Anda di halaman 1dari 27

PERAN DOKTER

DALAM
PERCEPATAN
PENURUNAN
STUNTING
Dr SRI NOWO RETNO, MARS
BOGOR, JUNI 2022
LATAR BELAKANG
• Stunting adalah masalah kesehatan di Indonesia
• Prevalensi stunting balita terus menurun, tetapi angkanya masih tinggi.
• Stunting terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia dan di seluruh kelompok sosial
ekonomi.
• Penyebab stunting bersifat multidimensional, tidak hanya kemiskinan dan akses pangan tetapi
juga pola asuh dan pemberian makan pada balita.

Perkembangan Prevalensi Stunting,


Tahun 2007-2019
• Program Pencegahan stunting menjadi program
prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia
• Visi Kota Bogor : Kota Ramah Keluarga
• Misi Kota Bogor : mewujudkan Kota Sehat, Cerdas,
Sejahtera
• Target Nasional 2024 : 14%
• Target Jabar 2023 : 19,2%; dan Zero New Stunting
• Target Kota Bogor tahun 2023 : 10%
36,8 35,6 37,2 30,8 27,7
2007 2010 2013 2018 2019

Sumber: Riskesdas (2007-2018) dan SSGBI 2019


DATA STUNTING KOTA BOGOR
SUMBER TAHUN KOTA BOGOR JABAR INDONESIA
RISKESDAS 2013 32 37.2
2018 27.79 31.1 30.8

PSG 2016 18.3 25.1 27.5


2017 25 29.2 29.6
SSGBI 2021 16.9 24.5 24.4
BPB 2017 6.58 (Ags)
2018 4.8 (Ags)
2019 4,52 (Ags)
2020 10,66 (Ags)
2021 5,33 (Ags)
2022 3,74 (Feb)
• Data stunting di Kota Bogor lebih rendah dari angka Jawa Barat dan Nasional
• Data stunting hasil Pengukuran pada Bulan Penimbangan Balita di Kota Bogor
cenderung turun dari tahun 2017 s/d 2019, naik di tahun 2020, menurun tahun 2021-
2022 (BPB Februari 2022)
• Kota Bogor termasuk lokus stunting di tahun 2021-2022
• Data stunting di Kota Bogor dimonitor melalui aplikasi ePPBGM (Pencatatan dan
Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)
REGULASI
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 10 Tahun 2018 tentang Perubahan terhadap Perda No.12 Tahun 2009
tentang KTR;
Perda Kota Bogor No 11 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kesehatan

Peraturan Walikota Bogor Nomor 84 tahun 2018 tentang Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kota Bogor
Tahun 2020-2024
Peraturan Walikota Bogor Nomor 48 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Kota Bogor

Peraturan Walikota Bogor Nomor 26 tahun 2017 tentang pemberian ASI ekslusif

Perda No 1/2014 tentang HIV

Surat Edaran Sekda tentang Ruang Laktasi


Mou Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kemenag tentang GERMAS
Mou Dinas Kesehatan dengan Kemenag tentang Pelayanan Catin
SURAT EDARAN MOYAN SEHAT No 441.8/448/kesmas
UU No. 29 Tahun 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
LIMA PILAR
KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI

Perbaikan Gizi Masyarakat

Peningkatan Aksesibilitas Pangan yang Beragam

Mutu dan Keamanan Pangan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, sanitasi dasar dan
jaminan kesehatan

Koordinasi Pembangunan Pangan dan Gizi


Mudah sakit
Gangguan
kognitif

Postur tubuh
saat dewasa
tidak maksimal

Beresiko
menderita
penyakit tidak
Juga karena kekurangan stimulasi menular
psikososial serta paparan infeksi berulang
DAMPAK
STUNTING….
Jangka Pendek: Jangka Panjang:
Saat ini, Indonesia
mengalami kerugian Hambatan Tingkat kecerdasan
pertumbuhan yang rendah
10,5% dari Produk
fisik Kurang berprestasi di
Domestik Bruto (PDB),
sekolah
karena termasuk negara Meningkatkan
dengan stunting tingkat kerentanan Risiko PTM lebih
dua sejak tiga atau terhadap tinggi
penyakit
empat dekade lalu
(Gallasso & Wagstaff) Mengancam
perkembangan Tingkat produktivitas
Stunting berdampak pada kualitas sumber daya kognitif
manusia, yang pada akhirnya akan:
yang rendah
•Menurunkan produktivitas SDM
•Bonus demografi tidak termanfaatkan dengan
baik 8
KENAPA KONVERGENSI PROGRAM INTERVENSI STUNTING
?
- Kegiatan dilakukan oleh
sektor kesehatan.
CAPAIAN INDIKATOR 🡪 90% GIZI SPESIFIK - Ditujukan khusus untuk
maka dapat menurunkan (berkontribusi 1000 Hari Pertama
Stunting sebesar 20% 30%) Kehidupan (HPK)
- Bersifat jangka pendek
- Hasilnya didapat dalam
waktu relatif pendek
KONTRIBUSI
KEBERHASILAN
PENCEGAHAN - Kegiatan pembangunan
STUNTING diluar sektor kesehatan.
GIZI SENSITIF
(berkontribusi - Sasaran masyarakat
70%) umum
- Bersifat jangka panjang
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

11
PENCEGAHAN PENANGANAN

STIMULASI – PENGASUHAN
1000 HARI PERTAMA dan PENDIDIKAN
KEHIDUPAN (HPK)
BERKELANJUTAN ANUNG
untuk
POPM
Ditjen
P2P
APA PERAN DOKTER

1. Melakukan upaya promotive preventif pencegahan stunting , berupa edukasi atau


konseling kepada pasien maupun penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat
umum

1. Memberikan pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif sesuai standar dan


kompetensi, serta layanan intervensi gizi spesifik, kepada sasaran 1.000 HPK (ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, baduta), balita, Remaja, Pasangan Usia
Subur dan Calon Pengantin

1. Koordinasi dengan stake holder / lintas sektor terkait dalam penanganan stunting

1. Mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting


PRAKTIK KEDOKTERAN

PRAKTIK KEDOKTERAN ADALAH RANGKAIAN KEGIATAN YANG


DILAKUKAN OLEH DOKTER DAN DOKTER GIGI TERHADAP PASIEN

DALAM MELAKSANAKAN UPAYA KESEHATAN.

Dalam menjalankankan praktik kedokteran, seorang dokter


diberikan rambu etik dan disiplin yang bertujuan untuk
menjaga kehormatan profesi, mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, serta
memberikan perlindungan terhadap masyarakat.
HAK & KEWAJIBAN DOKTER
HAK DOKTER KEWAJIBAN DOKTER
(Pasal 50 UU No. 29 Tahun 2004) (Pasal 51 UU No. 29 Tahun 2004)

a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar
melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi profesi dan standar prosedur operasional serta
dan standar prosedur operasional kebutuhan medis pasien
b. Memberikan pelayanan medis menurut standar b. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang
profesi dan standar prosedur operasional mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik,
c. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pasien atau keluarganya pengobatan
d. Menerima imbalan jasa c. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia
d. Melakukan pertolongan darurat atas dasar
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang
bertugas dan mampu melakukannya
e. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan ilmu kedokteran dan kedokteran gigi
PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA HULU 🡪 HILIR
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN (life cycle)
Pendekatan pelayanan yang berkesinambungan (Continuum of care)
• Penjaringan kes. peserta didik
• Penjaringan kes. Peserta didik
• BIAS, UKS
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi HIV/AIDS,NAPZA dll • PMT-AS
• Pemberian Tablet
tambah darah
Anak SD
PUS & WUS
Balita
• Konseling Kespro
• Pelayanan KB Anak SMP/A & remaja
• KIE Kespro Catin • Pemantauan
• PKRT pertumbuhan &
perkembangan
Lansia berkualitas Bayi • PMT

Persalinan, nifas &


neonatal
• ASI eksklusif
Pemeriksaan • Imunisasi
• Pelayanan Kes. Santun Lansia Kehamilan dasar lengkap
• Posyandu Lansia • P4K Mendorong persalinan di • MP-ASI
• Peningkatan kualitas Hidup • Buku KIA Fasyankes • Penimbangan
• APN (MAK III) dan KF • Vit A
Mandiri (Home care/long term • ANC terpadu 10T • IMD, Vit K 1 inj, Imm Hep B • MTBS, MTBM
care) • Kelas Ibu Hamil • Rumah Tunggu
• Perlambatan proses • Fe & asam folat • Kemitraan Bidan Dukun
Degeneratif (fisik,15kognitif) • PMT ibu hamil • KB pasca persalinan
• Peran dalam kes .Keluarga dan • TT, VAKSINASI cOVID • PONED-PONEK
masy. ibu hamil
LAYANAN
KESEHATAN
CALON PENGANTIN
Pelatihan Calon Pengantin

Konseling Kesehatan

Konseling KB

Imunisasi
Hari
Pertama
Kehidupan
INOVASI : PROGRAM TALEUS BOGOR (TANGGAP LEUNGITKEUN STUNTING TI KOTA BOGOR)
✔ Upaya untuk menurunkan Stunting dengan menggerakkan masyarakat, kerja sama dengan lintas
program serta lintas sektor
✔ Tanggap: Karena merupakan upaya pencegahan dan penanggulangan dengan mengintervensi semua
sasaran
STRATEGI : KONVERGENSI MULTI SEKTOR PENURUNAN STUNTING DAN
PERBAIKAN GIZI MELALUI INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF
OPD LSM, Masyarakat
•TP PKK Kota
Dinas Kesehatan •TP PKK Kecamatan
SINERGITAS Dinas Pendidikan •TP PKK Kelurahan
•BUNDA PEDULI STUNTING
Ketahanan Pangan •Yasmina
Bappeda •AIMI,
•Warga Upadaya
Dinsos •Forum Kota Sehat
TERPADU Disperdagin •NI, Indonesia Tempe Movement
•Yayasan Pelita Usila (YPU)
DaldukKB Akademisi dan Organisasi Profesi
Kominfo • FEMA IPB
Dinas UMKM • FKM UIKA
• UNPAD
BERJENJANG Dinas LH • UI
Dinas PUPR • IDI, IDAI, POGI, IBI
PENDEKATAN Dinas Perumkim
CONTINUUM OF CARE DPPPA
CSR
KELOMPOK UMUR Dispora
•BTN, BJB
SASARAN Dishub •Nutrifood
Intervensi pada semua kelompok umur, Kemenag •PT Ceva
mulai dari remaja, calon pengantin, ibu •Childfund
hamil, bayi, balita, anak sekolah Media
PERAN STAKE HOLDER TERKAIT DALAM
PENANGGULANGAN STUNTING

BKP/PERTANIAN PU
Ketahanan Pangan dan Gizi Air Bersih & Sanitasi

PP DAN PA
BPJS
Jaminan Kesehatan PERBAI Remaja Perempuan
Masyarakat KAN
STATUS
GIZI

AGAMA
SOSIAL
Pendidikan Gizi
Penanggulangan Masyarakat
Kemiskinan BKKBN Pembinaan Catin
DIKBUD
Keluarga
Berencana
IMPLEMENTASI TALEUS BOGOR (TANGGAP LEUNGITKEUN STUNTING DI KOTA BOGOR)

ANAK
REMAJA CATIN IBU HAMIL IBU MENYUSUI BALITA
SEKOLAH
•Pendidikan Gizi, •Pelatihan Catin •Bulan •Kelas ASI •Bulan •Pelatihan PGS
Kespro •Konseling Catin : Pemantauan Ibu •Kelompok pemantauan (Pedoman Gizi
•Penjaringan TT, Gizi, HIV Hamil Pendukung ASI tumbuh Seimbang )
Kesehatan •Pendampingan •Ruang Laktasi kembang balita dengan Metode
•Deteksi FR PTM Ibu Hamil OPAT •Motivator ASI •Kelas Ibu balita Zimba (SD)
•Suplementasi SAUYUNAN •Duta ASI •PMBA •Cermin Sehatku
TTD •Kelas Ibu Hamil •PMT Balita Gizi (Cek Rutin
•Galaksie
•Duta Rematri •Konseling IMD sangat Kurus Mandiri
•KOMPAS Kesehatanku)
CETAR dan ASI ekslusif dan Kurus
•GeuLIs •Masakan Mamah
•Kelas •PMT Bumil KEK •Kelas
•Kelas (Mari Makan
pemberdayaan •Kelas pemberdayaan
pemberdayaan Bersama
lansia pemberdayaan lansia
lansia Membawa dari
•Posyandu lansia
Rumah
Remaja
•Gemar Ikan
•JUMANI
•Kantin Sehat

PEMENUHAN SARANA SANITASI DASAR, EDUKASI GIZI MASYARAKAT,


EDUKASI KESPRO, KELUARGA BERENCANA, JAMINAN KESEHATAN
SEKOLAH IBU
INTERVENSI GIZI SPESIFIK Peran DOKTER
I. INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU HAMIL
Peran Nakes
1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil
Undang-Undang Nomor 6
untuk mengatasi kekurangan energi dan protein
kronis. Pendamping tahun 2014 tentang Desa

2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat. Supporting


3. Mengatasi kekurangan iodium.
4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil. Peran Kader
Promosi Peran Kader
5. Melindungi ibu hamil dari malaria. Pembangunan Desa/
Pembangunan Desa/
Kelurahan/
II. INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU Sumber Informasi yang Kelurahan
PENYULUH SOSIAL
MENYUSUI DAN ANAK USIA 0-<6 BULAN tepat
1. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI
jolong/colostrum). Deteksi dini masalah
2. Mendorong pemberian ASI Ekslusif.

III.INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU


MENYUSUI DAN ANAK USIA 6-23 BULAN
1. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23
bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI. Pemberdayaan
2. Menyediakan obat cacing. Peran Aparatur dan
3. Menyediakan suplementasi zink. Pendamping
Pembinaan
4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan. Kecamatan dan
5. Memberikan perlindungan terhadap malaria.
6. Memberikan imunisasi lengkap.
Kelurahan
Pengawasan
7. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare
1. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih.
Undang-Undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa
2. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi. Pendamping
3. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan. Supporting
4. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Peran
PeranKader
Kader
Keluarga Berencana (KB). Promosi Peran Kader
Pembangunan
PembangunanDesa/
Desa/
Pembangunan Desa/
Kelurahan/
Kelurahan/
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sumber Informasi yang Kelurahan
PENYULUH
PENYULUHSOSIAL
SOSIAL
tepat
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
Deteksi dini masalah
7. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua.

8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.

9. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat. Pemberdayaan


Peran Aparatur
10.Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi,
dan Pendamping
serta Gizi pada Remaja. Pembinaan
kecamatan dan
11.Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Kelurahan
Miskin. Pengawasan
12.Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi
Arahan Presiden RI mengenai Percepatan Penurunan Stunting
Pada Rapat Terbatas, Rabu (8/5), di Istana Merdeka, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai