Anda di halaman 1dari 55

PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS KESEHATAN
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

SELAMAT DATANG PARA PESERTA


PERTEMUAN PENGUATAN DAN
SINKRONOSASI DATA KASUS ODGJ PASUNG
DAN NON PASUNG PROVINSI JAWA TIMUR
PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS KESEHATAN
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS(PKP)


DAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
TENTANG KESEHATAN JIWA BERBASIS
MASYARAKAT

SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK


MENULAR DAN KESEHATAN JIWA DAN NAPZA (P2PTMKJN)
KEBIJAKAN, TUJUAN, SASARAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Menjamin setiap orang dpt menikmati
1. Peningkatan pengetahuan keswa kehidupan kejiwaan yg sehat, bebas dari
ketakutan, tekanan, & gangguan lain yg dpt
masyarakat dari seluruh pemangku
mengganggu keswa
kepentingan.
2. Pelayanan kesehatan jiwa yang (UU NO 36 THN 2009)
berkualitas di tiap tingkat. BAB IX KESEHATAN JIWA Pasal 144

3. Skema pembiayaan yg memadai untuk


semua bentuk upaya kesehatan jiwa.
4. Kerja sama dan koordinasi lintas sektor
di bidang upaya kesehatan jiwa
Masyarakat. SASARAN
5. Terselenggaranya sistem monitoring dan MENURUNNYA ANGKA KASUS
evaluasi ORANG DENGAN GANGGUAN
JIWA BERAT PASUNG DAN NON
PASUNG
PAYUNG HUKUM SEBAGAI DASAR PELAYANAN KESEHATAN
JIWA(1)

 UU No. 36 Thn 2009 : Kesehatan


 UU No 19 Thn 2011 : Konvensi Mengenai Hak-Hak
Penyandang Disabilitas
 UU No. 18 Thn 2014 : Kesehatan Jiwa
 UU No. 38 Thn 2014 : Keperawatan
 UU no. 36 Thn 2014 : Tenaga Kesehatan
 UU N0. 23 Thn 2014 : Pemerintah Daerah

Pasal 12 (1) Pemerintah wajib memberikan pelayanan dasar (b) kesehatan

01/25/2023 4
PAYUNG HUKUM SEBAGAI DASAR PELAYANAN
KESEHATAN JIWA(2)

PMK No. 5 Tahun 2014 : Panduan Praktik klinis bagi dokter di Faskes Primer
PMK No. 75 Thn 2014 : Puskesmas
PMK no 39 thn 2016 : Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga pasal 3 : Penderita Gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
 PMK no 43 tahun 2016 tentang SPM untuk gangguan jiwa di puskesmas PMK No. 4 Tahun
2019 STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA STANDAR PELAYANAN
MINIMAL BIDANG KESEHATAN
PMK No.54 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Pemasungan Di Indonesia
PMK No. 514 Tahun 2015 Tentang PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (Hal. 387

01/25/2023 5
10 STRATEGI KESEHATAN JIWA MASYARAKAT PROVINSI JAWA
TIMUR
Menyiapkan Sosialisasi dan
Peraturan Daerah Advokasi

Meningkatkan Meningkatkan
Surveilans, Sistem Kapasitas SDM
Informasi dan
monev
Pemetaan
KESWA
Meningkatkan Sistem MASYARAKAT
populasi Kasus
tanggap Keswa Pasca Keswa Masy
bencana
Meningkatkan
Keterjangkauan
Meningkatkan pelayanan kesehatan
pencegahan Re
pasung
Meningkatkan Meningkatkan
kemitraan Pemberdayaan
Masyarakat
ALUR
ODGJ/PASUNG PENATALAKSANAAN
PELEPASAN PASUNG
SKRINING BERBASIS MASYARAKAT

BERBASIS MASYARAKAT BERBASIS RUJUK RSU DAN RSJ

Advokasi Pasien Pasung Advokasi Keluarga Advokasi Masyarakat

TIDAK YA TIDAK

Ulangi Advokasi Pasien Ulangi Advokasi


Pasung Keluarga
1. Latih mengontrol diri 1. Ajarkan cara merawat
2. Yakinkan kita Pelepasan Pasung 2. Berikan bantuan
YA YA
menerima dia apa Berbatas Waktu untuk eksplorasi
adanya perasaan ketakutan
3. Berikan pujian setiap 3. Turunkan stigma
kemampuan positif
Kunjungan Puskesmas Pertama Lepas Pasung di Rumah Pasien (Durasi 1 jam)

1. Pendidikan kesehatan pada pasien


Kebersihan Pemenuhan Pemberian
diri nutrisi obat

Sosialisasi ke Latihan kontrol


masyarakat gejala

2. Pendidikan kesehatan pada keluarga

Jarak kunjungan 1 atau 3 minggu sekali

Kunjungan Puskesmas kedua


Lepas Pasung di rumah pasien (durasi 2 jam)
1. Mekanisme pada pasien yang sama hanya ditambahkan durasi waktu
2. Pendidikan kesehatan pada keluarga

Jarak kunjungan 1 atau 3 minggu sekali

Lepas pasung selamanya

REHABILITASI
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
dan
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan Jiwa di Jawa Timur
MEKANISME
LAPORAN KASUS KESWA
(PMK :54 Tahun 2017 BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal. 12 ayat 4)

GUBERNUR

DINKES DINAS KES.


PUSKESMAS KAB/KOTA PROVINSI

KEMENKES
KADER
PUSTU KESWA

LAPORAN
MINGGUAN
LAPORAN
LAPORAN BULANAN TRIBULANAN
1.Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program
kesehatan jiwa
Jumlah kelompok masyarakat yg sudah
% Kelompok masyarakat mendapat sosialisasi program keswa
mendapat sosialisasi kes. jiwa X 100%
Jumlah Kelompok masyarakat yg ada di
wilayah kerja Puskesmas

Target Kelompok Masy. Terkait Keswa:

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023

Target Masyarakat
Kelompok 35% adalah 40% 45%lembaga/Ormas
Anggota suatu 50% (PMR,55% Karang
taruna, SBH, Posyandu. Kelompok Keagamaan Remaja dll ) sudah mendapat
sosialisasi tentang deteksi dini gangguan jiwa dan cara merujuk ke
Puskesmas di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun
sebelumnya.
2..1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa adalah jumlah ODGJ :
(Skizofrenia, Psikotik dan Bipolar)

Jumlah klien Skizofrenia, Psikosis, dan Bipolar di


wilayah kerja Puskesmas yg mendapat pelayanan
kesehatan jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan
dalam kurun waktu satu tahun
% Cakupan Pelayanan X 100%
Kesehatan Jiwa Jumlah klien Skizofrenia, Psikosis, dan Bipolar
berdasarkan proyeksi di wilayah kerja Kab/Kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama

2019 2020 2021 2022 2023


Tahun
75% 80% 85% 90% 95%
dari estimasi Dari stimasi dari estimasi dari estimasi dari estimasi
Target
Cara perhitungan :
1). Estimasi Skizofrenia, Psikosis, dan Bipolar Standar Deviasi berdasarkan pencapaian tahun
2017 (42,2%) dan 2018 (62.25%) adalah 14,2 Peningkatan target dari hasil capaian
adalah 2 kali standar deviasi.
2) Jumlah Skizofrenia, Psikosis, dan Bipolar = 0,19/100 x Jumlah Pddk .
2.2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa (Depresi)

Jumlah klien Depresi di wilayah kerja Puskesmas


yg mendapat pelayanan kesehatan jiwa di
fasilitas pelayanan kesehatan dalam kurun waktu
% Cakupan Pelayanan satu tahun
X 100%
Kesehatan Jiwa (Depresi) Jumlah klien Depresi berdasarkan proyeksi di
wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun waktu satu
tahun

2019 2020 2021 2022 2023


Tahun
1% 2% 3% 4% 5%
dari estimasi Dari stimasi dari estimasi dari estimasi dari estimasi
Target
Cara Menghitung Estimasi Depresi :
Jumlah Depresi = 4,5/100 x Jumlah penduduk usia >15 tahun (70% x 38.847.561) =
1.223.699
Capaian Tahun 2018 mencapai 654 orang (0.05%)
Target Capaian 2019 adalah Depresi pada Hipertensi, TBC Paru, Diabetes Mellitus, dan
Kanker menggunakan instrument Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)
2.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa (Depresi)

Jumlah klien Gangguan Mental Emosional di


wilayah kerja Puskesmas yg mendapat pelayanan
kesehatan jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan
% Cakupan Pelayanan dalam kurun waktu satu tahun
Kesehatan Jiwa (Gangguan X 100%
Mental Emosional). Jumlah klien Gangguan Mental Emosional
berdasarkan proyeksi di wilayah kerja Kab/Kota
dalam kurun waktu satu tahun

2019 2020 2021 2022 2023


Tahun
0,5% 1% 2% 3% 4%
dari estimasi Dari stimasi dari estimasi dari estimasi dari estimasi
Target
Cara Menghitung Estimasi Gangguan Mental Emosional
Jumlah Gangguan Mental Emosional = 6,8/100 x Jumlah penduduk usia ≥15 tahun (70% x
38.847.561) = 1.849.144
Capaian Tahun 2018 mencapai 261 orang (0.01%)
Target Capaian 2019 adalah Gangguan Mental Emosional pada Hipertensi, TBC Paru,
Diabetes Mellitus, dan Kanker menggunakan instrument Self Reporting Questionnaire (SRQ-
29)
3. Capaian Temuan Kasus Pemasungan pada Skizofrenia,
Psikosis, dan Bipolar (Pasung)

Adalah Jumlah Skizofrenia, Psikosis, dan Bipolar yang pernah dan


atau sedang dipasung dalam kurun waktu tersebut

Estimasi Pasien Skizofrenia, Psikosis, dan Bipolar yang pernah di pasung (14%) ditambah yang
dipasung dalam kurun waktu 3 bulan terakhir (31.5%) = 6.962 + 15.564 = 22.626 orang.
Temuan pasung pada Tahun 2017 mencapai 2.500 orang (11.05%)
Temuan pasung pada Tahun 2018 mencapai 3.579 orang (15.8%) meningkat (4.75%)
Target Temuan meningkat 5 % Setiap Tahun

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023


5% (40.8%)
dari estimasi
5% (20.8%) 5% (25.8%) 5% (30.8%) 5% (35.8%)
Target
dari estimasi dari estimasi dari estimasi dari estimasi
4. Capaian Penurunan Jumlah Kasus Pasung yang belum dilepas
pada pasien Skizofrenia, Psikosis, dan Bipolar (Pasung)

Adalah Jumlah kasus pasung pada Skizofrenia, Psikosis, dan


Bipolar yang belum dilepas dalam kurun waktu tersebut

Jumlah kasus pasung pada Tahun 2017


Jumlah kasus pasung yang ditemukan 2.500 orang
Jumlah kasus pasung yang dilepas 1.743 orang (70% dari 2500)
Jumlah kasus yang masih di pasung 757 (30% dari 2500)
Jumlah kasus pasung pada Tahun 2018
Jumlah kasus pasung yang ditemukan 3.579 orang
Jml kasus pasung yg dilepas 1.743 orang + 940 orang = 2.683 orang (74.975 % dari 3.579)
Jumlah kasus yang masih di pasung 896 (25.03% dari 3.579)
Penurunan kasus pasien skizofrenia, psikosis, dan bipolar yang masih di pasung dari Tahun 2017 ke
2018 adalah 30% - 25.03% = 4.97%

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023


5,03%
Dari estimasi
5% (25,03%) 20,03% 15,03% 10,03%
5. KUNJUNGAN KLIEN SKIZOFRENIA, PSIKOSIS, DAN BIPOLAR KE
PUSKESMAS
Jumlah total kunjungan klien skizofrenia, psikosis, dan
% Kunjungan klien bipolar yg teratur berkunjung/berobat ke puskesmas
Skizofrenia, Psikosis, sebanyak 12 kali per tahun
dan Bipolar ke X 100%
Jumlah seluruh klien skizofrenia, psikosis,
Puskesmas dan bipolar x 12 dikali

KUNJUNGAN KLIEN SKIZOFRENIA, PSIKOSIS, DAN BIPOLAR KE PUSKESMAS adalah


klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar yg teratur berkunjung/berobat dalam rangka
konseling/edukasi/pengobatan di wilayah kerja Puskesmas periode Januari s/d Desember tahun
sebelumnya.

2019 2020 2021 2022 2023


Tahun
30 % 60% 70% 80% 90%
dari estimasi Dari stimasi dari estimasi dari estimasi dari estimasi
Jumlah kunjungan klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar selama satu tahun = Jumlah Klien yang
Target
ditemukan (35.523 orang) x 12 = 426.276 kali kunjungan
Jumlah klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar yang berkunjung 12 kali pada tahun 2018 :145.523
(34,14%)
Target klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar yang berkunjung ke puskesmas 12 kali pada tahun
2019 :……. (35%)
5. KUNJUNGAN RUMAH PETUGAS KESEHATAN KE RUMAH KLIEN SKIZOFRENIA, PSIKOSIS, DAN BIPOLAR

Jml total kunjungan rumah petugas kesehatan pada klien


skizofrenia, psikosis, dan bipolar secara teratur sebanyak 12
% Kunjungan Rumah kali per tahun
Petugas Kesehatan X 100%
Jumlah klien skizofrenia, psikosis, dan
bipolar x 12 per tahun

pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh petugas kesehatanrangka


konseling/edukasi/pengobatan di wilayah kerja Puskesmas periode Januari s/d
Desember tahun sebelumnya.
2019 2020 2021 2022 2023
Tahun
20% 40% 60% 70% 80%
dari estimasi Dari stimasi dari estimasi dari estimasi dari estimasi
Target
Jumlah kunjungan petugas kesehatan pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar adalah 12 kali per klien setiap
tahun
Jumlah klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar sebanyak 35.523 orang
Jumlah kunjungan rumah petugas kesehatan pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar = 35.523 orang x 12 =
426.276 kali kunjungan.
Jumlah kunjungan rumah petugas kesehatan pd klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar Tahun 2018 : 73.535 (17,25 %)
Target kunjungan rumah petugas kesehatan pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar Tahun 2019 :….. (…%)
5. KUNJUNGAN RUMAH KADER KESEHATAN JIWA KE RUMAH KLIEN SKIZOFRENIA, PSIKOSIS, DAN BIPOLAR

Jml total kunjungan rumah kader kesehatan jiwapada klien


skizofrenia, psikosis, dan bipolar secara teratur sebanyak 12
% Kunjungan Rumah kali per tahun
Kader Kesehatan X 100%
Jiwa Jumlah klien skizofrenia, psikosis, dan
bipolar x 12 per tahun

pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh kader kesehatan jiwa rangka
konseling/edukasi/pengobatan di wilayah kerja Puskesmas periode Januari s/d
Desember tahun sebelumnya.
2019 2020 2021 2022 2023
Tahun
50% 60% 70% 80% 90%
dari estimasi Dari stimasi dari estimasi dari estimasi dari estimasi
Target
Jumlah kunjungan kader kesehatan jiwa pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar adalah 12 kali per klien setiap
tahun
Jumlah klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar sebanyak 35.523 orang
Jumlah kunjungan rumah kader kesehatan jiwa pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar = 35.523 orang x 12 =
426.276 kali kunjungan.
Jumlah kunjungan rumah kader kesehatan jiwa pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar Tahun 2018 :….. (…%)
Target kunjungan rumah kader kesehatan jiwa pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar Tahun 2019 :….. (…%)
6. Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Rumah Sakit Umum /
RSJ.

Jumlah kasus Skozofrenia/ Psikosis/ Bipolar


% Penanganan Kasus yg dirujuk ke RSU/RSJ/Praktek dokter spesilis
Melalui Rujukan ke Rumah X 100%
Sakit Umum / RSJ. Jml seluruh kasus Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) dalam kurun waktu satu tahun

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023


25% 20% 15% 10% 5%
Dari Dari Dari Dari Dari
Jml Kasus Jml Kasus Jml Kasus Jml Kasus Jml Kasus
Target
Rujukan adalah : Kasus kesehatan jiwa yang mendapat layanan di Fasyankes
sekunder (RSU), tersier (RSJ) dan praktek dokter special jiwa. dalam periode
Januari s/d Desember tahun sebelumnya

Catatan : Yang dimaksud merujuk adalah jika pasien tdk bisa ditangani difasyakes
primer
Definisi Operasional Capaian Kinerja
PMK Nomor: 4 Tahun 2019
1. Nominator : Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota yg mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Denominator : Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di wilayah kerja Kab/Kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
2. Pengertian Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan
Skizofrenia meliputi : 1) Pemeriksaan status mental dan wawancara;
2) Edukasi Kepatuhan Minum Obat ; 3) Rujukan jika diperlukan
3. Mekanisme Sasaran
Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
4. Target Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan kesehatan
jiwa pada orang dengan gangguan jiwa berat sesuai standar di wilayah kerja adalah 100
persen
RUMUS SPM (4/2019)
Penanganan kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat
(Skizoprenia, Psikotik)
Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja
Kab/Kota yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar dalam
Persentase ODGJ berat yang kurun waktu satu tahu
mendapatkan pelayanan X 100%
kesehatan jiwa sesuai standar Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
di wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.

Target Kasus Ditangani :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023

Target 0,19% x% x% x% x%
SASARAN SPM KESEHATAN JIWA

1. Berdasarkan Data Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 BPS (diolah oleh


Pusdatin Kemenkes Rl), jumlah penduduk semua umur di provinsi Jawa Timur
tahun 2019 adalah: 39.698.631 jiwa dan jumlah jumlah penduduk semua umur di
Kabupaten Sidoarjo : 2.249.476 jiwa
2. Prevalensi skizofrenia/psikosis (ODGJ) penduduk semua umur di provinsi Jawa
Timur (data analisis lanjut Riskesdas 2018, Balitbangkes) adalah sebesar: 0,19%.
3. Jumlah sasaran skizofrenia/psikosis (ODGJ) penduduk semua umur di provinsi Jawa
Timur adalah = 0,19% dikalikan jumlah penduduk (0,19/100 x 39.698.631 =
75.427 kasus ODGJ per tahun.
SASARAN SPM KESEHATAN JIWA

4. Jumlah sasaran skizofrenia/psikosis (ODGJ) penduduk semua umur di Kab. Sidoarjo


adalah :
Proporsi jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo dibandingkan jumlah penduduk provinsi
Jatim dikalikan sasaran provinsi Jatim.
2,249.476 (Jml Pddk Kab. Sidoarjo)
x 75.427 (sasaran Prov.Jatim 0,19%) = 4.274 kasus ODGJ/ tahun
39.698.631 (jml Pddk total Jatim)

5. Sasaran Puskesmas :
Kesehatan ODGJ adalah :
46.808 (Jml Pddk Wilayah Kerja Pkm. Kedungsolo)
x 4.274 (sasaran Kab. Sidoarjo) = 89 kasus ODGJ/tahun
2,249.476(Jml Pddk Kabupaten Sidoarjo)
SANKSI KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

 Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah yg tidak


melaksanakan Program Strategis Nasional dikenai sanksi
administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk
Gubernur dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau
Walikota dan/atau Walikota
 Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-
turut dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah dan/atau Wakil
Kepala Daerah diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan
 Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah
selesai menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak
melaksanakan program strategis nasional, yang bersangkutan
diberhentikan sebagai Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala
Daerah
(Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014)
32
INILAH YG TERJADI KALAU “EGO” YG BERBICARA
MARI WUJUDKAN JAWA
TIMUR SEHAT JIWA BEBAS
PEMASUNGAN
BERSAMA KITA BISA
WHO/EMC
1 35
0
5
10
15
20
25
Bangkalan
Jombang
Sumenep
Kota Kediri
Tulungagung
Ponorogo
Kota Pasuruan
Kota Madiun
Mojokerto
Kota Batu
Tuban
Kediri
Trenggalek
Kota Surabaya
Madiun
Magetan
Ngawi
Pacitan
Bojonegoro
Sampang
Sidoarjo
Pasuruan
Nganjuk
Bondowoso

*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire -20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah ( Cut off Point) ≥ 6
Prov Jatim
7.5

6.82

Pamekasan
Blitar
Lamongan
Kota Probolinggo
MENURUT KAB/KOTA, PROVINSI JAWA TIMUR 2013-2018

Kota Blitar
Lumajang
Gresik
Malang
Banyuwangi
Jember
Probolinggo
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN

Situbondo
39

Kota Mojokerto
Kota Malang
PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK UMUR ≥15 TAHUN
MENURUT KAB/KOTA, PROVINSI JAWA TIMUR 2018
12

10.21
10

4,5
4

0.7
0

40

*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)


88.21
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 83.8
89.5

98.74
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 95.56 32%
97.25

Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional 28.03


29.68
(JKN) 43.23

Anggota keluarga tidak ada yang merokok 29.73


36.3
47.57

Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak 40.74


35.16
ditelantarkan 38.65

33.53 jatim lumajang pasirian


Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 23.73
23.23
0.18 0.11 0.11
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai 32.64
61.86
standar 32.1

Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 92.48


92.44
92.59

Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 81.07


86.54
83.03
PASIRIAN
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 94.3
94.11
LUMAJANG
93.6 JATIM

Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 95.61


93.31
88.41

Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 62.54


82.98
55.56

0 20 40 60 80 100 120
REALISASI ESTIMASI PENEMUAN KASUS ODGJ BERAT
PASUNG PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018 (Riskesdas 2013)
II. Pedoman Anamnesis Pemeriksaan dan
Diagnosis Pasien di Yandas.

III. Diagnosis Gangguan Jiwa


dan Penatalaksanaannya di
Yankesdas.

IV. Pedoman Pemberian Psikotropika.

V. Pola Rujukan.

VI. Pedoman Pencatatan dan Pelaporan.


PENYEDIAAN BUFFER STOCK OBAT JIWA
DI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
No. Nama Obat Generik No. Nama Obat Generik

1 Fenitoin kapsul/kaplet 100 mg 13 Haloperidol tablet 5 mg

2 Diazepam tablet 2 mg 14 Haloperidol tablet 1,5 mg


3 Diazepam tablet 5 mg
15 Fenobarbital tab./kapsul/kap.100 mg
4 Trifluoperazin tablet 5 mg

5 Klorpromazin injeksi i.m. 25 mg/ml (HCl) 16 Klozapin 100 mg

6 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml - 2 ml (HCl) 17 Klozapin 25 mg

18 Haloperidol injeksi i.m 5 mg/ml


7 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCl)

8 Klobazam tab 10 mg 19 Haloperidol tts 2 mg/mL

9 Fluoksetin tablet 20 mg
20 Klorpromazin tab.salut 100 mg (HCl)
10 Amitriptilin tablet salut 25 mg (HCl)
21 Risperidon tablet 2 mg
11 Karbamazepin tablet 200 mg
22 Haloperidol inj 50 mg/mL
10.21

Kota Malang
Kota Mojokerto
50

Malang
Gresik
Jember
Situbondo
Banyuwangi
PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK UMUR ≥15 TAHUN

Probolinggo
Kota Blitar
*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)
MENURUT KAB/KOTA, PROVINSI JAWA TIMUR 2018

Blitar
Bondowoso
Nganjuk
Lumajang
4.53

Prov Jatim
Sidoarjo
Bojonegoro
Kota Probolinggo
Madiun
Pamekasan
Kota Madiun
Ngawi
Pasuruan
Kota Surabaya
Lamongan
Tuban
Kediri
Pacitan
Magetan
Sampang
Mojokerto
Kota Kediri
Kota Pasuruan
Trenggalek
Kota Batu
Tulungagung
Ponorogo
Jombang

0.7
Sumenep

12

10

0
0
5
10
15
20
25
Bangkalan
Jombang
Sumenep
Kota Kediri
Tulungagung
Ponorogo
Kota Pasu...
Kota Madiun
Mojokerto
Kota Batu
Tuban
Kediri
Trenggalek
Kota Sura...
Madiun
Magetan
Ngawi
Pacitan
Bojonegoro
Sampang
Sidoarjo
Pasuruan
Nganjuk
Bondowoso
Prov Jatim
7.5
6.82

Pamekasan
Blitar
Lamongan
*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah ( Cut off Point) ≥ 6

Kota Probol...
Kota Blitar
Lumajang
MENURUT KAB/KOTA, PROVINSI JAWA TIMUR 2013-2018

Gresik
Malang
Banyuwangi
Jember
Probolinggo
Situbondo
Kota Mojok...
Kota Malang
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN

51
1. Sebagian besar kasus pemasungan terjadi pd orang dengan skozoprenia dan
gangguan jiwa lain (Demensia, Retardasi mental, penyalah gunaan napza,
gangguan bipolar dan gangguan kepribadian.
2. Dasar pemasungan perilaku gaduh gelisah atau perilaku berisiko lainnya.
3. Inisiator pemasungan terbanyak adalah keluarga.
4. Metode pemasungan terbanyak penggunaan rantai
5. Alasan pemasungan terbanyak sebagi perlindungan untuk ODGJ maupun orang
lain meskipun melanggar HAM.
6. Antara 40% (daerah terpencil) hampir 80% DDGJ pernah menjalani
pengobatan di Fasyankes namun tdk lanjut.
7. Alasan tdk melanjutkan : kurangnya pengetahuan, akses yg sulit (terlebih bila
kiblatnya hrs ke RS/RSJ Pusat), stgma thp layanan di fasyankes (pasien
dikurung, diikat berjam-jam dlm kondisi yg kurang manuisawi) baru stigma thp
ODGJ.
8. Rasa putus asa krn tidak kunjung membaik (kronik) atau kambuhan (relaps)
karena
RUMUS SPM (43/2016)
Penanganan kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat
(Bipolar, Skizoprenia, Psikotik)
Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja
Kab/Kota yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar dalam
% ODGJ berat yg mendapatkan kurun waktu satu tahun (490 kasus)
pelayanan kesehatan jiwa X 100%
sesuai standar Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
di wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama. (110.261)

Target Kasus Ditangani :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023

Target X …% (0,44%) 85% 90% 95% 100%


Data Pasung Bakorwil I Prov. Jawa Timur
s/d Des. 2018

Masih dipasung
Target

Meninggal
Bebas
Dirawat Estimasi
dapat Realisasi
Kab/Kota di UPT pasung Realisasi
Pelayanan %
Dinsos (Riskesdas
Kesehatan
2013)

Kab. Pacitan 15 140 0 14 137 169 123,36 %

Kab. Ponorogo 28 102 1 23 220 154 70,00 %

Kab. Trenggalek 31 70 0 0 174 101 88,03 %

Kab. Tulungagung 0 55 13 1 255 69 27,06 %

Kab. Kediri 40 125 0 5 398 170 42,71 %

Kab. Madiun 10 61 0 10 170 81 47,65 %


Data Pasung Bakorwil V Prov. Jawa Timur
s/d Des. 2018

Masih dipasung
Target

Meninggal
Bebas
Dirawat Estimasi
dapat Realisasi
Kab/Kota di UPT pasung Realisasi
Pelayanan %
Dinsos (Riskesdas
Kesehatan
2013)

Kab. Pacitan 15 140 0 14 137 169 123,36 %

Kab. Ponorogo 28 102 1 23 220 154 70,00 %

Kab. Trenggalek 31 70 0 0 174 101 88,03 %

Kab. Tulungagung 0 55 13 1 255 69 27,06 %

Kab. Kediri 40 125 0 5 398 170 42,71 %

Kab. Madiun 10 61 0 10 170 81 47,65 %

Anda mungkin juga menyukai