Anda di halaman 1dari 26

Kelompok Rentan

Gizi

Florica Amanda, S.Tr.Keb., M.Kes


Kelompok Rentan Gizi

• Kelompok masyarakat yang paling mudah


menderita kelainan gizi, bila suatu masyarakat
terkena kekurangan penyediaan bahan
makanan
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok
didalam masyarakat yang paling mudah
menderita gangguan kesehatannya atau rentan
karena kekurangan gizi.

Biasanya kelompok rentan gizi ini berhubungan


dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab
itu kelompok ini terdiri dari kelompok umur
tertentu dalam siklus kehidupan manusia
Yang Termasuk Kelompok Rentan
Gizi

• Bayi, 0 – 1 tahun
• Kelompok balita 1 – 5 tahun
• Kelompok anak sekolah 6 – 13 tahun
• Kelompok remaja 14-20 tahun
• Kelompok ibu hamil dan menyusui
• Kelompok lanjut usia
BAYI (0 – 1 TAHUN)

Di dalam siklus kehidupan manusia, bayi


berada di dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan yang paling pesat.
Bayi yang dilahirkan dengan sehat, pada umur
6 bulan akan mencapai pertumbuhan atau
berat badan 2 kali lipat dari berat badan pada
waktu dilahirkan.
Kelompok Bayi

• Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi paling


tinggi karena bayi sedang ada dalam
periode pertumbuhan yang sangat pesat
• Bayi sehat yang dilahirkan dengan berat
badan cukup sekitar 2.5 – 3.5 akan
mencapai kelipatan berat badan dalam
waktu 6 bulan
• Kebutuhan energi 110 – 100 Kal/kg BB
sehari, protein 3 – 4 gr/kg BB sehari
• Ca dan P untuk pertumbuhan tulang kerangka
• Vit A dan Vit K harus diberikan sejak umur dini post natal
• Unsur Fe juga perlu diberikan
• Usus neonatus masih steril tidak mengandung flora
sampai saat diberi ASI dari ibu, flora usus sanggup
mensintesa berbagai vitamin B kompleks dan vitamin K
• Dianjurkan memberi ASI pada bayi sampai umur 2 tahun
• Penggantian ASI dengan makanan untuk orang dewasa
(menyapih) sebaiknya dilakukan secara berangsur agar
anak dan alat pencernaannya mengadakan penyesuaian
sedikit demi sedikit
Untuk pertumbuhan bayi dengan baik zat-zat gizi yang
sangat dibutuhkan ialah:
1. Protein, dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan.
2. Calsium (Ca)
3. Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada di daerah
tropis, maka hal ini tidak begitu menjadi masalah.
4. Vitamin A dan K yang harus diberikan sejak post natal.
5. Fe (zat besi) diperlukan, karena di dalam proses
kelahiran sebagian Fe ikut terbuang.
Dalam Menyusun Makanan
Tambahan Harus Diperhatikan
• Digestibilitas : gigi susu bertambah secara berangsur,
jadi bentuk dan konsistensi makanan harus berangsur

• Caloric density : kapasitas volume gaster anak terbatas,


maka dosis makanan yang diberikan jangan terlalu
banyak tetapi frekuensi sering, semakin bertambah umur
anak kapasitas ventrikulus bertambah, konsumsi
makanan semakin banyak tetapi frekuensi dikurangi

• Protein quality : dalam proses pertumbuhan protein yang


diberikan pada bayi harus protein yang lengkap
• Pengganti ASI, hanya diberikan, bila ASI tidak
mencukupi, atau ibu tidak dapat memberikan ASI karena
indikasi medik
• Colustrum : mengandung imunoglobulin yang
memberikan daya tahan tubuh kepada bayi untuk
melawan berbagai penyakit.
Anak Balita

• Merupakan kelompok umur yang paling sering


menderita akibat kekurangan gizi,
• beberapa anggapan dari orang tua dan
masyarakat justru merugikan penyediaan
makanan bagi kelompok balita ini, yaitu :
• Balita dalam periode transisi dari makanan bayi ke
makanan dewasa, jadi memerlukan adaptasi
• Balita dianggap kelompok umur yang paling belum
berguna bagi keluarga. Kepengurusan lebih sering
diserahkan kepada saudaranya yang lebih tua
• Ibu sering sudah mempunyai anak lagi atau bekerja
penuh sehingga tidak dapat memberikan perhatian pada
balita
• Balita belum dapat mengurus sendiri dengan
baik dan mendapatkan sendiri apa yang
diperlukan untuk makanannya.
• Balita mulai turun ketanah dan berkenalan
dengan berbagai kondisi yang memberikan
infeksi atau penyakit lain, padahal tubuhnya
belum cukup mempunyai imunitas atau daya
tahan untuk melawan penyakit atau
menghindarkan kondisi lain yang memberikan
bahaya kepada dirinya
• Kelompok balita menunjukkan prevalensi paling tinggi
untuk KKP, defisiensi vit A, dan anemia gizi besi
• Kelompok umur ini sulit dijangkau oleh berbagai upaya
kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan lainnya
• Perbaikan gizi kelompok balita dijangkau dengan
program PMT, UPGK
Kelompok Anak Sekolah

• Umumnya mempunyai kondisi gizi yang


lebih baik dibandingkan dengan anak
balita, karena mudah dijangkau oleh
program usaha kesehatan sekolah
• Meskipun demikian masih terdapat
berbagai kondisi gizi anak sekolah yang
masih kurang, antara lain : berat badan
kurang, anemia defisiensi Fe, defisiensi vit
C, dan diderah tertentu kekurangan iodium
Masalah ini timbul karena pada umur-umur ini
anak sangat aktif bermain dan banyak
kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan
rumah tangganya.

Di pihak lain anak kelompok ini kadang-kadang


nafsu makan mereka menurun, sehingga
konsumsi makanan tidak seimbang dengan
kalori yang diperlukan.
Kelompok Remaja

• Menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat “growth


spurt”
• Pada laki-laki kegiatan jasmaniah meningkat,
konsumsi harus ditingkatkan
• Pada perempuan, banyak membatasi konsumsi
makanannya, diet tidak seimbang tanpa nasihat atau
pengawasan seorang ahli kesehatan dan gizi. Pada
kelompok ini terdapat kondisi yang memungkinkan
remaja banyak kehilangan Fe /beberapa mineral 
menstruasi
• Penyuluhan dan bimbingan gizi yang benar diperlukan
• Pada anak remaja putri mulai terjadi
menarche (awal menstruasi), yang berarti
mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab itu,
kalau konsumsi makanan khususnya Fe, maka
akan terjadi kekurangan Fe (anemia).
Kelompok Ibu Hamil

• Berhubungan dengan pertumbuhan fetus


dalam kandungan, dan berhubungan
dengan pertumbuhan berbagai organ ibu
pendukung proses kehamilan tersebut
• Kebutuhan makanan sumber energi
meningkat 300-350 kalori perhari
• Suplai vitamin terutama thiamin,
riboflavin, vit A, vit D, asam folat dan vit
B12
• Ca, Fe dan P
• Kondisi gizi ibu hamil akan berpengaruh terhadap kondisi
fetus dan neonatus setelah lahir
• Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan :
berat lahir anak rendah, kelahiran prematur, bahkan
meninggal.
Ibu Yang Menyusui

• Sekresi ASI rata-rata 800-850 ml sehari dan


mengandung kalori 60-65 kal, protein 1-1.2
gram, lemak 2.5-3.5 gram dalam setiap 100
ml.
• Tambahan kebutuhan energi adalah 800 kal
sehari, protein 25 gr perhari
• Sampai batas tertentu kebutuhan gizi bayi
diambil dari ibunya
• Khusus protein meskipun konsumsi ibu
tidak mencukupi, ASI akan tetap
memberikan jatah yang diperlukan oleh
anaknya dari jaringan ibunya.
• Bila konsumsi Ca ibu berkurang, Ca akan diambil dari
cadangan Ca ibunya, akibatnya kan berdampak pada
osteoporosis dan kerusakan gigi geligi
• Ibu yang hamil berkali-kali dan kekurangan Ca akan lebih
mudah menderita kerusakan gigi
• Di Indonesia banyak pantangan buat ibu hamil dan
menyusui
Manusia Usia lanjut

• Meskipun usila ini sudah tidak mengalami


penurunan fungsinya, maka sering terjadi
gangguan gizi. Contohnya: pada usila beberapa
gigi-geligi, bahkan semuanya tanggal, sehingga
terjadi kesulitan dalam mengunyah makanan.
• Oleh sebab itu, apabila makanan tidak diolah
sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan
pengunyahan, maka akan terjadi gangguan
dalam pencernaan dan penyerapan oleh usus.
• Tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan ,
tetapi disebabkan karena kondisi fisik, baik
anatomis maupun fungsionalnya
- Makanan yang dipotong kecil-kecil, lunak dan
mudah ditelan akan sangat membantu para
manula dalam mengkonsumsi makanannya
- Fungsi alat pencernaan dan kelenjar sudah
menurun sehingga makanan harus yang mudah
dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar
pencernaan
- Makanan rendah lemak tetapi cukup
mengandung kadar protein dan karbohidrat
• Faktor lain yang mengganggu kondisi gizi manula secara
tidak langsung adalah kondisi psikis yang labil dan
menjadi sangat sensitif sehingga berpengaruh pada
konsumsi makan
• Keperluan energi sudah menurun
• Frekuensi penyakit diabetes melitus, jantung terdapat
meningkat pada kelompok manula.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai