Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1

DISUSUN OLEH :

NAMA : RIFYANTI YUNI ARTA SILALAHI (230208001)


MATA KULIAH : GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

DOSEN PENGAMPUH : JULIA SIAHAAN,S.ST.,MKM.

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


FAKULTAS PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

2024
KATA PEGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan YME, atas rahmat-Nya akhirnya kami dapat
menyelesaikan sebuah makalah dengan judul GIZI PADA IBU HAMIL
TRIMESTER 1.
Terima kasih kepada semua pihak telah turut memberikan kontribusi dalam
menyusun makalah ini.
Mengingat penulisan makalah ini kami rasakan masih jauh dari kesempurnaan,
maka kami selalu membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik
sehingga makalah ini kelak menjadi lebih sempurna dan bermanfaat.

Medan, Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Ibu hamil merupakan suatu kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi
karena dapat memengaruhi tumbuh kembang janin yang dikandung. Beberapa
penelitian yang telah dilakukan mengatakan bahwa Indonesia mengakui pentingnya
peran seorang ibu dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Kesehatan dan status gizi ibu selama kehamilan baik merupakan peluang besar janin
yang dikandung akan baik dan keselamatan ibu ketika melahirkan akan terjamin.
Masalah gizi di Indonesia merupakan salah satu penyebab tidak langsung
terjadinya kematian ibu dan anak. Masalah gizi ibu hamil di Indonesia antara lain
anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). Anemia merupakan keadaan dimana
tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit atau lebih
rendah daripada normal. Menurut WHO (2013) prevalensi anemia pada ibu hamil di
seluruh dunia sebesar 41,8% dan prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia sebesar
48,2%, sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia pada tahun 2013
sebesar 37,1% dan meningkat di tahun 2018 yaitu sebesar 48,9% dan prevalensi
tertinggi ditemukan pada usia 15- 24 tahun yaitu sebesar 84,6%.
Rendahnya status gizi ibu hamil selama kehamilan mengakibatkan dampak yang
tidak baik untuk ibu maupun janin, diantaranya adalah bayi lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR), berisiko melahirkan bayi yang kekurangan gizi, stunting dan
prematur. Ibu hamil yang mengalami kurang gizi sebelum hamil atau selama
kehamilan trisemester pertama juga dapat mengakibatkan bayi lahir dengan kerusakan
otak dan sumsum tulang karena kehamilan pada trimester pertama merupakan masa
yang paling rawan, dimana proses pembentukan organ-organ yang sangat penting
seperti saraf pusat, jantung dan pendengaran yang akan disempurnakan pada trimester
berikutnya. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi pada trimester I, maka di
trimester II dan trimester III janin akan mengalami proses pembentukan yang tidak
sempurna .
Konsumsi makanan ibu hamil harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan
untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Oleh karena itu, ibu hamil
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil,
dengan konsumsi pangannya tetap beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah dan
proporsinya. Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang
dikonsumi yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil dan janinnya.
Selain itu, gizi juga diperlukan untuk persiapan memproduksi ASI. Bila makanan
ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, maka janin akan
mengambil persediaan yang ada di dalam tubuh ibunya, seperti sel lemak sebagai
sumber kalori dan zat besi sebagai sumber zat besi. Oleh karena itu, ibu hamil harus
mempunyai status gizi yang baik sebelum hamil dan mengkonsumsi makanan yang
beraneka ragam baik proporsi maupun jumlahnya (Kemenkes RI, 2014).

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja kebutuhan gizi yang dibutuhkan ibu pada masa kehamilan trimester 1 ?
2. Apa dampak terhadap ibu dan janin bila terjadi kekurangan gizi pada masa
kehamilan trimester 1?
3. Bagaimana cara edukasi ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemenuhan gizi
selama usia kehamilan trimester 1?
4. Apa saja perkembangan janin yang terjadi pada usia kandungan trimester 1?

1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Memberikan pengetahuan bagi ibu dan keluarga tentang pentingnya


mengkonsumsi makanan sehat selama masa kehamilan.
2. Menurunkan angka kematian ibu dan anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi
pada masa kehamilan.
3. Menambah pengetahuan ibu dan keluarga mengenai tahapan perkembangan janin
pada masa usia kehamilan trimester 1.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. KEHAMILAN

Masa kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (9 bulan 7 hari, atau 40minggu) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Masa kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu:
1. Trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu (penambahan berat badan
sekitar 1,2 kg).
2. Pada trimester kedua berlangsung dalam 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27)
penambahan berat badan kira-kira 0,35-0,4 kg per minggu.
3. Trimester ketiga berlangsung dalam 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai awal kehamilan
sampai akhir adalah 11-12 kg. kemungkinan penambahan BB hingga maksimal
12,5 kg adalah 12,5 kg. (Winjosatro, 2008).

2.2. TANDA- TANDA KEHAMILAN

2.2.1. Tanda Tidak Pasti

Tanda yang tidak pasti adalah perubahan– perubahan fisiologis yang dapat
dikenali dan pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil. Tanda tidak pasti ini
terdiri atas hal – hal berikut ini.
a. Amenore
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graaf dan
ovulasi, sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi
dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan untuk
memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi, amenore juga dapat
disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor
lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan
kehamilan.
b. Mual muntah
Pengaruh estrogen terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan mual
muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sicknes. Dalam
batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemisis gravidarum.

c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan–bulan pertama kehamilan dan
akanmenghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d. Synope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan synope atau pingsan. Hal ini sering terjadi
terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16
minggu.

e. Kelelahan.
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme pada kehamilan, yang akan meningkat seiring pertambahan usia
kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.

f. Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan
progesterone menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara, menimbulkan
perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting
susu, serta pengeluaran kolostrum.
g. Sering miksi
h. Konstipasi atau obstipasi
i. Pigmentasi kulit
j. Epulusi
k. Varises
Varises penumpukan pembuluh darah vena pengaruh estrogen dan progesterone
menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita eksterna. Kaki dan
betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang setelah
persalinan.

2.2.2. Tanda kemungkinan

Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat


diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
Tanda kemungkinan ini terdiri atas hal – hal berikut.
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.

b. Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.

c. Tanda goodel
Adalah pelunakan servik. Pada wanita yang tidak hamil servik seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.

d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukusa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
e. Tanda piscasceks
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang
lebih dulu.

f. Kontraksi braxton hicks


Merupakan peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di
dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sproradis, tidak nyeri biasanya timbul
pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan
abdominal pada trimester ketiga, kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya,
lamanya, dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.

g. Teraba ballatoment
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tenaga pemeriksa. Hal ini harus ada pada
pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup
karena dapat saja merupakan myoma uteri.

h. Pemeriksaan tes biologis


kehamilan positif Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human
chorionic gonodotropin (HCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama
kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran dan ibu (pada plasma darah), dan di
ekskresi pada urin ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah
konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30 – 60. Tingkat tertinggi pada
hari 60 – 70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100 – 130.

2.2.3. Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin, yang
dapat dilihat oleh pemeriksa. Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal – hal berikut :
a. Terdengar

Denyut jantung (DJJ) dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop leanec, DJJ (Denyut
Jantung Janin) baru dapat didengar pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Gerakan janin
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

c. Bagian – bagian janin


Bagian – bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian
kecil janin (trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG (Ultrasonography).

d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Ultrasonography).
BAB III

KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1

3.1. KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL


Ibu hamil pada trimester 1 harus mengonsumsi makanan yang mengandung
nutrisi seimbang, termasuk:

1. Sayuran hijau: Bayam, kangkung, brokoli, dan kale.


2. Kacang-kacangan: Kacang merah, kacang hijau, dan kacang almond.
3. Buah-buahan: Buah yang mengandung folat, serat, vitamin, dan nutrisi lainnya.
4. Susu dan produk olahan susu.
5. Ikan: Mengandung protein, asam folat, dan asam lemak esensial.
6. Telur: Mengandung protein, asam folat, dan zat besi.
7. Daging: Mengandung protein, zat besi, dan vitamin B12.
8. Makanan yang kaya akan asam folat, seperti sayuran hijau.
9. Karbohidrat kompleks, seperti pisang, sayuran, kacang-kacangan, dan oatmeal.

Ibu hamil juga dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral,
seperti vitamin B12, asam folat, dan zat besi, yang berguna untuk mendukung
perkembangan janin. Namun, perlu diingat untuk mengonsultasikan dengan dokter
atau ahli gizi terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi suplemen.
Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil pada trimester pertama kehamilan
meliputi:

1. Kaya asam folat: Makanan yang mengandung asam folat, seperti sayuran
hijau, bayam, kangkung, dan brokoli.
2. Protein tak kalah penting: Kacang-kacangan, telur, dan ikan.
3. Harus mengandung zat besi: Beras merah, kacang-kacangan, biji-bijian,
makanan laut, bayam, dan daging sapi.
4. Makanan kaya serat: Sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
5. Konsumsi karbohidrat: Nasi, kentang, roti, biskuit, dan sereal.
Selain itu, ibu hamil juga membutuhkan karbohidrat selama kehamilan, yang dapat
diperoleh dari buah seperti pisang, sayur seperti brokoli dan bayam, serta kacang-
kacangan dan oatmeal.
1. Vitamin yang diperlukan pada ibu hamil trimester 1 antara lain:
2. Vitamin B kompleks (Vitamin B1, B2, B3, B6, dan B12): Membantu
pertumbuhan janin, berperan penting dalam pertumbuhan otak dan perkembangan
sistem saraf bayi.
3. Vitamin D: Membantu pembentukan tulang pada janin di dalam kandungan.
4. Vitamin A: Mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung proses
pembentukan mata, jantung, paru-paru, ginjal, tulang, dan organ lain janin.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan pemulihan jaringan tubuh setelah
kehamilan.
5. Vitamin B6 (Piridoksin): Mengurangi mual dan muntah yang seringkali dirasakan
selama morning sickness pada trimester pertama. Mengurangi mual dan muntah
yang seringkali dirasakan selama morning sickness pada trimester pertama.
Mengurungi mual dan muntah yang seringkali dirasakan selama morning
sickness pada trimester pertama. Menunjang perkembangan sel darah dan sistem
kekebalan tubuh.
6. Vitamin B9 (Asam Folat): Mencegah cacat tabung saraf pada janin, menurunkan
risiko terjadinya kelahiran prematur, dan mencegah anemia pada ibu hamil.
7. Vitamin C: Membantu pembuatan kolagen dan elastin, yang membantu kesehatan
kulit dan sistem imun.
8. Vitamin K: Membantu pembentukan tulang dan gigi yang kuat, baik untuk ibu
maupun perkembangan janin.

Ibu hamil dapat mendapatkan vitamin ini dari makanan sehat bergizi seimbang,
seperti daging sapi, susu, ikan, telur, ubi jalar, wortel, jeruk, mangga, pepaya, dan
semangka. Selain itu, ibu hamil juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin sesuai
saran dari dokter.
3.2. DAMPAK KEKURANGAN GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1

Kekurangan gizi pada ibu hamil trimester pertama dapat menyebabkan berbagai
komplikasi, seperti:

1. Bayi lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2500 gram)
2. Lahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir
3. Menderita anemia
4. Mengalami keguguran.
5. Memiliki gangguan akibat kekurangan yodium
6. Mengalami masalah kesehatan pada ibu hamil, yang mengganggu perkembangan
janin.

Kekurangan gizi pada ibu hamil diakibatkan oleh beberapa penyebab, seperti
ketidaktahuan ibu atau pasangan, penyakit dan infeksi, kondisi sosial-ekonomi,
masalah gigi, obat-obatan, dan morning sickness

3.3. MANAJEMEN ASUHAN KEPADA IBU HAMIL TRIMESTER 1

3.3.1. INVESTIGASI/ PENGUMPULAN DATA


Untuk mengumpulkan data ibu hamil trimester 1, Anda dapat mengumpulkan
data subyektif dan obyektif. Data subyektif adalah data yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi pasien dan mengumpulkan informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien.
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh
menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik
Berikut adalah beberapa data yang dibutuhkan:

1. Data subyektif:

1. Biodata ibu hamil, seperti nama, usia, suku, agama, pendidikan, pekerjaan,
dan alamat.
2. Riwayat kehamilan, seperti umur kehamilan, jenis kehamilan, dan riwayat
keguguran.
3. Keluhan-keluhan yang dirasakan ibu hamil, seperti mual muntah, kepala
pusing, dan keguguran.
4. Riwayat pemeriksaan kehamilan, seperti hari pertama haid terakhir, hari
perkiraan kelahiran, dan riwayat persalinan.
5. Riwayat kehamilan sekarang, seperti keluhan yang dirasakan, pergerakan
anak, dan perkembangan anak.
6. Riwayat kehamilan yang lalu, seperti keluhan yang dirasakan, persalinan, dan
nifas yang lalu.
2. Data Obyektif:

1. Keadaan umum ibu hamil, seperti keadaan pada saat pemeriksaan, kesadaran,
dan tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, pernafasan, dan suhu.
2. Berat badan ibu hamil, kesadaran, dan keseimbangan gizi.

Untuk mengumpulkan data yang valid dan akurat, Anda dapat menggunakan
kriteria eksklusi dan kriteria inklusi yang sesuai. Contohnya, kriteria eksklusi dapat
meliputi ibu yang memiliki riwayat gangguan psikologis atau kepribarlian, ibu yang
mengalami epilepsi, dan ibu yang sedang mendapat pengobatan untuk penyakit medis
yang telah ada

3.3.2. IDENTIFIKASI
Ibu hamil trimester 1 dapat mengalami berbagai gejala yang diidentifikasi, termasuk:

1. Keluarnya bercak darah atau spotting


2. Kaki nyeri atau bengkak
3. Mudah lelah
4. Sembelit
5. Menderita anemia
6. Melahirkan bayi dengan berat rendah
7. Melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir
8. Mengalami keguguran
9. Memiliki gangguan akibat kekurangan yodium
10. Mengalami masalah kesehatan pada ibu hamil, yang mengganggu perkembangan
janin.

Untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, ibu hamil dapat mengkonsumsi makanan


sehat, mengatur jadwal tidur, menggunakan kompres hangat, dan mengonsumsi
makanan yang mengandung nutrisi yang diperlukan.
3.3.3. ANATISIPASI MASALAH/ DIAGNOSIS POTENSI LAIN
Cara mengatasi perubahan emosi dan fisik pada ibu hamil trimester 1 dapat
dilakukan dengan beberapa langkah:

1. Mengkonsumsi Makanan Sehat: Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang


sehat, yang mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dan janin. Makanan
yang mengandung protein, vitamin, mineral, dan serat dapat membantu
mengurangi ketegangan dan mengurangi perubahan emosi.
2. Mengatur Waktu Tidur dan Istirahat: Ibu hamil harus mengatur waktu tidur
dan istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup membantu tubuh memulihkan
energi yang hilang, sehingga ibu hamil tidak merasa lelah.
3. Mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang Bermanfaat: Ibu hamil harus
mengkonsumsi makanan dan minuman yang bermanfaat, seperti buah-buahan,
sayuran, dan air putih. Minum air putih yang banyak dapat membantu
meningkatkan keseimbangan gizi dan mengurangi perubahan emosi.
4. Menggunakan Kompres: Ibu hamil dapat menggunakan kompres hangat di
perut untuk meredakan kram.
5. Membicarakan Perasaan: Ibu hamil dapat membicarakan perasaan pada orang
terdekat, seperti pasangan atau ibu, untuk mendekatkan perasaan dan mengurangi
ketegangan.
6. Meluangkan Waktu Bersama Pasangan: Ibu hamil dan pasangan disarankan
meluangkan waktu bersama untuk mendekatkan perasaan sekaligus mengurangi
ketegangan.
7. Melakukan Pengawatan Kesehatan: Ibu hamil harus melakukan pengawatan
kesehatan, seperti melakukan pemeriksaan kehamilan, menghindari kemungkinan
penularan, dan mengkonsultasikan dengan dokter atau psikolog jika perlu

Perubahan emosi pada ibu hamil muda yang tidak stabil umumnya muncul pada usia
kehamilan 6-10 minggu pertama. Kondisi ini akan membaik menjelang trimester
kedua dan muncul lagi pada saat menjelang persalinan.
3.3.4. EVALUASI KEBUTUHAN
Evaluasi kebutuhan pada ibu hamil trimester 1 mencakup beberapa aspek, termasuk
pemeriksaan fisik, kesehatan mental, dan keseimbangan gizi. Berikut adalah beberapa
hal yang perlu diperhatikan:

1. Pemeriksaan Fisik: Ibu hamil harus mendapat pemeriksaan fisik secara rutin
untuk memantau kesehatan dan mengevaluasi kondisi tubuh. Pemeriksaan ini
mencakup perubahan fisik, seperti perubahan berat badan, perubahan kondisi
payudara, dan keluhan yang mungkin muncul, seperti nyeri payudara, mual, dan
muntah.
2. Kesehatan Mental: Ibu hamil harus mendapat bantuan dan pendukungan mental
karena perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat mempengaruhi
suasana hati. Perubahan hormon yang sangat cepat dapat membuat ibu tiba-tiba
bahagia atau sangat cemas dan takut.
3. Keseimbangan Gizi: Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang
mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dan janin. Makanan yang
mengandung protein, vitamin, mineral, dan serat dapat membantu mengurangi
ketegangan dan mengurangi perubahan emosi.
4. Perubahan Emosi: Ibu hamil muda sering kali merasa lebih mudah mengalami
perubahan suasana hati, seperti lebih mudah menangis, marah, atau cenderung
lebih sensitif. Perubahan emosi yang merupakan salah satu ciri-ciri hamil muda
biasa terjadi pada usia kehamilan 6-10 minggu pertama. Setelah itu, kondisi ini
akan membaik menjelang trimester kedua dan muncul kembali saat mendekati
waktu persalinan.
5. Keluhan Ibu Hamil Trimester 1: Ibu hamil trimester 1 mungkin mengalami
beberapa keluhan, seperti mudah lelah, mual dan muntah, nyeri payudara, dan
perubahan suasana hati.
6. Perawatan Kesehatan: Ibu hamil harus melakukan perawatan kesehatan, seperti
melakukan pemeriksaan kehamilan, menghindari kemungkinan penularan, dan
mengkonsultasikan dengan dokter atau psikolog jika perlu.

Evaluasi kebutuhan pada ibu hamil trimester 1 menggunakan grafik evaluasi


dapat membantu mengevaluasi kondisi ibu hamil dan membantu dalam membuat
strategi terbaik untuk membantu ibu hamil dalam trimester kehamilan ini.
3.3.5. PERENCANAAN ASUHAN
Perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester 1 meliputi beberapa
langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebutuhan mual dan muntah. Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Mengkonsumsi Makanan Dalam Porsi Kecil Namun Sering: Ibu hamil harus
mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering. Ini dapat membantu
mengurangi gejala mual dan muntah.
2. Menghindari Makanan yang Berlemak atau Pedas: Ibu hamil harus
menghindari makanan yang berlemak atau pedas, karena dapat memperkaya
gejala mual dan muntah.
3. Mengkonsumsi Vitamin B6: Ibu hamil dapat mengkonsumsi vitamin B6 dalam
bentuk obat atau makanan, yang dapat mengurangi gejala mual dan muntah.
4. Mengkonsumsi Vitamin B6, Vitamin B12, dan Folic Acid: Ibu hamil dapat
mengkonsumsi vitamin B6, vitamin B12, dan folic acid dalam bentuk obat atau
makanan, yang dapat mengurangi gejala mual dan muntah.
5. Mengkonsumsi Vitamin B12: Ibu hamil dapat mengkonsumsi vitamin B12
dalam bentuk obat atau makanan, yang dapat mengurangi gejala mual dan
muntah.

3.3.6. PENATA LAKSANAAN


Penata laksanaan asuhan pada ibu hamil trimester 1 yaitu dengan cara meyeluruh
terhadap evaluasi perencanaan asuhan yang sudah dilihat dari hasil diagnosa ibu.

3.3.7. EVALUASI
Evaluasi akhir kepada ibu hamil trimester 1 dapat dilakukan melalui beberapa
langkah:
1. Penilaian Gejala: Ibu hamil harus dilakukan penilaian gejala yang mungkin
muncul pada trimester pertama, seperti mual, muntah, konstipasi, payudara yang
membesar, tegang, dan sedikit nyeri, pingsan, lelah, dan miksi.
2. Penilaian Kesehatan Mental: Ibu hamil harus dilakukan penilaian kesehatan
mental, seperti rasa emosional, ketegangan, sedih, dan cemas.
3. Penilaian Keseimbangan Gizi: Ibu hamil harus dilakukan penilaian
keseimbangan gizi, seperti konsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang
diperlukan oleh tubuh dan janin
4. Penilaian Pemeriksaan Kehamilan: Ibu hamil harus melakukan pemeriksaan
kehamilan minimal 4X, yaitu pada trimester pertama 1X, trimester kedua 1X, dan
trimester ketiga 2X.
5. Penilaian Pelayanan Antenatal: Ibu hamil harus dilakukan penilaian pelayanan
antenatal, yang meliputi konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB
dan pemberian ASI, serta rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan sesuai
dengan sistem rujukan yang ada.
6. Penilaian Keseimbangan Hormon: Ibu hamil harus dilakukan penilaian
keseimbangan hormon, seperti kadar estrogen dan progesteron yang tinggi selama
trimester pertama, yang dapat mengubah suasana hati dan membuat ibu jadi
mudah tersinggung dan sedih.
7. Penilaian Keseimbangan Fisik: Ibu hamil harus dilakukan penilaian
keseimbangan fisik, seperti perubahan uterus, tanda Piscaseck, tanda Hegar,
tanda Goodle Serviks, dan tanda Chadwick.
8. Penilaian Keseimbangan Emosi: Ibu hamil harus dilakukan penilaian
keseimbangan emosi, seperti rasa emosional yang mudah muncul pada trimester
pertama, yang dapat disebabkan oleh perubahan hormon yang sangat cepat.
9. Penilaian Keseimbangan Kesehatan Umum: Ibu hamil harus dilakukan
penilaian keseimbangan kesehatan umum, seperti keseimbangan kesehatan fisik,
mental, dan emosi.
BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Kesimpulan akhir gizi mengenai asuhan kepada ibu hamil trimester 1 adalah:

 Mengkonsumsi Makanan Dalam Porsi Kecil Namun Sering: Ibu hamil harus
mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering, sehingga dapat
mengurangi gejala mual muntah.
 Menghindari Makanan yang Berlemak atau Pedas: Ibu hamil harus
menghindari makanan yang berlemak atau pedas, karena dapat memperkaya
gejala mual muntah.
 Mengkonsumsi Vitamin B6: Ibu hamil dapat mengkonsumsi vitamin B6 dalam
bentuk obat atau makanan, yang dapat mengurangi gejala mual muntah.
 Mengkonsumsi Vitamin B6, Vitamin B12, dan Folic Acid: Ibu hamil dapat
mengkonsumsi vitamin B6, vitamin B12, dan folic acid dalam bentuk obat atau
makanan, yang dapat mengurangi gejala mual muntah.
 Mengkonsumsi Vitamin B12: Ibu hamil dapat mengkonsumsi vitamin B12
dalam bentuk obat atau makanan, yang dapat mengurangi gejala mual muntah.

4.2. SARAN
Ibu hamil pada usia kandugan trimester 1 merupakan awal masa kehamilan yang
masih memerlukan adpatasi baik secara mental maupun psikologis, yang man peran
keluarga dalam menjaga ibu hamil dan janin sangat diperlukan untuk menjadikan janin
yang sehat dan ibu yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA

Ernawati,A.(2017). MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL NUTRITIONAL


ISSUES AMONG PREGNANT MOTHERS. Jurnal Litbang, volume XIII, nomor
1, halaman 62-63.

Samiatilmilah,A. (2018). GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL


TENTANG ASUPAN NUTRISI DI DESA PAWINDAN KECAMATAN
CIAMIS KABUPATEN CIAMIS. Jurnal Buletin Media Informasi Kesehatan,
volume 14, nomor 2, halaman 96.

Azizah,A. (2020).TINGKAT KECUKUPAN ENERGI PROTEIN PADA IBU


HAMIL TRIMESTER PERTAMA DAN KEJADIAN KEKURANGAN
ENERGI KRONIS. Jurnal Media Gizi Indonesia,volume 12,nomor 1,halaman 23.

Kusuma,A.(2021). Status Gizi dan Perilaku Makan Ibu Pada Kehamilan Trimester 1,
volume 6,nomor 1, halam 138-139.

Anda mungkin juga menyukai