DINAS KESEHATAN
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
01/25/2023 4
PAYUNG HUKUM SEBAGAI DASAR PELAYANAN
KESEHATAN JIWA(2)
PMK No. 5 Tahun 2014 : Panduan Praktik klinis bagi dokter di Faskes Primer
PMK No. 75 Thn 2014 : Puskesmas
PMK no 39 thn 2016 : Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga pasal 3 : Penderita Gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
PMK no 43 tahun 2016 tentang SPM untuk gangguan jiwa di puskesmas PMK No. 4 Tahun
2019 STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA STANDAR PELAYANAN
MINIMAL BIDANG KESEHATAN
PMK No.54 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Pemasungan Di Indonesia
PMK No. 514 Tahun 2015 Tentang PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (Hal. 387
01/25/2023 5
10 STRATEGI KESEHATAN JIWA MASYARAKAT PROVINSI JAWA
TIMUR
Menyiapkan Sosialisasi dan
Peraturan Daerah Advokasi
Meningkatkan Meningkatkan
Surveilans, Sistem Kapasitas SDM
Informasi dan
monev
Pemetaan
KESWA
Meningkatkan Sistem MASYARAKAT
populasi Kasus
tanggap Keswa Pasca Keswa Masy
bencana
Meningkatkan
Keterjangkauan
Meningkatkan pelayanan kesehatan
pencegahan Re
pasung
Meningkatkan Meningkatkan
kemitraan Pemberdayaan
Masyarakat
ALUR
ODGJ/PASUNG PENATALAKSANAAN
PELEPASAN PASUNG
SKRINING BERBASIS MASYARAKAT
TIDAK YA TIDAK
REHABILITASI
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
dan
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan Jiwa di Jawa Timur
MEKANISME
LAPORAN KASUS KESWA
(PMK :54 Tahun 2017 BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal. 12 ayat 4)
GUBERNUR
KEMENKES
KADER
PUSTU KESWA
LAPORAN
MINGGUAN
LAPORAN
LAPORAN BULANAN TRIBULANAN
1.Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program
kesehatan jiwa
Jumlah kelompok masyarakat yg sudah
% Kelompok masyarakat mendapat sosialisasi program keswa
mendapat sosialisasi kes. jiwa X 100%
Jumlah Kelompok masyarakat yg ada di
wilayah kerja Puskesmas
Target Masyarakat
Kelompok 35% adalah 40% 45%lembaga/Ormas
Anggota suatu 50% (PMR,55% Karang
taruna, SBH, Posyandu. Kelompok Keagamaan Remaja dll ) sudah mendapat
sosialisasi tentang deteksi dini gangguan jiwa dan cara merujuk ke
Puskesmas di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun
sebelumnya.
2..1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa adalah jumlah ODGJ :
(Skizofrenia, Psikotik dan Bipolar)
Estimasi Pasien Skizofrenia, Psikosis, dan Bipolar yang pernah di pasung (14%) ditambah yang
dipasung dalam kurun waktu 3 bulan terakhir (31.5%) = 6.962 + 15.564 = 22.626 orang.
Temuan pasung pada Tahun 2017 mencapai 2.500 orang (11.05%)
Temuan pasung pada Tahun 2018 mencapai 3.579 orang (15.8%) meningkat (4.75%)
Target Temuan meningkat 5 % Setiap Tahun
pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh kader kesehatan jiwa rangka
konseling/edukasi/pengobatan di wilayah kerja Puskesmas periode Januari s/d
Desember tahun sebelumnya.
2019 2020 2021 2022 2023
Tahun
50% 60% 70% 80% 90%
dari estimasi Dari stimasi dari estimasi dari estimasi dari estimasi
Target
Jumlah kunjungan kader kesehatan jiwa pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar adalah 12 kali per klien setiap
tahun
Jumlah klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar sebanyak 35.523 orang
Jumlah kunjungan rumah kader kesehatan jiwa pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar = 35.523 orang x 12 =
426.276 kali kunjungan.
Jumlah kunjungan rumah kader kesehatan jiwa pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar Tahun 2018 :….. (…%)
Target kunjungan rumah kader kesehatan jiwa pada klien skizofrenia, psikosis, dan bipolar Tahun 2019 :….. (…%)
6. Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Rumah Sakit Umum /
RSJ.
Catatan : Yang dimaksud merujuk adalah jika pasien tdk bisa ditangani difasyakes
primer
Definisi Operasional Capaian Kinerja
PMK Nomor: 4 Tahun 2019
1. Nominator : Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota yg mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Denominator : Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di wilayah kerja Kab/Kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
2. Pengertian Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan
Skizofrenia meliputi : 1) Pemeriksaan status mental dan wawancara;
2) Edukasi Kepatuhan Minum Obat ; 3) Rujukan jika diperlukan
3. Mekanisme Sasaran
Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
4. Target Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan kesehatan
jiwa pada orang dengan gangguan jiwa berat sesuai standar di wilayah kerja adalah 100
persen
RUMUS SPM (4/2019)
Penanganan kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat
(Skizoprenia, Psikotik)
Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja
Kab/Kota yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar dalam
Persentase ODGJ berat yang kurun waktu satu tahu
mendapatkan pelayanan X 100%
kesehatan jiwa sesuai standar Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
di wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.
Target 0,19% x% x% x% x%
SASARAN SPM KESEHATAN JIWA
5. Sasaran Puskesmas :
Kesehatan ODGJ adalah :
46.808 (Jml Pddk Wilayah Kerja Pkm. Kedungsolo)
x 4.274 (sasaran Kab. Sidoarjo) = 89 kasus ODGJ/tahun
2,249.476(Jml Pddk Kabupaten Sidoarjo)
SANKSI KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire -20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah ( Cut off Point) ≥ 6
Prov Jatim
7.5
6.82
Pamekasan
Blitar
Lamongan
Kota Probolinggo
MENURUT KAB/KOTA, PROVINSI JAWA TIMUR 2013-2018
Kota Blitar
Lumajang
Gresik
Malang
Banyuwangi
Jember
Probolinggo
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN
Situbondo
39
Kota Mojokerto
Kota Malang
PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK UMUR ≥15 TAHUN
MENURUT KAB/KOTA, PROVINSI JAWA TIMUR 2018
12
10.21
10
4,5
4
0.7
0
40
98.74
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 95.56 32%
97.25
0 20 40 60 80 100 120
REALISASI ESTIMASI PENEMUAN KASUS ODGJ BERAT
PASUNG PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018 (Riskesdas 2013)
II. Pedoman Anamnesis Pemeriksaan dan
Diagnosis Pasien di Yandas.
V. Pola Rujukan.
9 Fluoksetin tablet 20 mg
20 Klorpromazin tab.salut 100 mg (HCl)
10 Amitriptilin tablet salut 25 mg (HCl)
21 Risperidon tablet 2 mg
11 Karbamazepin tablet 200 mg
22 Haloperidol inj 50 mg/mL
10.21
Kota Malang
Kota Mojokerto
50
Malang
Gresik
Jember
Situbondo
Banyuwangi
PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK UMUR ≥15 TAHUN
Probolinggo
Kota Blitar
*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)
MENURUT KAB/KOTA, PROVINSI JAWA TIMUR 2018
Blitar
Bondowoso
Nganjuk
Lumajang
4.53
Prov Jatim
Sidoarjo
Bojonegoro
Kota Probolinggo
Madiun
Pamekasan
Kota Madiun
Ngawi
Pasuruan
Kota Surabaya
Lamongan
Tuban
Kediri
Pacitan
Magetan
Sampang
Mojokerto
Kota Kediri
Kota Pasuruan
Trenggalek
Kota Batu
Tulungagung
Ponorogo
Jombang
0.7
Sumenep
12
10
0
0
5
10
15
20
25
Bangkalan
Jombang
Sumenep
Kota Kediri
Tulungagung
Ponorogo
Kota Pasu...
Kota Madiun
Mojokerto
Kota Batu
Tuban
Kediri
Trenggalek
Kota Sura...
Madiun
Magetan
Ngawi
Pacitan
Bojonegoro
Sampang
Sidoarjo
Pasuruan
Nganjuk
Bondowoso
Prov Jatim
7.5
6.82
Pamekasan
Blitar
Lamongan
*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah ( Cut off Point) ≥ 6
Kota Probol...
Kota Blitar
Lumajang
MENURUT KAB/KOTA, PROVINSI JAWA TIMUR 2013-2018
Gresik
Malang
Banyuwangi
Jember
Probolinggo
Situbondo
Kota Mojok...
Kota Malang
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN
51
1. Sebagian besar kasus pemasungan terjadi pd orang dengan skozoprenia dan
gangguan jiwa lain (Demensia, Retardasi mental, penyalah gunaan napza,
gangguan bipolar dan gangguan kepribadian.
2. Dasar pemasungan perilaku gaduh gelisah atau perilaku berisiko lainnya.
3. Inisiator pemasungan terbanyak adalah keluarga.
4. Metode pemasungan terbanyak penggunaan rantai
5. Alasan pemasungan terbanyak sebagi perlindungan untuk ODGJ maupun orang
lain meskipun melanggar HAM.
6. Antara 40% (daerah terpencil) hampir 80% DDGJ pernah menjalani
pengobatan di Fasyankes namun tdk lanjut.
7. Alasan tdk melanjutkan : kurangnya pengetahuan, akses yg sulit (terlebih bila
kiblatnya hrs ke RS/RSJ Pusat), stgma thp layanan di fasyankes (pasien
dikurung, diikat berjam-jam dlm kondisi yg kurang manuisawi) baru stigma thp
ODGJ.
8. Rasa putus asa krn tidak kunjung membaik (kronik) atau kambuhan (relaps)
karena
RUMUS SPM (43/2016)
Penanganan kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat
(Bipolar, Skizoprenia, Psikotik)
Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja
Kab/Kota yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar dalam
% ODGJ berat yg mendapatkan kurun waktu satu tahun (490 kasus)
pelayanan kesehatan jiwa X 100%
sesuai standar Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
di wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama. (110.261)
Masih dipasung
Target
Meninggal
Bebas
Dirawat Estimasi
dapat Realisasi
Kab/Kota di UPT pasung Realisasi
Pelayanan %
Dinsos (Riskesdas
Kesehatan
2013)
Masih dipasung
Target
Meninggal
Bebas
Dirawat Estimasi
dapat Realisasi
Kab/Kota di UPT pasung Realisasi
Pelayanan %
Dinsos (Riskesdas
Kesehatan
2013)