Anda di halaman 1dari 22

TUGAS 7 PSIKOLOGI UMUM

“Aplikasi Memory dalam Perilaku”

Disusun guna memenuhi tugas Psikologi Umum

Yang diampu oleh Rizma Fithri, S.Psi, M.Si

Oleh:

Najwa Putri Aprilia 11020123081

Sovia Riska Zariatin 11020123108

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA 2023
Jawab pertanyaan berikut!

1. Abstraksikan pengertian memory!


Memory adalah istilah kontruksi mental. Seperti kebanyakan istilah
serupa, kita tahu bagaimana menerapkan kata tersebut dengan mudah dan
efisien dalam percakapan sehari-haridan laporan introspektif. Memory atau
ingatan adalah kesanggupan untuk menyimpan pengetahuan untuk beberapa
lama, bahkan sampai seumur hidup dan mengeluarkan lagi pengetahuan itu
saat dibutuhkan. Pada umumnya para ahli memandang ingatan atau memori
sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lalu. Proses memunculkan
kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan
kemampuan mengingat kembali yang baik. (Penulis et al., 2013)
(Stanley B. Klein, 2015)

Memori mengacu pada proses yang memungkinkan kita mencatat,


menyimpan, dan kemudian mengingat kembali pengalaman dan informasi.
Memory menambah kekayaan dan konteks pada kehidupan kita, namun yang
lebih mendasar lagi, ingatan memungkinkan kita belajar dari pengalaman dan
dengan demikian beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
(Passer Michael et al., 2009)

2. Tafsirkan memory sebagai pemrosesan informasi yang memiliki tiga


proses, mulai dari encoding, storage, dan retrieval!
Langkah pertama dalam memory adalah pengkodean (encoding), proses
dimana informasi masuk ke dalam sistem penyimpanan memori yang diproses
oleh otak. Hal ini mirip dengan apa yang terjadi saat kita mengetik di papan
ketik komputer, penekanan tombol kita diterjemahkan menjadi kode listrik
yang dapat dipahami dan diproses oleh komputer. Mendengarkan ceramah,
menonton drama, atau berbicara dengan teman, kita mengkodekan informasi
ke dalam memori. Beberapa informasi masuk ke dalam memori secara
otomatis, sedangkan menyandikan informasi lain membutuhkan usaha.
(Passer Michael et al., 2009)
Selain dikodekan, memori harus disimpan dengan benar. penyimpanan
(storage) mencakup bagaimana informasi dipertahankan dari waktu ke waktu
dan bagaimana informasi tersebut direpresentasikan dalam memori.
(King, 2020)

Langkah ketiga ialah pengambilan (retrieval) memori terjadi ketika


informasi yang tersimpan di dalam memori keluar dari penyimpanan. Anda
dapat menganggap memori jangka panjang sebagai perpustakaan. Anda
mengambil informasi dengan cara yang mirip dengan proses yang anda
gunakan untuk mencari dan memeriksa buku di perpustakaan yang
sebenarnya, untuk mengambil sesuatu dari bank data mental anda, anda
mencari di dalam bank memori untuk menemukan informasi yang relevan.
(King, 2020)

3. Buatlah gambar tentang model memory dari Atkinson yang terdiri dari
tiga sistem, yaitu sensory memory, sort term memory (working memory),
dan long term memory. Jelaskan masing-masing istilah dari model
tersebut serta bagaimana proses mekanisme tiga komponen tersebut
dalam mengingat informasi!
a. Sensory Memory
Sensory Memory adalah sebuah sistem yang menyimpan kesan
sensorik secara singkat sehingga kita dapat mengekstrak informasi yang
relevan darinya untuk diproses lebih lanjut. Dalam sensory memory,
informasi yang masuk dari mata, telinga, dan indera lainnya disimpan
sebentar dalam bentuk sensorik, seperti suara atau gambar visual. Jika kita
memperhatikan informasi dalam memori sensorik kita, informasi tersebut
dikirim ke tahap kedua, memori jangka penddek (STM) untuk diproses
lebih lanjut. (Pastorino Ellen, 2019)
b. Short Term Memory (Working Memory)
Short Term Memory adalah sebuah penyimpanan memory yang untuk
sementara menyimpan sejumlah informasi. Melalui perhatian selektif
beberapa iinformasi memasuki memory jangka pendek. Para ilmuwan
kognitif memandang memori jangka pendek sebagai memori kerja, sebuah
sistem berkapasitas terbatas yang menyimpan dan memproses informasi
untuk sementara. Data sensorik diubah menjadi reprersentasi yang dapat
disimpan dalam memori jangka pendek. Infromasi yang disimpan dalam
memori jangka pendek dengan jangka waktu 15-20 detik, namun dapat
disimpan hingga 20 menit jika diulang. Selanjutnya informasi yang
tersimpan dalam memori jangka pendek diakses dan dibawa kembali ke
kesadaran. (Passer Michael et al., 2009)
c. Long Term Memory
Long Term Memory addalah perpustakaan kita yang luas dan berisi
memori tersimpan yang lebih tahan lama (permanen). Kapasitas
pennyimpanan jangka panjang pada dasarnya tidak terbatas. Long Term
Memory adalah tempat kita menyimpan informasi yang ingin kita simpan
untuk jangka waktu yang lama. Dalam long Term Memory kita
menyimpan semua pengetahuan tentang diri kita dan dunia. Proses
mekanisme long term memory terjadi ketika informasi yang telah
disimpan dalam short term memory terus digunakan dan diulang-ulang,
sehingga lama kelamaan informasi tersebut akan masuk ke dalam tahapan
penyimpanan informasi yang selanjutnya, yaitu long term memory atau
biasa disebut dengan memori jangka panjang. (Passer Michael et al., 2009)

4. Dalam working memory terdapat empat komponen utama,


kategorisasikan keempat komponen tersebut!
a. Phonological Loop
Phonological Loop aktif ketika anda mendengarkan kata yang
diucapkan atau ketika anda membunyikan sebuah kata kepada diri anda
sendiri ketika anda membaca. mengulangi nama orang yang sedang
diperkenalkan kepada anda dalam hati akan menyegarkan kembali kode-
kode akustik yang tersimpan di dalam phonological loop. Baddeley dan
Hitch (1974) mengusulkan bahwa Phonological Loop terdiri dari dua
komponen, yaitu, penyimpanan fonologis (phonological store) dan sistem
latihan artikulatoris (articulatory rehearsal system). sistem latihan
artikulatorislah yang digunakan untuk mengulang secara diam-diam
informasi yang Anda coba simpan di dalam penyimpanan fonologis.
(Passer Michael et al., 2009)
b. Visuospatial Sketchpad
Visuospatial Sketchpad, secara singkat menyimpan informasi visual
dan spasial, seperti yang terjadi ketika anda menyimpan bayangan mental
wajah seseorang atau tata letak spasial kamar tidur anda. perhatikan bahwa
loop fonologis dan sketsa visuospasial bisa aktif secara bersamaan.
sebagai contoh, anda bisa secara diam-diam mengulang kata matahari
terbenam dan di saat yang sama menyimpan bayangan mental matahari
terbenam atau dalam hal ini, seekor gajah. gagasan ini memiliki implikasi
yang penting untuk sebagian besar penelitian yang menggunakan konsep
memori kerja.
Kedua subsistem model memori kerja ini sering disebut sebagai
'sistem budak' karena dianggap dikendalikan oleh eksekutif pusat. terdapat
banyak penelitian yang berpengaruh pada komponen model memori kerja
dan sebagian besar penelitian awal berfokus pada lingkaran fonologis dan
sketsa visuospasial. (Passer Michael et al., 2009)
c. Central Executive
Komponen ketiga dari kerangka kerja memori adalah central
executive. Central execcutive pada awalnya dipahami sebagai kumpulan
kapasitas terbatas dari sumber daya pemprosesan umum. Menurut
Baddeley, eksekutif pusat dipostulatkan sebagai kontrol perhatian, mampu
mengintegrasikan dua sistem yang bekerja (visuospasial dan fonologis),
menghubungkan mereka dengan informasi dari LTM, dan memanipulasi
representasi yang dihasilkan. Menurut Garavan, Ross, dan Stein untuk
mengukur dimensi central executive penelitian menunjukkan sejumlah
gambar kotak kecil dan besar kemudian meminta subjek penelitian untuk
menghitung berapakah jumlah kotak kecil dan kotak besar yang muncul.
(Suryani, 2019)
d. Episodic Buffer
Episodic Buffer dianggap mampu menyimpan informasi dalam kode
multi-dimensi. Episodic buffer dihasilkan oleh eksekutif pusat, yang
bertanggung jawab untuk mengikta informasi dari sejumlah sumber
kedalam episode yang koheren. Episode semacam itu diassumsikan dapat
diambil secara sadar. Buffer berfungsi sebagai ruang pemodelan yang
terpisah dari LTM, tetapi yang membentuk tahap penting dalam
pembelajaran episodik jangka panjang. Dengan kata lain, episodic buffer
berfungsi untuk mengintegrasikan informasi yang diterima dengan ingatan
peristiwa episodik dalam ingatan jangka panjang yang telah ada
sebelumnya. (Suryani, 2019)

5. Rekonstruksikan proses encoding yang melibatkan efforrtfull dan


otomatic processing!
Proses encoding merupakan tahap pertama dalam penyimpanan
informasi pada memori jangka panjang. Encoding juga merupakan proses
pengubahan informasi yang diterima melalui indra seseorang menjadi format
yang dapat disimpan dan diakses oleh otak seseorang. Proses encoding ini
memiliki dua jenis yang berbeda, yakni:
1) Encoding effortfull
Jenis ini merupakan encoding yang melibatkan usaha atau yang disebut
sebagai effortfull processing. Effortfull processing merupakan proses
dimana seseorang secara sadar dan aktif mencoba untuk mengingat atau
menyimpan informasi. Dalam proses ini seseorang memerlukan
konsentrasi, perhatian, dan usaha mental yang tinggi.
2) Encoding otomatis
Jenis ini merupakan encoding yang terjadi secara otomatis atau alami,
biasa disebut dengan otomatic processing. Otomatic processing
merupakan proses di mana informasi disimpan di dalam memori tanpa
memerlukan usaha atau perhatian aktif yang signifikan. Proses ini terjadi
secara alami dan tanpa disadari.

6. Telaah istilah-istilah berikut;


a. Visual imagery
Visual imagery adalah kemaampuan kita untuk mengaktifkan kembali dan
memanipulasi representassi visual tanpa adanya rangsangan visual yang
sesuai, sehingga menimbulkan pengalaman ‘melihat dengan mata pikiran’.
sampai saat ini, gambaran mental visual telah diselidiki filsafat dan
psikologi kognitif. Namun, disiplin ilmu ini tidak memiliki alat yang
diperlukan untuk menjawab secara empiris beberapa pertanyaan penting
yang mereka ajukan, misalnya sejauh mana gambaran mental visual
bergantung pada representasi yang sama yang mendukung persepsi visual.

b. Skema
Skema adalah konsep atau kerangka kerja mental yang sudah ada
sebelumnya yang membantu orang untuk mengatur dan
menginterprestasikan informasi. Skema dari pertemuan sebelumnya
dengan lingkungan memengaruhi cara kita mengatasi informasi,
bagaimana kita mengkodekannya, kesimpulan yang kita buat tentang
informasi tersebut dan bagaimana kita mengambil informasi tersebut.
(Laura A. King, 2017)

c. Chunking
Chunking merupakan suatu proses mengompresi informasi menjadi unit-
unit kecil dan bermakna. Chunking juga merupakan metode menghafal
yang dimulai dengan menyaring informasi besar menjadi potongan atau
potongan yang lebih kecil. Chunking dapat digunakan dalam berbagai
cara, seperti mengelompokkan potongan-potongan imformasi yang terkait
menjadi satu, sehingga secara efektif mengurangi jumlah hal yang perlu
diingat. Chunking juga dapat digunakan sebagai bentuk penekanan data
yang memungkinkan lebih banyak informasi disimpan dalam memori
jangka pendek. (Pastorino Ellen, 2019)

7. Abstraksikan beberapa teori yang mendasari proses ketika menyimpan


informasi!
a.) ‌Teori Penerimaan Informasi : Teori ini menjelaskan bagaimana individu
memanipulasi, memantau, dan membuat strategi untuk menghasilkan
informasi. Menurut Slavin, teori belajar mirip dengan komputer yang
memproses informasi, yang melibatkan memasukkan informasi,
melakukan berbagai operasi pada informasi tersebut untuk mengubah
bentuk dan isinya, menyimpan informasi, mengambilnya ketika
diperlukan, dan menciptakan berbagai tanggapan terhadapnya.
b.) Teori Daya Ingat : Teori ini menjelaskan bahwa ingatan seseorang
bertugas menyimpan informasi di otak. Memori adalah kemampuan
mengingat informasi yang telah dipelajari dan disimpan di otak. Informasi
di otak disimpan dalam bentuk memori. Otak menyimpan informasi dalam
bentuk memori sensorik, memori jangka pendek, dan memori jangka
panjang.
c.) Teori Pemrosesan Informasi : Teori ini memandang belajar sebagai upaya
mengolah, memperoleh, dan menyimpan informasi. Teori ini menekankan
bahwa belajar merupakan proses internal yang melibatkan memori,
retensi, pemrosesan informasi, emosi, dan aspek psikologis lainnya.
d.) ‌Teori Kognitif : Teori ini menekankan bahwa belajar adalah suatu proses
aktif yang melibatkan pemahaman dan pengintegrasian informasi baru
dengan pengetahuan yang sudah ada. Teori ini menekankan bahwa
pengetahuan sebelumnya memainkan peran penting dalam keberhasilan
mempelajari informasi baru.
e.) Teori Bruner : Teori ini didasarkan pada dua asumsi. Asumsi yang pertama
menjelaskan bahwa perolehan pengetahuan merupakan proses interaktif.
Bruner percaya bahwa pembelajaran melibatkan interaksi dengan
lingkungan. Asumsi kedua adalah belajar merupakan suatu proses aktif
yang melibatkan pembelajar dalam mengkonstruksi pengetahuan baru
berdasarkan pengetahuan sebelumnya.

8. Klasifikasikan beragam tipe memory dalam long term memory!
Telah dijelaskan bahwa long term memory ialah tipe ingatan yang dapat
menyimpan informasi dengan jumlah melimpah dan bersifat permanen. Long
term memory dibagi menjadi beberapa tipe, yakni:
a.) Memori episodik: memori yang dapat diungkapkan secara verbal dan
dapat disadari, lebih tepatnya memori yang menjelaskan tentang suatu
peristiwa tertentu dan berhubungan dengan pengalaman pribadi seseorang.
Dimana pengalaman tersebut merupakan pengalaman berkenan dalam
hidup seseorang.
b.) Memori semantik: memori yang dapat diungkapkan secara verbal dan
dapat disadari, tetapi dalam konteks fakta dan konsep. Jenis memori ini
berhubungan tentang pengetahuan umum yang dipahami oleh seseorang,
serta fakta-fakta yang lainnya.
c.) Memori prosedural: memori yang menguasai tentang keterampilan dan
prosedur atau proses dalam setiap kegiatan yang telah dipelajari
seseorang.
d.) Memori afektif: memori yang berkaitan dengan emosi dan perasaan
seseorang terhadap suatu peristiwa, bisa dalam bentuk bahagia, sedih,
taku, dll.
e.) Memori flashbulb: memori ini mempunyai keterkaitan yang cukup erat
dan jelas dengan memori episodik, yaitu memori yang berkaitan dengan
peristiwa signifikan dan mendalam dalam kehidupan seseorang. Memori
ini dapat membangkitkan emosi seseorang secara spontan jika orang
tersebut mengingatnya.
f.) Memori imej: memori yang dapat membantu mengingat suatu gambar atau
ilustrasi. Memori ini juga yang dapat membantu seseorang dalam
mengingat wajah orang lain.
g.) Memori kontekstual: memori yang mencakup tentang konteks atau latar
belakang tentang suatu peristiwa, dan juga membantu untuk memahami
dan menghubungkan suatu informasi dengan konteksnya yang nyata.
h.) Memori deklaratif: memori yang dapat diungkapakan atau dinyatakan
secara verbal yakni kata-kata, serta meliputi tentang suatu peristiwa
pribadi dan ilmu-ilmu pengetahuan yang merupakan fakta.
i.) Memori non-deklaratif: memori ini merupakan keterbalikan dari memori
deklaratif. Jika memori deklaratif dapat diungkapkan dengan dengan kata-
kata, maka non-deklaratif merupakan memeori yang tidak dapat
dinyatakan dengan kata-kata. Tetapi dinyatakan dalam bentuk perilaku atu
kebiasaan. (Norris, 2017)

9. Simpulkan bagaimana isyarat yang ada dalam retrieval membantu


mengingat! Apa keuntungan memiliki multiple cues, self-regenetid cues,
dan distinctive cues?
Isyarat yang ada dalam memori retrieval dapat membantu mengingat
dengan cara memberikan petunjuk atau rangsangan yang mengaktifkan
informasi dalam memori yang relevan dengan informasi yang harus diingat
a. Multiple cues
Eksperimen yang dilakukan mantyla (1986) dengan jelas menunjukkan
manfaat dari memiliki multiple cues, diantaranya memberikan banyak
peluang untuk pengambilan informasi/ingatan dan meningkatkan
kemungkinan keberhasilan penarikan kembali. Dengan multiple cues, jika
salah satu ingatan/peluang gagal, ingatan yang lain mungkin mengaktifkan
memori.
b. Self-generated cues
Keuntungan memiliki self-generated cues salah satunya adalah
memungkinkan individu untuk mengandalkan pengetahuan dan
pengalaman diri sendiri untuk menghasilkan dan memaksimalkan ingatan.
disini pengkodean self-generated cues melibatkan pemprosesan yang lebih
dalam daripada menyajikan assosiasi yang dihasilkan oleh orang.
c. Distinctive cues
Distinctive cues memiliki keuntungan berupa mempersempit ruang
pencarian target pada saat pengambilan, sehingga mempermudah
pencarian informasi yang diinginkan. distinctive cues juga lebih efektif
dibandingkan isyarat umum dalam mendukung ingatan materi verbal.
(King, 2020)

10. Buktikan bahwa ada peristiwa yang membangkitkan emosi, termasuk


peristiwa yang menghasilkan ingatan flashbulb, diingat secara berbeda
dari peristiwa lain!
Emosi merupakan suatu akibat yang dihasilkan setelah kita merasakan
sesuatu pada diri kita, atau sesuatu tersebut dapat mewakili bagaimana
perasaan kita setelah melakukan suatu hal. Bentuk emosi dapat positif juga
negatif. Tetapi kebanyakan orang lebih sering meluapkan emosinya dalam
bentuk negatif, contohnya menangis, marah, dll. Sedangkan emosi dalam
bentuk negatif merupakan perasaan senang dan bahagia.
(Drs. Alex Sobur, 2003)

Kemudian flashbulb merupakan salah satu jenis memori yang masuk


dalam tipe eksplisit atau deklaratif, yakni memori yang dapat diungkapkan
melalui kata-kata dan dapat diungkapkan. Tetapi dalam flashbulb seseorang
dapat mengungkapkan emosi, karena teringat akan hal tersebut. Hal tersebut
merupakan hal yang terkait dengan peristia pribadi. (Norris, 2017)
Berikut adalah beberapa contoh peristiwa yang dapat menghasilkan flashbulb
memory:
1. Serangan 11 September di Amerika Serikat pada tahun 2001
2. Pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada tahun 1963
3. Gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004.
4. Kematian mendadak seorang tokoh terkenal seperti Michael Jackson atau
Princess Diana.
5. Kemenangan tim nasional dalam sebuah turnamen olahraga yang penting
seperti Piala Dunia atau Olimpiade.

11. Simpulkan keterkaitan confidence dan akurasi memory pada pernyataan


no 10!
Pada pernyataan yang terletak di point sebelumnya menjelaskan
bahwa memori flashbulb memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan emosi.
Sehingga secara tidak langsung, memori tersebut juga memiliki keterkaitan
dengan confidence atau biasa kita sebut dengan rasa percaya diri. Seseorang
yang sedang mengingat memori flashbulbnya, secara tidak langsung mereka
akan memunculkan beberapa bentuk emosi pada diri mereka. Yang kemudian,
seseorang tersebut bisa saja kehilangan confidence tersebut, dikarenakan ada
perasaan lain yang muncul dalam diri mereka. (Norris, 2017)
Keterkaitan antara confidence (kepercayaan) dan akurasi memory
adalah fenomena yang kompleks dan bisa bervariasi dari individu ke individu.
Namun, secara umum, dapat dinyatakan bahwa confidence tidak selalu sejalan
dengan akurasi memory. Karena setiap orang dapat memiliki kepercayaan
yang tinggi pada ingatan mereka, tetapi ingatan tersebut mungkin tidak akurat.
Oleh karena itu, penting untuk bersikap skeptis terhadap ingatan kita sendiri
dan terbuka terhadap kemungkinan bahwa kita mungkin salah ingat atau
memiliki kenangan palsu. Penelitian ilmiah dan pengujian ulang ingatan
dengan sumber yang dapat dipercaya sering diperlukan untuk menilai dengan
akurat akurasi ingatan.

12. Gambarkan dan ilustrasikan encoding specificity, context- dan state-


dependent memory, and mood-congruent recall!
 Encoding specificity
Encoding specificity menyatakan bahwa keseimbangan konteks
pengkodean informasi saat pengambilan akan membantu dalam
pengambilan memori episodik. Misalnya, jika seseorang belajar di
ruang kelas tertentu, mengingat informasi yang dipelajari akan lebih
mudah ketika mereka berada kembali di ruang kelas tersebut.
 Context
Context dependent memory adalah kemampuan untuk mengingat
informasi dalam konteks di mana informasi yang dipelajari. Misalnya,
jika seseorang belajar di perpustakaan, mengingat informasi yang
dipelajari akan lebih mudah ketika mereka berada kembali di
perpustakaan tersebut.
 State-Dependent Memory
State-dependent memory adalah Kecenderungan untuk mengingat
sesuatu ketika orang yang mengingatnya berada dalam kondisi fisik
atau mental yang sama seperti pada saat pembelajaran atau
pengalaman awal. Misalnya, jika seseorang belajar sambil
mendengarkan musik, mengingat informasi yang dipelajari akan lebih
mudah ketika mereka mendengarkan musik yang sama saat
mengambil memori.
 Mood-Congruent Recall
Mood-congruent recall adalah keadaan dimana ingatan kita menjadi
bias karena suasana hati kita saat ini konsisten dengan sifat emosional
dari ingatan yang ingin kita ingat. Misalnya, jika seseorang sedang
sedih, mereka cenderung mengingat peristiwa yang menyedihkan,
sementara jika mereka sedang bahagia, mereka cenderung mengingat
peristiwa yang bahagia. (Wade Carol et al., 2015)

13. Eksplanasikan mengapa terjadi lupa berdasarkan konsep encoding


failure, decay and interference!
a.) Lupa berdasarkan konsep encoding failure disebabkan oleh kegagalan
dalam proses pengkodean informasi ke dalam memori jangka panjang.
Dan berdasarkan konsep encoding failure ini ada beberapa faktor yang
menyebabkan lupa, yakni:
 Kurangnya perhatian, jika seseorang tidak memberikan perhatian yang
cukup terhadap sesuatu yang diinginkan, maka sesuatu tersebut tidak
akan terkodifikasi oleh memori dalam jangka panjang.
 Kurangnya pengulangan, karena setiap sesuatu yang hanya dilakukan
satu ataupun dua kali tidak akan terkodifikasi oleh memori jangka
panjang. Oleh karena itu, pentingnya pengulangan agar setiap
sesuatunya dapat lebih kuat terkodifikasi di dalam memori jangka
panjang.
 Kurangnya pengaitan dengan sesutu yang sudah ada, karena sesuatu
akan jauh lebih muda diingat dan disimpan dalam memori jangka
panjang ketika kita mengaitkannya dengan sesutu yang sudah ada,
sehingga kita jauh lebih memahaminya. Dan suatu hal tersebut akan
jauh lebih mudah terkodifikasi dalam memori jangkan panjang.
b.) Lupa berdasarkan konsep decay merupakan lupa yang dikarenakan
seseorang tidak pernah mengingat kembali tentang memori tersebut,
sehingga memori tersebut akan memudar bahkan menghilang seiring
berjalannya waktu. Berikut merupakan beberapa faktor yang
menyebabkan lupa:
 Kurangnya pengulangan, karena setiap sesuatu yang hanya dilakukan
satu ataupun dua kali tidak akan terkodifikasi oleh memori jangka
panjang. Oleh karena itu, pentingnya pengulangan agar setiap
sesuatunya dapat lebih kuat terkodifikasi di dalam memori jangka
panjang.
 Kurangnya pengorganisasian, jika sesuatu kurang dalam
pengorganisasian, maka sesuatu tersebut tidak akan terkodifikasi
dengan baik. Oleh karena itu, sesuatu yang diorganisir dengan baik
akan dapat memperkuat kodifikasi dalam memori jangka panjang.
 Kurangnya penggunaan teknik pengingatan, karena sesuatu yang
diingat dengan percuma tanpa menggunakan teknik dalam
mengingatnya akan susah untuk dikodifikasi dalam memori jarak
panjang.
c.) Lupa berdasarkan konsep interference merupakan kondisi dimana
seseorang akan mengalami kelupaan yang disebabkan adanya informasi
baru yang tidak sejalan dengan informasi lama yang ada pada memori.
Sehingga peristiwa yang lama akan terlupakan dengan informasi yang
baru. Berikut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
lupa:
 Interferensi retroaktif, hal ini terjadi ketika memori baru mengganggu
pengambilan memori yang telah tersimpan lama dalam ingatan.
 Interferensi proaktif, hal ini terjadi ketika memori yang telah
tersimpan lama mengganggu pengambilan memori yang baru.
 Gangguan konflik antara item-item informasi materi yang ada dalam
sistem memori. Kelupaan terjadi karena tanggapan saling bercampur
aduk, saling mengganggu satu sama lain, sehingga menghafal suatu
bahan atau materi, menghafal pula materi yang lainnya, maka bahan
atau materi yang ke dua itu akan merusak atau akan memberikan
interpretasi pada bahan yang pertama sehingga menimbulkan
kelupaan. (Pudjono, 2015)

14. Bedakan ragam amnesia yang diketahui!


Amnesia merupakan gangguan yang terjadi dalam suatu memori, yang
mengakibatkan hilangnya ingatan, baik secara menyeluh maupun sebagian,
dan juga secara permanen ataupun smentara. Hilang ingatan yang dimaksud
ialah hilangnya ingatan seseorang tentang suatu peristiwa ataupun terhadap
suatu objekyang telah dialami dan diingat oleh seseorang, yang diakibatkan
oleh faktor-faktor tertentu. Amnesia memiliki beberapa macam pembagian,
yakni:
a.) Amnesia anterograde: pada kondisi ini seseorang mengalami kesulitan
dalam menyimpan ingatan-ingatan terhadap peristiwa yang baru.
Seseorang masih dapat mengingat hal-hal atau peristiwa yang ada pada
masa lalunya, tetapi mereka tidak dapat menyimpan peristiwa yang baru
saja terjadi.
b.) Amnesia retrograde: pada kondisi ini seseorang tidak dapat mengingat
atau kehilangan ingatannya, tepatnya pada saat peristiwa sebelum insiden
tersebut terjadi, contohnya seperti cedera kepala atau trauma psikologis.
c.) Amnesia disosiatif: kondisi ini dapat terjadi karena dilatarbelakangi oleh
trauma psikologis ataupun stres yang cukup berat. Seseorang yang
mengalami trauma tersebut mungkin akan melupakan peristiwa traumatis
tersebut atau bagian-bagian dari pengalaman mereka sebagai mekanisme
perlindungan diri.
d.) Amnesia psikogenik: amnesia ini memiliki kesamaan dengan amnesia
disosiatif. Dimana kondisi ini berkaitan dengan faktor psikologis dan
mungkin timbul sebagai respons terhadap stres dan tekanan mental.
e.) Amnesia transien: amnesia ini merupakan jenis amnesia sementara. Yang
biasanya disebabkan oleh faktor seperti alkohol, obat-obatan, dll. Dan
ketika penyebabnya dihilangkan atau pulih, maka memorinya akan
kembali normal.
f.) Amnesia global: amnesia ini merupakan jenis yang jarang terjadi.
Seseorang akan kehilangan semua ingatan mereka, termasuk identitas
pribadi, keluarga, serta pengalaman yang terjadi di masa lalu.
g.) Amnesia infantil: kondisi ini terjadi hanya untuk memori pada saat masa
kecil mereka. Seseorang yang mengalami amnesia ini mungkin akan
kehilangan beberapa memori atau tidak dapat mengingat banyak informasi
dari masa kanak-kanak mereka.
h.) Amnesia organik: kondisi ini terkait dengan kerusakan fisik pada otak,
seperti cedera kepala traumatis, tumor otak, atau penyakit
neurodegeneratif seperti alzheimer.
i.) Amnesia pasca-panjang: amnesia ini merupakan jenis amnesia yang jarang
terjadi bahkan langka. Dimana pada kondisi ini, seseorang dapat
mengingat dengan baik setiap peristiwa yang terjadi di masa lalu. Tetapi
memiliki kesulitan dalam mengingat peristiwa yang terjadi setelah insiden
atau penyebab amnesia itu terjadi. (Ifi Maulirizka, 2020)

15. Jelaskan dan berikan contoh dari memory construction, and bagaimana
skema memengaruhi proses ini?
Memory construction merupakan proses dimana seseorang
membentuk memori dengan menggabungkan informasi yang diterima dengan
suatu hal yang kita ketahui, yang berbentuk pengetahuan dan pengalaman
sebelumnya. Berikut merupakan beberapa contoh dari memory construction:
 Ingatan tentang kejadian masa lalu, seseorang dapat membentuk
ingatan tentang suatu kejadian dengan menggabungkan informasi yang
diterima dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Ingatan ini
dapat berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya,
tergantung pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
 Ingatan tentang orang lain, seseorang dapat membentuk ingatan
tentang seseorang dengan menggabungkan informasi yang diterima
dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Ingatan ini juga
dapat berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya,
tergantung pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
 Ingatan tentang suatu tempat, seseorang dapat membentuk ingatan
tentang suatu tempat dengan menggabungkan informasi yang diterima
dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Ingatan ini juga
dapat berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya,
tergantung pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.

Kemudian, skema dapat memengaruhi proses memory construction, dan


hal itu dibagi menjadi beberapa cara, yakni:

 Skema membantu dalam pengorganisasian informasi


 Skema dapat menyebabkan penyimpangan dalam ingatan
 Skema dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi.
(Bhinnety, 2015)

16. Uraikan tentang eyewitness memory!


Eyewitness memory memiliki makna ingatan saksi mata. Dan ingatan
saksi mata termasuk dalam memori episodik seseorang dalam melakukan
kejahatan atau peristiwa dramatis lainnya yang disaksikan. Eyewitness
memory ini juga penting dalam kesaksian dalam sebuah peradilan ataupun
melalui tawar-menawar pembelaan. Dimana dalam suatu kejadian seseorang
diharuskan untuk mengingat, yang mengharuskn memori individu untuk
bekerja. Contohnya, seseorang diharuskan dalam mengingat wajah pelaku
dalam kejadian tersebut.
Eyewitness memory sendiri memiliki peran yang cukup penting dalam
sebuah persidangan pidana. Tetapi beberapa ilmuwan dalam psikologi tidak
setuju dengan pernyataan tersebut. Eyewitness memory dapat menimbulkan
beberapa bentuk emosi dan rentan terhadap kesalahan, karena emosi dapat
memengaruhi tingkat validasi suatu data. Tetapi pada sisi lain, beberapa
ilmuwan menjelaskan bahwa ingatan saksi mata dapat diubah hanya dengan
cara pewawancara mengajukan beberapa pertanyaan. Dan karena kontrol
metodologisnya yang ketat, ilmuwan tersebut mampu memeriksa kuantitas
ingatan saksi mata.
Laporan saksi mata sangat penting untuk investigasi kriminal dan
investigasi sipil, untuk pengembangan bukti dalam mendukung atau melawan
terdakwa, dan untuk ruang sidang kesaksian di depan hakim dan juri - namun,
salah satu salah satu hasil yang paling penting dari penelitian memori adalah
apresiasi terhadap kerentanan substansial yang substansial bagi ingatan saksi
mata. (Cutler et al., 2015)
DAFTAR PUSTAKA
Bhinnety, M. (2015). STRUKTUR DAN PROSES MEMORI.

Cutler, Brian L., Zapf, & Patricia A. (2015). EYEWITNESS MEMORY.

Drs. Alex Sobur, M. Si. (2003). Psikologi Umum.

Ifi Maulirizka. (2020). MAKALAH PSIKOLOGI ABNORMAL.

King, L. A. (2020). THE SCIENCE OF PSYCHOLOGY 5 An Appreciative View.

Laura A. King. (2017). THE SCIENCE OF PSYCHOLOGY 4 AN APPRECIATIVE VIEW .

Norris, D. (2017). Short-term memory and long-term memory are still different. Psychological
Bulletin, 143(9), 992–1009.

Passer Michael, Ronald Smith, Nigel Holt, Andy Bremmer, Ed Sutherland, & Michael L. W Vliek.
(2009). PSYCHOLOGY:The Science of Mind and Behaviour.

Pastorino Ellen. (2019). Ellen Pastorino Susann Doyle-Portillo - What is Psychology_ Foundations,
Applications, and Integration-Cengage Learning (2019)_2.

Penulis, T., Muhid, A., Si, M., Fauziyah, N., Balgies, S., Psi, M., & Mukhoyyaroh, T. (2013).
PSIKOLOGI UMUM.

Pudjono, M. (2015). TEORI-TEORI KELUPAAN.

Stanley B. Klein. (2015). What Memory Is.

Suryani. (2019). WORKING MEMORY PREDIKTOR MULTITASKING PERFOMANCE PADA REMAJA.


43–44.

Wade Carol, Tavris Carol, & Garry Maryanne. (2015). Invitatiton to Psychology.

Anda mungkin juga menyukai