PENDAHULUAN
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan
janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual. Status kesehatan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya. Bukan hanya
faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam
arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor
sosbud dan ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana faktor fisik, faktor psikologis, faktor lingkungan sosial budaya yang
mempengaruhi kehamilan?
2. Apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil ?
3. Jelaskan bagaimana kebutuhan dasar ibu hamil dan psikis ?
C. Tujuan Masalah
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kehamilan
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor sosial budaya, ekonomi
dalammenjaga kehamilan
3. Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil
4. Mengetahui nutrisi ibu hamil
5. Mengetahui tentang imunisasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi
ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan
Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam
selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan
janinnya.
kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan
persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar,
2
Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan
dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan
dengan lancar.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu
faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu
kesehatan terdekat.
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit
1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk dalam klasifikasi ini
gemeli.
2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan. Terdapat
hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi
kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Contoh yang
Penyakit atau kelainan alat kandungan, varises vulva, kelainan bawaan, edema
fistula vagina, kista vagina, kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus,
3
prolapsus uteri, tumor uteri, mioma uteri, karsinoma servik, karsinoma korpus uteri,
dan lain-lain.
hipofibrinogenemia, iso-imunisasieri-troblastosisfetalis.
TB paru.
Penyakit endokrin
Penyakit saraf
mengenai penyakit- penyakit tersebut akan menjadi dasar identifikasi faktor resiko
sehingga mampu melakukan deteksi. Proses pengkajian data dan anamnese sangat perlu
4
b. Status gizi
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai
unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil.
Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat
memberikannya. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin
yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu status gizi ibu hamil
juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi
tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat
menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada
janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak
baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal,
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan
kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein
nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:
Asam folat adalah bagian dari vitamin B kompleks yang dapat diisolasi dari daun hijau
(seperti bayam), buah segar, kulit, hati, ginjal, dan jamur. Asam folat disebut juga
dengan folacin/liver lactobacillus cosil faktor/faktor U dan faktor R atau vitamin B11.
Kebutuhan akan folic acid sampai 50-100 mg/hari pada wanita normal dan 300-400
mg/hari pada wanita hamil sedangkan hamil kembar lebih besar lagi..
5
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan plasenta, abortus habitualis, solusio
Pemberian asam folat diberikan pada masa perikontrasepsi, satu bulan sebelum konsepsi
dan 1 bulan post konsepsi, karena neural tube manusia menutup pada minggu ketiga post
konsepsi. Minimal pemberian suplemen asam folat yang dimulai 2 bulan sebelum
konsepsi dan belanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat
untuk preventif adalah 500 mikrogram, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko
adalah 4 mg/hari.
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan
gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini juga efektif unutk menurunkan kejadian
BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk
3) Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gran
dalam 6 bulan terakhir kehamilan dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu
hamil.
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk
membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet
5) Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar
500 mg perhari.
6
6) Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok berisiko penyakit menular
8) Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan minyak ikan
selama hamil.
Kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20% dari berat badan
ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai berikut:
Kehamilan Badan
Trimester I ± 1 kg Hampir seluruhnya merupakan
7
minggu jaringan pada ibu.
Trimester III ± 6 kg atau 0,3-0,5 60% dikarenakan pertumbuhan
1) Berat badan dilihat dari Quetelet atau body mass index.
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas
kehamilan, berat badan lahir rendah.Indikator untuk penilaian indexs masa tubuh adalah:
Standar minimal untuk lengan atas pada wanita dewasa adalah atau usia reproduksi
adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5 maka interprestasinya adalah kurang
energi kronis.
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang banyak dijalani oleh
para wanita pada masa kini, dapat memperbesar kemungkinan bahkan kadang-kadang
8
langsung menyebabkan salah satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di
Selain itu, ada beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita hamil antara lain:
Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita hamil, hal ini
Menimbulkan kecacatan
Abortus
BBLR
Partus prematurus
Asfeksia neonatorum
Keracunan
Syok
Perdarahan.
Efek-efek tersebut dapat terjadi dikarenakan kandungan zat-zat tertentu pada jamu baik
berupa bahan herbal maupun bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu.
9
2) Mitos
Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial
budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh : ada mitos mitoni, tidak boleh makan makanan
yang berbau amis, tidak boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi,
minum air putih dan sebagainya. Mitos yang mendukung asuhan tentunya diperbolehkan
sedangkan yang nembahayakan dalan asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan
memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil.
Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak harus menghentikan aktivitas
seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual. Larangan dalam aktivits
seksual ibu hamil merupakan hal yang tidak tepat atau tidak evidence terdapat perubahan
yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual selama hamil, mungkin terjadi
peningkatan atau penurunan libido. Namun menurut konsep evidence based menyatakan
bahwa pengaruh aktivitas seksual selama masa kehamilan tidak terbukti siknifikan
Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan bahwa ibu hamil itu tidak boleh sama
sekali melakukan aktifitas pekerjaan rumah tangga ataupun bekerja di luar rumah, yang
penting diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam pekerjaan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktifitas bagi ibu hamil adalah tingkat
keamanannya bagi ibu hamil. Nasehat yang perlu disampaikan adalah bahwa ibu hamil
tetap boleh melakukan aktifitas atau pekerjaan tetapi cermati apakah pekerjaan atau
10
Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya yang penting
untuk menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang
bahaya merokok. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk
Stressor adalah stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu
dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi
saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
perubahan penampilan, peran sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan, takut
11
Status marital, mal adaptasi, relationship, kasih sayang, support mental dan brokenhome.
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status
memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih
percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa
nifas.
c. Support keluara
d. Substance abuse
Wanita yang memakai obat-obatan tetap memprioritaskan agar dunia mereka tetap aman.
agresif terutama bila mereka memandang tenaga kesehatan sebagai penghambat. Jika ibu
tetap menggunakan obat-obatan setelah bayi lahir, risiko pada bayi akan berlanjut. Bukan
saja bayi lahir rentan secara biologis, tetapi mereka juga harus menghadapi ibu yang
memiliki masalah kesehatan dan emosional. Wanita itu dicurigai tidak mampu
memelihara hubungan dan mungkin tidak mampu merespons terhadap kebutuhan bayi,
terutama jika mereka menerima bayi yang secara medis rapuh setelah dirawat dirumah
12
Banyak wanita, dimana secara kimiawi kecanduan akan merasa bersalah karena
menggunakan obat-obatan dan takut kalau bayi mereka akan diambil. Dengan persepsi
yang mereka miliki bahwa dengan pemakaian obat dan alcohol pada wanita hamil dapat
Pola psikoatif dari penggunaan zat/bahan yang berisiko secara fisik bagi kesehatan
wanita khususnya ibu hamil dan janinnya ( keterlambatan perkembangan, retardasi, atau
a. ketergantungan,
b. kecanduan
c. dan penyalahgunaaan.
2. gelisah,
4. halusinasi,
6. paranoid stress.
e. partner abuse
Partner abuse merupakan kekerasan penyiksa yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil
dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan tersebut dapat berupa :
1. kekerasan emosional,
lain yang bertujuan untuk merendahkan martabat ibu hamil dan melantarkan atau
13
mengabdikan kepentinganya yang dilakukan pasangan ibu hamil. Contohnya saja ibu
hamil diluar nikah karena suatu sebab maka keberadaanya tidak diinginkan sering di
cemooh ataupun dikucilkan pasangan ibu hamil. Najman et al (1991) menemukan bahwa
kecemasan postpartum dan depresi lebih banyak terjadi pada kehamilan yang tidak di
2. Kekerasan psikologis,
seperti seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang pasti
membuat ibu hamil selalu bersalah, memojokan posisinya dalam rumah tangga, ibu
hamil menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk (pemabuk, penjudi,
pemarah ).
4. kekerasan fisik
berat. Kekerasan yang terjadi sekitar 7-11% dari wanita yang hamil. Efek kekerasan pada
· trauma,
pada kehamilan juga dapat menyebabkan nafsu makan yang menurun, kesulitan untuk
kerusakan fisik pada ibu serta bayinya misalnya solusio plasenta, fraktur tulang, rupture
14
· peningkatan kecemasan, muncul gangguan rasa tidak aman dan nyaman pada ibu
hamil
· depresi,
terhadap penyakit.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan
ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu
menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus
diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang
dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi.
Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil
harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa
lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap
keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin,
baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan
bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis
yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita
usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut
15
a. Faktor adat istiadat
Bidan harus dapat mengkaji apakah ibu hamil menganut atau mempunyai kepercayaan
atau adat kebiasaan tabu setempat yang berpengaruh terhadap kehamilan. Kemudiaan
menilai apakah hal tersebut bermanfaat, netral ( tidak berpengaruh pada keamanan atau
kesehatan), tidk jelas ( efek tidak diketahui/ tidak dipahami) atau membahayakan.
Terutama bila faktor budaya tersebut dapat menghambat pemberian asuhan yang optimal
bagi ibu hamil. Bidan harus mampu mencari jalan untuk menolongnya atau menyakinkan
ibu untuk merubah kebiasaanya dengan memberikan penjelasan yang benar. Tentu saja
hal ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang berperan dalam keluarga dan
masyarakat.
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil. Tenaga
kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai menyinggung
adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh
masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan
bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh
buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang positif dalam
Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil
sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan
dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang
berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik
16
untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya.
(Indrayani. 2011)
b. Fasilitas kesehatan
untuk memeriksa kehamilannya sampai ibu dapat melahirkan dengan aman. Tersedianya
fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak yang mudah dan terjangkau akan
memberi kemudaahan bagi ibu hamil untuk sering memeriksakan kehamilannya dan
informasi atau petunjuk kepada ibu dan keluarga tentang pemanfaatan sarana kesehatan
seperti rumah bersalin, polindes, PKM dan fasilitas kesehatan lainnya yang sangat
pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan
lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini
sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu
(AKI)
aman. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak yang mudah
terjangkau akan memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering memeriksakan
kehamilannya dan untuk mendapatkan penanganan dalam keadaan darurat. Bidan dapat
memberikan informasi atau petunjuk kepada ibu dan keluarga tentang pemanfaatan
sarana kesehatan seperti rumah bersalin, polindes, PKM, dan fasilitas kesehatan lainnya
17
Fasilitas kesehatan dikatakan baik atau tidak baik sesuai dengan (Indrayani. 2011):
Jangkauan. Apakah fasilitas kesehatan tersebut dapat dijangkau dengan mudah atau
sulit.
kegawatdaruratan.
keterampilan.
Fasilitas kesehatan yang lengkap akan mendukung dalam target penurunan AKI dan
AKB, Yaitu :
Fasilitas kesehatan di tingkat desa PUSTU, pondok bersalin yang disediakan untuk
bidan PTT
Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kelurahan biasanya kurang lengkap sehingga
pada pelaksanaannya apabila ada ibu hamil yang memerlikan tindakan kegawat
daruratan
Dirujuk ke rumah sakit yang ada di wilayah kabupaten dimana mempunyai fasilitas
perlengkapan alat yang lebih lengkap, dan tenaga medis, dokter spesialis lebih banyak
Untuk itu sebagai bidan harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang luas
pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan
lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini
18
sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu
(AKI).
belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang di tetapkan. Hal ini cenderung
kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini
d. Faktor ekonomi
kehidupan keluarga. Memang dalam hal ini bidan tidak bertanggung jawab atas
kepentingan ibu dan bayi. Sehingga bidan harus dapat memperoleh informasi
mengenai kondisi ekonomi klien apakah ibu dan keluarga tidak mengalami
fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil
yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang
baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan
berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya
19
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang
ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan
fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil
yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang
baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan
berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya
1. Nutrisi
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan
janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah
pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih
makanan. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam
folat, dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan
yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat
20
mempengaruhi tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja,
cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama
kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg
selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan
terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan
Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.
a. Kalori
Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya. Kalori ini
dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna
sebagai acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai
sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari sayur dan
buah-buahan.
Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk
pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi membutuhkan 400 mikrogram dalam
setiap harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak
sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala,
bibir sumbing, atau tulang belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-
c. Protein
Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel.
Kebutuhan ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih
21
banyak daripada biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-
d. Kalsium
Zat ini berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan
kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal
ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium
janin diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium
diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A
sangat bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap
kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin.
Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah
hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi
sangat dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang
hamil
Kalori Kal 2500 2500 2500
Protein gr 60 85 100
Fernem mg 12 15 15
22
Vitamin B mg 1,5 1,8 2,3
As. mg 15 10 23
Vitamin D
2. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus.
Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi
minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, beberapa perempuan merasa mual, tidak nafsu makan,
Penggunaan zat-zat makanan oleh tubuh menurun pada 4 bulan pertama kehamilan sehingga
nutrisi
23
minggu ke 2 sampai 8 diperlukan suplementasi vitamin dan mineral (vit A, riboflafin,
vit. B6, vit B12, asam folat agar tidak mengalami cacat bawaan
minggu 8-lahir suplementasi dalam bentuk kalori dan protein diperlukan untuk
Protein
Tambahan saat hamil 9gram. Pada wanita tidak hamil dianjurkan asupan protein 0,8
gram/kg/hari
Niacin = +2 mg/hari
Vit.C = +20 mg
Anjuran pemberian zat besi minimal 90 hari, tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg
(zat besi 60 mg) dan asam folat 500mg. jangan diminum dengan susu, the, kopi, tapi
Merupakan koenzim dan sintesa DNA. Defisiensi zat ini menyebabkan anemia.
Sumber folacin : makanan segar seperti sayuran, telur, jeruk, pisang, kacang, roti.
Defisiensi folacin juga berkaitan dengan solution plasenta, abortus spontan dan pre
eklamsi
24
Vitamin tambahan tidak diberikan jika diit wanita hamil sudah baik. Vitamin dan
mineral dapat melintasi sawar plasenta dan hati janin mungkin tidak mampu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya dan Ekonomi Kebiasaan Adat Istiadat Persepsi tentang
kehamilan berbeda-beda menurut adat-istiadat daerah masing-masing. Kebiasaan/mitos
tersebut dapat mempengaruhi psikologi ibu (cemas dan khawatir).
Fasilitas Kesehatan yang memadai akan sangat menentukan kualitas pelayanan. o Deteksi
dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat. o Langkah antisipatif akan lebih
cepat diambil. o Upaya penurunan angka kematian ibu ( AKI ).
25
Ekonomi q Tingkat sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikologis
ibu hamil. q Ibu hamil dengan kondisi ekonomi yang lemah akan mendapatkan banyak
kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.
3.2 Saran
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang positif dan membangun, guna
penyusunan makalah kami berikutnya agar dapat tersusun lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah dan yulianti, 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan I. Jakarta : Trans Info Media
( TIM )
Kurnia Fatmala, Norma. 2012. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online )
Tersedia : http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Yuechan, 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online ) Tersedia :
http://ssilolaa.blogspot.com/2011/04/askeb-1-faktor2-yg-memengaruhi.html
Liana, Merry. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online ) Tersedia : http://merry-
creations.blogspot.com/2013/02/faktor-luar-yang-mempengaruhi-kehamilan.html
26
Fanna, Opi. 2012. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online ) Tersedia :
http://www.slideshare.net/septianraha/askeb-i-faktor-yg-mempengaruhi-kehamilan
Diakses pada tanggal 20 Desember 2014 pukul 14.00 s.d
27