Anda di halaman 1dari 63

ANALISIS SITUASI

AKSI KONVERGENSI PERCEPATAN PENURUNAN


DAN PENCEGAHAN STUNTING TAHUN 2021
Labuan Bajo, 23 September 2021
STUNTING
Stunting adalah kondisi
gagal tumbuh pada anak
balita akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak
terlalu pendek untuk
usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak
bayi dalam kandungan dan
pada masa awal setelah anak
lahir, tetapi stunting baru
nampak setelah anak berusia
2 tahun.

ktriyuni@gmail.com
1000 Hari Pertama Kehidupan
80%
PERKEMBANGAN OTAK
2 tahun pertama
setelah lahir
Di dalam
kandungan
730 hari
270 hari
PERKEMBANGAN OTAK :
• 1000 HPK : 80%
• 2-5 THN : 20%

IBU & BAYI


0 BLN
Penyebab masalah gizi saling berkaitan antara
satu dan lainnya
Rendahnya akses POLA ASUH Rendahnya akses
yang kurang baik terhadap
terhadap terutama pada PELAYANAN
MAKANAN perilaku dan KESEHATAN
praktek pemberian
dari segi jumlah termasuk akses
makan bayi dan sanitasi dan air
dan kualitas gizi anak bersih

AKAR MASALAH
Politik, sosial dan Kurangnya Degradasi
Kemiskinan
budaya pemberdayaan Lingkungan
5/20/2022 perempuan 6
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN ORANG
TERDEKAT (SUAMI,
Program 1000 HPK ORANG TUA, GURU,

HOLISTIK LINTAS GENERASI


KUALITAS REMAJA
INTERVENSI SENSITIF : REMAJA PUTRA)
PUTRI
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air INTERVENSI SOSIAL :
bersih serta sarana sanitasi (jamban INTERVENSI 1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat)

INTEGRASI KEGIATAN
sehat) di keluarga
PENDIDIKAN : untuk mensosialisasikan Keluarga
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan Berencana
1. Pendidikan Kespro di Sekolah
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat
2. Pemberian edukasi gizi remaja 2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh untuk Keluarga Tidak Mampu (Keluarga
3. Pembentukan konselor sebaya
dalam Keluarga Miskin)
untuk membahas seputar
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan
perkembangan remaja
TERSIER
Nasional (JKN) dan Jaminan Persalinan
PEMBERDAYAAN ORANG
7. Pemberian Edukasi Kespro
SEKUNDER TERDEKAT (SUAMI,
PRIMER KUALITAS REMAJA PUTRI ORANG TUA, GURU,
INTERVENSI KESEHATAN : REMAJA PUTRA)
PROGRAM 1000 HPK
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah INTERVENSI KESEHATAN :
INTERVENSI SPESIFIK : pada Remaja Putri
1. Konsultasi perencanaan kehamilan
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 2. Pemberian obat cacing pada Remaja
dengan melibatkan suami dan keluarga
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil Putri
(orang tua)
KEK 3. Promosi Gizi Seimbang
2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami untuk
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif 4. Pemberian Suplementasi Zink
penundaan kehamilan
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) 5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja) di Puskesmas 3. Bimbingan konseling ke Bidan bersama
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu dengan suami untuk penentuan tempat
6. Pemberian Imunisasi dan penolong persalinan
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi 4. Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra
Kurang
8. Pemberian Vitamin A 5. Mempersiapkan konseling Calon
Pengantin
9. Pemberian Taburia pada Baduta
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
KONTRIBUSI INTERVENSI PERBAIKAN GIZI

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF


▪ Upaya-upaya untuk mencegah dan ▪ Upaya-upaya untuk mencegah dan
mengurangi gangguan secara langsung mengurangi gangguan secara tidak
▪ Kegiatan ini pada umumnya dilakukan langsung
oleh sektor kesehatan ▪ Berbagai kegiatan pembangunan pada
▪ Kegiatannya antara lain spt imunisasi, umumnya non-kesehatan
PMT ibu hamil dan balita, monitoring ▪ Kegiatannya antara lain penyediaan
pertumbuhan balita di Posyandu air bersih, kegiatan penanggulangan
▪ Sasaran: khusus kelompok 1.000 HPK kemiskinan, dan kesetaraan gender
(Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak ▪ Sasaran: masyarakat umum, tidak
0-23 bulan) khusus untuk 1000 HPK

8
GAMBARAN STUNTING
DI KAB. MANGGARAI BAARAT
TREND PROSENTASE BALITA STUNTING DI KAB. MANGGARAI BARAT
TAHUN 2018 – FEBRUARI 2021

2021 (FEB) 2020 (AGUSTUS) 2019 2018

18,8

17,3
PREV.
(%)
19,6

20,1

TERJADI PENURUNAN BALITA STUNTING DI KAB. MANGGARAI BARAT SELAMA 3 TAHUN


DARI TAHUN 2018 - AGUSTUS 2020 DENGAN RATA-RATA PENURUNAN SETIAP TAHUN SEBESAR 1,3%,
NAIK LAGI 1,5% PADA FEBRUARI 2021
Sumber: Laporan e-PPGBM 21 Puskesmas se Kab. Manggarai Barat
SEBARAN PREVALENSI STUNTING PER DESA
HASIL PENGUKURAN BULAN AGUSTUS 2020
80
60
40
20
0
0-5% (Sangat
>20% (Kronis) 10-20% (Sedang) 5-10% (Ringan)
Ringan)
JLH 73 38 26 32
% 43,2 22,49 15,38 18,93

85 DESA 2 DESA 82
(TURUN) (TETAP) DESA
(NAIK)

Sumber: Laporan e-PPGBM 21 Puskesmas se Kab. Manggarai Barat


DATA STUNTING 2019/2020 PER KECAMATAN
DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT

35,0
31 30,4 25,3
27,3
30,0 28,2 24,4
26,4 24,3
25,6
23,6
25,0 22,5
17,6
20,0 17,5 18,6 15,4
13,1
14,4 13,6
15,0 12,6
10,0 9 4,2
6,4
4,9 4,6
5,0

0,0
Komodo Boleng Sano Mbeliling Lembor Welak Lembor Kuwus Ndoso PACAR M.Pacar Kuwus
Nggoang Selatan Barat
2019 2020
KEC YANG >20% (2020) :
9 KEC
(TURUN) SANO NGGOANG, LEMBOR, KUWUS,
3 KEC
(NAIK) MACANG PACAR, KUWUS BARAT
(5 KECAMATAN)
DATA STUNTING PER PUSKESMAS DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT

45,0 42,2
40,7 2019 2020 41,3
40,0 34,3 36,8
31,0 31,2 34,7
35,0 30,8
31,5
30,0
26,1
23,0 24,3 19,6
25,0
16,0 21,1 20,9 17,3
17,8 19,1 19,0
20,0 16,2
16,4 12,2 16,0 16,0
14,3 4,8 14,6 14,1 14,1
15,0 11,3
8,3 4,2 9,3
10,0 7,6 6,5 6,5 7,5 4,5
4,3 4,9 3,4
5,0 3,9

0,0

• Ada 4 puskesmas yang berturut2 2019 -2020 prevalensi selalu > 20 % : WERANG, WAE NAKENG, WAE PITAK dan BARI.
• Ada 1 puskesmas yang kenaikannya cukup tajam : Golo Welu : 4,9% (2019) menjadi 24,3% (2020)
HASIL MONITORING KINERJA :
LOGO
PENDATAAN FAKTOR DETERMINAN
JLH BALITA STUNTING (AGUSTUS 2020) : 3.788 BALITA
JLH BALITA YANG BERHASIL DIDATA : 3453 BALITA
3000 2788
2720
2500 2328
2157
2000

1500

1000
700 609
507
500 289 8,4% 20,3% 3,7%
80,7% 17,6% 310
67,4%
78,8% 14,7% 128 62,5%
9,0%
0

14
FAKTOR DETERMINAN PENYEBAB STUNTING
1. 2720 balita tidak memiliki Jaminan Kesehatan,
2. 289 balita tidak ada air bersih,
3. 507 balita pernah mengalami kecacingan,
4. 700 balita tidak mempunyai jamban sehat,
5. 128 balita belum Imunisasi lengkap, 8 balita yang tidak sama sekali
6. 2788 anggota rumah tangga masih merokok,
7. 609 ibu balita sewaktu hamil KEK,
8. 310 balita yang bermasalah gizi mempunyai penyakit penyerta,
9. 2157 balita yang pendidikan orang tua SD
10. 2328 orangtua balita yang berprofesi Petani
SEBARAN PREVALENSI STUNTING TAHUN 2020
MENURUT PEKERJAAN ORANGTUA BALITA STUNTING
2500

2000

1500

1000

500

0
TANI TKG SOPIR HNR PNSW.SW NEL GUIDE SWST POLISI GURU KADES DLL
ST
JUMLAH 2152 35 47 173 76 71 232 1 69 5 5 1 296
% 68,04% 1,11% 1,49% 5,47% 2,40% 2,24% 7,33% 0,03% 2,18% 0,16% 0,16% 0,03% 9,36%

Faktor Kemiskinan
SEBARAN PREVALENSI STUNTING TAHUN 2020
MENURUT PENDIDIKAN ORANGTUA BALITA STUNTING

2000

1500

1000

500

0
SD SMP SMA D1/D2 D3/SARJANA
JUMLAH 1945 453 436 19 259
% 62,50% 14,56% 14,01% 0,61% 8,32%

Pola Asuh
INDIKATOR INTERVENSI PENCEGAHAN
DAN PENANGANAN STUNTING
25 Indikator Upaya Pencegahan & Penanganan Stunting di Provinsi NTT
1. Cakupan TTD bagi ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan 14. Cakupan Balita dengan Pneumonia
2. Cakupan Bumil KEK yang mendapat PMT Pemulihan 15. Cakupan Ibu Hamil dengan Malaria
3. Cakupan Balita Gizi Kurang yang mendapatkan PMT Pemulihan 16. Cakupan Ibu yang mengikuti MP-ASI
4. Cakupan Kehadiran (D/S) di Posyandu
17. Cakupan keluarga yang mengikuti bina keluarga balita
5. Cakupan Ibu Hamil K4
18. Cakupan rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak
6. Cakupan Anak Usia 6-59 bulan yang memperoleh Vitamin A
19.Cakupan rumah tangga yang menggunakan sanitasi layak
7. Cakupan Anak Usia 12 – 23 Bulan yang telah mendapat Imunisasi
Dasar Lengkap 20.Cakupan orang tua mengikuti kelas parenting
8. Cakupan Balita Diare yang Memperoleh Suplemen Zinc
21. Cakupan anak usia 2-6 tahun terdaftar (peserta didik) PAUD
9. Cakupan Remaja Putri Yang Mendapat TTD
22. Cakupan rumah tangga peserta JKN/Jamkesda
10. Cakupan Layanan Ibu Nifas
23.Cakupan KPM PKH yang mendapatkan FDS Gizi dan Kesehatan
11. Cakupan Kelas Ibu Hamil (Ibu Mengikuti Konseling Gizi dan
Kesehatan) 24. Cakupan Keluarga 1000 HPK
12. Cakupan Bayi 0 – 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif 25. Cakupan Desa Menerapkan Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL)
13. Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Ditangani/Mendapat Perawatan
Intervensi Gizi Spesifik

1. Ibu hamil 6. Lansia


• Konseling gizi
 Suplementasi besi folat • Pelayanan gizi
 PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui  Penanggulangan
kecacingan 5. Remaja &
Kepada ibu menyusui  Suplemen kalsium
 Promosi menyusui / ASI
Usia produktif
Eksklusif
 Konseling Menyusui • Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita
 Pemantauan pertumbuhan 4. Usia sekolah
 Suplemen vitamin A
 Pemberian garam iodium • Penjaringan
 PMT / MPASI • Bln Imunisasi Anak Sekolah
 Fortifikasi besi dan kegiatan • Upaya Kes Sekolah
suplementasi (Taburia) • PMT anak sekolah
 Zink untuk manajemen diare • Promosi MJAS di sekolah
 Pemberian obat cacing 20
1. CAKUPAN TABLET TAMBAH DARAH BAGI IBU HAMIL MINIMAL 90 TABLET SELAMA KEHAMILAN

1 2 3 4
Meningkatkan risiko Perdarahan sebelum Bayi lahir dengan Bayi BBLR, panjang
RESIKO, BILA pertumbuhan Janin dan saat melahirkan cadangan zat besi (Fe) badan < 45 cm dan
IBU HAMIL Terhambat (PJT), yang dapat yang rendah akan Meningkatnya risiko
TIDAK prematur, BBLR & mengancam berlanjut menderita kesakitan dan
MENDAPAT TTD gangguan tumbuh keselamatan ibu dan anemia pada bayi dan kematian neonatal dan
90 TABLET kembang anak bayinya. usia dini. bayi.

Penyebab : Ibu hamil tidak datang


TARGET CAPAIAN CAPAIAN melakukan pemeriksaan Kesehatan (ANC)
2020: secara teratur,
2020 : 2021 :
K1, K2 datang kemudian K3 & K4 tidak
95 % 94,1% 83,7% datang lagi ke faskes.
120,0
CAKUPAN TABLET TAMBAH DARAH IBU HAMIL
TARGET ; 95%

100,0

80,0

60,0

40,0

20,0

0,0
Lembor
Komodo Boleng Sano Nggoang Mbeliling Lembor Welak Kuwus Ndoso M.Pacar Pacar Kuwus Barat KABUPATEN
Selatan
2019 100,0 100,0 100,0 100,0 72,6 100,0 82,0 100,0 100,0 100,0 100,0 94,9 95,7
2020 100,0 100,0 92,6 100,0 100,0 74,9 81,8 86,4 100,0 96,6 100,0 100,0 94,1
2021 86,8 96,0 100,0 95,8 88,1 85,5 82,6 96,1 80,2 95,8 93,1 91,0 83,7

Sumber data : Hasil Ansit 2019-2021


2. Ibu Hamil K4
Penjelasan
• Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah
K1,K2,K3 dan K4 ini berarti bahwa minimal
kunjungan yang harus dilakukan ibu hamil sekali
kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28
TARGET
minggu dan sebanyak dua kali kunjungan
antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu. TAHUN
2020 :
87%
MANFAAT : MEMBANTU MENCEGAH IBU MENGALAMI
KOMPLIKASI KEHAMILAN
CAPAIAN MABAR
• Kunjungan ibu hamil (K4) mengalami naik turun, TAHUN 2020 :
64,1%
PENYEBAB :
1. Kemauan kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan
kesehatannya ke petugas Kesehatan guna mendapatkan
CAPAIAN
perawatan kehamilannya, akibat beban pekerjaan rumah MABAR 2021 :
tangga yg banyak, tidak ada yg mengantar, ibu bekerja 27,6%
membantu suami dll
2. Kurangnya kunjungan rumah oleh petugas Kesehatan di
lini depan
CAKUPAN IBU HAMIL K4
120,0

100,0

80,0
Axis Title

60,0

40,0

20,0

0,0
Sano Lembor Kuwus KABUPATE
Komodo Boleng Mbeliling Lembor Welak Kuwus Ndoso M.Pacar Pacar
Nggoang Selatan Barat N
2019 89,5 28,9 96,8 68,7 44,4 52,1 75,9 57,23 78,5 94,6 62,5 47,5 72,0
2020 84,4 76,0 70,6 52,9 42,5 60,7 51,7 65,6 59,2 82,5 56,8 66,3 64,1
2021

Sumber data : Hasil Ansit 2019-2021


CAKUPAN IBU HAMIL K4
KENDALA/ MASALAH PENYEBAB SOLUSI

1. MASIH ADA IBU HAMIL YANG TIDAK 1. ADANYA KEPERCAYAAN ATAU 1. MEMPERKUAT KOORDINASI ANTARA
TERDETEKSI PADA SAAT HAMIL TRIMESTER 1 MITOS BAHWA PADA SAAT USIA PIHAK DESA DAN PUSKESMAS DALAM
KEHAMILAN BELUM MENCAPAI 3 MENGGERAKAN SASARAN
BULAN TIDAK BOLEH JALAN-JALAN 2. MEMAKSIMALKAN FUNGSI DAN
ATAU PERIKSA KE FASKES PERAN APARAT DESA/PM, KADER
POSYANDU, PKK DESA UNTUK
MEMANTAU MASYARAKATNYA YANG
HAMIL DAN BELUM MEMERIKSAKAN
DIRI KE FASILITAS KESEHATAN
3. CAKUPAN KEHADIRAN BALITA (D/S) DI POSYANDU

ASUMSI INDIKATOR
Kehadiran balita di posyandu setiap
bulan dengan kesadaran penuh dari
orang tua, pengasuh maupun orang
yang terdekat dalam keluarga REKOMENDASI
merupakan gambaran kesadaran Melalui aparat desa, KPM dan tokoh
atau partisipasi masyarakat untuk masyarakat serta agama yang
memantau pertumbuhan dan berpengaruh secara aktif untuk
perkembangan balita yg merupakan melakukan pendampingan maupun
deteksi dini adanya gagal tumbuh pengumuman dan penyisiran atau
jika dari awal sdh terpantau berat sweeping kepada keluarga yg punya
balita utk datang ke posyandu rutin
badannya tidak mengalami
tiap bulan, semakin banyak dan
kenaikan yang signifikan sehingga rutin balita datang ke posyandu
secara cepat dpt ditangani agar maka permasalahan gizi akan
tidak menjadi masalah semakin mudah untuk diatasi
120,0
CAKUPAN KEHADIRAN DIPOSYANDU (RASIO YANG DATANG TERHADAP
SASARAN)
TARGET : 95 %

100,0

80,0
Axis Title

60,0

40,0

20,0

0,0
Sano Lembor Kuwus KABUPATE
Komodo Boleng Mbeliling Lembor Welak Kuwus Ndoso M.Pacar Pacar
Nggoang Selatan Barat N
2019 90,7 88,0 93,0 95,1 86,4 90,2 93,8 94,6 74,7 95,5 93,2 94,4 90,7
2020 91,8 92,6 94,7 94,0 91,3 90,9 91,8 85,6 88,3 91,4 89,2 93,8 91,3
2021 92,3 82,0 94,7 95,4 92,5 87,4 86,3 88,9 91,6 59,3 87,5 94,4 88,2

Sumber data : Hasil Ansit 2019-2021


CAKUPAN KEHADIRAN DIPOSYANDU
(RASIO YANG DATANG TERHADAP SASARAN)
KENDALA/MASALAH SOLUSI

1. ADANYA PANDEMI COVID 1. TETAP JALANKAN POSYANDU DENGAN


PADA TAHUN 2020 SEHINGGA MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN;
6 BULAN KEGIATAN 2. DIBUAT JADWAL POSYANDU BERDASARKAN
POSYANDU DIHENTIKAN UMUR SASARAN UNTUK MENGURANGI
2. KURANGNYA KOORDINASI KERUMUNAN MASSA
LINTAS SEKTOR DALAM 3. TINGKATKAN KETERLIBATAN DESA DAN
MENGGERAKAN SASARAN KE LINTAS SEKTOR LAINNYA DALAM KEGIATAN
TEMPAT POSYANDU POSYANDU KHUSUSNYA PADA BULAN
3. KURANGNYA KETERLIBATAN OPERASI TIMBANG DALAM MENGGERAKAN
LINTAS SEKTOR DALAM SASARAN
KEGIATAN POSYANDU 4. MAKSIMALKAN PERAN KPM DALAM
MENGGERAKAN SASARAN KE POSYANDU
DAN KEGIATAN POSYANDU
4. CAKUPAN REMAJA PUTRI MENDAPAT TABLET TAMBAH DARAH
RESIKO AKIBAT KEKURANGAN :

Kekurangan zat besi seiring dengan


peningkatan kebutuhan pada waktu yg akan
datang , akan memperparah anemia saat
hamil, yang dapat menyebabkan :
• Resiko mengalami keguguran
01 Remaja putri lebih rentan karena
masa pubertas kebutuhan zat besi
• Perdarahan saat melahirkan
• Melahirkan Bayi BBLR
meningkat disamping karena
Penyebab kematian ibu melahirkan karena
periode menstruasi, diet yang keliru.
perdarahan : 32 %

02 Remaja puteri adalah calon ibu yang


akan hamil dan melahirkan saat
MASALAH YG DITEMUI :
menjalankan tugas kodratinya 1. Belum semua sekolah melaksanakan
program ini, akibat koordinasi antara OPD
terkait belum optimal (dinkes-puskesmas,
dinas pendidikan-sekolah).
TARGET CAPAIAN CAPAIAN 2. Target tercapai NAMUN tidak merata di
2020: PCR 2020 : APRIL 2021 semua wilayah.
30 % 100 % ??? ???? 3. Sistem pencatatan dan pelaporan secara
berjenjang.
CAKUPAN TABLET TAMBAH DARAH REMAJA PUTRI
120,0

100,0

80,0
Axis Title

60,0

40,0

20,0

0,0
Sano Lembor Kuwus KABUPATE
Komodo Boleng Mbeliling Lembor Welak Kuwus Ndoso M.Pacar Pacar
Nggoang Selatan Barat N
2019 100,0 100,0 73,3 46,7 73,3 43,8 73,3 33,3 100,0 53,8 61,5 70,0 69,2
2020 96,2 97,9 100,0 99,0 96,7 98,4 98,3 96,2 100,0 98,9 96,6 100,0 98,1
2021 75,9 72,7 60,0 46,7 46,7 37,5 60,0 33,3 46,7 38,5 61,5 40,0 51,7

Sumber data : Hasil Ansit 2019-2021


CAKUPAN TABLET TAMBAH DARAH REMAJA PUTRI

Kendala/masalah Solusi
1. PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH REMAJA 1. KERJASAMA ANTARA DESA, PKK
PUTRI DILAKUKAN DISEKOLAH SEHINGGA KETIKA DAN PUSKESMAS UNTUK
SEKOLAH LIBUR MAKA PEMBERIAN PUN TIDAK MEMBENTUK POSYANDU REMAJA
DILAKUKAN DISETIAP DESA SEHINGGA KETIKA
2. KURANGNYA KOORDINASI ANTARA PIHAK LIBURAN SEKOLAH TETAP BISA
SEKOLAH DAN KESEHATAN DALAM SISTEM DIBERIKAN TTD UTK REMATRI
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH; CONTOH : (SEKOLAH & PUTUS SEKOLAH)
TENKES MENITIPKAN TABLET TAMBAH DARAH KE 2. MEMBENTUK TIM UKS UKGS
GURU TETAPI MUNGKIN KARENA KESIBUKAN SEKOLAH YANG SALAH SATU
GURU, GURUNYA LUPA MEMBERIKAN KE MURID ANGGOTANYA ADALAH REMAJA ITU
DAN PADA BULAN BERIKUTNYA KETIKA TENKES SENDIRI SEHINGGA TIM TERSEBUT
LAKUKAN KUNJUNGAN TERNYATA TABLET YANG BERTANGGUNG JAWAB
TAMBAH DARAH BELUM DIBAGIKAN TERHADAP PEMBERIAN TTD SERTA
PENCATATAN DAN PELAPORANNYA
5. CAKUPAN BAYI 0 – 6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF

MANFAAT

• Rendahnya Tingkat Pengetahuan Ibu


tentang Menyusui Eksklusif
• Kurangnya bantuan petugas dan
fasilitas untuk memberikan ASI.
• Kurangnya advokasi serta perlindungan
terhadap hak-hak ibu untuk memberikan
ASI termasuk penyediaan ruang menyusui
bagi ibu menyusui yg bekerja.
120,0
CAKUPAN ASI EKSKLUSIF

TARGET 90%
100,0

80,0
Axis Title

60,0

40,0

20,0

0,0
Sano Lembor Kuwus KABUPATE
Komodo Boleng Mbeliling Lembor Welak Kuwus Ndoso M.Pacar Pacar
Nggoang Selatan Barat N
2019 87,7 36,4 81,9 96,7 92,4 100,0 96,1 99,8 87,9 99,6 96,2 95,0 89,8
2020 89,1 88,2 92,6 90,0 97,3 100,0 73,5 96,5 75,6 91,0 89,5 96,4 89,7
2021 86,3 80,7 75,1 100,0 72,2 78,6 56,5 92,6 79,0 92,4 94,6 93,5 83,1

Sumber data : Hasil Ansit 2019-2021


CAKUPAN ASI EKSKLUSIF
Kendala/masalah Solusi
1. ADANYA KELUHAN ASI TIDAK KELUAR; 1. MENINGKATKAN
2. ADANYA ANGGAPAN BAHWA PROMOSI/PENYULUHAN
KENAIKAN BERAT BADAN BAYI YG TENTANG ASI DI POSYANDU-
DIBERI ASI TIDAK SECEPAT BAYI YANG POSYANDU
DIBERI SUSU FORMULA; 2. PENYEDIAAN MEDIA INFORMASI
3. ADANYA ANGGAPAN BAHWA BAYI TENTANG ASI DI POSYANDU-
YANG SERING MENANGIS POSYANDU
DIKARENAKAN BAYI LAPAR DAN ASI 3. KONSELING ASI BAGI IBU2
TIDAK MEMBERIKAN KEPUASAN MENYUSUI
PADA BAYI; 4. MEMBENTUK KELAS IBU DAN
4. MASIH ADA KEBIASAAN BAYI DI SETIAP DESA KERJASAMA
MEMBERIKAN MAKANAN PADA BAYI ANTARA PUSKESMAS DAN
SEBELUM BAYI USIA 6 BULAN DESA/PKK DESA
INDIKATOR GIZI SENSITIF
INDIKATOR CAPAIAN PENANGGUNGJAWAB
2019 2020 2021
Cakupan keluarga yang19,7 22,4 24,83 DINAS PPPA&KB
mengikuti Bina Keluarga
Balita
Cakupan rumah tangga 84,1 71,0 70,70 DPRKPP
yang menggunakan
sumber air minum layak
Cakupan rumah tangga 62,9 79,3 78,04 DPRKPP
yang menggunakan
sanitasi layak
INDIKATOR CAPAIAN PENANGGUNGJAWAB
2019 2020 2021
Cakupan orang tua yang 1,8 0,6 0,00 DINAS PKO
mengikuti kelas parenting
Cakupan anak usia 2-6 tahun 21,5 27,9 29,50 DINAS PKO
terdaftar (peserta didik) di
PAUD
Cakupan rumah tangga 58,9 78,3 22,68 DINAS SOSIAL
peserta JKN/Jamkesda
INDIKATOR CAPAIAN PENANGGUNGJAWAB
2019 2020 2021
Cakupan KPM PKH yang 1,2 4,1 6,44 DINAS SOSIAL
mendapatkan FDS gizi
dan kesehatan
Cakupan keluarga 1000 0,0 4,1 2,54 DINAS SOSIAL
HPK kelompok miskin
sebagai penerima BPNT
Cakupan desa 5,3 12,2 9,47 DINAS KETAHANAN
menerapkan KRPL PANGAN
GAMBARAN PREVALENSI DAN INDIKATOR
STUNTING PER DESA
• INDIKATOR PER DESA.pdf
• ..\INDIKATOR PER DESA.xlsx
HASIL IDENTIFIKASI KENDALA DALAM MANAJEMEN LAYANAN
UNTUK MENYASAR RUMAH TANGGA 1000 HPK
(UNTUK MEMASTIKAN RUMAH TANGGA 1.000 HPK MENGAKSES LAYANAN)
NO Masalah Kendala Yang Diidentifikasi
Desain pelaksanaan intervensi/pelaksanaan Belum Memiliki SOP/Juknis/Juklak dalam pelaksanaan
1
program program /Kegiatan
2 Kendala mengakses layanan dari sisi 1. Kondisi Topografi Yang Sulit,
kelompok penerima manfaat 2. Ketersediaan sarana dan Prasarana pendukung
yang belum memadai,
3. Kurangnya Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
kepada kelompok penerima manfaat yang
menyebabkan pemahaman/kesadaran masyarakat
yang masih terbatas.
3 Ketersediaan dan kualitas SDM pelaksana Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM
4 Proses perencanaan, penganggaran, 1. Proses Perencanaan Yang Belum Terpadu dan
pemantauan dan pengawasan layanan Menyeluruh,
2. Keterbatasan Penganggaran,
3. Pelaksanan Monev Belum Maksimal.
REKOMENDASI HASIL ANALISA SITUASI
NO ASPEK REKOMENDASI

1 Perbaikan manajemen alokasi anggaran atau Anggaran pada program / kegiatan berbasis kebutuhan
perbaikan target lokasi intervensi sesuai dengan sesuai dengan target lokasi intervensi berdasarkan
sebaran prevalensi stunting dan kesenjangan cakupan sebaran prevelensi stunting dan kesenjangan cakupan
intervensi intervensi
2 Perbaikan manajemen layanan untuk memastikan Ketersediaan SDM, sarana prasana dan pemberdayaan
layanan menjangkau Rumah Tangga 1000 HPK masyarakat di lokasi intervensi
3 Perbaikan koordinasi antar OPD serta antara Menyiapkan regulasi sebagai rujukan bersama baik
kabupaten/kota dan desa antar OPD di Kabupaten dan antara pemerintah
Kabupaten dan Pemerintah Desa

4 Perbaikan manajemen data stunting dan cakupan Membangun Data BASE Stunting yang selalu di
intervensi perbaharui
LAPORAN KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING
TINGKAT DESA
SIMULASI KONVERGENSI STUNTING
• ..\..\AKSI 5\BIMTEK KPM\SIMULASI PEMANTAUAN IBU HAMIL DAN
ANAK 0-23 BULAN.pptx
• ..\..\AKSI 5\BIMTEK KPM\FORMAT PEMANTAUAN _SIMULASI.xls
LOGO RENCANA TINDAKLANJUTI

1. Menjadikan Penanganan Stunting sebagai issu strategis pembangunan di


Kabupaten Manggarai Barat : RPJMD 2021-2026 : Salah satu Indikator Kinerja
Utama (IKU) Kepala Daerah

2. Tingkatkan Koordinasi Terhadap Upaya pencegahan dan penurunan stunting


pada semua pemangku kepentingan melalui Rapat Koordinasi inter dan antar
pemangku kepentingan

3. Memastikan program/kegiatan dan penganggaran terkait penanganan


stunting terintegrasi dalam dokumen perencanaan: RKPD, APBD, RKPDes dan
APBDes

4. Menentukan/memilih desa contoh bebas stunting terintegrasi (Sudah ada


kesepkataan dengan TP PKK Kabupaten)

5. Mendorong desa lain untuk mereplikasi keberhasilan pada desa contoh

6. Tingkatkan Kemitraan strategis dengan dengan NGO, dan TP PKK serta organisasi
kemasyarakatan lainnya 56
LOGO RENCANA TINDAKLANJUTI (REGULASI) :

7. Rancangan Peraturan Bupati Manggarai


Barat tentang Upaya Penurunan Stunting
Terintegrasi di Kabupaten Manggarai Barat

8. Rancangan Peraturan Bupati Manggarai


Barat tentang Posyandu : One Stop Service

57
KEMITRAAN STRATEGIS DENGAN YAYASAN
1000 CITA BANGSA (1000 HPK)

SHARING BUDGET :
PESERTA (DINKES), NARASUMBER (1000 HARI)
PELATIHAN PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA :
DATA SCIENCE INDONESIA

PELATIHAN MONITORING
PELATIHAN MANAJEMEN MENYUSUI/LAKTASI:
KONSELOR LAKTASI BERSERTIFIKAT INTERNATIONAL
(IBCLC)

PELATIHAN MONITORING
LINK YOUTUBE :
1) 1000 Days Fund Dirikan Stunting Center of Excellence (Peresmian oleh
Menkes : https://youtu.be/lC7EKu0yoOM
2) Kuliah Kader Episode 1 -4 :
• Permainan emo-demo mengenai ukuran perut bayi (ASI EKS.) :
https://youtu.be/XnFzTTo7ld0
• Mengenal dan Mencegah Stunting : https://youtu.be/5h_78F2d7aI
• Menggunakan Poster Pintar, Selimut Cerdas dan Kartu bermain : https://youtu.be/k-
opNeAgOiI
• Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan : https://youtu.be/7tG_k0IvSXE
LINK YOUTUBE :
1) 1000 Days Fund Dirikan Stunting Center of Excellence (Peresmian oleh
Menkes : https://youtu.be/lC7EKu0yoOM
2) Kuliah Kader Episode 1 -4 :
• Permainan emo-demo mengenai ukuran perut bayi (ASI EKS.) :
https://youtu.be/XnFzTTo7ld0
• Mengenal dan Mencegah Stunting : https://youtu.be/5h_78F2d7aI
• Menggunakan Poster Pintar, Selimut Cerdas dan Kartu bermain : https://youtu.be/k-
opNeAgOiI
• Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan : https://youtu.be/7tG_k0IvSXE
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai