Disusun Oleh :
1. Fatkhiatun Nida 6411413001
2. Ertina Desi Kumalasari 6411413011
3. Talyta Desy Aryanti 6411413020
4. Anni Nur Aini 6411413029
1.1.Latar Belakang
Kehamilan merupakan fase penting dalam kehidupan. Kehamilan
merupakan fase di mana akan lahir calon generasi baru yang akan
meneruskan keberlangsungan kehidupan. Banyak wanita menantikan
kelahiran ini.Namun tidak sedikit pula yang gagal mempertahankan
kehamilan tersebut karena berbagai faktor.
Dalam menjaga kehamilannya, wanita hamil harus senantiasa
menjaga kesehatan dan emosionalnya. Beberapa hal merupakan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi proses kehamilan. Status gizi ibu baik
sebelum hamil maupun saat hamil merupakan faktor yang penting karena
turut berpengaruh pada pembentukan organ pada janin.
Faktor kepercayaan setempat turut pula mempengaruhi sikap ibu
dalam merespon kehamilan.Berbagai pantangan yang oleh masyarakat
setemepat dianggap benar belum tentu dibenarkan oleh dunia
kesehatan.Untuk itu perlu dibahas hal-hal mengenai kehamilan.
1.2.Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, didapatkan rumusan masalah sbb:
a. Apakah definisi kehamilan?
b. Bagaimanakah patofisiologi kehamilan?
c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses kehamilan?
d. Apa sajakahkomplikasi pada kehamilan?
e. Apa sajakah mitos-mitos pada kehamilan?
f. Bagaimanakah kebutuhan gizi ibu hamil?
g. Apakah contoh menu untuk ibu hamil?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
a. Untuk mengetahui definisi kehamilan
b. Untuk mengetahui patofisiologi kehamilan
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
kehamilan
d. Untuk mengetahui komplikasi pada kehamilan
e. Untuk mengetahui mitos-mitos pada ibu hamil
f. Untuk mengetahui kebutuhan gizi ibu hamil
g. Untuk mengetahui contoh menu untuk ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.Patofisiologi Kehamilan
Menurut Susan Kleinet. al. (2009), disebutkan bahwa kehamilan
bermula dari bertemu dan bergabungnya sel sperma dan sel telur di dalam
rahim seorang perempuan.Selama masa pertumbuuhan dan perkembangannya,
laki-laki meproduksi sel sperma di dalam buah pelir atau testikel. Cairan
sperma ini akan keluar bersamaan dengan cairan semen pada saat
ejakulasi.Sementara itu, wanita melepakan sel telur setiap satu bulan sekali.
Sel telur ini akan bergerak menuruni saluran telur menuju rahim.
Ketika seorang laki-laki berejakulasi di dalam vagina perempuan, sel
sperma akan bergerak menuju ke rahim dan kemudian menuju saluran telur.
Pada saat yang sama, wanita juga tengah memasuki masa subur, yaitu masa
terlepasnya sel telur dari indung telur, salah satu sel sperma mungkin akan
bertemu dengan sel telur. Pertemuan sel telur dan sel sperma ini kemudian
akan bergabung membentuk sebuah kombinasi dan membentuk sebuah
kelompok sel yang berkembang menjadi janin.
Arisman (2003) mengungkapkan bahwa umumnya kehamilan terjadi
selama 38-40 minggu. Dalam hitungan hari, kehamilan akan berkahir setelah
hari ke 266, atau 38 minggu setelah ovulasi. Dalam hitungan lain, kira-kira 40
minggu sejak akhir hari pertama haid terakhir atau 9,5 bulan dalam hitungan
kalender.
Wanita dipastikan hamil ketika terdapat tanda-tanda berikut : terdengar suara
detak jantung, dapat terlihat dengan menggunakan USG, dan bentuk janin
dapat teraba, ditemukannya HCG di dalam urin yang ditemukan 4 minggu
sesudah HPHT (Hari pertama haid terakhir), atau dua minggu setelah
pembuahan.
2.4.Komplikasi Kehamilan
Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia mengakibatkan kurangnya
pemahaman terhadap komplikasi selama kehamilan.(Wulandari, 2014).Selama
proses kehamilan, oleh sebab berbagai faktor, terkadang ibu hamil mengalami
gangguan dan komplikasi kehamilan sbb:
2.4.1. Perdarahan pervaginam pada Kehamilan Muda
Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda terjadi sebelum 24
minggu kehamilan. Perdarahan tersebut dapat diakibatkan oleh hal-hal
berikut:
a. Implantation bleeding :perdarahan sedikit pada saat tropoblast melekat
pada endometrium. Bleeding terjadi saat implantasi atau 8-12 hari
setelah fertilisasi.
b. Aborsi : 15% perdarahan pervaginam terjadi pada abortus spontan
sebelum 12 minggu usia kehamilan dan sering pada primigavida.
c. Hydratidiform molae : akibat dari degenerasi chorionic vili pada awal
kehamilan. Embrio mati dan direabsorbsi / mola terjadi di dekat fetus.
Sebagian besar terjadi wanita perokok, memiliki riwayat mola dan
multipara.
d. Kehamilan ektopik : ovum dan sperma yang berfertilisasi kemudian
berimplantasi di luar uterine cavity, 95% ada di tuba, mungkin di
ovarium, abdominal cavity, dan canalis servicalis.
e. Lesi di serviks
f. Infeksi pada vagina
Semua perdarahan selama kehamilan bersifat abnormal kecuali
implantation bleeding. Perdarahan pada awal kehamilan memiliki ciri-ciri
berwarna merah segar, banyak, dan nyeri di bagian perut.
2.4.2. Perdarahan pervaginam pada masa kehamilan lanjut
a. Perdarahan ini biasa disebut dengan antepartum haemorrage / APH
yang dartikan sebagai perdarahan saluran genital setelah 24 minggu
kehamilan dan sebelum bayi dilahirkan. Perdarahan yang terjadi
selama proses persalinan disebut intrapartum haemorrage.
b. APH amerupakan komplikasi serius yang dapat mengakibatkan
kematian ibu dan janin. Terdapat dua jenis APH yaitu:
1) Placenta praevia : perdarahan yang disebabkan oleh letak plasenta
yang abnormal, biasanya sebagian atau seluruh plasenta terletak
pada segmen bawah rahim.
2) Abrupstion placenta : perdarahan akibat lepasnya plasenta sebelum
waktunya. Kejadian ini bisa terjadi selama usia kehamilan.
Terdapat beberapa upaya penanganan terhadap komlikasi perdarahan
pervaginam ini, yaitu :
1) Bertanyalah pada ibu tentang karakteristik dari perdarahan, kapan
on set-nya, seberapa banyak, warna, adakah gumpalan, adakah rasa
nyeri saat perdarahan.
2) Memeriksa tekanan darah, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
3) Melakukan pemeriksaan eksternal dengan merasakan apakah perut
bagian bawah teraba lembut, keyal, atau keras.
4) Jangan melakukan pemeriksaan dalam
2.4.3. Hipertensi Gravidarium
Pregnancy Induced Induced Hypertention / Gestational
Hypertention yaitu tekanan darah yang mencapai 140/90 mmHg atau lebih
atau meningkatnya tekanan diastolic sebesar 20 mmHg setelah 20 minggu
kehamilan dengan pemeriksaan paling sedikit 2 kali setelah 24 jam pada
wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.Apabila terdapat
protein dalam urin dan oedema maka diketegorikan sebagai pre-
eklampsia.Sedangkan jika ditambah dengan kejang maka termasuk
kategori eklampsia.
2.4.4. Nyeri Perut bagian Bawah
Nyeri perut bagian bawah dapat disebabkan oleh peningkatan kontraksi
uterus dan mungkin mengarah pada adanya tanda-tanda ancaman
aborsi.Nyeri yang berbahaya merupakan nyeri yang hebat, menetap, dak
tidak hilang walaupun telah istirahat.Nyeri perut bagian bawah
berhubungan dengan apendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, radang
panggul, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, ISK, atau abrupsio
plasenta.
2.4.5. Sakit Kepala yang Hebat
Selama masa kehamilan, ibu sering kali mengalami pusing, tetapi pusing
yang bersifat hebat, menetap, dan tidak hilang walaupun telah beristirahat
adalah berbahaya bagi kehamilan.Sakit kepala yang disertai pandangan
kabur merupakan gejala pre-eklampsia.
2.4.6. Masalah Visual
Masalah visual pada ibu hamil dapat diakibatkan oleh pengaruh hormone
yang tidak stabil.Pandangan kabur, berbayang, yang bersifat mendadak
berbahaya bagi ibu.Masalah visual yang disertai sakit kepala hebat
merupakan gejala pre eklampsia.
2.4.7. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Umumnya, ibu hamil mengalami bengkak yang muncul pada sore hari dan
akan hilang setelah istirahat dengan posisi kaki lebih tinggi. ini merupakan
hal yang normal, namun ketika bengkak tersebut tidak kunjung hilang
meskipun istirahat, serta siikuti keluhan lainnya, makan patut dicurigai hal
tersebut merupakan tanda-tanda anemia, gagal jantung, maupun pr-
eklampsia.
2.4.8. Gerakan Janin tidak Terasa
Gerakan janin akan terasa pada usia 5-6 bulan usia kehamilan, namun ada
juga yang terasa lebih awal. Bayi biasanya bergerak selama 3 kali setiap 3
jam. Gerakan bayi akan melemah ketika bayi dalam keadaan tidur, dan
semakin terasa ketika ibu dalam keadaan istirahat, makan, minum, dan
berbaring.
Ketika dalam periode tersebut gerakan bayi tidak terasa, cobalah cara di
bawah ini untuk menanganinya:
a. Tanyakan kepada ibu kapan terkahir bayi bergerak
b. Raba gerakan bayi dengan meletakkan tangan di perut ibu
c. Periksa denyut jantung bayi dengan menggunakan stetoskop binokuler,
jika perlu gunakan doopler.
d. Segera rujuk dan periksa dengan ultrasound.
2.4.9. Obesitas
Wanita hamil dengan berat badan berlebih harus diberi treatment
tertentu.Jika pada wanita tidak hamil dapat dilakukan diet dan pemberian
olahraga tertentu, lain halnya dengan wanita hamil.Nouman (2011) dalam
penelitiannya mengugkapkan bahwa wanita hamil yang menderita obesitas
dapat diterapi dengan menggunakan metformin.Metformin yaitu biguanida
yang dapat meningkatkan asupak glukosa ke hati dan otot rangka, dan
menurunkan produksi gula hati.
2.4.10. Kanker
Kanker payudara merupakan diagnosa kanke yang paling umum pada
wanita hamil.Wanita hamil dengan kanker payudara disarankan untuk
melakukan operasi daripada melakukan radioterapi. Kemoterapi dapat
diterapkan jika usia kandungan sudah melebihi trimester awal. (Azad and
Ring, 2007)
2.4.11. Penurunan Imunitas Tubuh
Thornton (2010) mengemukakan bahwa wanita hamil lebih rentan terkena
virus yang menyerang pernapasan, misal influenza.Wanita hamil juga
lebih rentan terkena malaria disbanding wanita tidak hamil.
2.5.Mitos Kehamilan
2.5.1. Pengertian Umum Mitos
Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah
kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara
yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum
tentu benar adanya. Banyak dijumpai seputar mitos yang berkembang
khususnya pada masyarakat awam, yang keberadaannya berbeda dari
masa-masa ke masa. Setiap masing-masing daerah mempunyai ciri
khasnya sendiri yang disesuaikan dengan kebudayaan leluhurnya pada
masa itu. Sehingga masih kentalnya mitos yang dipercayai oleh
masyarakat di setiap daerah.
Mitos berupa nasehat, anjuran ataupun larangan. Beberapa mitos dapat
bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman
sehari-hari tetapi tidak semua mitos yang kebenarannya belum tentu benar
adanya yang terbukti salah atau tidak efektif. Karena masih banyaknya
masyarakat yang percaya terhadap pola fikir zaman dahulu sehingga masih
bertahan hingga saat ini. Dampak yang ditimbulkan menjadi sebuah mitos.
2.5.2. Macam-macam Mitos
Setiap daerah mempunyai kepercayaan masing-masing sesuai dengan
kepercayaan nenek moyangnya pada masa itu, sehingga terdapat mitos
yang berbeda-beda dari setiap daerah yang telah meluas di masyarakat.
Berbagai mitos tersebut diantaranya yaitu mitos tentang seputar alam,
mitos cerita rakyat, mitos kehamilan, dan mitos-mitos yang lainnya.
2.5.3. Mitos Saat Kehamilan (Umum)
Di Indonesia berlaku begitu banyak mitos dan larangan seputar kehamilan
yang beredar di masyarakat. Dari segi makanan, keseharian, tindak tanduk,
ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian. Tradisi ini amat
kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya
sebagai amanat atau pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan
menimbulkan dampak atau karma yang tidak menyenangkan. Berikut
adalah berbagai macam-macam mitos yang telah beredar berdasarkan
Sekar D. Larasati dalam buku Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan yaitu:
a. Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan
Fakta: Belum ada penelitan yang membuktikan mitos ini karena
lancarnya persalinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun air
kelapa muda memang berkhasiat untuk menjadikan air ketuban putih
dan bersih.
b. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya di kantung baju
agar janin terhindar dari marabahaya
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu
melukai.
c. Minum air kelapa hijau menyuburkan rambut bayi
Fakta: Minum air kelapa hijau tidak berkaitan dengan rambut bayi.
Namun air kelapa hijau memang menyehatkan karena mengandung
elektrolit, sehingga siapa saja termasuk ibu hamil, boleh meminum air
kelapa hijau agar tetap bugar.
d. Dilarang menutup lubang-lubang
Fakta: Misalnya seperti lubang semut karena akan menyulitkan proses
persalinan. Sulitnya persalinan tentu saja bukan ditentukan hal itu.
Seperti kita tahu, proses persalinan tergantung pada 3P (power,
passage, passanger). Proses persalinan bisa berjalan lancar jika ketiga
komponen tersebut dalam kondisi baik. Ukuran bayi (passanger) tak
terlalu besar agar bisa melalui jalan lahir (passage). Didukung oleh
konstraksi (power) yang teratur dan efektif sehingga mampu membuka
jalan lahir.
e. “Amit-amit jabang bayi” adalah ungkapan dengan harapan janin
terhindar dari kejadian yang tidak diiharapkan.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada
ketakutan yang tidak bermanfaat.
2.5.4. Mitos Saat Kehamilan (Daerah Jawa Barat)
Pada pembahasan menjelaskan mitos tentang kehamilan yang lebih
spesifik, khususnya di daerah Jawa Barat karena dari mitos kehamilan
tersebut terdapat berbagai macam nasehat, pantangan atau anjuran pada
saat masa kehamilan. Berikut adalah beberapa mitos yang ditemui dari
adat istiadat Jawa yang berhubungan dengan kehamilan yaitu:
a. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu
dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan
perbuatannya itu.
Fakta: Tentu saja tidak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi.
Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit,
gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal 11 benturan) dan
karena psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu
diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang
tidak bisa dibenarkan.
b. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya di kantung baju
agar janin terhindar dari marabahaya
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu
melukai.
c. Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang
akan mengganggu janin.
Fakta: Secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah
takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan berpergian.
d. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang
dikandungnya tidak terlilit tali pusar.
Fakta: Ini pun jelas mengada-ada karena tidak ada kaitan antara
handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim. Secara medis,
hiperaktivitas gerakan bayi, diduga dapat menyebabkan lilitan tali
pusat karena ibunya terlalu aktif.
e. Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan,
nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga
batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.
f. Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi
kembar siam. Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar
dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet
yang dimakan oleh ibu hamil. Kembar siam disebabkan oleh
pembelahan sel telur pada saat setelah dibuahi yang tidak sempurna.
Oleh karenanya jelas ini hanyalah sebuah mitos.
g. “Amit-amit jabang bayi” adalah ungkapan dengan harapan janin
terhindar dari kejadian yang tidak diiharapkan.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada
ketakutan yang tidak bermanfaat.
h. Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin
dalam kandungan gugur.
Fakta: Secara medis-biologis, getah nanas muda mengandung senyawa
yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau
disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian
juga nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam
askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
i. Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak
pada kulit bayi. Fakta: Tidak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan
buah stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu
banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin memang bayi mengalami
infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga timbul bercak-
bercak pada kulitnya.
j. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tidak bau amis.
Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang
sedikit berbau amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang
dikonsumsi ibu hamil, melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban.
Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang. Karena kebersihannya
jelas terjaga daripada ikan mentah.
k. Jangan minum air es agar bayinya tidak besar. Minum es atau
minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau
membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan
yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asal
tidak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak
dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Lagipula
segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.
l. Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan
per hari) menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan
berjalan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah
dalam usus halus menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-
lain agar mudah diserap oleh usus.
2.5.5. Mitos Saat Kehamilan (Daerah Jawa Tengah)
a. Pantang untuk makan belut dan udang, oleh karena dapat
menyebabkan bayi dalam kandungan mlungker (letak sungsang),
sehingga mendapatkan kesulitan untuk melahirkan
b. Pantang makan jantung pisang, oleh karena dapat menyebabkan calon
bayi (janin) di dalam kandungan menjadi besar, tetapi setelah
dilahirkan menyusut menjadi lebih kecil.
c. Pantang makan cumi dan kepiting oleh karena dapat menyebabkan
anak menjadi berkulit hitam
d. Pantang makan ikan sembilang, oleh karena dapat menyebabkan janin
di dalam kandungan menjadi hilang dan tidak boleh minum banyak,
oleh karena dapat menyebabkan janin menjadi besar.
e. Pantang makan makanan, terutama makanan yang tinggi protein pada
ibu hamil ini, jika dilakukan dapat mengakibatkan kelahiran bayi
dengan BBLR (berat bayi lahir rendah) yang kemudian dapat
mengganggu perkembangan dan pertumbuhan bayi.
1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan: Roti 3 potong sedang (70
gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50
gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram),
jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji
sedang (135 gram)
1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan: 1 potong kecil ikan
asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang
ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir
telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso
sedang (170 gram) dan lainnya.
1 mangkuk (100 gram) sayuran di antaranya buncis, kol, kangkung,
kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
1 potong buah seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang
(50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190
gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1
buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4
buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu
biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah
rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45
gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan: Tahu 1 potong
besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan
kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2
sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang
tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dll
1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan: 4 sendok makan susu
skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju
(35 gram), dan lainnya.
Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan: avokad 1/2
buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan: 1 sendok makan
madu (15 gram)
Pola Makan secara Umum untuk Memperoleh Gizi Seimbang pada Ibu Hamil
BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan
a. Kehamilan merupakan pertemuan antara sel telur dan sperma yang
kemudian berkembang menjadi bakal generasi baru.
b. Kehamilan dipengaruhi oleh faktor fisik, faktor psikologis, lingkungan,
sosial, dan budaya.
c. Komplikasi kehamilan meliputi : perdarahan per vaginam, hipertensi,
nyeri perut bagian bawah, sakit kepala hebat, dll.
d. Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah
kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu
perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya
belum tentu benar adanya.
e. Setiap daerah mempunyai kepercayaan masing-masing sesuai dengan
kepercayaan nenek moyangnya pada masa itu, sehingga terdapat mitos
yang berbeda-beda dari setiap daerah yang telah meluas di masyarakat.
Berbagai mitos tersebut diantaranya yaitu mitos tentang seputar alam,
mitos cerita rakyat, mitos kehamilan, dan mitos-mitos yang lainnya.
f. Mitos seputar kehamilan setiap daerah itu berbeda – beda tergantung
kepercayaan dan adat – istiadat yang di anut setiap daerahnya.
g. Kebutuhan gizi pada ibu hamil terdiri energi, protein, zat besi, asam folat,
kobalamin (vitamin B12), vitamin D, yodium, dan kalsium
h. Menu seimbang gizi pada ibu hamil tiap tribulan I, II, dan III berbeda –
beda.
3.2.Saran
a. Ibu hamil hendaaknya menjaga pola hidupnya tetap sehat dan menghindari
tekanan stress.
b. Keluarga hendaknya turut mendukung dan mendampingi ibu hamil selama
proses kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2003. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC :
Jakarta.
Astuti, Arini Budi. Santosa, Singgih Wibowo. Utami, Muhana Sofiati. 2000.
Hubungan antara Dukungan keluarga degan penyesuaian diri perempuan
pada kehamilan pertama. Jurnal Psikologi 2000, No. 2, 84 – 95.
Yogyakarta :Universitas Gadjah Mada.
Azad, G.K. Ring. E. 2007. Breast Cancer and Pregnancy.Breast Cancer Online /
Volume 10 / Issue 10 / October 2007 / DOI: 10.1017/S1470903107006505
Juwitaningsih, Cahya. Dkk. 2013.Asuhan Kebidanan Ibu I. (Kehamilan).
Kabupaten Semarang : Stikes Ngudi Waluyo.
K, Icesmi Sukarni. ZH, Margareth. 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Klein, Susan. Miller, Suellen. Thomson, Fiona. 2009. Riwayat Kesehatan Ibu
Hamil. (Terjemahan).Yogyakarta : IMU.
Larasati, Sekar. 2009. Menjawab Mitos-Mitos Seputar Masalah Kehamilan dan
bayi Anda. Yogyakarta: Luna Publisher.
Norman, Jane E. Reynold, Rebecca. 2011. Consequences of obesity and
overweight during pregnancy. The consequences of obesity and excess
weight gain in pregnancy.Proceedings of the Nutrition Society(2011), 70,
450–456 doi:10.1017/S0029665111003077.
Thornton, Catherine A. 2010. Immunology of Pregnancy.Proceedings of the
Nutrition Society(2010), 69, 357–365 doi:10.1017/S0029665110001886
Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Woro, Oktia KH, 2013. Pola Asuh Gizi Ditinjau Dari Prespektif Sosial – Budaya
Dalam Pembangunan. Semarang : UNNES Press.
Wulandari, Endri. Wijayanti.2014. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Sikap dalam deteksi dini
komplikasi kehamilan di wilayah puskesmas kartasura kabupaten
sukoharjo.Jurnal Keperawatan AKPER 17 Karanganyar Vol 1 No. 2
Tahun 2014.ISSN : 2338-6800.