Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa

kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu

hamil. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang

bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan

mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar

kehamilan berjalan sukses.

Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi

akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang

dikandungnya serta kurang gizi dapat mempengaruhi

pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan keguguran, abortus,

cacat bawaan dan berat janin bayi menjadi rendah. Selama

hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada

wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan

untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila makan ibu

terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu

sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut

rontok dan lain-lain.

1
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang

janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa

sebelum hamil teelah buruk pula. Keadaan ini dapat

mengakibatkan abrotus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau

bahkan bayi baru lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih

akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi

besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latarbelakang diatas, didapatlah rumusan masalah

yaitu, Bagaimana analisis dampak kekurangan gizi pada ibu

hamil dan upaya pencegahannya ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui bagaimana

analisis dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan upaya

pencegahannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan

yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat

yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.

Pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta

menghasilkan energi.

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat

gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh

kembang dan produktif. Olehkarena itu, setiap orang perlu

mengkonsumsi anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4 bulan

yang cukup mengkonsumsi air susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-

4 bulan, ASI merupakan satu-satunya makanan tunggal yang

3
penting dalam proses tumbuh kembang bayi secara wajar dan

sehat.

Makan maakanan yang beranekaragam sangat bermanfaat

bagi kesehatan terutama pada ibu hamil. Makanan yang

beranekaragam yaitu makanan yang banyak mengandung unsur-

unsur zat gizi yang diperlukan baik kualitas maupun kuantitasnya.

Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan saah satu zat

gizi pada jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari

makanan yang lain, sehingga makanan yang beranekaragam akan

menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat

pembangun dan zat pengatur bagi ibu hamil serta janin yang ada

dalam kandungannya.

2.2 Konsep Dasar Gizi Ibu hamil

Pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil tidak banyak

berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan

tidak ada kesulitan dalm pengaturan menu selama hamil.

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi

pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil di

butuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila

4
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan

makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,

rambut rontok dan lain-lain (Purwita Sari, 2009).

Demikian pula bila makan ibu kurang, tumbuh kembang janin

akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum

hamil telah buruk pula. Keadaan ini akan mengakibatkan abortus,

BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir akan

meninggal dunia.

Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,

pendarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan

pembedahan. Sebaliknya makanan yang berlebih akan

mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar,

dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi ( keeracunan

kehamilan ).

2.3 Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan

gizi saat hamil bisa menyebabkan seperti :

1. Anemia gizi besi


2. Kenaikan berat badan yangg rendah selama hamil

5
3. Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis

garvidarum)

2.4 Pencegahan Terhadap Gizi Tidak Seimbang pada Ibu

Hamil

Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas

susu sehari atau kalau tidak, santaplah hasil produksi ternak

lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan

kunci dari menu makanan bergizi seimbang.

Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-

bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru

mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu

kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa

trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.

Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-

benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu

mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan

untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan

mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada

keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan

jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.

6
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penulisan karya tulis ini dapat disimpulkan bahwa Ibu hamil

membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang simbang untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap

mempertahankan kebutuhan zat gizi ibu. Jika ibu hamil mengalami

kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu

maupaun pada janin yang dikandungnya. kekurangan gizi juga akan

memgakibatkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin

bayi rendah.

3.2 Saran

Dengan adanya penulisan karya tulis ini diharapkan bagi ibu hamil agar

rajin menmeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan

sekali) untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap terjaga

dengan cara menimbangs badan.

7
Daftar Pustaka

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta:2005.

Almatsier, S. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit: PT.Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta: 2006.

Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. Ilmu Gizi. Penerbit : Dian Rakyat.

Jakarta : 2006.

Kartasapoerta, Drs. G. Ilmu Gizi. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta :

2003.

http//www.google.com//gizi buruk//2008.

Sumber:www.indokini.com/kesehatan/kes1023.shtml

http : //www.ibu hamil. Com / lihat artikel

http://www.padusi.com/ani/files/article/gizi_seimbang_sesuai_denga

n_keadaan_ekonomi. asp

Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

8
9

Anda mungkin juga menyukai