Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MK MANAJEMEN PROGRAM GIZI

ANALIS ALTERNATIF
PREVALENSI STUNTING

OLEH:

1. Sesilia M Nadeak
NIM 2202032007

2. Rina Yelistia
NIM 2202032003
STUNTING

• Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita


akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya.

• Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan


pada masa awal setelah anak lahir, tetapi stunting baru
nampak setelah anak berusia 2 tahun.
Kronis

Akut
STUNTING DI KAB. ACEH SELATAN ????

BALITA STUNTING (TB/U)

Masih menjadi masalah gizi


masyarakat karena di atas
batasan WHO (>20%)

RISKESDAS 2013  41,7


PSG 2016  26,6
Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit,
menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan

Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa


stunting….
Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Produktivitas Pasar
kerja
Hilangnya 11% GDP
Mengurangi
pendapatan pekerja
dewasa hingga 20%

2 Singapura

17 Vietnam Memperburuk kesenjangan/inequality


50 Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-generasi
52 Malaysia

64 Indonesia

*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for
Economic Co-operation and Development - Programme for International Student
Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in
Assessment), suatu organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000
Early Years brief, 2016
pelajar usia 15 tahun dari 65 negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca,
matematika, dan science.
BAYI -
IBU HAMIL
BALITA

INTERVENSI
INTERVENSI
SPESIFIK
SPESIFIK KESEHATAN (30%)
PASANGAN KESEHATAN
ANAK USIA
USIA
SEKOLAH
SUBUR

REMAJA

INTERVENSI
SENSITIF
NON KESEHATAN
70%
PENCEGAHAN STUNTING TERDEKAT
PEMBERDAYAAN ORANG
(SUAMI, ORANG
INTEGRASI PROGRAM
Program 1000 HPK
DAN TUA, GURU, REMAJA
KEMITRAAN DENGAN LINTAS SEKTOR

HOLISTIK LINTAS GENERASI


INTERVENSI SENSITIF : PUTRA)
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih serta sarana
KUALITAS REMAJA PUTRI INTERVENSI SOSIAL :
sanitasi (jamban sehat) di keluarga
INTERVENSI PENDIDIKAN : 1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat) untuk
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan mensosialisasikan Keluarga Berencana
1. Pendidikan Kespro di Sekolah

INTEGRASI KEGIATAN
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat 2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda untuk
2. Pemberian edukasi gizi remaja
Keluarga Tidak Mampu (Keluarga Miskin)
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam Keluarga 3. Pembentukan konselor sebaya untuk
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB membahas seputar perkembangan remaja
PEMBERDAYAAN ORANG
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan
Persalinan TERDEKAT (SUAMI, ORANG
7. Pemberian Edukasi Kespro TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
INTERVENSI KESEHATAN :
KUALITAS REMAJA PUTRI
1. Konsultasi perencanaan kehamilan dengan
PROGRAM 1000 HPK INTERVENSI KESEHATAN : melibatkan suami dan keluarga (orang tua)
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami untuk
INTERVENSI SPESIFIK : 2. Pemberian obat cacing pada Remaja Putri penundaan kehamilan
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 3. Promosi Gizi Seimbang 3. Bimbingan konseling ke Bidan bersama
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil KEK 4. Pemberian Suplementasi Zink dengan suami untuk penentuan tempat dan
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif 5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli penolong persalinan
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Remaja) di Puskesmas 4. Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
5. Mempersiapkan konseling Calon Pengantin
6. Pemberian Imunisasi
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang
8. Pemberian Vitamin A
9. Pemberian Taburia pada Baduta
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
KERANGKA RENCANA AKSI DAERAH PENANGGULANGAN STUNTING

 Kelas Ibu Hamil


DKPKP, BPOM, , dll  Penyelenggaraan PAUD
1  Kelas Parenting Dinkes, Dinas Pendidikan,
 Pemanfaatan pekarangan/ KRPL  Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan DPPAPP,
Desa Mandiri Pangan Pendidikan  Bina Keluarga Baduta dll
• Optimalisasi Reproduksi Hewan Kesehatan  Bina Keluarga Remaja
• Desa Pangan Aman dan Gizi  KIE Gizi
• Pemasaran Hasil Kelautan & Perikanan

5 2 Dinkes DKPKP
 Sosialisasi, orientasi dan
Penguatan advokasi surveilans kesehatan, gizi, dan pangan
Peningkatan Surveilans  Pemantauan pertumbuhan
Akses Pangan RENCANA AKSI Kesehatan, di Posyandu
DAERAH MULTI Gizi, & Pangan • SKPG
SEKTOR DKPKP
PENANGGULANGA
N STUNTING

, Dinkes , Dinas PU PR, dll


 Pemeriksaan Kehamilan, persalinan nakes
 Penyediaan sarana & prasarana STBM
sanitarian kit, kit kesling, cetakan
4 3  Imunisasi dasar lengkap
Dinkes
Pelayanan  Tablet Tambah Darah bagi Ibu
jamban) kesehatan Hamil & Remaja Putri
• Pembangunan SPAM di kawasan MBR Penyediaan
dasar, • Vitamin A bagi Ibu Nifas, Anak 6-11
• Pembangunan IPAL kawasan, IPLT, Air bersih Pemberian bln, dan Anak 11-59 bln
TPA/TPS, sarana SANIMAS, drainase dan Sanitasi Suplementasi • PMT bagi Balita Kurus & Bumil KEK
Gizi • Pemberian Obat Cacing bagi Balita, obat diare (zink)
8
ANTISIPASI PADA ANAK-ANAK SUDAH
STUNTING PENYIAPAN SDM
JANGKA PANJANG

INVESTASI GIZI LINTAS GENERASI


1. Mengupayakan perbaikan SDM yang
telah stunting sejak dini dengan
pengasuhan yang baik
2. Persiapan “mencetak” generasi anak
berprestasi pada usia sekolah dengan
pengembangan UKS
PENUTUP
• Penguatan intervensi Spesifik : Meningkatkan koordinasi, integrasi,
kualitas dan cakupan intervensi gizi spesifik
• Penguatan intervensi Sensitif : Menjadikan program perbaikan gizi
masyarakat menjadi prioritas dengan tidak mengurangi prioritas
pada sektor masing-masing.
• Melakukan inovasi dan Mendorong Praktik Cerdas
• Penganggaran dan Pemetaan Kegiatan untuk upaya penanganan
stunting
• “Gerakan Bersama” antar Stakeholder
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai