Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RICKY HADINATA, SE

ANGKATAN : 54
ASAL PESERTA : LABUHANBATU
SESI :9

MODUL 3 : KESEHATAN & GIZI

Sesi 09 – Pentingnya Gizi Untuk Ibu Menyusui Dan Balita

Pentingnya Gizi untuk Ibu Menyusui dan Balita

Masalah gizi seringkali muncul karena masyarakat memiliki pengetahuan,


kepercayaan, nilai atau norma yang kurang memadai. Permasalahan gizi sering
dijumpai pada masyarakat ekonomi rendah atau keluarga miskin, yang sering
banyak kita lihat kekurangan gizi adalah ibu yang sedang hamil dan menyusui
balita .

Ibu hamil harus mengkonsumsi  makanan lebih banyak karena harus


memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin/bayinya. Meskipun ibu hamil membutuhkan zat gizi yang
lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, tetapi konsumsi
pangannya tetap beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya.
Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh
ibunya dan dari simpanan zat gizi yang berada di dalam tubuh ibunya. Selama
hamil seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dimakan
untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang sedang
mengandung bayinya. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat
gizi yang dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada
didalam tubuh ibunya, seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari
simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga
beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C dan
vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan.
Sehubungan dengan hal itu, ibu hamil  harus mempunyai status gizi yang
baik dan mengkonsumsi makanan yang beranekaragam baik proporsi maupun
jumlahnya. Kenyataannya di Indonesia masih banyak ibu-ibu yang saat hamil
mempunyai status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita anemia. Hal ini
dapat disebabkan karena asupan makanannya selama kehamilan tidak mencukupi
untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya. Selain itu kondisi ini dapat
diperburuk oleh beban kerja ibu hamil yang biasanya sama atau lebih berat
dibandingkan dengan sebelum hamil. Akibatnya, bayi tidak mendapatkan zat gizi
yang dibutuhkan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.
Sedangkan Ibu memyusui memerlukan energi dan gizi yang lebih besar
dari pada yang tidak menyusui. Energi dan gizi ini digunakan untuk memenuhi
produksi ASI dan aktifitas ibu menyusui itu sendiri. Pemenuhan gizi yang baik
bagi ibu menyusui akan berpengaruh kepada status gizi ibu menyusui dan juga
bagi tumbuh kembang bayinya. Menyusui selain bermanfaat memberikan zat-zat
gizi yang dibutuhkan bayi juga bermanfaat bagi ibunya juga. Ibu menyusui
memerlukan jumlah dan mutu makanan yang dikonsumsi harus lebih baik.
Makanan yang di konsumsi ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan zat gizi
makro maupun mikro. Dengan konsumsi makanan yang seimbang dan beraneka
ragam maka dapat mencegah masalah gizi pada ibu menyusui. Masalah gizi pada
ibu menyusui sangat berakibat buruk pada kesehatan ibu dan bayi yang
disusuinya. Ganguan kesehatan pada ibu menyusui meliputi anemia zat gizi, KEP,
buta senja, dan osteoporosis.

Ibu hamil sebaiknya menghindari rokok dan alkohol. Konsumsi alkohol


menyebabkan retardasi pertumbuhan janin dan kecacatan. Merokok
mengakibatkan bayi dapat terlahir dengan berat badan rendah. Penting pula untuk
tidak  mengonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dokter, karena obat-obatan
tertentu dapat menuju peredaran darah bayi melalui plasenta. Hal tersebut
menyebabkan gangguan pertumbuhan, perkembangan saraf, gangguan belajar,
bahkan dapat menyebabkan kematian janin.
       Selain sumber makanan dari hewan dan non hewani, peningkatan kebutuhan
akan mikro nutrient selama kehamilan menyebabkan konsumsi suplemen vitamin
dan mineral terkadang diperlukan untuk mencapai nutrisi yang mencukupi kebutuhan
ibu hamil. Sumber terbaik untuk mendapatkan semua nutrisi saat hamil adalah
melalui konsumsi makanan keseharian. Namun, jikalau dirasakan kurang,
suplementasi dapat diberikan. Sebelum mengonsumsi suplemen, ada baiknya ibu
hamil berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Konsumsi suplemen sebaiknya
bersama dengan air putih maupun jus buah. Konsumsi suplemen dengan susu, teh,
atau kopi, dapat mengganggu penyerapan suplemen dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai