DR.Dr. Tb. Rachmat Sentika SpA.
MARS,
HP 0811831838
rsentika@yahoo.com
Jl.Mandar 7 ,DC7no7 sek 3a
Bintaro Jaya,Tangerang Selatan
Banten 15225
Dokter Umum (82), Spesialis Anak(90), MARS UI(97)
Lemhanas (99), S3 Ilmu PemerinthanAKK UNPAD(2007)
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi 9 Februari 1956
DOKTER SPESIALIS ANAK,IDAI BANTEN, AMP ,FK UNPAD 03760007/BR
TIM AHLI SATGAS CORVID PROPINSI BANTEN KOTA TANGERANG
SELATAN Dan Sekretaris Nasional Komisi Penanggulangan Zoonosis 2012
sd 2016
ANGGOTA UKK TKPS PP.IDAI SURVEIOR AKREDITASI FKTP KEMENKES,
TIM 1000 HPK, DOKTER ANAK RS PREMIER BINTARO,RS MAYAPADA JAKARTA SELATAN
DEWAS RSPN HASAN SADIKIN, ANGGOTA IKA UNPAD, KEPALA BUMI PERKEMAHAN CIBUBUR
2006 SD 2011,KWARTIR NASIONAL PRAMUKA 5 periode,knpi JABAR 1988 SD 1992,KETUAPPM
DAN KNPI, DOSEN STIK KEBIJAKAN KEPOLISIAN DAN KEKERASAN PADA ANAK DAN
PEREMPUAN 2010 SD SEKARANG
• Deputi Koordinasi Peningkatan kesehatan Kemenko PMK 2014-2016;
• Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 2014-2016
• Staf Ahli Menko Kesra Bidang MDG’s Kemenko Kesra 2012-2014
• Tim ahli KPAI 2007 -2012
• Asisten Deputi Kebijakan ,Hak Anak Kemen PPPA 2000 -2002
• Deputi Kesejahteraan dan perlindungan Anak Kemen PPPA 2002-2006
• Anggota DPR 1992 – 1997 & 1997 – 1999,
• Dokter Anak di RSU Tangerang 1990 – 1992
• Pendidikan Dr Spesialis Anak FK Unpad /RSHS 1986 sd 1990
• Kepala Puskesmas Pagaden, Subang 1981 – 1985, PPDS 1986 – 1990
Pengalaman Organisasi:
• Satuan Tugas Perlindungan Anak,PP.IDAI 2008-SEKARANG
 PRIORITAS NASIONAL
PENANGGULANGAN STUNTING
SELAMA PANDEMI COVID19
Bagaimana Dinkes dan PUSKESMAS melaksanakan
Penanggulangan Stunting
20 mei 2020

8,7 JUTA
DR.Dr.Tb.RACHMAT SENTIKA Sp.A.,MARS 30,7% BALITA
Dokter Spesialis Anak Anggota IDAI UKK TKPS Riskesdas 2018

RACHMAT SENTIKA , HP/WA 0811831838

Email ; rsentikaspa@gmail.com
 TERJADI DAMPAK KUAT ANTARA KRISIS 1998 SD 2000 DENGAN TERJADINYA
PREVALENSI GANGGUAN GIZI SD 40,2% SEHINGGA STUNTING SAAT INI 27,8%
DIKHAWATIRKAN AKAN JADI 35-40%

2037 ?
TUMBUH, Bertambah,Besar,Berat,Tinggi seorang manusia
KURVA DIPANTAU SETIAP BULAN DENGAN BUKU KIA
Gagal tumbuh terpantau
AKIBAT GAGAL TUMBUH INI
ANTRHOPHOMETRI JADI UKURAN YANG HARUS DIPANTAU
1. Berat Badan/Umur
2. Tinggi Badan/Umur
3. Lingkar Kepala/Umur
4. BMI/Umur
5. Berat badan/Tinggi badan

0 sd 6 bl; 6 bln sd 2 tahun , 2-5 thn

Laki2 biru dan perempuan merah muda
Kehawatiran PN4 ,Penurunan Stunting tidak berjalan selama Era COVID10, PERLU
DIEVALUASI DENGAN DATA DAN INFORMASI,PSBB Hanya berhasil 67%,
(Litbangkesmas2020),FKTP ,ukm dan ukp perlu dikoordinasikan dengan smart, agar sasaran
PN1,2,3,4,5 tetap dalam rel yang benar

KEMBANGKAN THE NEW ERA UKM DIERA COVID19,

Pemantauan dari 59x Webinar
1. FKTP/Puskesmas di bulan Maret,April
minggu 1 2020 nyaris lumpuh dan UKM
tidak berjalan, karena APD belum
tersedia,Dan PSBB melarang
bekumpulnya Sasaran UKM
2. Arahan dirjen UKM dan Direktur
PN1.2.3.4 dan 5 nyaris belum dipahami
secara utuh perlu sosialisasikan terus
menerus dengan mendayagunakan
ADINKES, hari ini Dirjen P2P melakukan
akselerasi PN2 TBC, Imunisasi UCI
Home Care dan Video Confrence, Telemedicine
1. Usulkan UKM tetap berjalan dengan Home Care
focus pada sasaran hasil pendataan PWS, EPPBGM,
PISPK.
2. Kembangkan Puskesmas net, buka hanya data dan
iformasi tapi jadikan media utama untuk
menyelenggarakan UKM
3. Refokusing, segera koordinasikan bahwa Anggaran
PN 1,2,3,4,5 tidak boleh dirubah untuk COVID19.
30% yang kami wawancara dilakukan
perubahan,sisanya nunggu juknis kemkes , PMT
Tidak jelas belum ada ,belum dieksekusi nunggu
COVID19, jangan sampai, masyarakat beralih ke
SKM Susu Kental Manis yang marak di masyarakat,
BERBAHAYA
REKOMENDASI Seminar Webinar Persiapan Daerah
dalam penanggulangan Stunting di Era Covid19
1. Segera menerbitkan Juknis tentang Penanggulangan Stuting, bersamaan dengan
penyusunan Refokusing Covid19, untuk tidak menggunakan dana Stunting
2. Semua Jajaran Kesehatan memastikan Upaya Kesehatan Masyarakat khususnya
Penaggulangan Stunting dipastikan tetap berjalan dengan Home care dan
Video conference, sesuai PSBB Covid19, denegan dukungan APD petugas
Puskesmas
3. Intervensi Spesifik dengan memberikan PKMK bagi penderita gangguan gizi
dipastikan didukung oleh Sumberdaya yang cukup, Ketrampilan petugas
Puskesmas dalam tata laksana gangguan gizi harus terus dilakukan
4. HIPPG siap berkolkaburasi dengan semua jejaring penanggulangan Stunting
Indonesia
Terima kasih

Semoga wabah ini segera

berakhir

DR.Tb.Rachmat Sentika Sp.A.,MARS

HP 0811831838 / rsentikaspa@gmail.com
Stunting , gagal tumbuh,
TB < 2SD,< 3SD,pendek
• Gagal tumbuh pada awal kehidupan bayi, masalah nutrisi, endokrin dan diare. Karena endokrin
dan keturunan (Nature,7%), sedang karena nutrisi (93%) *pada dua tahun pertama kehidupan
(86%)
• Gagal tumbuh pada awal kehidupan balita, masalah nutrisi, endokrin dan diare , ** pada 2
tahun sd 5 tahun, (menuju 96%)
• Pola asuh yang adekuat khususnya pemberian makan akan memberikan manfaat yang baik untuk
masa depan anak: Potensi protein khewan penting untuk tumbuh kembang,(Damayanthi,14%)
• Anak SEHAT 10 kali lebih jarang terkena penyakit
• ANAK SEHAT Dapat menyelesaikan sekolah 4,6 lebih baik
• ANAK SEHAT Mendapatkan gaji 21% lebih tinggi saat dewasa
• ANAK SEHAT Setelah dewasa memiliki keluarga yang sehat
Perkembangan Otak Perkembangan Otak
  Anak Stunting Anak Sehat
Penyebab Gagal tumbuh
Kurangnya asupan makanan baik jumlah, 1. Gangguan pertumbuhan
kualitas, dan keragaman (TERBANYAK) primer
Status kesehatan dan gizi ibu pada masa  Skeletal Dysplasia
kehamilan (Kualitas ibu ,anemia,kurang
 Abnormalitas Kromosom
protein)
Pola asuh termasuk pola pemberian makan.  Abnormalitas Metabolik
Penyakit infeksi yang berulang dapat  Sindrome?
IUGR/ Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)
 Genetik 
Faktor-faktor ini erat kaitan dengan konteks
sosial, ekonomi, politik, termasuk masalah 1. Gangguan Pertumbuhan
kemiskinan, ketersediaan pangan, keadaan Sekunder
sanitasi kebersihan lingkungan anak yang  Abnormalitas saluran pencernaan, ginjal,
tidak sempurna, kesetaraan dalam akses jantung, dan paru-paru
pelayanan kesehatan. (Sensitif)  Psicosocial deprivation
 Abnormalitas Endokrin
PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN COVID19

To Prevent To Detect
To Response
UKM/KESMAS P2P
UKP / YANKES
SURVAILENS/PENEMUAN KASUS
TETAP TINGGAL DIRUMAH
JAGA JARAK, TIDAK  CEGAH TANGKAL PENYAKIT DI  TATALAKSANA KASUS
BERSENTUHAN,CUCI TANGAN PINTU MASUK
 PENELUSURAN KONTAK
POSYANDU TIDAK AKTIF NEGARA,PROVINSI,KAB,KOTA
 PENINGKATAN KOMUNIKASI
CEGAH PENGUMPULAN MASA PEMBATASAN SOSIAL SKALA RISIKO
 BERAKTIVITAS FISIK  TIM GERAK CEPAT, 119/112
BESAR, EPISENTRUM, ISOLASI
DIRUMAH RUMAH CALL CENTRE ,SISRUTE,PSC
 GIZI LENGKAP SEIMBANG  KESIAPAN LABORATORIUM, RT,  TRIAGE, APD, KEWASPADAAN
 GUNAKAN MASKER STANDAR, TRANSMISI
PCR DARAH,
 CUCI TANGAN SETIAP  KESIAPAN FASKES , PKM, RS, DROPLET, OUTBRAKE
MULAI DAN SETELAH KLINIK ,RUJUKAN RS PENYAKIT
 RUANG ISOLASI
AKTIVITAS INFEKSI EMERGING
 RUANG INTENSIF
 BERSIHKAN LINGKUNGAN  PEMBERDAYAAN MASYARAKAT  KAMAR JENAZAH
DARI PERCIKAN LUDAH DI DAN MULTI HELIX
 PEMAKAMAN KHUSUS
MEJA LANTAI DENGAN  PETA WILAYAH SETEMPAT
DESINFEKTAN
 COVID 19 DAN CARA PENYEBARANNYA
Gejala dan Beratnya Gejala
• Umum : Demam, Lelah,
Batuk kering
• Seringkali disertai badan
terasa sakit/pegal, hidung
tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan dan atau diare
• Sebagian sesak nafas,
pneumonia dan ARDS [ACUT
RESPIRASI DISTRES SYNDROME)
Sumber : Masdalina Webinar 2 April 2020
• 80% : Sakit sedang,
munculnya gejala bertahap,
tetapi ada juga yang tidak
bergejala dan tidak merasa
sakit (OTG)
20% Sakit berat, butuh bantuan
oksigen sampai ventilator,
sebagian meninggal.
Usila, Comorbid : Asma, PPOK, HT,
DM ,IMMUNE COMPROMISE,POST
CHEMOTERAPI,HIV,LE, dll
COVID19 INDONESIA KASUS HARIAN TERTINGGI TGL 13,15,17 MEI 2020 (600)

17 MEI 2020

SATGAS BENCANA COVID19

Gambaran Klinis dan Radiologi
Penularan (Droplet infection)
• Hewan Penular COVID 19 belum teridentifikasi. SARS
dan MERS Sudah.Asalnya Zoonosis bermutasi jadi
Manusia ke Manusia

• COVID 19 dianggap serupa dengan MERS dan SARS

• Berdasarkan MERS dan SARS, penularan Manusia ke

manusia melalui:
• Droplet saluran napas (batuk, bersin, bicara) -->
1-1,5 m
• Kontak dengan benda atau permukaan yang
terkontaminasi lalu menyentuh mulut, hidung, atau
mata.

• Bagaimana penularan Hewan - Manusia? Belum

diketahui
Risiko Tenaga Medis dan Mitigasinya

KONTAK
DENGAN PASIEN
DROPLET
GUNAKAN APD
LEVEL 2,3
 ALUR PENERIMAAN PASIEN 3

1. PUSKESMAS 1 Kriteria
1.Pasien konfirmasi covid-19 positif
dengan sesak nafas sedang s/d
(IGD,TRIAGE,APD),Batuk,pilek RU3JUK berat
2.Pasien konfirmasi covid-19 positifd
,pans,ringan pulang,sedang dengan penyakit lain
Kriteria tersebut atas persetujuan
isolasi dan berat sesak Rujuk DPJP (SpP)
RS Sentra medika
2. RS.Pemerintah dan
RS.SWASTA (7 dari 12)
Isolasi,ICU,SEDANG BERAT
3. RS RUJUKAN COVID19(RS
Sentra medika , 70 kamar,10
ICU,60 isolasi untuk ODP
RINGAN ,,SEDANG
4. KARANTINA ODP,RUMAH TAK
LAYAK DAN PDP SEDANG 14
HARI,BERAT ICU
5. RS RUJUKAN PROVINSI

Sumber : Kemenkes 2020

 Alur Rujukan Pasien 2 3

1. PUSKESMAS
(IGD,TRIAGE,APD,CUCI
TANGAN,SURVAILANCE),Batuk
,pilek,pans,ringan
pulang,sedang isolasi dan
berat sesak Rujuk RS Sentra
medika
2. RS.Pemerintah dan
RS.SWASTA (7 dari 12)
Isolasi,ICU,SEDANG BERAT
3. RS RUJUKAN COVID19(RS
Sentra medika , 70 kamar,10
ICU,60 isolasi untuk ODP
RINGAN ,,SEDANG
4. KARANTINA ODP, RUMAH TAK
LAYAK DAN PDP SEDANG 14
HARI, BERAT ICU
5. RS RUJUKAN PROVINSI

Sumber : Kemenkes 2020

Stunting adalah : gagal tumbuh anak balita akibat
kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek
untuk usianya. (kekurangan gizi sejak bayi dalam kandungan dan
pada masa awal kehidupan. Setelah lahir, tetapi baru Nampak
setelah anak berusia 2 tahun)
UKM melakukan Surveilens dan Penemuan Kasus Gangguan Gizi, Rujuk Ke UKP untuk mendapat penanganan
Gangguan Gizi sesuai Tatalaksanan Gangguan Gizi memberi PANGAN KHUSUS MEDIS KHUSUS (PMK 29/2019)

• Stunting

TOLONG KAMI SEGERA KAMI HOME CARE

MENJADI PENDEK,TAK MUNGKIN LULUS SD
KUNJUNGAN RUMAH
 BUKU KIA HARUS DIPAHAMI DAN DIAPLIKASIKAN
BUKU KIA Buku KIA
OBESITAS
Obesitas digunakan di
Gagal Tumbuh: > + 3 SD
> + 3 SD POSYANDU
Kurva BB naik tetapi tidak sejajar garis (merah)
Meja 3 oleh
Kurva BB menurun memotong 1 presentil (Ungu)
KADER,
Beresiko kegemukan
Overweight BB/UMUR
+1 SD > + 2 SD
+ 2 SD > + 3 SD
Berat Badan Baik
Buku KIA
Gizi baik
Z.SCOR
E TURU + 1 SD < - 2 SD digunakan di
N SATU
PERSEN
TAL POSYANDU
Meja 5 oleh
PETUGAS
KESEHATAN
 BB/UMUR
Indonesia mempunyai masalah Berat Badan kurang
 BB/TB
Berat badan sangat Gizi kurang
"triple burden of malnutrition “ kurang
 TB/UMUR
- 2 SD > - 3 SD  LK
• Gizi kurang pada balita Gizi Buruk : <3 SD  BMI
• Meningkatnya overweight dan
obesitas
• Kekurangan zat gizi mikro 
anemia
MASA DEPAN BANGSA TERGANTUNG KITA
SAAT INI
95%
86%

HARUS
25TERMONITOR
DENGAN
% BAIK
PERTUMBUHAN
Buku KIA digunakan SIRKUIT OTAK
Perkembangan Otak
Dalam Perkembangan Otak
untuk memantau Kandungan Anak Stunting Anak Sehat
PERTUMBUHAN USIA ANAK
0 LAHIR 2 TAHUN 6 TAHUN

Buku SDITKA 40 Minggu 24 Bulan Dampak Stunting:

digunakan untuk [x 7 hari] [x 30 hari]
Buku SDITKA 1.Mudah sakit
memantau  Motoris kasar 280 720 2.Kemampuan kognitif berkurang
PERKEMBANGAN  Motoris Halus hari hari 3.berisiko PTM penyakit pola makan
 Melihat 1000 HARI 4.Fungsi-fungsi tubuh tidak seimbang
 Mendengar,bicara 5.Mengakibatkan kerugian ekonomi
PERTAMA 6.Postur tubuh tak maksimal saat dewasa
 Sosial
Sumber :
PENTINGNYA 1000 HARI PERTAMA
UKK Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial KEHIDUPAN
Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak
HARUS TERMONITOR
NUTRISI DINI DAN STIMULASI DINI
DENGAN BAIK
1 Nutrisi dini
80 %
Peran utama nutrisi dini dalam
perkembangan otak anak usia dini:
• Pembentukan, perbanyakan, dan
pematangan sel otak (MEBESAR OTAK
DAN SARAF)
• Pembuatan jaringan sirkuit otak (SARAF
MAKIN LUAS )MYELINISASI
• Percepatan aliran informasi antar sel otak

Nutrisi di Usia 2 Tahun Pertama

1000 Hari Pertama Kehidupan
Masa Kritis
[80% Perkembangan Otak]
Sumber UKK Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial PP IDAI
 INTERVENSI SPESIFIK GIZI BURUK DAN STUNTING PKM KARANGSARI

1. TENTUKAN UMUR KRONOLOGIS,UMUR

BIOLOGIS,
2. UP 04-1—19,HL 18-11-18,40 MG KOREKSI 4 MG,
36 MG
3. BERAT BADAN SESUAIKAN DENGAN UMUR,
UMUR TSB DIBERI APA
4. UMURNYA 22 BULAN ,BERAT 7,9 KG SAMA
DENGAN 8 BULAN’
5. BERIKAN PKMK
6. DIAGNOSA, GIZI BURUK,SANGAT PENDEK,
GANGGUAN NUTRISI NO 79, KMK 514/2016
7. PKMK 8 KG X 100 ML ATAU 800 ML
8. PKMK , PMK 29/2019 TT PENANGGULANGAN
GANGGUAN GIZI AKIBAT PENYAKIT

BAYI 9 BULAN, BB 6285 GRAM, TB 72 CM SANGAT PENDEK ANAK 22 BULAN, BB 7, 9 KG, TB 78 CM

BERAT LAHIR 2200 GRAM,GIZI BURUK, GIZI BURUK,SANGAT PENDEK,
,LK 44 CM NORMAL, DAN KP/TBC ANAK
BBLR, P3 ,IBU ASI NYA KURANG ORTU BURUH PABRIK ROTAN,
TERAPI, PENYULUHAN ASI, DAN TAK MAMPU MEMBELI PKMK
DIBERIKAN PKMK 3 X 150 CC = 625 CC BAGI 10 X PANGAN KHUSUS MEDIS KHUSUS
PANTAU SETIAP 2 MINGGUTARGET NAIK 20 GRM/HARI
STUNTING, Pendek ,akibat Asupan Gizi yang kurang, dan Infeksi yang berulang ulang,Pola makan
kurang Protein Hewani. TEMUKAN YANG Gizi Kurang/Buruk dan berikan PKMK
Insert Image
Istilah ”faltering growth" digunakan untuk
menggambarkan pola pertambahan berat badan yang
lebih lambat daripada yang diperkirakan untuk usia dan
jenis kelamin pada bayi dan anak prasekolah yang sering
dikaitkan akibat asupan gizi yang kurang memadai
Perkembangan Otak Anak Perkembangan Otak Anak
Stunting Sehat
INTERVENSI SPESIFIK GIZI BURUK DAN STUNTING PKM
 • RUJUK DARI UKM KE • OBATI PENYAKIT LAIN NYA
UKP
• SPESIFIK PROSES (TBC) 3 dari 6, INH 10
• BILA BERAT KE RSUD MG/KG MDT
• GIZI BURUK ,KURANG,PENYAKIT • GIZI BURUK,KURANG BERIKAN
LAIN PKMK 2 BULAN (1 Botol) Tanpa
• KMK 514/2015 No 79 ,INA CBGS E merubah pola makan
410,411,412 • TATA LAKSANA GANGGUAN
GIZI
• TIMBANG DAN UKUR BB DAN TB
• PMK 29/2019
• PSG/EPBGEM/PISPK/POSYANDU ?
• PETA WILAYAH SETEMPAT, PILAH
KIS/NON KIS

LANGKAH PUSKESMAS TANGGULANGI STUNTING BATITA GIZI BURUK DAN KURANG

SINERGITAS UKM KE UKP, GUNAKAN TATA LAKSANA KMK 29/2019.

• INTERVENSI SPESIFIK BATITA GIZI BURUK DAN KURANG

• INTERVENSI SENSITIF YANG LIBATKAN LINTAS SEKTOR DAN LINAS PROGRAM TERUS LAKSANAKAN
• BIDAN DESA DAN PERAWAT DESA DILATIH NYUSUN KAK AKSI STUNTING UNTUK DESA
24
INTERVENSI SPESIFIK STUNTING DI PUSKESMAS
SINERGITAS UKM DAN UKP, GUNAKAN TATALAKSANA
GANGGUAN GIZI
GIZI KURANG , GIZI BURUK, GAGAL TUMBUH
DAN BALITA YANG PENDEK DAN SANGAT PENDEK,

PKMK/PMK 29/2019
APA YANG AKAN KITA LAKUKAN?
KOMITMEN
KUAT
BUPATI DAN INTERVENSI
STAKEHOLDERS
SENSITIF
Air bersih dan
sanitasi
Bantuan pangan
no tunai
Rumah Pangan
Lestari
Program Keluarga
Harapan (PKH) dll

Kolabolasi multi Pelatihan Tenaga

stakeholders Kesehatan & Kader
INTERVENSI SPESIFIK
Solid Kolaborasi Melatih Tenaga Intervensi &
Skrining di Validasi di Cek Red Flag di
dengan multi Kesehatan & Kader Monitoring di
Posyandu Puskesmas RSUD
sektor Puskesmas
Sistem Rujuan untuk anak beresiko Stunting
Penyediaan alat Validasi ulang pengukuran untuk Perbaikan feeding
ukur anak yang bersiko practice,
Penimbangan & Di Puskesmas Treatment PKMK,
Pengukuran monitoring
sesuai WHO Pemeriksaan lebih lanjut di pertumbuhan,
RSUD untuk penegakan diagnosa pola makan & test
Edukasi Pola Makan IQ
& Treatment
yang Benar (Feeding
Practice Guidelines)
ANALISIS STUNTING
DI KAB SUMEDANG
DATA FAKTA 2019
KAB.GARUT ???

DATA GIZI BURUK,KURANG ADA 86

BATITA
SIAP DI INTERVENSI DENGAN DANA
BANAZ,
DESA NAGRAWANGI,KEC. RANCAKALONG

Add an image

 K1 104,2 :K4 95,2 LINNAKES 100,7% KN1 103,5

LAKUKAN BBLR 3,77%
SMD
 ASI75,64 VIT A 97%
PSG
PWS  D/S75%,BGM BADUTA 2.45 KE 0,57,BALITA 2,29
DI SETIAP KE 0,59
PUSKESMAS  DATA GIZI BURUK 44 BADUTA
SITUASI STATUS GIZI
 GIZI KURANG 7,21 %,BURUK 0,68, BAIK
90,78,LEBIH 1,33
Sumedang 10 9 46 1,799 1,675 2,32 28.1 19 137  DINKES SUMEDANG
6
 SITUASI 2019
Kabupaten Jumlah Desa Jumlah Gizi Buruk Bumil Bumil KEK Balita Kurus Prevalensi Kematian Kematian
Prioritas PuskPrioritas Anemia Stunting Ibu Bayi
 STATUS GIZI KABUPATEN SUMEDANG NOVEMBER 2019

No PUSKESMAS JUMLAH BALITA YG ADA JUMLAH BALITA DIUKUR Sangat Pendek Pendek
n % n %
1 JATINANGOR 7,342 6,314 232 3.67 399 6.32
2 CIMANGGUNG 6,676 6,457 58 0.90 176 2.73
3 TANJUNGSARI 6,462 5,911 135 2.28 359 6.07
4 SUKASARI 2,818 2,626 46 1.75 30 1.14
5 PAMULIHAN 4,951 4,655 138 2.96 492 10.57
6 RANCAKALONG 2,744 2,744 112 4.08 432 15.74
7 SUMEDANG SELATAN 5,458 5,278 95 1.80 361 6.84
8 SUMEDANG UTARA 6,915 6,741 151 2.24 401 5.95
9 GANEAS 1,854 1,724 32 1.86 162 9.40
10 SITURAJA 2,763 2,387 72 3.02 226 9.47
11 CISITU 2,049 2,049 1 0.05 25 1.22
12 DARMARAJA 2,348 2,348 24 1.02 71 3.02
13 CIBUGEL 1,912 1,721 31 1.80 110 6.39
14 WADO 3,650 3,003 85 2.83 175 5.83
15 JATINUNGGAL 3,151 2,807 54 1.92 169 6.02
16 JATIGEDE 1,333 1,233 52 4.22 184 14.92
17 TOMO 1,628 1,628 6 0.37 21 1.29
18 UJUNGJAYA 2,007 1,720 9 0.52 5 0.29
19 CONGGEANG 1,675 1,675 18 1.07 46 2.75
20 PASEH 2,852 2,852 9 0.32 14 0.49
21 CIMALAKA 4,253 4,079 129 3.16 456 11.18
22 CISARUA 1,274 1,062 43 4.05 - 0.00
23 TANJUNGKERTA 2,210 2,161 67 3.10 207 9.58
24 TANJUNGMEDAR 1,818 1,791 109 6.09 308 17.20
25 BUAHDUA 1,951 1,685 49 2.91 102 6.05
26 SURIAN 675 621 17 2.74 75 12.08
KABUPATEN 82,769 77,272 1,774 2.30 5,006 6.48