Anda di halaman 1dari 6

PSIKOLOGI

MEMORI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi

Dosen Pengampu Ermilda, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Oleh

ANITA SRI WIDIYANTI

191FK01012

2C

PRODI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2020-2021
1. PENGERTIAN MEMORI
a. Menurut Bruno 1987
Menurut Bruno (1987) memori (ingatan) ialah proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan
yang semuanya terpusat di dalam otak. Apabila menerima sebuah informasi melalui
indera mata dengan cara melihat simbol/tulisan atau telinga mendengar informasi,
maka mula-mula informasi tersebut akan masuk ke dalam short term memory atau
working memory/memori jangka pendek. Kemudian, informasi tersebut diberi kode-
kode khusus. Setelah selesai proses pengkodean (encoding), informasi itu masuk dan
tersimpan di dalam long term memory atau permanent memory (memori jangka
panjang atau permanen).
b. Menurut Markowitz & Jensen, 2002, hlm.21
Ingatan merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan
dipanggil kembali. Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri
manusia dan membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Ingatan memberi
manusia titik-titik rujukan pada masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Tidak
seperti yang umum diduga orang tentang “ bank ingatan” atau suatu tempat
penyimpanan khusus ingatan, tidak seperti jantung atau paru-paru, ingatan bukanlah
suatu tempat atau benda yang tunggal (Markowitz & Jensen, 2002, hlm. 21).
2. PROSES TERBENTUKNYA MEMORI
Proses pembuatan memori diawali dengan paparan objek atau lingkungan pada
panca indera manusia. Memori diciptakan oleh susunan saraf pusat secara biologis yang
melibatkan banyak kerja saraf dan komponen tubuh lainnya. Proses terbentuknya memori
diawali dengan penerimaan informasi melalui panca indera, kemudian diterima oleh
sarah sensori di panca indera dan dikirim ke otak.
Otak mempersepsikan informasi kemudian disimpan pada memori jangka pendek
atau waktu yang sebentar sekitar 1 menit. Memori jangka pendek dikirim ke generator
atau pembangkit tanggapan yang kemudian disalurkan kembali ke bagian tubuh lainnya
untuk memberikan tanggapan.
Memori jangka pendek kemudian diubah menjadi memori jangka panjang dan
disimpan secara permanen di dalam otak. Proses ini melibatkan kerja kontrol dan
membentuk jejak jejak memori. Memori jangka panjang dapat digunakan dengan cepat
dengan melalui jejak jejak memori yang terbentuk. Semakin sering dipanggil, memori
akan semakinmudah ditemukan dan jejak jejak nya semakin jelas. Namun pada memori
jangka panjang yang tidak pernah atau jarang digunakan maka memori akan meluap dan
terjadi lupa atau kondisi tidak dapat mengingat sesuatu. Memori lupa dapat dikembalikan
dengan melalui ciri ciri informasi yang masih diingat.
Memori kontrol bekerja jika ada keinginan kuat, harapan, motivasi, minat dan
usaha. Namun apabila tidak ada hal hal tersebut, maka kontrol tidak akan bekerja dan
memori tidak akan tersimpan. Kualitas kontrol tergantung pada banyaknya informasi
yang tertangkap panca indera, semakin banyak yang tertangkap maka penyimpanan
memori akan lebih baik. Kontrol lainnya yaitu frekuensi dimana semakin banyak
frekuensi informasi yang didapatkan maka semakin baik pula penyimpanan memorinya.
3. DIAGRAM PROSES TERJADINYA STM, LTM, dan TERJADINYA LUPA
PROSES MEMORI OTAK

INFORMASI

PUTARAN
ARTIKULASI

SHORT TERM MEMORY

(MEMORI JANGKA PENDEK)


VISUOSPATIAL
SKETCHPAD

KOORDINASI
AKTIVITAS

LONG TERM MEMORY


REPETISI/PENGULANGAN
(MEMORI JANGKA PANJANG)

PROSES TERJADINYA STM, LTM, dan TERJADINYA LUPA

 STM
Dalam short term memory juga ada tiga proses yang berlangsung, yaitu
penyandian, penyimpanan, dan pengambilan. Di dalam penyandian ada tiga bentuk
informasi yang tersimpan, yaitu informasi auditorik (akustik), visual, dan semantik.
Informasi auditorik (akustik) berupa informasi dalam bentuk bunyi suara, informasi
auditorik (akustik) ini adalah informasi yang paling dominan salam short term memory,
dan kesalahan paling besar ditemukan pada informasi auditorik (akustik) ini. Yang kedua,
informasi visual, dalam penyandian informasi visual ini berlangsung setidaknya dalam
waktu yang singkat sehingga berakibat pada menghilangnya informasi visual ini secara
singkat atau cepat. Yang ketiga, informasi semantik, informasi ini berhubungan dengan
makna, dan sudah dibuktikan bahwa informasi yang semantik ini dapat direpresentasikan
dalam short term memory. Selanjutnya yaitu, proses penyimpanan, dalam menyimpan
informasi, short term memory mempunyai kapasitas terbatas yaitu pada tujuh item,
namun kepadatan atau jumlah informasi per item dapat ditingkatkan dengan
menggabungkan beberapa huruf menjadi kata yang bermakna. Dan proses yang terakhir
adalah proses pengambilan, dalam short term memory kecepatan pengambilan informasi
berlangsung dengan kecepatan tinggi yaitu 40 milidetik per item.
 LTM
Memori jangka panjang adalah proses penyimpanan informasi dalam jangka
waktu yang lama. Jika kita dapat mengingat sesuatu hal atau kejadian yang terjadi lebih
dari sekedar beberapa saat yang lalu baik itu terjadi beberapa jam yang lalu atau dekade
sebelumnya, maka itu adalah memori jangka panjang (Long Term Memory). Long term
memory sering di luar pikiran sadar. Informasi ini sebagian besar di luar kesadaran kita,
tetapi dapat dipanggil ke dalam memori kerja untuk digunakan bila diperlukan (recall).
Contoh sederhannya adalah kita akan lebih mudah mengingat peristiwa penting seperti
hari pernikahan atau kelahiran anak dengan kejelasan dan detail yang jauh lebih besar.
Hal ini disebabkan oleh seberapa sering kita mengakses kenangan tersebut. Karena
kenangan yang sering diakses akan menjadi jauh lebih kuat dan lebih mudah untuk
diingat. Mengakses kenangan ini berulang-ulang memperkuat jaringan saraf di mana
informasi dikodekan, mengarah ke lebih mudah ingatan informasi.
 Proses Terjadinya Lupa
Ketika seseorang mengalami lupa, sebenarnya ada 4 tahapan yang terjadi yaitu :
 Tahap Pertama
Apa yang sudah kita ingat, akan disimpan dalam bagian otak tertentu jika materi
tersebut harus diingat namun tidka pernah digunakan. Maka karena adanya proses
metabolisme dalam otak, lambat laun materi tersebut akan terhapus dalam otak yang
membuat seseorang tidak dapat mengingatnya kembali. Sehingga karena tidak
digunakan lagi, maka secara tidak langsung menyebabkan materi tersebut lenyap
dengan sendirinya.
 Tahap Kedua
Ada beberapa prinsip-prinsip sistematis yang perlu anda ketahui, yaitu :
Penghalusan, materi berubah bentuk menuju bentuk yang lebih halus, lebih simetris,
dan kurang tajam sehingga membuat bentuknya yang asli tidak dapat diingat kembali.
Penegasan, bagian-bagian yang mencolok dalam sesuatu hal menjadi bagian yang
paling mengesankan. Sehingga di dalam ingatan akan dipertegas. Sehingga bagian-
bagian tersebutlah yang kemudian hanya diingat sedangkan yang lainnya secara
keseluruhan tidak terlalu diingat.
Asimilasi, misalnya saja anda mengingat sebuah bunga, maka anda akan
mengingatnya sebagai bunga meskipun bentuknya bukan bunga. Sehingga yang anda
hanya ingat hanyalah sebuah bunga namun tidak mengingat bagaimana bentuknya
yang asli. Perubahan materi ini disebabkan bagaimana bentuk wajah orang tersebut
tidak dapat diingat lagi.
 Tahap Ketiga
Saat mempelajari hal yang baru, kemungkinan sesuatu yang sebelumnya sudah
anda ingat tidak dapat kembali diingat. Dapat dikatakan jika materi kedua lah yang
menjadi penghambat untuk mengingat kembali materi pertama sebelumnya.
Hambatan seperti ini yang dinamakan dengan Hambatan retroaktif. Sebaliknya bisa
saja materi yang baru dipelajari tidak masuk ke dalam ingatan dikarenakan mater lain
sebelumnya, hambatan ini dikenal dengan nama hambatan proaktif.
 Tahap Keempat
Ada kalanya saat seseorang melakukan sesuatu, disebut dengan represi. Peristiwa
yang menakutkan, mengerikan, menjijikkan, dan sejenisnya tidak dapat diterima hati
nurani yang membuat peristiwa tersebut akan sengaja terlupakan bahkan tanpa
disadari.

Anda mungkin juga menyukai