Declarative Procedural
(knowing what) (knowing how)
Episodic Generic
Implisit • Priming
• Conditioning
• Habituation
Tipe Memori Jangka Panjang
I. Memory eksplisit
Membutuhkan kesadaran dan awareness untuk mengingatnya
1. Memori semantik
Pengetahuan kita akan fakta dunia
>>> korteks frontalis kiri
2. Memori episodik
Sekumpulan ingatan kita berdasarkan pengalaman dalam hidup
>>> korteks frontalis kanan
II. Memori implisit
Tidak memerlukan kesadaran penuh untuk mengingatnya. Contoh: proses
mengunci pintu pagar rumah.
3 Proses Pembentukan Memori
1. Registrasi (encoding)
Proses memasukkan informasi ke penyimpanan, dalam bentuk/kode tertentu, misal:
kode visual, bunyi, kode akustik tertentu agar informasi tetap aktif
Membutuhkan atensi/perhatian
2. Penyimpanan (storage)
Proses penyimpanan informasi dalam memori
Peran skema/memory trace (model/struktur pengetahuan yang terorganisir yang
telah disimpan dalam memori):
(+) → menyederhanakan, (-) → oversimplify/overgeneralized
3. Penggunaan kembali (retrieval)
Reaktivasi/ rekonstruksi pengalaman dari tempat penyimpanan memori
Memori deklaratif
Informasi deklaratif (input visual, pendengaran) → memori sensori di
korteks serebral → hipokampus dan lobus temporal medial terdekat.
Input relatif tidak berubah, terdaftar dalam format yang hampir sama
dengan yang ditampilkan (misal: sebagai visual atau stimulus
pendengaran).
Hipokampus bukan tempat penyimpanan utama (prosesor dan pengantar
input). Jika input terjadi lebih sering → koneksi saraf makin kuat. Dengan
beberapa aktivasi, terbentuk ingatan melalui jaringan saraf yang menjadi
tertanam kuat di korteks frontalis dan temporalis.
Memori jangka panjang untuk informasi deklaratif → terutama berada di
korteks frontalis dan temporalis.
Memori Prosedural
Informasi prosedural → awalnya memastikan bahwa kita secara
sadar memperhatikan gerakan atau langkah-langkah dan bahwa
serangkaian gerakan atau langkah-langkah ini dirakit dengan benar
→ melibatkan korteks prefrontal, lobus parietal, dan otak kecil
Seiring berjalannya waktu, dengan latihan berulang-ulang, area-area
diatas menjadi kurang aktif, dan justru struktur otak lainnya, seperti
korteks motorik, menjadi lebih terlibat → prosedur dapat dicapai
dengan lebih sedikit kesadaran → terotomatisasi.
Primacy and Recency Effect
Kecenderungan lebih mengingat informasi yang pertama kali
diberikan atau yang terbaru diberikan.
Menggambarkan mekanisme kerja berbagai sistem memori.
- Primacy effect: kerja memori jangka panjang
- Recency effect: kerja memori jangka pendek
Serial Position Curve
Meningkatkan Kinerja Memori
1. Maintenance rehearsal:
Pengulangan, pemeliharaan, untuk menjaga informasi tetap dalam
memori jangka pendek
2. Elaborative rehearsal:
Pengulangan elaboratif yang mendorong informasi memori jangka pendek
menuju memori jangka panjang
3. Encoding specificity Principle:
Meningkatkan potensi pengambilan memori dari jangka panjang dengan
menyediakan isyarat yang dapat menjadi akses ke jejak-jejak memori yang
telah ada.
Kita cenderung lebih mengingat suatu informasi apabila kondisi saat menerima
informasi tersebut (registrasi) sama dengan kondisi saat mengingat kembali
(retrieval)
1. Context dependent learning : kecenderungan lebih mengingat suatu informasi
bila kondisi eksternal saat registrasi sama dengan kondisi eksternal saat
retrieval
2. State dependent learning: kecenderungan lebih mengingat informasi bila
kondisi internal (kondisi fisiologis dan psikologis) saat registrasi sama dengan
kondisi internal saat retrieval.
Biologi
Setiap memori yang tersimpan mempunyai jalur sendiri (engram)
Tidak tersimpan pada 1 tempat tunggal → tersebar dan dapat ‘merambat’ →
plastisitas.
Neuron 1 terhubung dengan neuron lain → berulang kali diaktivasi →
neurotransmitter & potensial aksi → jaras/sirkuit makin kaya/kompleks →
pengalaman hidup yang tersimpan banyak
Potensiasi Jangka Panjang
Long Term Potentiation (LTP)
‘Penguatan’ jaras (hubungan antar neuron) secara bertahap melalui
perangsangan berulang dari waktu ke waktu.
Merangsang pengeluaran neurotransmitter glutamate di celah sinap
Memori disimpan di hipokampus, prefrontal korteks → dapat menyebar
sepanjang area korteks
Kerusakan di hipokampus: mengganggu memori eksplisit, memori implisit
tidak terganggu
Kesimpulan
Input sensorik diproses di memori sensorik → yang dipertahankan
cukup lama ditransfer ke working memori (memori jangka pendek).
Working memori menetap di beberapa bagian otak terutama di
korteks prefrontal lobus frontalis → informasi hilang dari working
memori dalam beberapa detik kecuali dilatih atau ditransfer ke
memori jangka panjang. Agar disimpan, harus ada sinyal-sinyal saraf
yang melakukannya, misalnya: informasi dianggap penting, atau
perlu digunakan.
Bagian otak yang terutama terlibat dalam pemrosesan informasi dan
penyimpanan memori adalah korteks dan lobus temporal medial.
Otak memproses dan menyimpan memori dengan struktur yang
sama yang awalnya memproses informasi. Kemudian terdapat
bagian-bagian tertentu dari otak yang terlibat dalam long term
memory (bervariasi, tergantung jenis memorinya).
Observasi: sirkuit-sirkuit di korteks yang terlibat dalam melakukan suatu tindakan
juga teraktivasi / berespon ketika mengamati orang lain melakukan tindakan
tersebut.
Prosedur non motorik (misalnya penguraian kata-kata, penambahan sederhana)
sangat melibatkan korteks visual. Pengulangan → merubah struktur saraf korteks
visual. Sehingga berikutnya perubahan ini memungkinkan seseorang mengenali
rangsang visual (misal kata-kata, angka) secara lebih cepat tanpa secara sadar
harus memproses artinya → selanjutnya tugas-tugas kognitif menjadi rutinitas.
Pemrosesan informasi secara sadar (misal berhenti membaca untuk berpikir apa
makna dari suatu bacaan), membutuhkan aktivitas lebih di bagian otak lainnya.
Bagaimana jika tidak ada makna? Bagaimana jika informasi yang masuk,
walaupun sudah dianggap penting, tidak bisa ditautkan dengan sesuatu di
memori? → perlu diciptakan jaringan memori/trace baru.
Jaringan Memori
Dengan stimulus atau informasi berulang, jaringan/jaras saraf akan
semakin lebih kuat sehingga respon saraf terhadap stimulus tersebut
terjadi lebih cepat (fasilitasi) → terjadi penguatan koneksi saraf dan
jaringan (koneksi sinaps).
Motivasi
Suatu proses mendorong dan mempertahankan keinginan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu agar mencapai bertujuan.
Meliputi tindakan tertentu, usaha (fisik dan mental), kegigihan, dan
prestasi.
Melibatkan komponen kognitif, reward, dan tingkat motivasi itu
sendiri.
Reward & Punishment
Korteks
prefrontal
Girus
Enthorinal Hipokampus Subikulum
angularis