2
OVUM
Silia (fimbrae )
Terdiri 3 bagian :
1. Kaput (kepala/akrosom) ;
lonjong, sedikit gepeng
2. Ekor ; penghubung antara
kepala & ekor
3. Bag silindrik (kepala & ekor) ;
panjang 10 x kepala,
mengandung energi shg dapat
bergerak
4
SPERMATOZOA
Gerakan Sperma
Kanalis servikalis
Ampula tuba
5
FERTILISASI
6
Pertemuan dan persenyawaan antar sel mani
dan sel telur pada ampula tuba. Syarat :
spermatozoa, ovum, konsepsi, nidasi
Inti Ovum → pronukleus betina; Spermatozoa
melepas ekor → pronukleus jantan . Sitoplasma
→ zigot
HASIL :Jumlah kromosom diploid : 46,
Penurunan sifat , Jenis kelamin
Permulaan pembelahan segmentasi stlh
pembuahan zigot dalam 8-14 jam. kecepatan
pembelahan 10-12 jam
7
IMPLANTASI (NIDASI)
Adalah peristiwa tertanamnya sel telur yang telah dibuahi ke
dalam endometrium. Proses nidasi/implantasi
ZIGOT
Pembelahan I
30 jam
KANALIS TUBA
BLASTOMER (BLASTOMERUS)
3 hari
16 BLASTOMER (MORULA) uterus
4 hari
BLASTULA (BLASTOSIS)
8
Berenang di Cavum Uteri selama 2 hari
Dua struktur penting :
1. Lapisan luar (trophoblas)
2. Embrioblas (inner cell mass)
Hari ke-4 blastula masuk
endometrium
Hari ke-6 menempel pada
endometrium
Hari ke-10 blastula sudah
terbenam dlm endometrium
Nidasi Selesai
9
Gambar Proses Nidasi
10
EMBRIOGENESIS
11
LANJUTAN EMBRIOGENESIS...
1. Tahap Germinal
a. Fertilisasi terjadi ketika sperma telah berhasil memasuki
ovum dan 2 set materi genetik yang dibawa oleh gamet melebur
sehingga terbentuk zigot (sel diploid tunggal). terjadi di ampula dari
salah satu saluran tuba. Fertilisasi diaktifkan oleh 3 proses:
kemotaksis mengarahkan pergerakan sperma menuju sel telur.
Adanya kompatibilitas perekat antara sel sperma dan ovum.
Terjadinya reaksi akrosom
12
b. Pembelahan
(Cleavage)
13
c. Blastulasi
16
Ciri-ciri air ketuban:
1. Berwarna putih jernih hingga keruh, berbau khas
2. Komposisi terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin,
sel-sel epitel, lanugo, verniks, dan garam
3. Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan 1000-1500 ml
17
Cara mengenali air ketuban:
Dengan lakmus
Makroskopis: bau amis yang khas, adanya lanugo, rambut, dan verniks
kaseosa bercampur mekonaeum
Mikroskopis: lanugo dan rambut
Laboratorium: kadar urea (ureum) rendah dibanding dengan air kemih
18
Plasenta
Plasenta adalah organ yang dibentuk dari jaringan pembuluh darah dan
menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim
sehingga janin dapat menerima nutrisi, pertukaran gas melalui asupan
darah ibu, pertahanan melawan infeksi, dan memproduksi hormon yang
dapat menyokong kehamilan.
19
Kata plasenta diambil dari bahasa latin yang berarti kue merujuk ke
bentuk plsenta yang berbentuk bulat dan datar.
Ukuran: rata2 berdiameter 22 cm dengan ketebalan 2-2,5 cm dengan
berat ± 500 gram
Plasenta dan janin dihubungkan dengan tali umbilikus dengan panjang 50-
60 cm
Tali umbilikus terdiri dari 2 arteri umbilikus dan satu vena umbilikus
20
Bagian-bagian plasenta
1. Fetal Portion (bagian plasenta menghadap janin).
Terdiri dari struktur yang disebut korion frondosum
dan vili. Korion frondosum merupakan membran yang
melindungi janin yang terdiri dari tropoblas.
Sedangkan vili dari plasenta yang matang terdiri dari :
– Vili koriali.
– Ruang-ruang Interviler.
– Amnion yang melapisi dinding permukaan plasenta. Pada
bagian bawah lapisan amnion ini terdapat cabang-cabang
pembuluh darah tali pusar
22
23
Faal plasenta:
Nutrisasi, yaitu alat pemberi makanan pada
janin,
Respirasi, yaitu alat penyalur zat asam dan
pembuang CO2,
Ekskresi, yaitu alat pengeluaran sampah
metabolisme,
Produksi, yaitu alat yang menghasilkan hormon-
hormon,
Imunisasi, yaitu alat penyalur bermacam-
macam antibodi ke janin,
Pertahanan, alat yang menyaring obat-obatan
dan kuman-kuman yang bisa melewati uri.
24
Hormon yang dihasilkan uri antara lain :
•Human chorionic gonadotropin (HCG),
•Chorionic somatomammotropin
(placental lactogen),
•Estrogen,
•Progesteron,
25
Jenis perlekatan plasenta
Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari
jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan
kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion
plasenta hingga memasuki sebagian lapisan
miometrium.
Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion
plasenta hingga mencapai/memasuki miometrium.
Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion
plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai
lapisan serosa dinding uterus.
Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di
dalam kavum uteri, disebabkan oleh konstriksi ostium
uteri.
26
Perlekatan plasenta
27
TERIMA KASIH
28