Aktivitas spesifik 🡺
signal elektron 🡺
mengaktifkan
set/rangkaian/jalur neuron
spesifik 🡺
signal kimia dari neuron
(neurotransmitter)
STRUKTUR DASAR NEURON
PENJALARAN IMPULS:
Rangsang 🡺
Depolarisasi 🡺
Neurotransmitter 🡺
celah sinaps 🡺
reseptor
neurotransmitter 🡺
depolarisasi, dst.
Memori sebagai proses –melibatkan
INFORMATION PROCESSING SYSTEM
Long-term potentiation (LTP)
• Responsibilitas dari neuron post sinaptik tergantung dari
rangsangan oleh neuron pre-sinaptik
EFFECTIVE ENCODING
(Perhatian/peningkatan
fokus/repetisi/asosiasi, dll.)
LONG TERM POTENTIATION:
Early = dasar proses short term memory (STM)
Late = dasar proses konsolidasi = long term memory (LTM)
LTP 🡺 early & late
• Episodic buffer:
– Menerima input dari banyak
sumber
– Menyimpan sementara informasi
– Mengintegrasikan untuk menyusun
episode mental dari apa yang
tengah dialami The central executive:
– Mengapa bbrp pasien dgn amnesia Memonitor dan mengkoordinasikan
masih dapat mengingat bbrp hal aktivitas kedua loop/semua fungsi
mental lain dlm wm
The phonological loop
• Bertanggungjawab untuk informasi
verbal dan auditorik (berbicara &
mendengar)
• Sistem yg dikhususkan untuk bahasa
• bagian pasif = phonological store
(inner ear) = penyimpanan
informasi. Menghilang jika
informasi tidak diulang secara
eksplisit
• bagian aktif = articulatory process
(inner voice) = mengulang/berlatih
• Manipulasi informasi verbal
• Repetisi memperkuat memori
(practice makes perfect)
You are driving a car and your friend in the passenger seat
has the map and gives you directions…
• The directions are given verbally, i.e. they are handled
by the phonological loop, while
• the perception of the traffic, street lights, etc. is
obviously visual, i.e. dealt with in the visuospatial sketch
pad.
• If you now try to follow the directions given to you by
your friend it is necessary to somehow combine both
kinds of information, the verbal and the visual
information.
• This important connection of the two components is
done by the central executive.
Central executive system = Executive control system – PREFRONTAL CORTEX
❖ Otak tidak didesain untuk multitasking (1 komponen wm dibebani 2
tugas)
❖ Sering = switching /distraksi 🡺 beban terhadap CES/ECS
❖ Performa MENURUN apabila tiap komponen harus melakukan 2 tugas
yang berbeda secara bersamaan
❖ Performa MENINGKAT apabila 1 tugas dikerjakan oleh 2 komponen
bersamaan
• Fakta baru/lama (telah
long-term memory terkonsolidasi)
• Seumur hidup /Unlimited
• Urutan proses:
– Encoding
– Storage
– Retrieval (recall)
❖ Encoding, storing, retrieval –
formatio hippocampalis
❖ Storage – cortex
❖ Emotional influence – corpus
amigdala
❖ Motivation – cortex cinguli
posterior
❖ Encoding, storing, retrieval –
formatio hippocampalis
❖ Storage – cortex
❖ Emotional influence – corpus
amigdala
❖ Motivation – cortex cinguli
posterior Anatomi Formatio Hippocampalis
Long-term memory - ENCODING
– Pengorganisasian informasi
– Elaborasi
Long-term memory - STORING
• Membedakan memori
tentang fakta yang baru
dengan yang lama
• Pembentukan long-term
potentiation (LTP) di formatio
hippocampalis
Long-term memory - STORING
• Ditingkatkan dengan:
❖review (misal
mengulang
pelajaran untuk
persiapan ujian)
�Pengulangan
secara
aktif/disadari
❖tidur berkualitas
Long-term memory - RETRIEVAL
• volunter (recall)
• involunter (recognition)
• melibatkan mekanisme aktif yang
menggunakan indeks pengkodean
(! Encoding tips for effective
retrieval)
• informasi secara temporer dikopi ❖ Effective retrieval:
dari long-term memory untuk ❖ SPACED rehearsal
digunakan pada proses working (review berkala)
memory ❖ VARIABLE
rehearsal (variasi
metode/teknik)
❖ Interleaving
(variasi materi)
?
decay theory
• difficulties in retrieval
– neurological disorders – dementia, lobektomi, post ECT
– massed rehearsal – cramming
EFFECTIVE RETRIEVAL
❖ EFFECTIVE ENCODING
– Deep encoding
– Organization
– Elaboration
❖ EFFECTIVE STORING (CONSOLIDATION &
INTEGRATION)
– Good quality & quantity of sleep (nap
& night)
❖ EFFECTIVE REHEARSAL
– Spaced rehearsal
– Variable rehearsal
– Interleaving
❖ EFFECTIVE ENCODING – DEEP ENCODING
• “X” 🡺 the road block that can appear when a learner does not care, had
no attention, and or has no meaning for the learning concepts.
❖ EFFECTIVE ENCODING – DEEP ENCODING
• GERAKAN FISIK
❖ akronim
❖ analogi
Method of Loci
1. Pikirkan beberapa lokasi yang familiar (dilewati setiap hari/rutin,
dengan urutan yang sama)
1. Pecah rangkaian informasi yang akan dihafalkan menjadi
beberapa bagian, sejumlah lokasi (1)
1. (1) dan (2) bisa diatur sehingga jumlahnya sesuai
1. Buat representasi (verbal/visual) dari tiap pecahan informasi (2).
(semakin unik/aneh semakin mudah diingat)
1. Tempatkan/tempelkan rangkaian pecahan informasi yang akan
dihafalkan secara berurutan ke rangkaian lokasi (1). 1 pecahan 1
lokasi
1. Buat cerita/asosiasi yang menghubungkan lokasi dengan
informasi dan dari lokasi/ informasi 1 ke selanjutnya s.d terakhir.
4 BIOLOGICAL CAUSE OF ALZHEIMER
1) STARTED IN HIPPOCAMPUS
2) REDUCTION IN NEUROTRANSMITTER
3) NEUROFIBRILLARY TANGLES
4) NEURONAL PLAQUES
Suatu hari saya merasa lemah, sepertinya tekanan darah saya
ngedrop. Saya memutuskan pulang ke rumah. Memasuki ruang
tamu, saya lihat Angelina Jolie duduk di antara kedua pemain sumo.
Ia berteriak memanggil “Aldo !!!”. Kedua pemain sumo itu
menuangkan garam padanya. Ini menjadikan pemain sumo itu makin
mengkerut, lalu mulai pipis (pee) di situ. Melihat ini saya jadi ingin
BAK, lalu lari ke kamar mandi yang agak jauh dari situ. Di dalam
kamar mandi, saya melihat pemain pitcher softball dengan T-shirt
bertuliskan “Aldo”. Ia sedang membawa pisang. Mendengar teriakan
Angelina Jolie, dia lalu melemparkan pisang itu ke kloset dan aliran
flush membuangnya. Ia lalu meminum air garam, lalu bilang “SEE...?”
• Suatu hari saya merasa lemah, sepertinya tekanan darah saya
ngedrop. Saya memutuskan pulang ke rumah.
• Memasuki ruang tamu, saya lihat Angelina Jolie (= Angiotensin II)
duduk di antara kedua pemain sumo.
• Ia berteriak memanggil “Aldo (= memacu Aldosteron) !!!”.
• Kedua pemain sumo itu menaburkan (A II meresorbsi) garam
(=NaCl) padanya.
• Ini menjadikan pemain sumo itu makin mengkerut
(vasokonstriksi), lalu mulai pipis (Pee) di situ (= kejadian di tubulus
proksimal; memacu prostaglandin).
• Melihat ini saya jadi ingin BAK, lalu lari ke kamar mandi yang agak
jauh dari situ (= tubulus distal).
• Di dalam kamar mandi, saya melihat pemain pitcher softball
dengan T-shirt bertuliskan “Aldo”.
• Ia sedang membawa pisang (=banyak mengandung potassium
(K+)).
• Mendengar teriakan Angelina Jolie, dia lalu melemparkan pisang
itu ke kloset dan aliran flush membuangnya (=ekskresi/sekresi).
• Ia lalu meminum (=meresorbsi) air garam (=NaCl), lalu bilang
“SEE...(=C) ?” (=kejadian di tubulus collectivus)
❖ EFFECTIVE ENCODING – ORGANIZATION OF
INFORMATION
❖ teknik pengorganisasian tertentu: mind map/ concept map
Siklus refleksi:
� Berhenti sejenak 🡺
• gangguan bicara
• lapses of memory
• hallucinatory daydreaming
It is primarily the brain and not the body that really gains from sleep
34%
❖ EFFECTIVE REHEARSAL - SPACED REHEARSAL
• PROGRESS TEST
❖ EFFECTIVE REHEARSAL - SPACED REHEARSAL
❖ EFFECTIVE REHEARSAL - VARIABLE
REHEARSAL
• Variasi metode: visual, auditorik/verbal
Gunakan berbagai panca indera
– Sambil menyimak kuliah/mengikuti diskusi, buat catatan
dalam log book serta rekam dengan recorder atau
camcorder.
– Putar ulang sambil membayangkan kembali atau
mencocokkan dengan catatan yang telah dibuat
sebelumnya.
– Rephrase, rewriting
❖ EFFECTIVE REHEARSAL - VARIABLE
REHEARSAL
• Memproses informasi dengan berbagai cara yang bervariasi
– Jangan membaca ulang sebuah informasi yang sama
dengan format yang sama
– To understand a problem, ask "why" five times.