Anda di halaman 1dari 10

Definisi Memori, Struktur, Jenis, Strategi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Eka Ayu Lestari, Lilis Herliyanti, Nabilla Putri Amelia

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Abstrak

Memori merupakan sesuatu yang sangat dekat dalam keseharian kehidupan manusia.
Tanpa disadari, kita mereka telah menjalani suatu proses yang sangat rumit tentang
sesuatu yang berhubungan dengan memori atau yang biasa disebut sebagai ingatan
Artikel ini menjelaskan tentang definisi memori, jenis memori, struktur memori, dan
faktor yang mempengaruhi memori manusia. Melalui penelitian yang terus
berkembang, berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan memori manusia,
baik dalam konteks sehari-hari maupun dalam situasi yang memerlukan pemulihan
memori setelah cedera atau gangguan neurologis
Kata kunci: memori,struktur, faktor, struktur dan strategi

A. PENDAHULUAN

Memori merupakan sesuatu yang sangat dekat dalam keseharian kehidupan


manusia. Tanpa disadari, kita mereka telah menjalani suatu proses yang sangat rumit
tentang sesuatu yang berhubungan dengan memori atau yang biasa disebut sebagai
ingatan. Memori atau ingatan tersebut dapat berupa memori jangka pendek, memori
jangka panjang, maupun jenis-jenis memori yang lebih rumit lainnya. Dalam kajian
Psikologi, memori dikaji berkaitan dengan proses kognitif yang ada pada diri manusia.
Sedangkan kognisi adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi
pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
membayangkan dan berbahasa. Dalam hal ini, memori berperan sebagai tempat
menyimpan informasi yang diperoleh dari proses mencari pengetahuan.

Dari segala pengalaman-pengalaman dan kesan-kesan yang lalu selalu


tertinggal jejeknya pada kita. Manusia sebagai pribadi yang ditandai oleh suatu
historisitat tidak semata-mata dikenai pengaruh-pengaruh dalam masa sekarang dan
yang akan datang malainkan perkembangannya itu berlangsung sebagai sejarah,
dimana yang lampau itu masih berbekas sedikit banyak dan dapat direaktitip.

Tertinggalnya bekas-bekas yang lampau ini, meskipun tidak selalu ada secara
sadar, namun masih dapat ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Dalam komunikasi
intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi
(dengan menyediakan kerangka rujukan) maupun berpikir mempelajari membawa kita
pada psikologi kognitif, terutama pada manusia sebagai pengolah informasi. Robert
T.Craig (1979) bahkan meminta ahli komunikasi agar mendalami psikologi kognitif
dalam upaya menemukan cara-cara baru dalam menganalisa pesan dan pengolahan
pesan. Sumbangan paling besar psikologi kognitif adalah menyingkap tabir memori.

B. PEMBAHASAN
1. Definisi Memori

Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima,
menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah lampau

Schlessinger dan Groves (1976) mengatakan bahwa memori adalah sistem


yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta
tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.
Memori banyak diberikan oleh psikologi terutama psikologi kognitif yang sebagian
mengadaptasi dari bidang kajian informatika, terutama yang menerangkan proses
pengolahan informasi.1

Menurut Clark, & Hoffmann memori adalah kemampuan individu untuk


menyimpan suatu informasi dan informasi tersebut dapat dibangkitkan kembali
untuk dipergunakan pada beberapa waktu kemudian. Memori merupakan bagian
dari fungsi pembelajaran.2
Memori atau ingatan adalah kemampuan untuk mengkodekan, memproses,
dan mengambil informasi, Mengadaptasi definisi dari Baddeley, Ciccarelli dan
White menyatakan bahwa memori adalah sistem aktif yang menerima informasi
dari indera, menempatkan informasi itu ke dalam bentuk yang dapat digunakan,
mengaturnya saat menyimpannya, dan kemudian mengambil informasi dari
penyimpanan.
Goldstein Mendefinisikan memori sebagai proses yang terlibat dalam
mempertahankan, mengambil, dan menggunakan informasi tentang rangsangan,

1
R. Funny Mustikasari Elita, Mediator vol.5.no.1.2004.hlm 150
2
Nadia Purnama Dewi, MANFAAT LATIHAN AEROBIK RINGAN (Studi pada Tikus Rattus Norvegicus),
(Jawa barat,Adab CV.Adanu Abimata.2020) hlm 87
gambar, peristiwa, ide, dan keterampilan setelah informasi asli tidak lagi ada.
Memori melibatkan lebih dari sekadar menerima informasi dan menyimpannya
dalam beberapa kompartemen mental. 3
Pada umumnya para ahli psikologi belajar khususnya mereka yang
tergolong Cognitivist (ahli sains kognitif) sepakat bahwa hubungan antara belajar,
memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan tak mungkin dipisahkan. Memori yang
biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang
menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan Storage system, yakni
penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat didalam tak manusia.
Para ahli memberikan bermacam-macam pengertian tentang memori. Pada
umumnyamemandang memori sebagai hubungan dengan pengalaman masa
lampau. Dengan adanya kemampuan untuk mengingat, manusia mampu
menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang telah pernah dialaminya. Dalam
kamus lengkap Psikologi chaplin, memori diartikan sebagai :
a. Fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa
lalu.
b. Keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali
c. Satu pengalaman masa lalu yang khas4

2. Struktur Memori
Memori adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif. Ketika
seseorang mendapatkan pengalaman yang melibatkan seluruh indrawinya, maka
jinformasi tersebut akan disimpan dalam sistem memori. Pengetahuan yang
diperolah akan membentuk skema dan tertanam dalam memori.

Struktur memori dapat dibedakan menjadi tiga sistem, yaitu:


a. Sistem ingatan sensorik (sensory memory).
b. Sistem ingatan jangka pendek atau short term memory (STM).
c. Sistem ingatan jangka panjang atau long term memory (LTM).5

Adapun penjelasan mengenai ketiga struktur memori diatas adalah sebagai


berikut.

3
Kuntjojo PSIKOLOGI PENDIDIKAN ( Jakarta: GUEPEDIA, 2020) hlm 101
4
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, Hal. 72
5
Suciati dkk, Psikologi Pendidikan, ( Jawa Tengah : Lakeisha, 2022) hlm 199
a. Sistem Ingatan Sensori (Sensory Memory)

Proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf sensori yang


berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh melalui
panca indera (penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan
pengecapan) hanya mampu bertahan selama 1 atau 2 detik (Brown, 1987).
Pernyataan ini didukung oleh Rathus (2007), yang menyatakan bahwa
informasi yang pertama kali kita terima dari lingkungan dan diperoleh
melalui panca indera hanya mampu bertahan 1 detik. Informasi yang
diterima dengan indera penglihatan hanya mampu bertahan seperempat
detik.

b. Memori Jangka Pendek (short term memory)

Tempat menyimpan informasi untuk waktu yang singkat, yaitu


kemampuan memori menyimpan informasi persepsi untuk jumlah waktu
yang lebih lama namun dengan kapasitas yang relatif lebih terbatas. Memori
ini menahan data memori selama beberapa detik.

Short-term memory (STM) disebut juga dengan memori kerja


(working memory). STM merupakan komponen memori yang cukup banyak
diteliti. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk meningkatakan efesiensi
memori kerja, yaitu : (1) Chunking dan (2) Otomatisitas.

Salah satu cara untuk menahan informasi dalam daya ingat kerja
ialah memikirkannya atau mengatakannya berulang-ulang. Proses
mempertahankan sesuatu dalam daya ingat kerja ini melalui repetisi disebut
pengulangan (reherseal). Pengulangan berperan penting dalam
pembelajaran karena makin lama sesuatu bertahan dalam daya ingat kerja,
maka besar kemungkinan hal itu akan dipindahkan kedaya ingat jangka
panjang. Tanpa pengulangan, sesuatu barangkali tidak akan tinggal dalam
daya ingat kerja selama lebih dari sekitar 30 detik. Karena daya ingat kerja
mempunyai kapasitas terbatas, informasi juga dapat hilang dari sana dengan
dipaksa keluar oleh informasi lain.6

6
Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (surabaya: repositori UIN Sunan Ampel, 2011) hlm 122-123
c. Memori Jangka Panjang (long term memory)

Tempat menyimpan informasi untuk waktu yang sangat lama, sebuah


kapasitas memori yang sangat besar kemampuannya menyimpan berbagai
informasi pengalaman untuk periode yang sangat panjang, bahkan mungkin
untuk waktu yang tidak terbatas. Sebagian besar dari kita sangat
mengandalkan memori jangka panjang, sebagai contoh adalah ketika kita
menahan di dalamnya informasi yang dibutuhkan untuk menjalani hidup
sehari-hari. Contoh lainnya adalah ketika kita mengingat nama-nama orang,
tempatmenyimpan barang, jadwal kegiat an sehari-hari dan seterusnya.
Sebuah teknik yang digunakan kebanyakan orang untuk menjaga informasi
di dalam memori tetap aktif adalah pengulangan atau rehearsal.

Banyaknya informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang


membutuhkan suatu cara pengorganisasian informasi tertentu sehingga
memudahkan kita menemukan informasi, sesuai kebutuhan kita. Salah satu cara
mengorganisasikan kata (atau konsep yang direpresentasikan oleh kata
tersebut), adalah menggunakan kategori semantik yang sesuai kata tersebut 7

Reed (2007) membagi ingatan jangka panjang menjadi 3 jenis, yaitu :8

a) Ingatan Prosedural (Procedural Memory)

Ingatan akan tindakan, keterampilan, dan operasi yang telah


dipelajari, misalnya, individu mengetahui cara untuk bersepeda walaupun ia
telah lama tidak bersepeda.

b) Ingatan Semantik (Semantic Memory)

Ingatan yang berisi pengetahuan umum mengenai makna suatu hal,


misalnya, individu mengetahui makna kata “terbang".

c) Ingatan Episodik (Episodic Memory)

Ingatan akan kejadian maupun pengalaman yang spesifik,


mengetahui kapan dan di mana kejadian maupun pengalaman tersebut

7
Carole Wade, Carol Tavris, Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2007, Hlm. 72
8
Atkinson, Pengantar Psikologi jilid 2 (sosical Agency, 1997) hlm 544
terjadi, misalnya, individu mengetahui kapan dan di mana ia melangsungkan
pernikahannya walaupun kejadian tersebut telah berlalu 20 tahun.

Sebenarnya ada banyak pengelompokan ingatan berdasarkan durasi,


alam, dan pengambilan sesuatu yang diinginkan.

3. Jenis-jenis Memori

Menurut Dr. Richard Woolfson memori terbagi berdasarkan lima jenis indra
yang terlibat di dalamnya yaitu:

1. Memori visual, memungkinkan seseorang mengingat wajah Anda dan wajah


orang-orang yang ia kenali.
2. Memori pendengaran, membuat seseorang bisa mengenali suara Anda atau orang
dekatnya, meski tidak bertatapan wajah (misalnya, jika Anda meneleponnya).
Memori ini juga membuatnya sadar saat namanya dipanggil.
3. Memori rasa, mucul ketika seseorang mencium atau merasakan sesuatu.
Seseorang akan mengingat makanan yang ia suka dari bau dan rasanya, meski
makanan itu mungkin sudah lama tidak dikonsumsinya.
4. Memori kinestetik, adalah memori yang terkait dengan gerakan tubuh, misalnya
seseorang akan ingat bagaimana menggerakkan benda.
5. Memori kata, memungkinkan seseorang memahami dan ingat kata-kata. Ia akan
tahu kata tertentu yang menunjukkan benda tertentu.
Heather Turgeon, penulis artikel Momento: What Do Children
Remember and What They Forget, membagi memori berdasarkan posisi memori
itu di otak.
a. Memori tanpa sadar, adalah memori yang dikembangkan dengan cara
pengulangan perilaku. Sebagai catatan, perilaku yang dilakukan adalah yang
sedikit menggunakan otak, seperti pengetahuan cara mengikat tali sepatu.
b. Memori sadar, yaitu kemampuan mengingat sesuatu yang lebih kompleks
karena memakai banyak saraf otak. Kemampuan memori sadar ini
dipengaruhi oleh perkembangan hippocampus, yaitu bagian otak yang
bertugas menyimpan memori.9
4. Strategi Memori

9
Suciati dkk, Psikologi Pendidikan, ( Jawa Tengah : Lakeisha, 2022) hlm 200-201
Strategi memori yang berkaitan dengan proses belajar digunakan oleh
pembelajar dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman belajar sebelumnya.

Strategi belajar ini banyak melibatkan ingatan (memori) tapi tidak selalu
melibatkan pemahaman yang mendalam. Misalnya apabila pembelajar
menghubungkan bunyi ujaran dengan hal-hal yang pernah diingatnya maka ia sedang
menggunakan strategi belajar memori termasuk juga dalam strategi belajar ini adalah
mengulangi pelajaran sebelumnya. Demikian pula apabila pembelajaran menggunakan
gerakan badan (respons fisik total) untuk membantu pemahaman maka ia sedang
mempraktikkan strategi belajar memori. Strategi memori sering digunakan untuk
menghafal kosakata dan struktur pada tahap awal pembelajaran bahasa, tidak untuk
pembelajaran lanjutan.10

Adapun strategi yang efektif digunakan dalam meningkatkan keterampilan


memori khususnya pada anak di antaranya: mendorong anak untuk melakukan
pencitraan-bayangan, memotivasi anak untuk mengingat sesuatu dengan memahami
alih-alih mengingatnya, dan ulangi dengan variasi terhadap informasi instruksi serta
kaitkan sedari awal.11

Dan strategi memori atau pengingatan telah digunakan ribuan tahun dalam
belajar bahasa. Dalam proses belajar bahasa kedua, strategi ini mencakup belajar
kosakata. Penerapan strategi memori pada keterampilan berbicara yaitu:

a. Menciptakan hubungan mental

Tiga macam strategi berguna untuk menciptakan hubungan mental, yaitu:


pengelompokan, penguraian, dan penempatan. kata baru ke dalam suatu konteks.
Ini merupakan strategi memori paling mendasar dan landasan dari strategi memori
yang lebih kompleks.

b. Grouping/pengelompokan

Pengelompokan termasuk pengklasifikasian atau reklasifikasi apa yang


telah didengar atau dibaca, menjadi kelompok yang memiliki arti, sehingga
mengurangi jumpa elemen yang tidak berkaitan. Strategi memori ini melibatkan

10
Maswani, Bahasa Arab Qur`ani Model Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Religiusitas Pada Orang
Dewasa ( Jakarta: Public Indonesia Utama, 2022) hlm 74
11
Kurnia Sari Pertiwi, Dinik Rusinani, Psikologi Perkembangan dalam Hidup Wanita (Yogyakarta:
DEEPUBLISH, 2020) hlm 45
penguraian informasi bahasa baru dengan konsep yang akrab yang sudah ada di
memori. Secara alami, penguraian ini kemungkinan besar akan memperkuat
pemahaman, juga menjadikan materi lebih mudah diingat.

c. Penerapan Gambar dan Suara


Strategi untuk penerapan gambar dan suara berguna untuk mengingat
ungkapan baru yang telah didengar atau dibaca. Strategi ini meliputi penggunaan
imajiner, pemetaan semantik, penggunaan kata kunci, dan pengadaan suara dalam
memori/ingatan. Salah satu dari strategi ini, yaitu pemetaan semantik, juga sangat
berguna untuk pemahaman juga.
d. Menggunakan Gerakan

Strategi memori dalam penggunaan gerakan menggunakan respons fisik


atau sensasi dan menggunakan teknik mekanik. Strategi ini memungkinkan
pergerakan fisik akan ungkapan yang sudah didengar. Teknik mengajar yang
dikenal dengan total physical response berdasarkan dari strategi ini; siswa
mendengarkan perintah/ arahan dan melakukannya secara fisik (dan nantinya akan
mampu memberi perintah pada yang lain).

e. Mengingat Kembali
Pembelajar dapat menggunakan strategi memori untuk mengingat kembali
informasi dalam bahasa target dengan cepat, sehingga informasinya dapat
digunakan untuk berkomunikasi yang menggunakan salah satu dari empat
kemampuan berbahasa. Mekanisme yang sama, yang awalnya digunakan untuk
memperoleh informasi padal memori (misalnya gabungan mental) dapat
digunakan nanti untuk mengingat kembali informasinya.12

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Memori (Ingantan)


Faktor-faktor yang mempengaruhi memori, yaitu berupa jenis-jenis gangguan.
Secara rinci, faktor-faktor tersebut dapat disebutkan seperti: gangguan memori atau
benturan dan disfungsi organik; tekanan atau stres; usia; dan strategi pengolahan
informasi.

12
Sherly Ferro Lensun, Strategi dan Berbagai Metode Pembelajaran Bahasa Jepang ( Yogyakarta:CV Bintang
Semesta Media, 2022) hlm 38-41
Ada banyak faktor lain yang dapat memengaruhi memori, antara lain gangguan
struktur otak, perubahan hormon dan perubahan senyawa kimia otak
(neurotransmiter). Gangguan pada struktur otak, seperti pada kasus kecelakaan, tumor,
dan infeksi, dapat menyebabkan kelainan fungsi otak yang memengaruhi memori.
Stres dalam waktu yang lama dan berkelanjutan juga dapat memengaruhi
memori dengan cara menghambat molekul-molekul kecil yang diperlukan otak untuk
menyimpan informasi. Stres juga dapat dipengaruhi oleh gangguan tidur. Gangguan
tidur sering dijumpai pada orang yang mengalami stres, dan turut memengaruhi hal
tersebut.

Perubahan hormon terutama hormon estrogen berperan dalam sistem memori.


Pada usia reproduktif, hormon estrogen bersifat protektif terhadap memori wanita dan
mencegah terjadinya gangguan pada sistem penyimpanan informasi. Faktor usia juga
memegang peranan penting dalam pembentukan memori. Seiring dengan
bertambahnya usia, akan terjadi perubahan alamiah dari struktur otak dan senyawa
kimiawi. Pemeriksaan pencitraan kepala menunjukkan adanya perubahan struktur otak
akibat pertambahan usia.
Memori jangka pendek berfungsi sebagai penyimpanan transitori yang dapat
menyimpan informasi yang sangat terbatas dan mentransformasikan serta
menggunakan informasi tersebut dalam menghasilkan respon atas suatu stimulus.13

C. KESIMPULAN

Jadi dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa Memori atau disebut juga
ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali
informasi yang telah lampau.

Struktur memori dibedakan menjadi tiga sistem yaitu Sistem ingatan sensorik
(sensory memory), sistem ingatan jangka pendek atau short term memory (STM),
sistem ingatan jangka panjang atau long term memory (LTM).

13
Yanto dkk, Engineering Psychology Prinsip Dasar Rekayasa Kerja Berbasis Integrasi Fisik, Psikis daan
Teknik (Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019) hlm 70
Memori terbagi berdasarkan lima jenis indra yang terlibat di dalamnya yaitu
memori visual, memori pendengaran, memori rasa, memori kinestetik, dan memori
kata.

Strategi memori yang berkaitan dengan proses belajar digunakan oleh


pembelajar dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman belajar sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi memori, yaitu berupa jenis-jenis gangguan.


Secara rinci, faktor-faktor tersebut dapat disebutkan seperti: gangguan memori atau
benturan dan disfungsi organik; tekanan atau stres; usia; dan strategi pengolahan
informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Pengantar Psikologi jilid 2 sosical Agency, 1997


Carole Wade, Carol Tavris, 2007. Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 2, Jakarta: Erlangga
Kuntjojo. 2020, PSIKOLOGI PENDIDIKAN Jakarta: GUEPEDIA
Kurnia Sari Pertiwi, Dinik Rusinani, 2022. Psikologi Perkembangan dalam Hidup Wanita
(Yogyakarta: DEEPUBLISH

Maswani, 2022. Bahasa Arab Qur`ani Model Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis
Religiusitas Pada Orang Dewasa Jakarta: Public Indonesia Utama
Muhibbin Syah, 2008, Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali pers
Nadia Purnama Dewi, 2020. MANFAAT LATIHAN AEROBIK RINGAN (Studi pada Tikus
Rattus Norvegicus), Jawa barat,Adab CV.Adanu Abimata.
Nyayu Khodijah,2011, Psikologi Pendidikan, surabaya: repositori UIN Sunan Ampel

R. Funny Mustikasari Elita, 2004. Mediator vol.5.no.1


Sherly Ferro Lensun, 2022. Strategi dan Berbagai Metode Pembelajaran Bahasa Jepang
Yogyakarta:CV Bintang Semesta Media
Suciati dkk, 2022, Psikologi Pendidikan, Jawa Tengah : Lakeisha

Suciati dkk,2022. Psikologi Pendidikan, Jawa Tengah : Lakeisha,

Anda mungkin juga menyukai