Anda di halaman 1dari 24

FAKTOR-FAKTOR

YANG
MEMPENGARUHI
KEHAMILAN
Kelompok 8 :
1. Firda Putri Astika (P27824416029)
2. Nurush Shobah Itsnainy (P27824416030)
3. Anin Pratiwi (P27824416031)
4. Intan Pertiwi (P27824416032)

DIV REGULAR A
Semester II
Ada tiga faktor yang
mempengaruhi kehamilan yaitu :

1. Faktor fisik

2. Faktor psikologis

3. Faktor sosial, budaya dan ekonomi.


1. Faktor Fisik

Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi


oleh status kesehatan dan status gizi ibu
tersebut. Status kesehatan dapat diketahui
dengan memeriksakan diri dan kehamilannya
ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas,
rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan.
a. Status kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau
penyakit yang dialami ibu hamil yaitu:

1). Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk


dalam klasifikasi ini adalah hyperemesis gravidarum, preeklampsia /
eklampsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik,kelainan
plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum, dan gemeli.

2). Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan


kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat
memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat
diperberat oleh karena kehamilan.
Contoh yang termasuk dalam kehamilan ini
adalah:
· Penyakit atau kelainan alat kandungan
· Penyakit kardiovaskular
· Penyakit darah
· Penyakit saluran nafas
· Penyakit traktus digestivus
· Penyakit hepar dan pancreas
· Penyakit ginjal dan saluran kemih
· Penyakit endokrin
· Penyakit saraf
· Penyakit menular
b. Status Gizi
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada
yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin
membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin
yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu
status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan
menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar
adalah sebagai berikut:
1. Asam Folat
2. Energi
3. Protein
4. Zat Besi (Fe)
5. Kalsium
6. Vitamin D
7. Yodium
8. Vitamin A
Perbandingan kebutuhan gizi wanita
normal dan hamil
Makanan Ibu Normal Ibu Hamil
Kalori (kal) 2.500 2.780
Protein (gram) 60 72
Kalsium (gram) 0,8 1,5
Feerum (Fe) (mg) 12 15
Vitamin A (IU) 5.000 5.200
Vitamin B (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 70 80
Vitamin D (SI) 2,2 2,5
Riboflavin 15 18
Asam Nikotin 400 600
Kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20% dari
berat badan ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan
selama hamil adalah sebagai berikut:

Usia Kenaikan Berat Faktor Kenaikan Berat Badan


Kehamilan Badan
Trimester I ± 1 kg Hampir seluruhnya merupakan
kenaikan berat badan ibu.
Trimester II ± 3 kg atau 0.3 kg/ 60% dikarenaka pertumbuhan
minggu jaringan pada ibu.
Trimester III ± 6 kg atau 0,3-0,5 60% dikarenakan pertumbuhan
kg/ minggu jaringan janin. Timbunan
lemak pada ibu ± 3 kg.
Penilaian Status Gizi:
1. Berat badan dilihat dari Quetelet atau body mass indeks.
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering
dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir
rendah.Indikator untuk penilaian indeks masa tubuh adalah:

Nilai IMT Kategori


Kurang dari 20 Underweight/ dibawah normal
20-24,9 kg Desirable/ normal
25-29,9 Moderate obesity/ gemuk/ lebih dari normal
Over 30 Severe obesity/ sangat gemuk

2. Ukuran lingkar lengan atas ( LILA)


Standar minimal untuk lengan atas pada wanita dewasa adalah
atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang
dari 23,5 maka interprestasinya adalah kurang energi kronis.
3. Kadar hemoglobin
Kurang gizi pada ibu hamil
Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka akan
menimbulkan masalah baik pada ibu hamil atau pada janin:

1). Terhadap ibu


Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi antara lain: perdarahan, anemia dan lain-lain

2). Terhadap persalinan


Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.

3). Tehadap janin


Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal.
c. Gaya Hidup
Pengaruh gaya hidup terhadap kehamilan terdiri dari :
1. Kebiasaan minum jamu
2. Mitos
3. Aktivitas seksual
4. Pekerjaan atau aktivitas sehari – hari
5. Senam hamil
6. Konsumsi Alkohol
7. Perokok
8. Kehamilan yang tidak diharapkan
2. Faktor Psikis
a. Stresor Internal dan Eksternal
• Stressor internal

Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu


hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban
psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan
gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat
ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang
dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung pada
kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang
menjadi temperamental, autis atau orang yang terlalu
rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan. Oleh
karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien
sangat perlu dilakukan.
• Stressor eksternal

Pemicu stress yang berasal dari luar


bentuknya sangat bervariasi, misalnya
masalah ekonomi, konflik keluarga,
pertengkaran dengan suami, tekanan dari
lingkungan (respon negative dari
lingkungan pada kehamilan lebih dari 5
kali), dan masih banyak kasus yang lain.
b. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami
perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu
harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi
dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka
melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.
Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan
dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara
menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
c. Subrainstormingtan Abuse (substance abuse).

Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil


akan sangat membekas dan sangat memengaruhi
kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada
klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan
harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai
teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat
bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien
dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan
kepribadian yang tertutup.
d. Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan
terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap
bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu
diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan
yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek
psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan nyaman pada
pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan
terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya.
3. FAKTOR
LINGKUNGAN
SOSIAL BUDAYA
DAN EKONOMI
a. Kebiasaan dan Adat Istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan
sampai menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah
tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai
teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan
penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan
juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya
menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang
sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada
salahnya jika memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin
hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
b. Fasilitas Kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai
akan sangat menguntungkan kualitas pelayanan
kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap
kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat,
sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat
diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat
menentukan atau berpengaruh terhadap upaya
penurunan angka kesehatan ibu (AKI).
c. Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan
psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat
social ibu hamil yang baik otomatis akan
mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang
baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena
nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu
tidak akan terbebani secara psikologis mengenai
biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-
hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan
fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara
pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah
akan mendapatkan banyak kesulitan terutama
masalah pemenuhan kebutuhan primer.
Terimakasih
Apa ada pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai