DOSEN PENGAMPU
DR. Ns. Hj. Rifa Yanti, S.Kep, M.Biomed
DISUSUN OLEH
IIS SULISIAWATI
DIAN MAYA SARI
TIARMAWATY AGUSTINA LIMBONG
ISNAWATY HUTAPEA
ROTUA MEGAWATI PANDIANGAN
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengerti tentang konsep dasar
komplikasi kehamilan (penyulit kehamilan trimester I dan II)
b. Tujuan Khusus :
Untuk meningkatkan wawasan mahasiswa tentang komplikasi kehamilan
khususnya penyulit kehamilan trimester I dan II
1.3 Batasan Makalah
Batasan makalah dalam penulisan makalah ini adalah luas lingkupnya meliputi
konsep dasar komplikasi kehamilan (penyulit kehamilan trimester I dan II)
1.4 Penelitian Terkait (DataPendukung)
Nama dan Judul Penelitian : Marthia Ikhlasiah dan Siti Riska, Hubungan
antara komplikasi kehamilan dan riwayat persalinan dengan tindakan SC di RS
Fatimah Serang
Tahun dan Tempat Penelitian : 2017, Di RS Fatimah Serang
Rancangan Penelitian : Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa Ibu Bersalin yang
melakukan tindakan Sectio caesarea proporsinya lebih tinggi terjadi pada ibu
bersalin yang memiliki riwayat persalinan dengan tindakan atau Sectio
caesarea(82,5%), dibanding dengan ibu bersalin dengan riwayat persalinan
spontan (24,1%). Lebih dari setengahnya responden yang melakukan
persalinan melalui tindakan Sectio Caesarea ( 59,1%). Hampir dari
setengahnya responden yang memiliki komplikasi kehamilan (52,2%) Hampir
dari setengahnya responden dengan riwayat persalinan dengan tindakan sectio
caesarea (54,2%) Terdapat hubungan antara komplikasi kehamilan dengan
kejadian sectio caesarea di Rumah Sakit Fatimah Tahun 2017 Terdapat
hubungan antara riwayat persalinan dengan kejadian sectio caesarea.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan postterm
disebut juga kehamilan serotinus, kehamilan lewat bulan, kehamilan lewat waktu,
prolonged pregnancy, extended pregnancy, postdate/post datisme atau
pascamaturitas adalah kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (294 hari)
atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Neagle dengan
siklus haid rata-rata. Kehamilan berasal dari spermatozoa dan ovum yang
bergabung, tumbuh dan berkembang janin intra uteri mulai sejak konsepsi sampai
dengan permulaan persalinan.
2. Tanda kehamilan
Tanda gejala kehamilan menurut sebagai berikut :
1. Amenore atau tidak mengalami menstruasi sesuai siklus
(terlambat haid)
2. Nausea (mual) anoereksia, emesis (muntah) dan hipersalivas
3. Pingsan
4. Mengidam
5. Anoreksia
6. Lelah (fatigue)
7. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh hormon
esterogene dan progesterone.
8. Miksi sering ( buang air kecil terlalu sering)
9. Konstipasi /obstipasi
10. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosterroid plasenta
11. Pemekaran vena-vena (varices)
3. Perubahan fisiologis kehamilan
Perubahan fisik pada ibu hamil adalah sebagai berikut : Morning
Sicknessmual dan muntah, pembesaran payudara, sering buang air kecil,
konstipasi atau Sembelit, Sakit Kepala atau pusing, kram Perut, sering meludah,
peningkatan berat badan, perut semakin membesar, sendawa dan buang angin,
rasa panas dansakit perut bagian bawah, pusing, pembengkakan, Sakit bagian
tubuh belakang, pernafasan, sering buang air kecil, varises, kontraksi perut, dan
kram pada kaki.
Perubahan fisiologik wanita hamil ialah sebagai berikut
b. Sistem reproduksi
1. Trimester 1
Terdapat tanda chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva,
vagina dan serviks menjadi lebih merah kebiruan atau ke unguan. pH dan
vulva vagina mengalami peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang membuat
wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Tanda Goodlel yaitu
perubahan konsistensi serviks menjadi lebih lunak dan kenyal.
Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperlamsia dan hipertropi
otot, dan perkembangan desi dua. Dinding – dingding otot lebih kuat dan
lebih elastis, fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald.
Pada kehamilan 8 minggu uterus mebeesar sebesar telur bebek dan pada
kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada minggu-minggu
pertama, terjadi hipertropi pada istmus uteri membuat istmus menjadi
panjang dan dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar.Sejak trimester
satu kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi yang tidak teratur dan
umumnya tidak nyeri.
Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan.
Pematangan folikel baru juga di tunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih
terdapat satu corpus luteim gravidarum. Yang menghasilkan hormon
estrogen dan progresteron. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-
7 minggu kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
2. Trimester 2
Hormon estrogen dan progresteron terus meningkat dan menjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh- pembuluh darah alat
genetalia membesar. Peningkatan sensivitas ini dapat meningkatkan
keinginan untuk melakukan hubungan seksual, khususnya selama
trimester 2 kehamilan.
3. Trimester 3
Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan
untuk persalinan yang sering melibatkan peregangan vagina. Ketebalan
mukosa bertambah, jaringan ikat mengendor, dan sel otot polos
mengalami hipertrofi, terjadi peningkatan volume sekresi vagina yang
bewarna keputihan dan lebih kental.
c. Payudara/ Mammae
1. Trimester 1
2. Trimester 2
3. Trimester 3
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan menekresi
cairan yang kental kekuningan yang disebut kolostrum. Pada trimester 3
aloran didalamnya lambat dan payudara menjadi makin besar.
d. Kulit
1. Trimester 1
Diketahui bahwa terjadi peningktakan suatu hormon perangsang
melanosit sejak akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang
menyebabkan timbulnya pigmentasi pada kulit. Linea Nigra adalah
pigmentasi bewarna hitam kecoklatan yang muncul pada garis tengah kulit
abdomen. Pigmentasi ini biasanya akn menghilang atau berkurang setelah
melahirkan.
2. Trimester 2
Peningkatan Melanocyte stimulating hormon (MSH) pada masa ini
menyebabkan perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan
dermal.
3. Trimester 3
Pada bulan terakhir kehamilan mucul garis-garis kemerahan, hal ini
di sebut striae gravidarum. Pada wanita multipara , selain striae
kemerahan itu seringkali ditemukan mengkilat keperakan yang
merupakan sikatrik dari striae kehamilan sebelumnya.
1. Trimester 1
Terjadi perubahan berat badan selamakehamilan yang sebagian
besar diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, serta peningkatan
volume darah dan cairan ekstraseluler. Pada awal kehamilan peningkatan
berat badan ibu kurang lebih 1 kg.
2. Trimester 2
Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena
perkembangan janin dalam uterus.
3. Trimester 3
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini mencapai dua kali lipat
bahkan lebih dari berat badan awal kehamilan. Pitting edema dapat timbul
pada perkembangan kaki dan tungkai bawah akibat akumulasi cairan
tubuh ibu. Akumulasi cairan ini juga disebabkan oleh peningkatan tekanan
vena di bagian yang lebih rendah dari uterus akibat uklosi parsial vena
kava. Penurunan tekanan osmotik koloid interstisial juga cenderung
menimbulkan edema pada akhir kehamilan.
f. Perubahan hematologis
1. Trimester 1
Volume darah ibu meningkat secara nyata pada kehamilan.
Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit menurun sejak trimester awal
kehamilan. sedangkan konsentrasi dan kebutuhan zat besi selama
kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi kebutuhan janin.
2. Trimester 2
Volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma dan
eritrosit. Terjadi hiperplasia eritrosit sedang dalam sumsum tulang dan
peningkatan ringan pada hitung retikulosit. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya kadar eritropoetin plasma ibu setelah usia gestasi 20
minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit paling tinggi.
3. Trimester 3
Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun
selama kehamilan menyebabkan viskositas darah menurun. Perlu
pemerhatian kadar hemoglobin ibu terutama pada masa akhir kehamilan,
bila konsentrasi hb <11,0 g/dl, hal ini dianggap abnormal dan biasanya
disebabkan oleh difinisi besi.
g. Sistem pernafasan
Pergerakan diafragma semakin terbatas seiring pertumbuhan ukuran
uterus dalam rongga abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan volume
tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit untuk
mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil akan bernafas lebih
dalam sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi
oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh
meningkatnya sekresi progresteron.
4. Sistem urinaria
a. Trimester 1
Pada awal-awal kehamilan, vesika urinaria tertekan oleh uterus
sehingga sering timbul keinginan berkemih
b. Trimester 2
Uterus mulai mebesar dan mulai keluar dari rongga pelvis
sehingga penekanan pada vesika urinaria berkurang. Selain itu, adanya
peningkatan vaskularisasi dari vesica urinaria menyebabkan mukosa
hiperemia dan menjadi mudah berdarah bila terluka.
c. Trimester 3
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
menyebabkan penekanan uterus pada vesika urinaria. Keluhan sering
berkemih dapat timbul kembali
5. Sistem pencernaan
a. Trimester 1
Timbulnya rasa tidak nyaman pada uluh hati disebabkan karena
perubahan posisi lambung dan aliran asam lambung ke esophagus bagian
bawah. Produksi asam lambung menurun. Sering terjadi nausea dan juntah
karena pengaruh human chorionic gonadotropi (HCG), Tonus otot-otot
traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan
dari biasa.
b. Trimester 2
Seiring dengan pembesaran uterus, lambung dan usus akan
tergeser. Demikian juga dengan organ lain seperti appendiks yang akan
bergeser ke arah atas dan lateral. Perubahan lainnya akan lebih bermakna
pada kehamlan trimester 3.
c. Trimester 3
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas
otot polos pada organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung. Tonus
sphincer esofagus bagian bawah menurun dan dapat menyebabkan refluks
dari lambung ke esofagus sehingga menimbulkan keluhan seperti
heartburn. Penurunan motilitas usus juga memungkinkan penyerapan
nutrisi lebih banyak, tetapi
Bila seorang ibu hamil mengalami penyakit DM maka akan berdampak pada
kesehatan ibu hamil dan juga janinnya, komplikasi yang mungkin terjadi yaitu :
A. Kesimpulan
B. Saran
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan : Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan. Kementrian
Kesehatan RI : Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Fitriahadi, Henny. 2020. Modul Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan. Yogyakarta