Anda di halaman 1dari 52

STUNTING

Indra Purnama, S.A.P.


Penyuluh Keluarga Berencana
Kecamatan Batu
TABEL UKURAN RATA-RATA INDONESIA

8
TABEL UKURAN MENURUT WHO

9
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

1000 HARI PERTAMA STIMULASI – PENGASUHAN dan


KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

10
PEMBERDAYAAN ORANG
PENCEGAHAN STUNTING TERDEKAT (SUAMI, ORANG
TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
Program 1000 HPK
INTERVENSI SOSIAL :
1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat) untuk

HOLISTIK LINTAS GENERASI


INTERVENSI SENSITIF : KUALITAS REMAJA PUTRI mensosialisasikan Keluarga Berencana
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih serta INTERVENSI PENDIDIKAN : 2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda untuk
sarana sanitasi (jamban sehat) di keluarga Keluarga Tidak Mampu (Keluarga Miskin)
1. Pendidikan Kespro di Sekolah
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan 2. Pemberian edukasi gizi remaja
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat 3. Pembentukan konselor sebaya untuk
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam membahas seputar perkembangan
TERSIER

INTEGRASI KEGIATAN
Keluarga remaja
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan PEMBERDAYAAN ORANG
Jaminan Persalinan TERDEKAT (SUAMI, ORANG
7. Pemberian Edukasi Kespro SEKUNDER TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
PRIMER KUALITAS REMAJA PUTRI INTERVENSI KESEHATAN :
PROGRAM 1000 HPK INTERVENSI KESEHATAN : 1. Konsultasi perencanaan kehamilan dengan
melibatkan suami dan keluarga (orang tua)
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
INTERVENSI SPESIFIK : 2. Pemberian obat cacing pada Remaja Putri
2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami untuk
penundaan kehamilan
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 3. Promosi Gizi Seimbang
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil KEK 3. Bimbingan konseling ke Bidan bersama dengan
4. Pemberian Suplementasi Zink
suami untuk penentuan tempat dan penolong
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif 5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli persalinan
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Remaja) di Puskesmas
4. Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
6. Pemberian Imunisasi 5. Mempersiapkan konseling Calon Pengantin
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang
8. Pemberian Vitamin A
9. Pemberian Taburia pada Baduta
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
ANTISIPASI PADA ANAK-ANAK
SUDAH STUNTING

PENYIAPAN SDM
JANGKA PANJANG

INVESTASI GIZI LINTAS GENERASI


1. Mengupayakan perbaikan SDM yang
telah stunting sejak dini dengan
pengasuhan yang baik
2. Persiapan “mencetak” generasi anak
berprestasi pada usia sekolah dengan
pengembangan UKS
12
Kegiatan Spesifik dan Sensitif Lintas Sektor 10

Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi; PAUD-HI dengan intervensi kesehatan & gizi;
Pendidikan gizi; Promosi & kampanye gizi Pendidikan kesehatan reproduksi
seimbang;Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN
Ketahanan pangan; Pemanfaatan
Air bersih dan sanitasi pekarangan rumah tangga (KRPL)

Pembinaan iodisasi garam; Pengawasan


fortifikasi garam, Fortifikasi Umum Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH

Keamanan dan Standardisasi pangan; Monitoring


makanan terfortifikasi, Pendidikan kesehatan reproduksi remaja;
Labeling dan Iklan Bina Keluarga Balita (BKB), Parenting
Kursus calon pengantin; Pendidikan
kesehatan & gizi untuk madrasah & pondok
pesantren; Mendorong peran NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program &
ulama dalam gizi & kesehatan PAUD kegiatan gizi dalam APBD
Dana Insentif Daerah
Dana Desa
BKKBN
Mendukung upaya Penurunan Stunting melalui BKB (terutama
sosialisasi dan implementasi 1000 HPK)

Mendukung upaya pencegahan Stunting melalui Penyiapan


Generasi Emas
Program Genre :
Pendidikan Kespro bagi remaja
Pendewasaan Usia Perkawinan
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEJAK
DALAM KANDUNGAN SAMPAI REMAJA

SERIBU

AS
HARI

EM
I A
US
TA
LI
BA
IA
US
AI
P
Apa itu 1000 Hari Pertama
Kehidupan??

• Periode sejak janin berada dalam kandungan hingga anak berusia dua
tahun, yaitu 270 hari selama masa di dalam kandungan dan 730 hari
selama masa 2 tahun.
2
• Periode ini sangat penting (golden age periode) sebab merupakan periode
pertumbuhan dan perkembangan hampir seluruh organ tubuh (80%).
Apabila terjadi kegagalan ataupun kerusakan pertumbuhan dan
3 perkembangan akibat kurangnya asupan gizi selama periode tersebut
maka tidak akan dapat diperbaiki pada periode kehidupan selanjutnya.
PENTINGNYA ASUPAN GIZI SEJAK MASA KEHAMILAN

Janin memerlukan asupan gizi dari ibu


dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan
dan perkembangan, baik yang dikonsumsi
ibu maupun yang berasal dari mobilisasi
simpanan tubuh ibu.
Bila pasokan gizi dari ibu ke janin kurang 
janin akan melakukan pengurangan jumlah sel
 pengecilan ukuran organ tubuhnya.
Perubahan bisa permanen, Bila perbaikan gizi
dilakukan setelah melewati periode 1000 HPK
 efek perbaikannya kecil.
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN, PENTING!!!

Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak Prestasi belajar
Gizi pada
1000 hari pertama
kehidupan Pertumbuhan
(janin dan Kekebalan
massa tubuh
bayi 2 tahun) dan komposisi badan Kapasitas kerja

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia
19

Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
Apa dampaknya kurang asupan gizi
selama 1000 HPK bagi anak....??
1. BALITA PENDEK (STUNTING)

2. BALITA KURUS (WASTING)

3. BALITA DENGAN GIZI KURANG


ATAU GIZI BURUK
1. BALITA PENDEK (STUNTING)

• Balita pendek menyebabkan kerusakan yang berlangsung seumur hidup.


Kerusakan yang terjadi disebabkan karena seorang anak tidak
mendapatkan asupan gizi penting untuk pertumbuhan, untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta untuk pertumbuhan otak
yang optimal.
• Masalah Stunting (pendek) secara global berkontribusi terhadap
• 15 – 17 % dari seluruh kematian anak.
• Meskipun selamat, balita pendek akan menjadi kurang berprestasi di
sekolah dan kurang produktif saat dewasa.
• Hal tersebut akan menjadikan mereka tidak dapat menghasilkan
pendapatan yang cukup sehingga akan terus berada dalam kemiskinan.
STUNTING PENANGGULANGANNYA
2. BALITA KURUS (WASTING)

• Wasting merupakan salah satu masalah kesehatan yang


memerlukan penanganan serius.
• Dampak Wasting pada balita dapat menurunkan
kecerdasan, produktifitas & kreatifitas dan sangat
berpengaruh pada kualitas SDM.
• Dampak yang paling buruk ditimbulkan akibat kurang gizi
adalah kematian, selain itu juga menyebabkan kehilangan
generasi penerus bangsa (Lost Generation).
3. BALITA DENGAN GIZI KURANG ATAU GIZI BURUK

• Gizi kurang dan gizi buruk merupakan masalah gizi yang cukup
serius khususnya pada balita.
• Gizi kurang yang umum terjadi pada balita Indonesia adalah
kurang energi dan protein (KEP).
• Dampak fatal dari gizi kurang atau gizi buruk adalah kematian
bayi/balita.
• Jika terlambat ditangani, juga dapat berdampak pada adanya
gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak
sehingga produktifitas di masa dewasa rendah.
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN DASAR ANAK UNTUK
TUMBUH KEMBANG OPTIMAL

I. FISIK- BIOLOGIS (Asuh) : nutrisi, immunisasi, kebersihan badan


& lingkungan, pakaian, pengobatan, olahraga, bermain

II. KASIH SAYANG (Asih) rasa aman + nyaman, dilindungi,


diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh
( bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh
kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / hukuman)

III. STIMULASI (Asah): sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara,


kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan, moral, spiritual dll
MENGAPA USIA DINI (0-2 Th) DISEBUT MASA
EMAS (GOLDEN PERIODE)

 Usia Dini (0 – 6 thn), bahkan sejak dalam kandungan


 Usia dini adalah dasar (fondasi) kemampuan penginderaan, berpikir,
berbicara dan kepribadian anak ,
 tumbang usia dini menentukan selanjutnya
 Usia dini adalah masa peka dan kritis
 Usia dini hanya ada satu kali dalam kehidupan seseorang.
 Kegagalan bersifat permanen

JANGAN TERLAMBAT
27
PENANGGULANGAN STUNTING
MELALUI BKB
SUBSTANSI BKB

• Peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua balita


(pengasuhan)
• Pemantauan perkembangan anak (KKA)
• Pemantapan konsep diri orang tua
• Stimulasi perkembangan dengan media interaksi
• Melibatkan peran ayah
• Kespro Balita
• Pengasuhan di era digital
Menjadi
Orangtua Hebat
dalam Mengasuh Anak
Menjadi Orangtua Hebat
dalam Mengasuh Anak

1. 2. 3. 4.
Bersiap-siap Memahami Memahami Melibatkan
menjadi Peran Konsep Diri Peran
Orangtua Orangtua Orangtua Ayah

5. 6. 7.
Mendorong Membantu Menjaga
Tumbuh Tumbuh Anak dari
Kembang Kembang Pengaruh
Anak Balita Media

8. 9.
Menjaga Membentuk
Kesehatan Karakter
Reproduksi Anak Sejak
Balita Dini
BELI RUJAK DARI CIATEUR
BUMBUNYA DICAMPUR CABE
KALAU ANAK INGIN PINTER
IBUNYA MASUK BKB
JIKA KELUARGA BALITA IKUT BKB / BKB HI /
TAMAN POSYANDU

Pengetahuan
memadahi
Pengasuhan
Keterampilan efektif Tumbuh
memadahi
kembang
Konsep diri positif
3 kebutuhan dasar optimal
terpenuhi

Peran ayah
BKB
Bina Keluarga Balita
PENGERTIAN BKB

WADAH
KEGIATAN

35
Beranggotakan keluarga
yang mempunyai balita

BKB bertujuan meningkatkan


pengetahuan dan
keterampilan orangtua
dlm pengasuhan dan
pembinaan tumbuh
kembang anak
dalam rangka memantapkan
kesertaan, pembinaan dan
kemandirian ber-KB bagi PUS
anggota kelompok
PRINSIP-PRINSIP BKB
1. Merupakan upaya pemenuhan salah satu kebutuhan dasar anak yaitu
kebutuhan pengasuhan
2. Menitikberatkan pada pembinaan orangtua dan anggota keluarga
lainnya
3. Menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA) sebagai alat pantau
perkembangan anak
4. Menggunakan media interaksi orang tua dengan balita
 APE (Alat Permainan Edukatif)
 Tarian / nyanyian
 Dongeng / cerita 36
BENTUK PELAYANAN BKB
1. Penyuluhan kepada orangtua meliputi semua materi
pengasuhan tumbuh kembang anak diselesaikan dalam
waktu 1 tahun
2. Pertemuan penyuluhan dilakukan minimal sebulan 1 kali
3. Kegiatan dibagi sesuai kelompok umur (0-1 tahun, 1-2 tahun,
2-3 tahun, 3-4 tahun, 4-5 tahun)
4. Melakukan rujukan bila anak mengalami gangguan tumbuh
kembang
SALAM B K B

ORANG TUA HEBAT


BALITA CERDAS
KELUARGA SEJAHTERA
38
Program Ketahanan Remaja
Generasi Berencana
(GenRe)
“Generasi yang berkarakter, mengetahui, memahami dan berperilaku
positif ttg kesehatan rerpoduksi utk meningkatkan derajat kesehatan
reproduksinya dan menyiapkan kehidupan berkeluarga dalam
meningkatkan kualitas generasi mendatang”
SASARAN PROGRAM GENRE
Menyiapkan “Generasi Berencana”

a. Remaja (10-24 tahun) dan belum


menikah
b. Mahasiswa/mahasiswi yang belum
menikah
c. Keluarga yang mempunyai Remaja
d. Masyarakat peduli remaja
40
PELAKSANAAN PROGRAM KETAHANAN REMAJA

PIK PIK R
BK

PIK
PI BK

BKR
BK
R K R PI
BKR BK PIK

R
K
K PI K
PI K PI PIK
PIK BKR BK
BK R
BKR
K
R PI BKR
R
PIK BK
BKR
PI
PIK K

GenRe
BKR
Bina Keluarga Remaja
1. Pengertian BKR :
Wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang mempunyai
remaja usia 10 – 24 tahun dan belum menikah

2. Tujuan BKR :
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan
anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang remaja, dalam rangka meningkatkan
kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber KB bagi anggota
kelompok.
43
PRINSIP PRINSIP BKR

Merupakan upaya meningkatkan kualitas remaja


dan menghindarkan remaja dari masalah dengan
pendekatan orang tua
Menitik beratkan pada komunikasi orang tua
dengan remaja

44
BENTUK PELAYANAN BKR
Penyuluhan kepada orangtua meliputi semua materi pengasuhan tumbuh
kembang remaja

Pertemuan penyuluhan dilaksanakan minimal sekali sebulan


Jumlah anggota kelompok minimal 10 org (10-30 org)
Waktu penyuluhan disesuaikan dengan kondisi setempat ( pagi/sore)
Dilakukan oleh kader yang bertanggung jawab membina keluarga sasaran

45
BENTUK PELAYANAN BKR
Penjadwalan kegiatan dapat dimusyawarahkan

 Kunjungan rumah jika diperlukan


 Melakukan rujukan bila remaja mengalami gangguan tumbuh kembang

46
PIK REMAJA
PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA
PIK REMAJA (PIK – R)
Program yang dikembangkan dalam rangka
penyiapan kehidupan berkeluarga bagi
Wadah kegiatan remaja sehingga mereka mampu
melangsungkan :
yang beranggotakan
 Jenjang pendidikan secara terencana;
remaja usia 10 – 24  Berkarir dalam pekerjaan secara
tahun yang belum terencana;
 Serta menikah dengan penuh
menikah perencanaan sesuai siklus kesehatan
reproduksi.

48
MEMBENTUK PIK REMAJA
PIK R dapat dibentuk melalui jalur :

 PENDIDIKAN
( SLTP, SLTA, PT )
 MASYARAKAT
(Org.Keag,Kepmd,Pramuka dan
LSM)

LSM PEMUDA

49
MATERI PIK REMAJA

• TRIAD KRR (Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah, Napza)


• Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
• Kesehatan Reproduksi
• Keterampilan Hidup (life skill)
• Keterampilan Advokasi
• SAY NO TO EARLY
MARRIAGE, SEX BEFORE
MARRIAGE AND DRUG

51

Anda mungkin juga menyukai