Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat II
Disusun Oleh :
Tingkat 3C ( Kelompok 1 )
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
B. Definisi Perdarahan Post Partum
Perdarahan pascapersalinan adalah perdarahan melebihi 500 ml pasca persalinan setelah bayi
lahir (Ambar Dwi, 2010).
Perdarahan post partum adalah pendarahan yang terjadi sampai 24 jam setelah kelahiran dan
biasanya melibatkan kehilangan banyak darah melalui saluran genital (Vicky Chapman, 2006).
Perdarahan pasca partum adalah perdarahan yang terjadi setelah kelahiran bayi, sebelum, selama
dan sesudah keluarnya plasenta (Harry Oxorn, 2010).
Perdarahan postpartum primer yang terjadi dalam 24 jam setelah bayi lahir dengan
jumlah 500 cc atau lebih.
Perdarahan postpartum sekunder yang terjadi lebih dari 24 jam sampai dengan 6 minggu
setelah kelahiran bayi, dengan jumlah 500cc atau lebih (I.B.G Manuaba, 2007).
1. Grande multipara
2. Perpanjangan persalinan
3. Chorioamnionitis
4. Hipertensi
5. Kehamilan multiple
6. Injeksi Magnesium sulfat
7. Perpanjangan pemberian oxytocin (Fransisca, 2012)
Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut akan menutup, kemudian
pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti. Adanya
gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan menghambat penutupan pembuluh darah dan
menyebabkan perdarahan yang banyak. Keadaan demikian menjadi faktor utama penyebab
perdarahan paska persalinan. Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti robekan
servix, vagina dan perinium.
Dalam persalinan pembuluh darah yang ada di uterus melebar untuk meningkatkan sirkulasi ke
sana, atonia uteri dan subinvolusi uterus menyebabkan kontraksi uterus menurun sehingga
pembuluh darah yang melebar tadi tidak menutup sempura sehingga terjadi per darahan terus
menerus. Trauma jalan terakhir seperti epiostomi yang lebar, laserasi perineum, dan rupture uteri
juga menyebabkan perdarahan karena terbukanya pembuluh darah, penyakit darah pada ibu;
misalnya afibrinogemia atau hipofibrinogemia karena tidak ada kurangnya fibrin untuk
membantu proses pembekuan darah juga merupakan penyabab dari perdarahan dari postpartum.
Perdarahan yang sulit dihentikan bisa mendorong pada keadaan shock hemoragik.
Lepasnya plasenta tidak terjadi bersamaan sehingga sebagian masih melekat pada tempat
implementasinya yang akan menyebabkan terganggunya retraksi dan kontraksi otot uterus,
sehingga sebagian pembuluh darah terbuka serta menimbulkan perdarahan. Perdarahan placenta
rest dapat diterangkan dalam mekanisme yang sama dimana akan terjadi gangguan pembentukan
thrombus di ujung pembuluh darah, sehingga menghambat terjadinya perdarahan. Pemebentukan
epitel akan terganggu sehingga akan menimbulkan perdarahan berkepanjangan. (I.B.G Manuaba,
2007).
1. Anemia yang dapat memperlemah kondisi klien, menurunkan daya tahan dan menjadi
faktor predisposisi terjadinya infeksi nifas.
2. Kematian akibat kehilangan darah yang tidak dapat ditangani. (Harry Oxorn, 2010)
1. Penatalaksanaan Medis
Terapi Medis yang dapat digunakan
Methergine 0,2 mg peroral setiap 4 jam sebanyak 6 dosis. Dukung dengan
analgesik bila terjadi kram.
Pitocin 10 - 20 unit dalam 1000 cc cairan IV
Methergine 0,2 mg IM bila tidak ada riwayat hipertensi
Prostin supositoria pervagina, uterus atau rectum
Bila perdarahan terus berlanjut beri Hernabate 1 ampul per IM setiap 5 menit
sebanyak tiga kali. Berikan dosis pertama 10 menit setelah pemberian Prostin (Geri
Morgan, 2009).
2. Penatalaksanaan Keperawatan Penunjang Medis
Tekan bagian segmen uterus bagian bawah dan keluarkan bekuan darah
Periksa konsistensi uterus
1. Bila terjadi atonia, pijat uterus
2. Bila tidak ada respon, lakukan kompresi bimanual
3. Berikan oksitoksik dan atau ergot, seperti berikut :
Pitocin 10 - 20 unit dalam 1000 cc cairan IV
Methergine 0,2 mg IM bila tidak ada riwayat hipertensi
Prostin supositoria pervagina, uterus, atau rectum
Bila perdarahan uterus berlanjut berikan Hernabate 1 ampul per IM
setiap 5 menit sebanyak tiga kali. Beri dosis pertama 10 menit setelah pemberian
prostin.
4. Lanjutkan kompresi bimanual
5. Pantau TTV dan tanda syok
Bila uterus terus berkontraksi dan perdarahan terus berlanjut, perhatikan apakah
ada laserasi.
Bila laserasi vagina atau perineum derajat pertama atau kedua, segera
perbaiki
Bila laserasi serviks atau laserasi vagina atau laserasi perineum derajat tiga
atau empat: jepit perdarahan dan lakukan perbaikan bila terjadi hemostasis
Bila terjadi tanda - tanda syok: