Oleh
Tim TAPM P3MD Kab.Majene
Siapakah KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)
Kesehatan Ibu-Anak
Peta sosial
3. Melaporkan Data
• Pemerintah Desa
• Unit layanan (pustu,PAUD)
Prosedur Kerja
Tahap 2. Focus Group
Tahap 1. Pemetaan Sosial & Pendataan Sasaran 1000 HPK Discussion (FGD) di Desa
Tahap 3. Focus Group
Discussion (FGD) antar Desa
Tahap 5. Advokasi
Tahap 6. Pelaksanaan Konvergensi Stunting Pencegahan Stunting di
Desa
Pendataan Sasaran 1000HPK
Layanan Kesehatan Ibu Nutrisi, PHBS & Air & Sanitasi
dan Anak Konseling Orangtua 9. Akses dan
penggunaan
7. Partisipasi dalam kelas fasilitas air bersih
1. 4x Pemeriksaan selama kehamilan
nutrisi
1. Mensosialisasikan kebijakan integrasi pencegahan dan penurunan stunting kepada masyarakat desa dan meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap stunting melalui pengukuran tinggi badan bayi dan balita sebagai deteksi dini stunting.
2. Mendata dan mengidentifikasi sasaran rumah tangga 1.000 HPK melalui peta sosial desa dan Pengkajian Kondisi Desa
(PKD).
3. Memantau layanan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi terhadap sasaran rumah tangga 1.000 HPK untuk
memastikan setiap sasaran mendapatkan layanan yang berkualitas.
4. Menfasilitasi dan melakukan advokasi peningkatan belanja APBDes utamanya yang bersumber dari Dana Desa untuk
digunakan dalam membiayai pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi baik intervensi gizi spesifik dan
sensitif.13
5. Memfasilitasi suami dan/atau bapak serta keluarga dari anak usia 0-23 bulan untuk mengikuti kegiatan konseling gizi
serta kesehatan ibu dan anak,
6. Memfasilitasi masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksaaan, dan pengawasan
program/kegiatan pembangunan desa untuk pemenuhan layanan gizi spesifik dan sensitif, dan
7. Melaksanakan koordinasi dan/atau kerja sama dengan para pihak yang berperan serta dalam pelayanan pencegahan
dan penurunan stunting seperti bidan desa, petugas puskesmas (tenaga gizi, sanitarian), guru PAUD dan/atau
perangkat desa.
Pola kerja Kader Pembangunan Manusia
PAUD
Progres pembentukan KPM
Keterangan :
• Karena keterbatasan anggaran, pelaksanaan pelatihan
- Lokasi Prioritas dialokasikan untuk 2 hari efektif
- Lokasi Reguler dialokasikan untuk 1 hari efektif
• Standar modul pelatihan 3 hari, ketersediaan dana hanya untuk 1 hari.
• KPM belum menguasai dengan baik pemantauan layanan (scorecard).
• Secara umum KPM belum mendapat dukungan insentif atau operasional dari Desa, karena
pembentukan KPM dilakukan rata-rata setelah penetapan APBDesa.
Pemantauan layanan dengan score card
Adanya regulasi Daerah dan Desa tentang Peran dan Tugas KPM
3. Perlindungan Sosial
Rumah Desa Sehat: Sekretariat bersama bagi para pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku
pembangunan Desa di bidang kesehatan, yang berfungsi sebagai ruang literasi kesehatan, pusat
penyebaran informasi kesehatan dan forum advokasi kebijakan di bidang kesehatan.
Yang dimaksud dengan pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembanguan Desa
adalah Kader Posyandu, guru PAUD, kader kesehatan, unit layanan kesehatan, unit layanan
pendidikan, kader PKK, Karang Taruna, tokoh masyarakat, dan berbagai kelompok masyarakat
yang peduli dalam upaya pencegahan stunting.
RDS dimaksudkan untuk membantu pemerintah Desa dalam pengelolaan sumber daya
manusia utamanya di bidang kesehatan
Fungsi Rumah Desa Sehat
Sekretariat bersama bagi para pegiat Desa dan pelaku pembangunan di Desa dikelola secara mandiri
oleh para pihak yang tergabung dalam RDS.
Untuk memastikan penyelenggaraan RDS, maka dibentuk pengurus harian, dengan tanggung jawab sbb:
• mengelola pembiayaan bersumber dari APBDesa, APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN,
dan/atau sumber dana lainnya yang sah.
Pengelolaan Rumah Desa Sehat
RDS merupakan ruang bertemunya berbagai pihak untuk berkolaborasi dan bekerja sama
dalam meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di Desa.
RDS sebagai simpul hubungan antar lembaga di Desa, diharapkan dapat membantu
pemerintah Desa dalam mengelola pembangunan kesehatan secara sinergis dan terpadu
lintas pelaku, lintas program maupun terkonsolidasi dari aspek pendanaan .
Pengelolaan Rumah Desa Sehat
Penginformasian Hasil-Hasil Kegiatan Rumah Desa Sehat
Aktivitas RDS menggunakan berbagai sumber daya pembangunan Desa. Karenanya, hasil-hasil kegiatan
RDS wajib dipublikasikan kepada masyarakat Desa secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Berdasarkan informasi tentang kegiatan RDS ini, masyarakat Desa dapat meningkatkan partisipasinya
dalam beragam kegiatan di RDS, meningkatkan dukungan keswadayaan masyarakat untuk
menghidupkan dan menggerakkan RDS serta mengawasi pertanggungjawaban penggunaan sumberdaya
pembangunan di Desa secara transparan.
Kegiatan-kegiatan RDS yang harus di informasikan kepada masyarakat, antara lain: kegiatan
pembelajaran masyarakat, literasi kesehatan, kaderisasi KPM, dan hasil advokasi kebijakan pembangunan
Desa
Pengelolaan Rumah Desa Sehat
Setiap hasil pelaksanaan kegiatan RDS yang didanai dengan anggaran pembangunan Desa,
wajib dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Desa. Pengurus harian RDS
mempertanggungjawabkan kepada seluruh anggota RDS berkaitan dengan penggunaan
anggaran pembangunan Desa untuk kegiatan RDS. Selanjutnya, perwakilan RDS akan
menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan RDS kepada Kepala Desa melalui
musyawarah Desa yang dihadiri oleh masyarakat Desa.
Pengelolaan Rumah Desa Sehat
1. Penyediaan pedoman dan juknis oleh pemerintah Pada tahapan pengawasan ini langkah yang dilakukan antara lain:
pusat; 1. Dilaksanakan musyawarah desa untuk menentukan nilai-nilai
2. Fasilitasi penyusunan regulasi daerah tentang yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pengawasan berbasis
masyarakat;
pelayanan sosial dasar;
2. Penyepakatan nilai-nilai tersebut dicatat bersama untuk menjadi
3. Fasilitasi penyusunan SPM di desa bidang kesehatan, bahan pengawasan bersama antara kader dan pelaku di desa
pendidikan, dan perlindungan sosial; dengan disupervisi oleh fasilitator pendamping program yang
4. Rapat koordinasi berkala antara pengurus Rumah Desa ada di desa serta melibatkan petugas layanan teknis dari dinas;
Sehat dengan penyedia layanan di tingkat kabupaten 3. Agenda kegiatan pengawasan yang meliputi waktu, lokasi dan
maupun kecamatan; dan pembagian tim pelaksana direncanakan bersama agar terjadwal
dan diketahui secara umum;
5. Bimbingan teknis dan penyelenggaraan pelatihan 4. Rekomendasi hasil pengawasan disepakati melalui musyawarah
untuk pelatih (Training of Trainers) bagi pengurus desa ;
Rumah Desa Sehat. 5. Inventarisasi rumusan dan rekomendasi
Simpulan & Penegasan
Forum itulah yang disebut dengan Rumah Desa Sehat atau sebutan lain di
desa.
TERIMA KASIH
Terima kasih
YUYUN ARISUDDIN,ST