.5.5. Mitos Saat Kehamilan (Daerah Jawa Tengah)
a. Pantang untuk makan belut dan udang, oleh karena dapat
menyebabkan bayi dalam kandungan mlungker (letak sungsang),
sehingga mendapatkan kesulitan untuk melahirkan
b. Pantang makan jantung pisang, oleh karena dapat menyebabkan calon
bayi (janin) di dalam kandungan menjadi besar, tetapi setelah
dilahirkan menyusut menjadi lebih kecil.
c. Pantang makan cumi dan kepiting oleh karena dapat menyebabkan
anak menjadi berkulit hitam
d. Pantang makan ikan sembilang, oleh karena dapat menyebabkan janin
di dalam kandungan menjadi hilang dan tidak boleh minum banyak,
oleh karena dapat menyebabkan janin menjadi besar.
e. Pantang makan makanan, terutama makanan yang tinggi protein pada
ibu hamil ini, jika dilakukan dapat mengakibatkan kelahiran bayi
dengan BBLR (berat bayi lahir rendah) yang kemudian dapat
mengganggu perkembangan dan pertumbuhan bayi.

2.6.Kebutuhan Gizi Ibu Hamil


Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan :
a. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan
cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin, serta plasenta
b. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh
bukan lemak
c. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama
hamil
d. Perencanaan dan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk
memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan
potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energi untuk
menyusui serta merawat bayi kelak
e. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangakan reaksi yang
tidak diinginkan, seperti mual dan muntah
f. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi
selama kehamilan (diabetes kehamilan)
g. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan
makan yang baik yang adapat diajarkan kepada anaknya selama hidup
Perencanaan gizi untuk ibu hamil sebaiknya mengacu pada RDA.
Dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein
meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200 –
300 %.
Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok, yaitu :
a. Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati)
b. Susu dan olahannya
c. Roti dan berbijian
d. Buah dan sayur yang kaya akan vitamin C
e. sayuran bewarna hijau tua
f. buah dan sayur
Jika keenam bahan makanan ini digunakan, seluruh zat gizi yang dibutuhkan
oleh ibu hamil akan terpenuhi, kecuali zat besi dan asam folat.
a. Energi
Besaran energi yang terasup merupakan faktor gizi yang paling penting
jika dikaitkan dengan berat badan lahir bayi. Banyaknya energi yang harus
disiapkan hingga kehamilan berakhir sekitar (dibulatkan) 80.000 kkal
(National Academy of Sciences, 1890) atau kira – kira 300 kkal tiap hari
di atas kebutuhan wanita tidak hamil. Nilai ini diitung berdasarkan
kesetaraan dengan protein dan lemakyang tertimbun untuk pertumbuhan
janin dan keperluan ibu.
b. Protein
Sama seperti energi, kebutuhan wanita akan protein membuhung sampai
68%. Jumlah protein yang harus tersedia samapi akhir kehamilan
diperkirakan sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta,
serta bayi. Jika PER dianggap 70% , rata – rata pertambahan protein ialah
8,5gr/hari. Jika koefisien variabilitas sebesar 15%, tambahan ini
meningkat menjadi 10 gr sehari. National Academy of Sciences mematok
angka sekitar 30 gr.
c. Zat besi
Kebutuhan ibu hamil akan meningkat (untuk pembentukan plasenta dan
sel darah merah) sebesar 200 – 300%. Perkiraan besaran zat besi yang
perlu ditimbun selama hamil 1.040 mg. Dari jumlah ini, 200mg Fe
tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang.
Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin, dengan rincian 50 – 75 mg
untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darh
merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah sebanyak ini tidak
mungkin tercukupi hanya malalui diet. Karena itu, suplemntasi zat besi
perlu sekali diberlakukan, bahkan kepada wanita yan berstatus gizi baik.
Untuk menjaga dan mencegah kekurangan zat besi, setiap ibu hamil
dianjurkan untuk menelan besi sebanyak 30 mg tiap hari. Takaran ini tidak
akan terpenuhi hanya melalui makanan. Oleh karena itu, supleman sebesar
30 – 60 mg, dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan
sampai 3 bulan pascapartum, perlu diberikan setiap hari.
d. Asam folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolisme
beberapa asam amino, sintesis purin, dan timidilat sebagai senyawa
penting dalam sintesis asam nukleat. Asam folat juga dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang
belakang dan untuk pendewasaannya. Sekitar 24-60% wanita baik di
negara berkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan asam
folat karena kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil. Kekurangan
asam folat berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi kehamilan
seperti aborsi spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia kehamilan dan
hemorrhage (pendarahan), Widyakarya Pangan dan Gizi 2004
menganjurkan penambahan sebanyak 200 µg untuk ibu hamil, yang dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya
diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau pada 28 hari pertama
kehamilan. Besarnya suplementasi adalah 280, 660, dan 470 µg per hari,
masing-masing pada trimester I, II, dan III . Jenis makanan yang banyak
mengandung asam folat antara lain ragi, hati, brokoli, sayuran hijau,
kacangkacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur.
e. Kobalamin (vitamin B12)
Vitamin B12 ini sangat penting dalam pembentukan RBC (sel darah
merah) dan keberfungsian sel – sel sumsum tulang belakang, sistem
persarafan, dan saluran cerna. Tubuh dapat menyimpan B12 di hati dalam
jumlah yang adekuat untuk persediaan selama 5 tahun. Itulah sebabnya
mengapa defisiensi berat jarang terjadi.
Pangan sumber vitamin B12 ialah hati, telur, ikan (terutama tuna), kerang,
daging, unggas, susu, dan keju. Asupan yang dianjurkan sekitar 3µg
sehari. Sebutir telur mengandung 1 µg, secangkir susu menyimpan 1 µg,
85 gr daging babi mengandung 2 µg asam folat. Faktor yang dapat
mengganggu penyerapan B12 ialah alkohol, pil KB, dan senyawaa tertentu
dalam rokok.
f. Vitamin D
Kekurangan vitamin D selama hamil dapat menimbulkan gangguan
metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan ini berupa
hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia enamel gigi bayi,
dan osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekan dengan pemberian 10
µg (400 IU) per hari. Kekurangan vitamin D kerap menjangkiti ibu hamil
yang bermukim di daerah yang hanya sedikiy bersentuhan dengan sinar
matahari sehingga sintetis vitamin D di kulit tidak terjadi.
Sumber vitamin D yang penting di Amerika ialah susu yang telah
diperkaya dengan vitamin D. Perhatian khusus perlu diberikan pada
mereka yang tidak minum susu, misal kelompok vegetarian. Kepada
mereka, perlu diberikan suplementasi kalsium sebanyak 5 – 10 µg per hari.
g. Yodium
Kerusakan saraf akibat hipotiroidisme yang terjadi pada akhir kehamilan
tidak separah jika hal ini terjadi diawal kehamilan. Oleh karena itu,
koreksi terhadap kekurangan yodium sebaiknya dilakukan sebelum atau
selama 3 bulan pertama kehamilan.
Anjuran asupan per hari untuk inu hamil dan menyusui adalah sebesar 200
µg (Food and Nutrition Board of the National Academy of Sciences in the
United State), dalam bentuk pemberian garam beryodium, pemberian
suplementasi pada hewan ternak, pemberian minyak beryodium per oral
atau injeksi.
h. Kalsium
Metabolisme kalsium selama hamil berubah mencolok, meskipun
mekanisme keterjadiannya belum sepenuhnya terpahami. Kadar kalsium
dalam darah ibu hamil susut sampai 5% ketimbang wanita yang tidak
hamil. Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 gr, dengan
kecepatan 7, 110, dan 350 mg masing – masing pada trismeter I, II, dan
III. Asupan anjuran ialah sekitar 1200 mg/hari bagi ibu hamil berumur di
atas 25 tahun, dan cukup 800 mg untuk mereka yang berusia lebih muda.

2.7.Menu Seimbang Ibu Hamil


Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari
menu sebelum hamil.
Kelompok bahan makanan Porsi
Roti, serealia, nasi dan mi 6
Sayuran 3
Buah 4
Susu, yoghurt, keju 2
Daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan 3
Gula 2
Lemak, minyak 5

 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan: Roti 3 potong sedang (70
gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50
gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram),
jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji
sedang (135 gram)
 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan: 1 potong kecil ikan
asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang
ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir
telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso
sedang (170 gram) dan lainnya.
 1 mangkuk (100 gram) sayuran di antaranya buncis, kol, kangkung,
kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
 1 potong buah seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang
(50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190
gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1
buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4
buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu
biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah
rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45
gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan: Tahu 1 potong
besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan
kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2
sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang
tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dll
 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan: 4 sendok makan susu
skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju
(35 gram), dan lainnya.
 Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan: avokad 1/2
buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
 Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan: 1 sendok makan
madu (15 gram)
Pola Makan secara Umum untuk Memperoleh Gizi Seimbang pada Ibu Hamil
BAB III
PENUTUP

3.1.Simpulan
a. Kehamilan merupakan pertemuan antara sel telur dan sperma yang
kemudian berkembang menjadi bakal generasi baru.
b. Kehamilan dipengaruhi oleh faktor fisik, faktor psikologis, lingkungan,
sosial, dan budaya.
c. Komplikasi kehamilan meliputi : perdarahan per vaginam, hipertensi,
nyeri perut bagian bawah, sakit kepala hebat, dll.
d. Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah
kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu
perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya
belum tentu benar adanya.
e. Setiap daerah mempunyai kepercayaan masing-masing sesuai dengan
kepercayaan nenek moyangnya pada masa itu, sehingga terdapat mitos
yang berbeda-beda dari setiap daerah yang telah meluas di masyarakat.
Berbagai mitos tersebut diantaranya yaitu mitos tentang seputar alam,
mitos cerita rakyat, mitos kehamilan, dan mitos-mitos yang lainnya.
f. Mitos seputar kehamilan setiap daerah itu berbeda – beda tergantung
kepercayaan dan adat – istiadat yang di anut setiap daerahnya.
g. Kebutuhan gizi pada ibu hamil terdiri energi, protein, zat besi, asam folat,
kobalamin (vitamin B12), vitamin D, yodium, dan kalsium
h. Menu seimbang gizi pada ibu hamil tiap tribulan I, II, dan III berbeda –
beda.

3.2.Saran
a. Ibu hamil hendaaknya menjaga pola hidupnya tetap sehat dan menghindari
tekanan stress.
b. Keluarga hendaknya turut mendukung dan mendampingi ibu hamil selama
proses kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2003. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC :
Jakarta.
Astuti, Arini Budi. Santosa, Singgih Wibowo. Utami, Muhana Sofiati. 2000.
Hubungan antara Dukungan keluarga degan penyesuaian diri perempuan
pada kehamilan pertama. Jurnal Psikologi 2000, No. 2, 84 – 95.
Yogyakarta :Universitas Gadjah Mada.
Azad, G.K. Ring. E. 2007. Breast Cancer and Pregnancy.Breast Cancer Online /
Volume 10 / Issue 10 / October 2007 / DOI: 10.1017/S1470903107006505
Juwitaningsih, Cahya. Dkk. 2013.Asuhan Kebidanan Ibu I. (Kehamilan).
Kabupaten Semarang : Stikes Ngudi Waluyo.
K, Icesmi Sukarni. ZH, Margareth. 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Klein, Susan. Miller, Suellen. Thomson, Fiona. 2009. Riwayat Kesehatan Ibu
Hamil. (Terjemahan).Yogyakarta : IMU.
Larasati, Sekar. 2009. Menjawab Mitos-Mitos Seputar Masalah Kehamilan dan
bayi Anda. Yogyakarta: Luna Publisher.
Norman, Jane E. Reynold, Rebecca. 2011. Consequences of obesity and
overweight during pregnancy. The consequences of obesity and excess
weight gain in pregnancy.Proceedings of the Nutrition Society(2011), 70,
450–456 doi:10.1017/S0029665111003077.
Thornton, Catherine A. 2010. Immunology of Pregnancy.Proceedings of the
Nutrition Society(2010), 69, 357–365 doi:10.1017/S0029665110001886
Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Woro, Oktia KH, 2013. Pola Asuh Gizi Ditinjau Dari Prespektif Sosial – Budaya
Dalam Pembangunan. Semarang : UNNES Press.
Wulandari, Endri. Wijayanti.2014. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Sikap dalam deteksi dini
komplikasi kehamilan di wilayah puskesmas kartasura kabupaten
sukoharjo.Jurnal Keperawatan AKPER 17 Karanganyar Vol 1 No. 2
Tahun 2014.ISSN : 2338-6800.

Anda mungkin juga menyukai