Nurfazillah
Pembimbing :
Dr.Panal Hendrik Dolok Saribu Sp. An
Trans ureteral Resection Of Prostate (TURP)
merupakan operasi yang paling sering dilakukan
kedua setelah katarak pada pria diatas 65 tahun.
• Pasien dibawa ke RSUD Raden Mattaher Jambi dengan keluhan sejak ± 3 hari ini
pasien merasa sulit buang air kecil, setiap kali BAK pasien harus mengedan,
pancaran BAK lemah, BAK merembes, karena setiap kali BAK pasien kurang
merasa puas, sehingga sehari-harinya pasien sering ke kamar mandi untuk BAK
RPS terutama pada malam hari. Tidak ada riwayat kencing berpasir, BAK berdarah (-),
nyeri pinggang (-), nyeri perut bagian bawah saat BAK (+).
• Keluhan BAK tidak lancar sudah dirasakan ± beberapa bulan ini. Pasien
berobat ke dokter urologi dan mendapat obat minum, namun keluhan
masih dirasakan. Kemudian pasien disarankan untuk menjalani operasi
RPS prostat.
Riwayat penyakit Riwayat alergi obat
terdahulu Os mengaku tidak ada
Riwayat hipertensi (-) alergi obat dan makanan
Riwayat Gastritis (-) tertentu
Riwayat diabetes melitus (-
)
Riwayat sakit jantung (-)
Riwayat astma (-)
Riwayat batuk lama (-)
Riwayat operasi
sebelumnya (+)
• Riwayat kebiasaan : merokok (-),
Alkohol (-), Narkotik (-)
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Vital Sign
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 80 x/menit, isi cukup, reguler
• Suhu : 36,5˚C
• Respirasi : 20 x/menit
Normocephal
Pembesaran KGB (-)
RC (+) isokhor
JVP : 5+0 cmH2O
KA (-/-) SI (-/-)
Paru-Paru Jantung
Inspeksi : simetris
Palpasi : tactil fremitus Inspeksi: IC tidak terlihat
simetris Palpasi: thirill tidak teraba
Perkusi : sonor di kedua Perkusi : batas jantung
lapangan paru dalam batas normal
Auskultasi : vesikuler (+) Auskultasi : BJ I dan II
normal, ronkhi (-/-), Reguler, Murmur (-), Gallop
wheezing (-/-) (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus
(+) normal Genitalia
Palpasi : soepel, nyeri terpasang volley
tekan (-), nyeri lepas (-) catheter
organomegali (-)
Perkusi : Timpani di Ekstremitas
keempat kuadran Akral hangat (+)
Edema (-)
CRT < 2 dtk, normoaktif
• Laboratorium :
• Darah rutin :
• Wbc : 8,31 103/mm3 (3,5-10,0)
• Rbc : 4,62 L 106 (3,80-5,80)
• Hgb : 14,1 L gr/dl (11-16,5 gr/dl)
• Hct : 42,2 L % (35-50%)
• Plt : 187 103/mm3 (150-400.103/mm3)
• Pct : 0,37 % (100-500)
• Bleeding time : 2 menit (1-3 menit)
• Clotting time : 4 menit (2-6 menit)
•
• Rontgen Thoraks :
• Kesan : Normal
•
Penentuan Status Fisik ASA : 1 / 2 / 3 / 4 / 5
Mallampati: grade 2
Persiapan operasi :
Siapkan Sio
Puasa 6 jam pre op
Pukul 09.00 WIB Masuk ruangan operasi
Berbaring posisi terlentang
Dipasang alat pengukur tensi, saturasi,
dan elektroda
Dipasang oksigen nasal kanul 2L/m
Infus RL 1 kolf terpasang, kateter sudah
terpasang
Premedikasi
Output :
- Urin : ± 200 cc
Terapi cairan
Jadwal Pemberian Cairan
Maintenance
= 2 cc x 50 Kg /jam Jam I = ½ PP + SO + M
= 450 + 300 + 100
= 100 cc/jam = 850 cc
Pengganti puasa
= 9 jam x 100 cc/jam Jam II = ¼ PP + SO + M
= 225 + 300 + 100
= 900 cc = 625 cc
Stress operasi
= 6 cc x 50 Kg/jam
= 300 cc/jam
TD awal: 120/80 mmHg, N: 84 x/I, RR: 22x/i
Jam Nadi RR TD
(WIB) (x/menit) (x/menit (mmHg)
)
09.30 80 22 140/98
09.45 78 20 126/97
10.00 72 20 120/89
10.15 72 22 125/85
10.30 70 20 128/89
• Ruang Pemulihan
• Masuk Jam : 10.45 WIB
• Keadaan Umum : Kesadaran: CM, GCS: 15
• Tanda vital : TD : 120/80 mmHg Nadi : 70 x/menit RR : 20 x/menit
• Pernafasan : Baik
• Scoring Alderate: 9
•
• Instruksi Post Operasi:
• Monitoring KU dan tanda vital
• Tirah baring dengan bantal 1 x 24 jam
• Boleh makan dan minum secara bertahap
• Terapi sesuai dokter urologi
• Meningkatnya frekuensi buang air kecil.
• Kesulitan memulai buang air kecil.
• Aliran urin melambat.
• Berhenti sebentar di tengah aliran.
• Dribbling setelah urination.
• Tiba-tiba ada keinginan kuat untuk BAK.
• Perasaan tidak puas di akhir DAK
• Nyeri selama BAK.
• Retensi urin.
• Batu vesica urinaria
• Analgesia spinal adalah
pemberian obat anestetik lokal
ke dalam ruang subaraknoid di
daerah antara vertebra L2-L3
atau L3-L4 atau L4-L5
• Bedah ekstremitas bawah
• Bedah panggul
• Tindakan sekitar rectum-perineum
• Bedah obstetri-ginekologi
• Bedah urologi
• Bedah abdomen bawah
• Pada bedah abdomen atas dan bedah pediatrik biasanya
dikombinasi dengan anestesia umum ringan
Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relative
Pasien menolak Infeksi sistemik (sepsis, bakteremi)
Infeksi pada tempat suntikan Infeksi sekitar tempat suntikan
Hipovolemia berat, syok Kelainan neurologis
Koagulopati atau mendapat terapi Kelainan psikis
antikoagulan Bedah lama
Tekanan intrakranial meninggi Penyakit jantung
Fasilitas resusitasi minim Hipovolemia ringan
Kurang pengalaman atau tanpa Nyeri pinggang kronis
didampingi konsultan anesthesia
• Lidokaine (xylobain, lignokain) 2%: berat jenis 1.006, sifat
isobarik, dosis 20-100mg (2-5ml)