Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

IBU HAMIL DAN MENYUSUI

Disusun oleh :
Kelompok : 6
Nama nama kelompok :
1. Rosdiana paliema 4. Badarudin usman
2. Yensi panggey 5. Ovliani bawelung
3. Bela vista sarimbangun 6. Fifin umasangaji

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil. Sehingga
pada saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin.
Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk.
Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran
prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai
terbentuk plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti
jantung, paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis, hingga sampai
akhir kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini menyebabkan
terjadinya pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin, dan zat lain menurun.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari
pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber kalori
(Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng, kalsium, vitamin C,
vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani
dalam kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan kolin.
B. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyusunan makalah dan seminar diharapkan mahasiswa mampu memahami
tentang Pemenuhan Nutrisi pada Ibu Hamil dan Menyusui

C. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami factor yang mempengaruhi gizi ibu hamil dan menyusui
2. Mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
3. Memahami peningkatan berat badan selama kehamilan
4. Mengetahui makanan yang harus di hindari ibu hamil dan menyusui
5. Mengetahui pengaruh gizi bagi ibu menyusui
BAB II
KONSEP TEORI

A. Definisi
Masa kehamilan adalah masa pertumbuhan janin, oleh karena itu ibu yang sedang
hamil memerlukan tambahan gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi tergantung dari kesehatan
ibunya, terutama pada masa hamil.
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama
hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi
kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu
kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa
sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,
perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya,
makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan
dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu
kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam
kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain : faktor sosial, psikologis,
ekonomi, pengetahuan, mitos, kebudayaan, dan keyakinan serta usia.

B. KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL BERDASARKAN TRIMESTER


1. Trimester I ( minggu 1 – 13 ), kebutuhan gizi masih tetap seperti biasa
2. Trimester II ( minggu 13 - 26 ), dimana pertumbuhan janin cepat, ibu memerlukan tambahan
kalori sebesar ± 285 dan protein lebih tinggi dari biasanya menjadi 1,5 gr / kg BB
3. Trimester III ( 27 – lahir ), kalori sama dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2 gr / kg
BB

C. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil


1. Anemia gizi besi
Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar
mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati ayam
dan lain-lain.

2. Kenaikan BB yang rendah selama hamil


Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi
kenaikan BB hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan
terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan BB selama kehamilan tidak terlalu
mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya cukup ternyata BB
janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama
kehamilan tapi BB janinnya sesuai.

3. Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan (hiperemesis gravidarum)
memerlukan penanganan khusus. Namun, biasanya hiperemesis ini hanya terjadi pada awal-awal
kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalu besar.
Diet pada hiperemesis:
a. Tinggi karbohidrat dan rendah lemak
b. Makan sedikit kuah ( minum di pisahkan dari waktu makan )
c. Mudah dicerna dan bau tidak merangsang
d. Porsi kecil tapi sering
e. Makanan yang menyegarkan

D. PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN


Kenaikan berat badan rata – rata selama kehamilan adalah 9 – 13,5 kg. Kenaikan
bervariasi pada masing-masing wanita dan bergantung pada faktor besar bayi, keadaan plasenta,
cairan amnion, penambahan sirkulasi darah, penambahan jaringan cadangan ibu baik dalam
bentuk protein maupun lemak, untuk keperluan melahirkan maupun menyusui. Penambahan
berat badan per trimester lebih penting daripada penambahan berat badan keseluruhan. Pada
trimester pertama kenaikan hanya sedikit antara 0,7 – 1,4 kg. Pada trimester selanjutnya akan
terjadi kenaikan berat badan yang dikatakan teratur yaitu 0,35 – 0,4 kg per minggu.

E. KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN


Asupan gizi yang buruk akan menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan ibu juga
bayi yang dikandungnya. Misalnya sang ibu bisa menderita anemia dan kurang gizi, sedangkan
pada bayi bisa berupa berat badan lahir rendah, prematur bahkan keguguran. Berikut nutrisi yang
dibutuhkan oleh ibu selama kehamilan :
1. Kalori/energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat, Asupan kalori
harus ditambahkan yaitu sebesar 2200 kkal. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin,
pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori
dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya
pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh
anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti
setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk
mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek,
gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda
untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat.
Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam
mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.

2. protein
Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di
seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada
janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram
dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif
untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging,
ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa
didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan
lainnya.

3. Folat ( Asam Folat )


Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan
embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, Kekurangan folat juga dapat
meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi
berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat
diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus
melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan
dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk,
buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.
4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang
berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah
untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan
kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu
hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi
dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar
27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah,
ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan
5. Zat zenk
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar seng rendah dalam
makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan
mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam
jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Pada umumnya, wanita
tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar
25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.

6. kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika
trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang
dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan
berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi
hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi
akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari.
Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan
teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
7. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan
antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen
dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi
85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan
seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga
membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

8. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan,
imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada
buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

9. Cairan.
Air adalah substansi utama dalam sel, darah, limf, dan cairah vital tubuh lain. Air juga membantu
memepertahankan suhu tubuh, masukan cairan yang cukup memperbaiki buang air besar yang
kadang-kadang menjadi masalah selama hamil. Cairan dibutuhkan untuk meningkatkan volume
darah dan air ketuban. Minumlah setidaknya 6 hingga 8 gelas ( 1500-2000 ml ) per hari, baik itu
berupa air mineral, jus, teh atau pun sup. Minuman yang mengandung sakarin sebaiknya di
hindari, minuman yang mengandung aspartam, dapat di pakai dalam jumlah ringan.

10. Natrium ( garam )


Natrium merupakan unsure utama cairan ekstra seluler, karena itu kebutuhan cairan selama
hamil meningkat. Efek estrogen yakni menahan air dan efek progestron adalah melepaskan
natrium menimbulkan suatu gambaran yang membingungkan tentang keseimbangan cairan
elektrolit selama hamil. Konsumsi natrium tetap dalam batas normal

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI


Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari, dan di kurangi konsumsinya selama hamil.
beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan oleh calon ibu maupun ibu yang sedang hamil adalah:
1. Hindari makanan daging maupun telur hewan yang dimasak setengah matang atau dalam
kondisi mentah. Bakteri maupun parasit biasanya belum akan mati sebelum berada dalam suhu
mendidih atau di atas 90 derajat celcius, sehingga akan dapat membahayakan janin maupun ibu.

2. Untuk makanan sayuran, sebaiknya dimasak hingga matang. Kalau ingin mengkonsumsi lalapan
mentah, sebaiknya sayuran dibersihkan terlebih dahulu dengan baik dan benar, dengan
menggunakan air yang mengalir. Sayuran mentah biasanya masih menyisakan bahan pupuk
kimia maupun kotoran hewan bila menggunakan pupuk organik. Tentunya berbahaya untuk
keselamatan janin.

3. Hindari makanan keju maupun produk susu yang berasal dari kambing ataupun produk susu lain
yang tidak melalui proses pasteurisasi. Dikhawatirkan membawa bakteri yang sangat berbahaya
terhadap plasenta dan pertumbuhan janin.
4. Hindari mengkonsumsi makanan, seperti hati atau daging ayam maupun makanan yang
merupakan sumber salmonella.

5. Hindari makanan yang pedas selama masa kehamilan, terutama bagi Anda yang senang dengan
makanan pedas. Makanan atau masakan pedas dapat memberi efek kurang baik bagi
perkembangan janin.

6. Kurangi atau hindari makanan yang banyak mengandung gula atau terlalu banyak garam.
mengkonsumsi garam dapat menimbulkan pembengkakan kaki atau memperberat pembengkakan
kaki pada ibu hamil.

7. Hindari dan jangan makan buah-buahan yang panas, seperti durian atau nanas, dapat
mengganggu pertumbuhan janin, dan bahkan bisa menyebabkan keguguran.

8. Jangan minum minuman beralkohol maupun yang mengandung kafein, seperti kopi karena akan
mempengaruhi kesehatan maupun perkembangan janin. Begitu juga dengan rokok, sebaiknya
hindari atau jauhi asap rokok karena juga dapat mengganggu kesehatan janin.

Bila terjadi gangguan masa kehamilan maka dapat diatur sebagai berikut :
Trimester I :
Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat badan. Hal ini disebabkan
adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu dianjurkan porsi makanan kecil tetapi
sering. Bentuk makanan kering atau tidak berkuah.
Trimester II
u makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan : 3 x sehari ditambah 1 x makanan selingan.
Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan, daging, teri, hati sangat baik dan bermanfaat
untuk menghindari kurang darah
Timester III
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat badan
kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-
sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan
kehamilan/edema (bengkak-bengkak pada kaki) maka tidak menambah garam dapur dalam
masakan sehari-hari.
G. KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA MENYUSUI
1) Kalori
Salah satu faktor yang paling penting dalam diet wanita menyusui adalah kalori.
Pemasukkan kalori yang tidak cukup bisa mengurangi volume air susu. Bagaimanapun juga
kualitas sisa susu secara umum tidak terganggu. Ibu menyusui harus menambah pemasukan
kalorinya mencapai 200 kkal melabihi kebutuhan kehamilan (itulah 500 kkal bertambah dari
kebutuhan kehamilan). Hasil ini jika ditotal menjadi sekitar 2500 sampai 2700 kkal/hari untuk
kebanyakan wanita.
Berdasarkan pada pilihan diet, ibu menyusui bisa menggunakan panduan piramid
makanan umum atau piramid makanan vegetarian untuk memperkirakan masukan selama diet.
Dia perlu bekerja keras untuk memasukkan variasi makanan-makanan dari beberapa kelompok
makanan. Pemasukkan kalorinya harus cukup memenuhi energi untuk menopang masa menyusui
masa menyusut setalah berat badan harus tidak lebih dari 16 minggu untuk ibu menyusui
2) Protein
Pemasukan protein cukup penting selesai menyusui, karena protein adalah komponen yang
penting dari susu ibu. Pemasukkan 65 gr/hr selama 6 bulan menyusui dan 62 gr/hr
direkomendasikan selama 6 bulan kedua. Seperti dimasa kehamilan, itu sangat penting bahwa
cukup mengkonsumsi protein non kalori untuk mencegah protein sebagai sumber energi.
3) Kalsium
Kalsium juga nutrisi penting dalam produksi susu, dan diharapkan meningkatkan keperluan
diluar kehamilan. Keperluan selama menyusui sama dengan kebutuhan selama kehamilan : 1200
mg/hr. Pemasukkan kalsium yang cukup dari sumber makanan mengharuskan penggunaan
kalsium yang melengkapi.
4) Zat besi
Zat besi dibutuhkan masa menyusui tindakan pada hakekatnya berbeda dari wanita yang tidak
hamil, karena zat besi bukan sesuatu yang penting dalam komponen susu ibu bagaimanapun juga
sebagaimana disebutkan sebelumnya pemberian suplemen yang terus menerus untuk mengisi
kehilangan simpanan maternal yang dikarenakan kehamilan.
5) Cairan-cairan
Cairan yang sangat penting selama menyusui karena ketidakcukupan pemasukan cairan bisa
mengurangi volume susu. Direkomendasikan pemasukan air sekitar 8-10 gelas tiap hari bisa kita
temui dengan mengkonsumsi air, jus, susu dan sup.
Dalam pendidikan gizi pada waktu menyusui hendaknya ditekankan pada ibu mengenai hal-hal
seperti berikut :
1. Bahwa wanita menyusui memerlukan jauh lebih banyak zat-zat gizi untuk diri sendiri dan untuk
keperluan bayi.
2. Bahwa dalam penyusunan hidangan terutama yang diperhatikan adalah bukan banyaknya, tetapi
mutu dari makanan yang cukup mengandung protein, vitamin, dan zat besi.
3. Bahwa sesungguhnya tidaklah benar makanan yang bermutu tinggi selalu mahal harganya.
4. Mempelajari cara memasak bahan-bahan dan banyaknya makanan yang dihidangkan
5. Pada waktu pendidikan gizi hendaknya sebanyak mungkin bersifat demontrasi.
6. Tidak berguna dan tidak bijaksana untuk menganjurkan seseorang memakan sesuatu dimana
keluarga tidak mungkin memperoleh karena tidak mampu atau karena tidak ada bahannya di
daerah itu.

H. PRINSIP GIZI BAGI IBU MENYUSUI


Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan
bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah
makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.

I. PENGARUH STATUS GIZI BAGI IBU MENYUSUI


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal
yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini pun ibu
pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi
untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia
makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk janinnya
pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan berlangsung.
Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada kehamilan maupun output
persalinannya kelak.
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh dari
serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari
daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan mineral
dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

B. SARAN
Demikian makalah ini kami buat, kami sadar di dalam makalah ini masih begitu banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Gibshon, Jhon. 2002. Fisiologi anatomi. Jakarta: EGC

gizikuseimbang.blogspot.com/2009/03/gizi-seimbang-bagi-wanita-hamil.html

3. lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil/

Anda mungkin juga menyukai