Oleh:
Reni Dwi Astuit,S.Ked
G1A219107
Pembimbing:
dr. Widuri Astuti, Sp.An
PENDAHULUAN
Anestesia spinal diperoleh dengan cara menyuntikkan anestetik local ke
dalam ruang subarachnoid. Tekhnik ini sederhana, cukup efektif dan
mudah dikerjakan
Sectio Caesarea adalah salah satu tindakan persalinan untuk mengeluarkan bayi
melalui sayatan abdomen dan uterus. umumnya tindakan seksio sesarea menggunakan
anestesi spinal. Dengan menggunakan teknik anestesi spinal, neonatus terpapar lebih
sedikit obat anestesi dan memberikan pengelolaan rasa sakit pasca operasi yang lebih
baik.
Ketuban pecah dini (KPD) atau Premature Rupture of the Membranes (PROM) adalah
keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya proses persalinan pada
kehamilan aterm.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
TB/BB : 158cm/ 70 kg
Alamat : Payo Selincah, Paal Merah
No. RM : 970579
Ruangan : Bangsal Kebidanan
Diagnosa : G3P1A1 gravida 37-38 minggu + KPD+ Riwayat SC
sebelumnya
Tindakan : Seksio caesarea
Keluhan Utama : Keluar air air dari jalan lahir sejak ± 6 jam SMRS
Kepala : Normochepal
Mata : Edema palpebra (-/-), conjungtiva anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor
(+/+), refleks cahaya (+/+).
Hidung : Simetris (+), nafas cuping hidung (-),
deformitas septum (-), rinore(-)
Mulut : Bibir kering (-), Malampati I, gigi komplit
Leher : mobile, pembesaran kgb (-)
THORAKS
Inspeksi : simetris
Palpasi : vokal fremitus +/+, krepitasi (-), NT(-)
Perkusi : sonor (+)
Auskultasi
Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-).
Pulmo : Vesikuler +/+, Wheezing -/-, Rhonki -/-
ABDOMEN
01
Bedah ekstremitas bawah.
02
Bedah abdomen, urologi, panggul.
03
Tindakan sekitar rektum-perineum.
04
Bedah obstetri-ginekologi.
KONTRAINDIKASI
KI ABSOLUT KI RELATIF :
Pasien menolak.
Infeksi sistemik
Infeksi pada tempat
suntikan (sepsis, bakteremi)
Infeksi sekitar tempat
Hipovolemia berat, syok.
Koagulopati atau mendapat suntikan
Kelainan neurologis
terapi antikoagulan
Kelainan psikis
Tekanan intrakranial
Bedah lama
meninggi.
Penyakit jantung
Fasilitas resusitasi minim.
Hipovolemia ringan
Kurang pengalaman/ tanpa
Nyeri punggung kronis
didampingi konsultan
anestesi.
Epidural vs Spinal
Peralatan Analgesia Spinal
Peralatan monitoring
Peralatan resusitasi/anestesi umum
Jarum spinal
Ujung tajam (Quinckee Babcock)
Ujung pensil (pencil point, whitecare)
Ukuran : 25, 27 (pada seksio sesarea)
Teknik Anestesi Spinal
• Posisi pasien
Teknik:
Inspeksi : garis yang menghubungkan 2 titik
tertinggi krista iliaka kanan-kiri akan memotong
garis tengah punggung setinggi L4 atau L4-L5.
Palpasi : untuk mengenal ruang antara dua
vetebra lumbalis
Pungsi lumbal hanya antara : L2-3, L3-4, L4-5
atau L5-S1
Pasien diposisikan duduk, posisi tidur lateral
decubitus maupun posisi jack knife dengan
punggung fleksi maksimal.
Obat Anestesi Lokal untuk
Anestesi Spinal
Indikasi
• Panggul sempit dan dystorcia mekanis
• disproporsi fetopelvik, panggul sempit atau janin terlampau besar, malposisi dan
malpresentasi, disfungsi uterus, distocia jaringan lunak, neoplasma , persalian yang tidak
maju
• Pembedahan sebelumnya pada uterus
• seksio sesarea, histeretomi, miomektomi ekstensif :
• Perdarahan
• plasenta previa/,abrupti plasenta
• Toxemia gravidarum
• PEB, Eklampsia, Hipertesi, Nepritis)
• Indikasi fetal
Ketuban Pecah Dini
DEFINISI
Ketuban pecah dini (KPD) atau Premature
Rupture of the Membranes (PROM) adalah
keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum terjadinya proses persalinan pada
kehamilan aterm. Sedangkan Preterm
Premature Rupture of the Membranes
(PPROM) adalah pecahnya ketuban pada
pasien dengan usia kehamilan kurang dari
37 minggu
Gejala Klinis KPD
Gejala utama berupa keluarnya cairan dari
vagina, yang dapat keluar sebagai pancaran
A yang besar dan mendadak atau sebagai
suatu tetesan yang konstan lambat.
B
Keluarnya cairan berupa air-air darivagina
setelah kehamilan 22 minggu
EBV : 65 X BB = 4550 cc
EBL : 20% EBV = 910 cc
Kebutuhan cairan selama Operasi
Jam I = 1/2 PP + SO + M
= 560 + 420 + 140
= 1120 cc
Jam II = ¼ PP + SO + M
= 280 + 420 + 140
= 840 cc
KESIMPULAN
• Pada laporan kasus ini diberikan tindakan anestesi spinal tanpa sedasi pada operasi
Sectio caesarea transperitoneal pada pasien Ny.R, umur 23 tahun dengan status fisik
ASA II E dengan diagnosis G2P1A0 gravida 37-38 minggu + KPD 6 jam + preskep +
Riwayat SC 1x
• Keuntungan teknik spinal kesederhanaan teknik, onset yang cepat, resiko keracunan
sistemik yang kecil, blok anestesi yang baik, sterilitas dijamin, menghindari depresi
neonatus, ibu akan tetap terbangun yg dapat mengurangi kemungkinan terjadinya
aspirasi, dan ibu dapat kontak langsung dengan bayinya segera setelah melahirkan.
• Dalam kasus ini selama operasi berlangsung tidak ada hambatan yang berarti baik dari
segi anestesi maupun tindakan operasinya
THANK
YOU!