Oleh :
Oktavia Sulistiana
Pembimbing :
Dr.Panal Hendrik Dolok Saribu Sp. An
2
PENDAHULUAN
TURP
Reseksi kelenjar prostat
dilakukan trans-uretra
dengan mempergunakan
cairan irigasi (pembilas)
agar daerah yang akan
direseksi tetap terang dan
tidak tertutup oleh darah
BPH
Proliferasi stroma dan
epitelial dari glanula prostat
4
Identitas Pasien
Nama : Tn. IK
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 77 tahun
BB : 60 kg
Ruang : Bedah laki-laki
No. MR : 833204
Diagnosis : BPH
Tindakan : TURP
Tanggal : 1 Agustus 2016
5
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sulit BAK sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit
Dahulu
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6
Tanda Vital :
TD : 140/90 mmHg
N : 92 x/menit, isi cukup, reguler
T : 36,5˚C
RR : 22 x/menit
8
Pemeriksaan fisik
Normocephal
Pembesaran KGB (-)
RC (+) isokhor
JVP : 5+2 cmH2O
KA (-/-) SI (-/-)
Paru-Paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : tactil Jantung
fremitus simetris Inspeksi: IC tidak
Perkusi : sonor di terlihat
kedua lapangan Auskultasi : BJ I dan II
paru Reguler, Murmur (-),
Auskultasi : vesikuler Gallop (-)
(+) normal, ronkhi (-
/-), wheezing (-/-)
9
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising
usus (+) normal Genitalia
Palpasi : soepel, terpasang volley
nyeri tekan (-), nyeri catheter
lepas (-)
Perkusi : Timpani di Ekstremitas
keempat kuadran Akral hangat (+)
Edema (-)
CRT < 2 dtk,
normoaktif
10
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Kimia Darah
SGOT : 33 U/L (<40)
Wbc : 9,1 103/mm3 (3,5-
10,0) SGPT : 56 U/L (<41)
Rbc : 4,62 L 106 (3,80-5,80) Ureum : 40,4 mg/dl (15-39)
Hgb : 11,4 L gr/dl (11-16,5) Kreatinin : 1,0 mg/dl (0,9-
Hct : 33,6 L % (35-50%) 1,3)
Plt : 468 103/mm3 (150-
400.103)
Rontgen Thoraks
Pct : 0,37 % (100-500)
BT : 2 menit (1-3 menit)
Kesan : Cardiomegali
CT: 4 menit (2-6 menit)
USG Abdomen
Kesan : Cystitis dengan BPH
(volume 39,90)
11
Pra anestesi
Penentuan Status Fisik ASA : 1 / 2 / 3 / 4 / 5
Mallampati: grade 1
Persiapan operasi :
Cek elektrolit pre op
Puasa 6 jam pre op
Persiapan 1 PRC
12
Laporan Anestesi
Pukul 10.30 Masuk ruangan operasi
WIB Berbaring posisi terlentang
Dipasang alat pengukur tensi, saturasi, dan
elektroda
Dipasang oksigen nasal kanul 2L/m
Infus RL 1 kolf terpasang, kateter sudah
terpasang
Premedikasi
Pukul 10.45 Pasien didudukkan, spinal anestesi setinggi L3-
WIB L4 dengan bupivacaine 0,5% 20 mg
Pasien tidak dapat menggangkat kedua
kakinya anestesi berhasil
13
Laporan Anestesi
Pukul 10.50 WIB Operasi dimulai
Pasien diposisikan litotomi
Pukul 10.55 WIB Infus Ringer laktat 500 ml (kedua)
Posisi : Lithotomi
Penyulit anestesi : tidak ada
Durasi anestesi : 60 menit
Maintenance Jam I = ½ PP + SO + M
= 2 cc x 60 Kg /jam = 600 + 360 + 120
= 120 cc/jam = 980 cc
Pengganti puasa
= 10 jam x 120 cc/jam
= 1200 cc Jam II = ¼ PP + SO + M
Stress operasi = 300 + 360 + 120
= 6 cc x 60 Kg/jam = 780 cc
= 360 cc/jam
16
Monitoring
Nadi RR
TD SpO2
Jam Kes (x/m (x/m Input Output EKG
(mmHg) (%)
) )
10.45 CM 84 22 140/80 99% RL - SR
200
cc
Keterangan:
- Pasien masuk dan diposisikan supinasi
- Pemasangan alat tensi, saturasi oksigen, elektroda, oksigen nasal
kanul (2L/m)
- Kantong urin dikosongkan : 300 cc
- Diberikan premedikasi
- Tidak ada tanda alergi obat
17
Monitoring
Nadi RR
TD SpO2
Jam Kes (x/m (x/m Input Output EKG
(mmHg) (%)
) )
11.00 CM 80 20 130/89 100% RL - SR
300
cc
Keterangan:
Pasien didudukkan
Anestesi spinal setinggi (L3-4) dengan bupivacaine 0,5% 20 mg
Pasien kesulitan menggerakkan kedua tungkai
Tidak ada tanda alergi obat
18
Monitoring
Nadi RR
TD SpO2
Jam Kes (x/m (x/m Input Output EKG
(mmHg) (%)
) )
11.15 CM 78 19 138/79 100 RL SR
% 200
cc
Keterangan:
Operasi dimulai
Pasien diposisikan lithotomi
Cairan irigasi menggunakan aquadest sterile
Reseksi jaringan prostat
Perdarahan dicauterisasi
19
Monitoring
Nadi RR
TD SpO2
Jam Kes (x/m (x/m Input Output EKG
(mmHg) (%)
) )
11.30 CM 75 22 140/87 100% RL SR
100
cc
Keterangan:
Operasi selesai
Pasien diposisikan supinasi
Hemodinamik stabil
Total urin 200 cc
Oksigen, Elektroda, Saturasi, Tensi dilepas
Pemasangan three way catheter, larutan NaCl 0,9%
Pasien dimasukkan ke ruangan pemulihan
20
Instruksi anestesi
Ruang Pemulihan Instruksi Post Op
Severe BPH
23 8/26/2018
24
Spinal Anesthesia
Analgesia spinal adalah
pemberian obat anestetik
lokal ke dalam ruang
subaraknoid di daerah
antara vertebra L2-L3 atau
L3-L4 atau L4-L5
31
Hipotensi berat
Bradikardia
Hipoventilasi
Trauma pembuluh darah
Trauma saraf
Mual-muntah
Gangguang pendengaran
Blok spinal tinggi atau spinal total.
38
Analisa kasus
Tn.IK (77 th) dengan BPH (ASA II) TURP Regional Anestesi
Analisa kasus
Premedikasi : Ondancentron (4mg) Ranitidine (50 mg)
Dexamethason (5mg)
Analisa kasus
Tn.IK(77 th) dengan BPH (BB 60 kg) TURP Regional Anestesi
lama puasa 10 jam
Stress Operasi
= 6 cc x 60 Kg/jam
= 360 cc/jam
42
Analisa kasus
Tn.IK (77 th) dengan BPH TURP lithotomy position 60
minutes duration
43 8/26/2018
44 8/26/2018
45
Lithotomy Position
46
Kesimpulan
BPH terjadi karena proliferasi stroma dan epithelial dari
glandula prostat, gejala–gejala BPH dikenal sebagai
Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS)
Kesimpulan
Sindroma TURP terjadi akibat terabsorbsi nya cairan irigasi
kedalam sirkulasi tubuh yang dapat mengakibatkan
komplikasi tertentu